Bukan pembawa sial

"Hah... Ramlan kecelakaan? " Tanya Ayah terkejut.

"Iya... Gara-gara anak kamu itu, dia berani-berani nya nolak ramlan, terus ninggalin ramlan sendirian ditepi jalan, waktu ramlan mau ngejar, malah ramlan jatuh. Lecet semua muka nya lebam. " Ujar Bu lurah.

"Saya ngga nyuruh Bang ramlan ngejar saya Bu. " Jawabku.

"Kami itu ya... Kalo dibilangin bantah terus, sadar diri kamu itu. Udah batal nikah gara-gara ditinggal mati, so k nolak anak saya. Jadi perawan tua kamu nanti."

Ucap Bu lurah lagi.

"Bu... Ibu lurah yang terhormat. Tolong, jangan bawa-bawa almarhum Bang bagas disini. Dia sudah meninggal." Tegur ku.

"Iya... Meninggal gara-gara kamu, perempuan bawa sial. Saya sumpahin kami jadi perawan tua. Saya akan bilang ke semua ibu disini, supaya anak nya ngga ada yang deketin kamu. Anak saya yang ditolak aja celaka, gimana kalo diterma nikah sama kami. Bisa ikutan mati juga kayak Bagas! " Ucap bu lurah. Yang langsung pergi dengan asisten nya.

Kata-katanya sungguh menyakiti hati ku, siapa yang ingin berada dalam posisi seperti aku sekarang. Bahkan, aku pun tak tahu kapan Bang bagas akan meninggal. Jika pun aku tahu, akan ku percepat acara pernikahan ku saat itu.

"By... Masuk. " Ucap Bapak seraya menahan emosi nya.

"Iya Pak. " Jawabku.

Ibu pun langsung menuntun ku kedalam, takut aku akan ambruk karna syok.

Ibu mengajak ku duduk dan kami berbicara bersama Bapak saat itu.

"By... Tolong ceritakan ke Bapak bagaimana? "

"Tadi memang By sempat ketemu Bang ramlan, dan Dia menyatakan perasaan nya pada By, tapi By menolak. Tapi By meminggalkan nya dalam keadaan baik-baik saja. Ngga jatuh seperti yang Bu lurah bilang. " Jelas ku.

"Lalu, bagaimana perasaan mu pada Ramlan By? " Tanya Bapak lagi.

"By ngga punya perasaan apapun sama Dia Pak. Sama sekali ngga ada, hanya sebagai seorang teman saja. Bapak tahu itu. "

"Ibu hanya takut, jika mereka nekat Nak. Kita sendiri tahu, bagaimana keluarga mereka By. Mereka bisa menghalal kan segala cara, untuk mendapat kan apa yang mereka inginkan. " Sahut Ibu.

"By tahu Bu, Pak. Makanya By menghindar dari Dia selama ini. Ngga pernah By respon. "

"Baiklah... Bapak percaya sama kamu, kamu jaga diri baik-baik ya Nak. " Pesan Bapak padaku.

Seminggu berlalu setelah kejadian itu.

Aku tetap melakukan aktifitas ku seperti biasa, tanpa hambatan.

Ingatan tentang kepedihan pasca ditinggal calon suami ku pun, perlahan sirna seiring berjalan nya waktu.

Hari ini, aku dinas sore namun karna banyak nya pasien, aku pun pulang lebih larut dari biasanya.

Tak ada firasat apapun, yang ku rasakan malam ini, hingga seseorang menghadangku ditengah jalan. Mereka menghentikan motorku secara paksa, dan membawa ku ke sebuah gudang didekat sana.

"Hey... Apa-apa'an kalian. Lepaskan saya! Kalian siapa? " Teriak ku.

"Rubby... Ini Bang ramlan. "

"Abang... Kenapa Abang culik By seperti ini? Apa tujuan Abang sebenarnya? "

"Maaf By, jika Abang tidak bisa memiliki mu dengan cara baik-baik. Maka, mau tidak mau Abang akan membuat mu terpaksa menikah dengan Abang By. " Ucap Bang ramlan, dengan wajah penuh amarah saat itu.

