Awalan Pembalasan

Pelan pelan kedua mata milik gadis cantik itu terbuka, kepalanya terasa pusing karena pengaruh obat bius yang ia terima saat penculikan tadi. Astaga penculikan? ia baru sadar kenapa bisa ada di ruangan mewah seperti ini padahal sebelumnya ia ingat ada di kamar sederhana miliknya.

"Dimana aku," gumam Diandra atau gadis yang kerap di sapa dara oleh orang-orang yang sudah sangat mengenalnya.

"Oh sudah bangun kau rupanya," cicit seorang pria dengan setelan jas dan kemeja putih yang melekat sempurna di tubuhnya.

"Kau siapa?" tanya Diandra merasa asing dengan pria tampan di depannya ini.

"Tidak penting siapa aku, yang terpenting sekarang adalah kau sudah ada disini bersamaku," jawab Pria itu yang tak lain adalah Aryan.

"Untuk apa aku ada bersama mu? aku akan menikah kenapa kau menculik ku hah?" tanya Diandra berteriak.

"Diam!!" bentak Aryan membuat Diandra diam ketakutan. "Kau hanya akan mendapatkan siksaan seumur hidup mu, mulai hari ini." Tekan Aryan menatap Diandra dengan tajam.

"Kau siapa? kenapa kau mengambil keputusan tentang hidupku?" tanya Diandra dengan intonasi suara yang meninggi.

"Sudah aku katakan, tidak penting tahu siapa aku," jawab Aryan santai seraya menuangkan air ke dalam gelas.

"Aku harus pergi, calon suamiku sudah menungguku!!" teriak Diandra ingin keluar dari kamar itu namun suara bariton Aryan membuat langkahnya terhenti.

"Percuma saja, saat kau bertemu dengannya hanya akan ada rasa sakit atas penghinaan terhadap dirimu," ucap Aryan tanpa melihat Diandra.

"Apa maksudmu?" tanya Diandra mengerutkan keningnya heran.

Aryan terkekeh, ia mengambil remote control dari dalam saku kemudian menyalakan televisi yang menampilkan gambar seorang pria yang tengah terduduk di sebuah pelaminan.

"Andi!" seru Diandra saat melihat orang yang ia kenal.

"Kenapa kau melakukan ini dara, aku sangat mencintaimu. Kenapa kau tega melakukan hal yang tidak baik itu dengan pria lain bahkan sampai mengandung, aku kecewa padamu dara. Aku kecewa dan sangat membencimu!!!"

"Tidak, ini semua tidak benar," protes Diandra meraba layar televisi itu dengan tatapan yang penuh air mata.

"Kau lihat? pria itu membencimu, jadi berhenti berharap dia akan mau menerima mu lagi," ujar Aryan tersenyum meremehkan.

"Sebenarnya siapa kau? mau apa kau dariku hah?!" bentak Diandra, ia mendekati Aryan dan menatap pria itu dengan berani.

"Aryan Brawijaya. Kenal dengan nama itu?" jawab Aryan diakhiri pertanyaan yang terdengar begitu familiar.

"Kau, kau cucu keluarga brawijaya?" tanya Diandra pelan.

"Aku cucu keluarga brawijaya yang kehilangan orangtuanya karena dirimu." Jawab Aryan penuh penekanan.

"Karena aku? apa maksudmu karena aku?" tanya Diandra tidak mengerti dengan perkataan Aryan.

"Berhenti bertingkah bodoh, karena orangtua mu yang bertengkar malam itu sehingga terjadilah kecelakaan yang memakan korban. Korban itu adalah kedua orangtuaku." Jawab Aryan semakin menekan setiap kalimat yang terucap dari bibirnya.

Kelima jarinya menggenggam gelas air itu erat sampai Akhirnya gelas hancur menjadi banyak bagian, tangan pria itu berdarah namun ia sama sekali tidak peduli.

"Karena dirimu aku kehilangan masa kecilku, aku kehilangan saat saat dimana aku membutuhkan kasih sayang bunda dan ayah ku. Karena itu aku akan membalas atas apa yang aku alami, kau akan membayar mahal atas perbuatan orang tua mu," ucap Aryan kemudian pergi meninggalkan kamar dengan membanting pintu nya.

Diandra terduduk lemas di lantai yang dilapisi karpet berbulu, ia tidak menyangka dalam hidupnya yang sudah menderita akan ada situasi yang membuat kehidupannya semakin terasa tak berguna.

"Andi, aku mohon tolong aku," lirih Diandra memukul ranjang pelan.

Air matanya meluruh membasahi wajahnya, riasan pernikahan yang terlihat cantik diwajahnya kini berubah menjadi sangat hancur sama seperti pernikahan nya yang hancur. Hancur karena pria tidak waras bernama Aryan Brawijaya.

Aryan merogoh kantong miliknya, ia menghubungi sang asisten untuk mempersiapkan dokumen pernikahan. Dokumen pernikahan? siapa yang akan menikah?.

"Siapkan dokumen nya sekarang, aku akan ke KUA 2 jam lagi," perintah Aryan kemudian menutup dan menyimpan kembali ponselnya.

Aryan mengambil keputusan untuk menikahi gadis itu hanya demi bisa lebih leluasa menyiksanya, dengan ikatan pernikahan setidaknya Diandra akan selalu ada bersamanya untuk ia siksa, ia ingin Diandra merasakan sakit seumur hidupnya.

"Kau harus membayar mahal semua ini, Diandra. Kau harus merasakan sakit yang dirasakan kedua orangtuaku saat kecelakaan itu terjadi," gumam Aryan mengepalkan tangannya siap meninju apapun yang terlihat oleh pandangan nya.

BESOK LANJUT LAGI NGOKHE

BERSAMBUNG.........

Terpopuler

Comments

Leew

Leew

bjir, kejam gini🗿

2024-12-12

0

Awind Widayanti

Awind Widayanti

non sanse

2024-05-22

0

Nur Haya

Nur Haya

astaga km pikir km aja menderita

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!