Bang ramlan mulai menyentuh tubuh ku, dicium nya leherku hingga bibirku. Semakin aku menolak, semakin membuat Bang ramlan memaksa ku.

"Bang... Jangan Bang, By mohon. " Pintaku dengan sangat padanya.

"By... Abang mencintai mu By, Abang hanya mau kamu. Tak mau yang lain By!"

"Tapi By ngga cinta sama Abang! "

"Persetan! Kamu harus jadi milik ku! " Ucapnya lagi.

Seketika aku nekat menendang bagian sensitifnya, hingga Ia kesakitan. Dan saat itu lah kesempatan ku untuk kabur.

Aku berlari sekuat tenaga ku, mencari jalan pulang diantara rerumputan lebat disana. Tak terasa lagi beberapa kali aku jatuh, dan bersembunyi menghindari para anak buah Bang ramlan.

"Ya Allah... Jangan sampai ketahuan. " Batin ku.

Akhirnya setelah beberapa lama, aku terbebas dari kejaran mereka. Dan aku segera kembali kerumah, dengan wunud yang begitu berantakan.

"Assalamu'alaikum Bu...! " Panggil ku dari luar.

"Wa'alaikum salam... Ya Allah By! By kenapa sayang? Paaak, Bapak"

"Iya Bu... Ya Allah By. By kenapa, bilang sama Bapak. " Tanya Bapak dengan begitu kagetnya.

Bapak langsung menggendong dan membawa ku kekamar.

Sambil mengelap wajah dan, mengganti pakaian ku, Ibu tak kuasa menahan tangisnya.

"By... Kata kan siapa? " Tanya Bapak.

"Bang ramlan pak... Tapi, untung nya By lolos. " Jawab ku pelan.

Saat aku sedang menjelaskan semuanya, tiba-tiba, Bu lurah kembali datang dengan kemarahan nya.

"Hey, Rubby wanita jalang. Keluar kamu!" Teriak nya.

Ayah menghampiri nya dan menanya kan apa maksudnya.

"Apa maksudmu itu hey. Yang ada justru anak ku yang akan diperkosa anak mu tadi. " Jawab Bapak.

"Bagaimana bisa? Mana saksinya? Justru aku kesini membawa banyak saksi untuk anak ku." Balasnya.

"Mau mu apa sekarang?" Tanya Bapak lagi.

"Aku mau, Anak sialmu itu menikah dengan anak ku. Lihat, dia sakit gara-gara anak pembawa sialmu itu. "

Aku datang menyahut kata-katanya.

"Bukan kan aku pembawa sial? Lantas, kenapa aku ingin dinikahkan dengan anakmu? Bisa jadi, mati juga dia gara-gara aku. " Ujarku.

"Aaah... Aku tak mau tahu. Menikah dengan ramlan, jika tidak ....! "

"Jika tidak apa?"

"Jika tidak... Kamu harus pergi dari kampung ini. Supaya kampung ini bersih dari wanita sial sepertimu. "

Ucapnya dengan sombong.

"By... Bagaimana? Kamu mau menikah dengan ramlan? " Tanya Bapak.

"Aku pergi... Besok, kalian tak akan lihat aku lagi disini. " Ucapku dengan tegas.

"By... Kamu jangan asal jawab. " Tegur Bapak.

"By ngga asal jawab Pak. By serius, By yang akan pergi, asal kalian semua tenang disini. " Jawabku.

"Baik lah... Esok pagi, aku tak mau temgil muka mu lagi disini. Maka anak ku pun akan semakin tenang hidupnya. " Ucap Bu lurah lalu pergi lagi.

"By... Kamu yakin dengan ucapan mu? " Tanya Bapak.

"Yakin Pak, By hanya ingin tenang dari semuanya, rasa sakit setelah ditinggal  Bang bagas belum sepenuhnya hilang, tapi mereka sudah datang mengganggu By... Jiwa By tertekan Pak. " Jawabku.

"By... Kamu tega tinggalin Ibu disini? Kamu anak kami satu-satu nya By. " Bujuk Ibu.

"By minta do'a restu nya Bu... Besok pagi, By berangkat ke jakarta. Pagi-pagi sekali, agar tidak dikejar mereka. " Jawabku.

Ibu dan Bapak hanya bisa merestui keputusan ku saat itu. Mereka tahu aku, yang memiliki kepribadian tegas, dan keras.

Malam ini, kami mempersiapkan semua yang dibutuhkan dalam perjalanan ku esok hari.

"By... Ini kalung yang kamu minta, sudah Ibu pasangkan cincinya disana. Jaga Baik-baik ya Nak. " Pesan Ibu padaku.

"Iya Bu... Ayo kita tidur. Ibu tidur sama By aja ya. " Ajak ku.

Ibu mengangguk  dan kembali tidur dengan memeluk ku di hari terakhir aku bersama nya.

Terpopuler

Comments

☠☀💦Adnda🌽💫

☠☀💦Adnda🌽💫

itu bu lurah ko ngeselin.... nggak bisa jd panutan dan pengayom warga klo bgtu.... bener ruby mending pergi jauh dari pada punya mertua bgtu ih... amit... amit

2023-06-02

0

Jasmine

Jasmine

Masih aja cari gara2 si ramlan dan ibunya...dasar mupeng

2022-06-21

0

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

ini aku bacanya ada yg ke skip atau emang g dijelasin ya.. ortunya Bagas mana? sejak kematian kemarin kaya g ada obrolan mereka sm By

2022-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 PAMALI
2 Melepas cincin
3 Tamu undangan berdatangan
4 Bukan pembawa sial
5 Membuka lembaran baru
6 Bertemu keluarga baru
7 Mertua yang anggun namun kejam
8 Masih saja bertemu
9 Mulai akrab.
10 Perjodohan
11 RUMIT
12 Keputusan yang berat
13 Kekuatan tersembunyi
14 Menanti restu
15 Kedatangan Bapak
16 Mengejar restu
17 Mengejar restu.2
18 Tidur terpisah
19 Harapan Diana
20 Nyonya baru
21 Saling mengerti
22 Mulai perhatian
23 Benih-benih yang mulai tumbuh
24 Restu
25 Malam pertama
26 Bertahan meski sulit
27 Madu kesayangan
28 Tugas ganda
29 Menyakiti dengan kelembutan
30 Akal bulus
31 Perjalanan panjang
32 Kampung halaman
33 Istri kedua
34 Balas jasa
35 Takdir
36 Ancaman yang menakutkan
37 Titik Lelah
38 Harapan
39 Sensitif
40 Keberangkatan
41 Diana koma
42 Jangan sentuh Maduku
43 Takdir 2
44 Diana ku yang semakin lemah
45 Saling menjaga
46 Kembali nya Diana
47 Penasehat yang baik
48 Rindu sosok Ibu
49 Rindu yang tak terobati
50 Hanya lemah fisik, bukan mental
51 Lelaki sempurna
52 Kenapa selalu menerorku?
53 Semua baik-baik saja
54 Baik hati, tanpa ketulusan
55 Hati ku sakit, Dee!
56 Tetap bersyukur, meski lelah.
57 Egoiskah aku?
58 Bau badanmu, pavoritku
59 Harapan yang semakin besar.
60 Bermain perasa'an
61 Bertanya-tanya
62 Serangan tak terduga
63 OBSESI
64 Biarkan seperti ini.
65 Dari masa sebelum itu.
66 Trauma itu masih ada
67 Bermanja sebentar saja
68 Masih saja, menjadi pembicara'an
69 Bu Lurah, Murka.
70 Mencoba Hijrah
71 Apakah itu Cinta?
72 Adu argumen
73 Menginap dirumah Mama.
74 Seandai nya
75 Istana pengekang
76 Mengambil Rubby
77 Tegas lah, Mas...,!
78 Seseorang dari masa lalu
79 Membuka luka lama
80 Peetengkaran antar madu
81 Kejutan....!
82 Kenyata'an sebenarnya
83 Hukuman untuk Mama
84 Awal permasalahan
85 Target salah sasaran
86 Kematian Papa.
87 Kabar Bu Lurah
88 Berapa lama lagi?
89 Terluka lagi.
90 Melawan trauma
91 Memohon...
92 Ada apa dengan Mama mirna?
93 Pembebasan Ramlan
94 Bukti lanjutan
95 Pasien kartu kuning
96 Perdebatan menuntut keadilan
97 Kamu lemah, Edra.
98 Merayu Mama.
99 Penjemputan Mama
100 Diamnya Mama mirna
101 Menata hidup kembali
102 Merayu mu bangkit
103 Pura-pura Acuh.
104 Semangat pulang kampung
105 Rubby tukang makan
106 Mas edra sok imut
107 Syurga buat By, syurganya makanan.
108 Kelahiran Maliq
109 Kelahiran Maliq part 2
110 Diana, oh Diana
111 Kalutnya edra
112 MADU PILIHAH ISTRIKU.
113 Pengumuman
114 Harta Diana
115 Perhatian kecil
116 Jangan dengar mereka
117 Terkenang
118 Kesadaran diri
119 Lelaki cengeng
120 Ingin seperti Dia
121 Hadiah dari Mas edra
122 Aku, Rubby
123 Megikhlaskan, tanpa melupakan
124 Kegiatan bermanfa'at.
125 Ganti style Mas edra
126 Tamu dari kampung
127 Mas edra cemburu
128 Mas edra cemburu 2
129 Keluarga kumbara
130 Kehamilan kedua
131 Mencurahkan perhatian
132 Kemesra'an ini
133 Berangkatlah sayang.
134 Bersyukur, dan bahagia
135 Anak ke Tiga
136 Kehamilan kosong
137 Empat Pangeran
138 Bahagiaku
139 Warisan sifat Diana.
140 Penantian panjang
141 Rubby menjauhi edra.
142 Cemburu buta
143 Kekanak-kanakan
144 Perhatian Anak-anak
145 Perasa'an Maliq
146 Mimpi Maliq
147 Perasa'an yang bertolak belakang
148 Rindu Mas edra
149 Rubby jatuh
150 Rubby koma
151 Tangis Maliq
152 Kembalilah, By.
153 Isyana Tungga Dewi
154 Bayi Nana kritis
155 Menanti pulang
156 Anak-anakku
157 Dewasanya Mas Maliq
158 Pemgumuman end
159 Pengumuman karya baru
160 Ekstra part. Maliq kumbara
161 Emosi maliq
162 Ma'afin Bayu
163 Maliq pergi
164 Mas Maliq jelek
165 Maliq kembali
166 Pengumuman Sekuel
167 Pengumuan cerita baru
168 Promo cerita baru.
Episodes

Updated 168 Episodes

1
PAMALI
2
Melepas cincin
3
Tamu undangan berdatangan
4
Bukan pembawa sial
5
Membuka lembaran baru
6
Bertemu keluarga baru
7
Mertua yang anggun namun kejam
8
Masih saja bertemu
9
Mulai akrab.
10
Perjodohan
11
RUMIT
12
Keputusan yang berat
13
Kekuatan tersembunyi
14
Menanti restu
15
Kedatangan Bapak
16
Mengejar restu
17
Mengejar restu.2
18
Tidur terpisah
19
Harapan Diana
20
Nyonya baru
21
Saling mengerti
22
Mulai perhatian
23
Benih-benih yang mulai tumbuh
24
Restu
25
Malam pertama
26
Bertahan meski sulit
27
Madu kesayangan
28
Tugas ganda
29
Menyakiti dengan kelembutan
30
Akal bulus
31
Perjalanan panjang
32
Kampung halaman
33
Istri kedua
34
Balas jasa
35
Takdir
36
Ancaman yang menakutkan
37
Titik Lelah
38
Harapan
39
Sensitif
40
Keberangkatan
41
Diana koma
42
Jangan sentuh Maduku
43
Takdir 2
44
Diana ku yang semakin lemah
45
Saling menjaga
46
Kembali nya Diana
47
Penasehat yang baik
48
Rindu sosok Ibu
49
Rindu yang tak terobati
50
Hanya lemah fisik, bukan mental
51
Lelaki sempurna
52
Kenapa selalu menerorku?
53
Semua baik-baik saja
54
Baik hati, tanpa ketulusan
55
Hati ku sakit, Dee!
56
Tetap bersyukur, meski lelah.
57
Egoiskah aku?
58
Bau badanmu, pavoritku
59
Harapan yang semakin besar.
60
Bermain perasa'an
61
Bertanya-tanya
62
Serangan tak terduga
63
OBSESI
64
Biarkan seperti ini.
65
Dari masa sebelum itu.
66
Trauma itu masih ada
67
Bermanja sebentar saja
68
Masih saja, menjadi pembicara'an
69
Bu Lurah, Murka.
70
Mencoba Hijrah
71
Apakah itu Cinta?
72
Adu argumen
73
Menginap dirumah Mama.
74
Seandai nya
75
Istana pengekang
76
Mengambil Rubby
77
Tegas lah, Mas...,!
78
Seseorang dari masa lalu
79
Membuka luka lama
80
Peetengkaran antar madu
81
Kejutan....!
82
Kenyata'an sebenarnya
83
Hukuman untuk Mama
84
Awal permasalahan
85
Target salah sasaran
86
Kematian Papa.
87
Kabar Bu Lurah
88
Berapa lama lagi?
89
Terluka lagi.
90
Melawan trauma
91
Memohon...
92
Ada apa dengan Mama mirna?
93
Pembebasan Ramlan
94
Bukti lanjutan
95
Pasien kartu kuning
96
Perdebatan menuntut keadilan
97
Kamu lemah, Edra.
98
Merayu Mama.
99
Penjemputan Mama
100
Diamnya Mama mirna
101
Menata hidup kembali
102
Merayu mu bangkit
103
Pura-pura Acuh.
104
Semangat pulang kampung
105
Rubby tukang makan
106
Mas edra sok imut
107
Syurga buat By, syurganya makanan.
108
Kelahiran Maliq
109
Kelahiran Maliq part 2
110
Diana, oh Diana
111
Kalutnya edra
112
MADU PILIHAH ISTRIKU.
113
Pengumuman
114
Harta Diana
115
Perhatian kecil
116
Jangan dengar mereka
117
Terkenang
118
Kesadaran diri
119
Lelaki cengeng
120
Ingin seperti Dia
121
Hadiah dari Mas edra
122
Aku, Rubby
123
Megikhlaskan, tanpa melupakan
124
Kegiatan bermanfa'at.
125
Ganti style Mas edra
126
Tamu dari kampung
127
Mas edra cemburu
128
Mas edra cemburu 2
129
Keluarga kumbara
130
Kehamilan kedua
131
Mencurahkan perhatian
132
Kemesra'an ini
133
Berangkatlah sayang.
134
Bersyukur, dan bahagia
135
Anak ke Tiga
136
Kehamilan kosong
137
Empat Pangeran
138
Bahagiaku
139
Warisan sifat Diana.
140
Penantian panjang
141
Rubby menjauhi edra.
142
Cemburu buta
143
Kekanak-kanakan
144
Perhatian Anak-anak
145
Perasa'an Maliq
146
Mimpi Maliq
147
Perasa'an yang bertolak belakang
148
Rindu Mas edra
149
Rubby jatuh
150
Rubby koma
151
Tangis Maliq
152
Kembalilah, By.
153
Isyana Tungga Dewi
154
Bayi Nana kritis
155
Menanti pulang
156
Anak-anakku
157
Dewasanya Mas Maliq
158
Pemgumuman end
159
Pengumuman karya baru
160
Ekstra part. Maliq kumbara
161
Emosi maliq
162
Ma'afin Bayu
163
Maliq pergi
164
Mas Maliq jelek
165
Maliq kembali
166
Pengumuman Sekuel
167
Pengumuan cerita baru
168
Promo cerita baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!