Kedekatan Al

Mereka sudah mencari Al dkk di sekitar sekolah tapi tetap tidak menemukan mereka.

"Mereka pada kemana sih" ucap Fatur.

"Gak tau" ucap Risa.

"Mending kita pulang aja mereka mungkin lagi ada urusan" ucap Dion.

"Yaudah ayo pulang Risa udah capek banget ini" ucap Risa sambil berjalan menuju keparkiran diikuti oleh mereka.

"Lo kemana sih Al sebenarnya" batin Rizky.

Disisi lain Al dkk sedang beristirahat diruangan pribadi Al yang hanya diketahui oleh Al, Satria, Chandra dan Kevin. Sekarang Chandra dan Kevin sedang sibuk bermain game berbeda dengan Al dia sedang tidur di kamar yang berada diruangan pribadinya tersebut.

Kamar yang sedang ditempati oleh Al👆.

Dan masih ada kamar lain yang sengaja dibuat untuk mereka beristirahat jika lelah berada di sekolah.

Kamar yang sengaja didesain sederhana namun elegan membuat mereka nyaman berada disana.

-

"Gue mau tidur dulu ya capek banget" ucap Chandra kepada Kevin sambil berjalan menuju kamar yang akan dia tiduri.

"Gue ikut" ucap Kevin menyusul Chandra.

Hari mulai gelap tapi Al dkk masih sibuk dengan mimpi mereka masing-masing, entah apa yang mereka mimpikan sampai tidak tau waktu.

Tak lama datanglah seorang pria tampan, tinggi, putih berjalan dengan gaya coolnya masuk keruangan tersebut, dia melihat kekanan dan kekiri tidak ada orang satupun, padahal dia yakin bahwa orang yang dia cari ada disana.

"WOI CURUT LO SEMUA DIMANA, COWOK GANTENG TIADA TARA ADA DISINI!!!" teriak seorang pria tersebut.

"BERISIK BANGS**T, GANGGUIN MIMPI INDAH GUE AJA LO" teriak Al yang langsung bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kekamar mandi untuk mencuci mukanya.

"NAMA GUE SATRIA BUKAN BANGS**T" teriak Satria, ya yang tadi itu adalah Satria abang angkat sekaligus kepala sekolah disekolahan AIHS.

"BACOT" teriak Al yang sedang berada dikamar mandi.

"JANGAN TERIAK INI BUKAN HUTAN!" teriak Chandra dari kamarnya sebal karena mendengar Satria berteriak.

"LO JUGA SAMA KALI CHAN" teriak Kevin dari kamarnya.

"LO JUGA KEVIN" teriak Satria yang sedang duduk disofa yang berada di ruangan pribadi Al tersebut.

"DASAR EDAN" teriak semuanya dan beberapa detik kemudian mereka tertawa terbahak-bahak karena kelakuan mereka sendiri.

Al keluar dari kamarnya dan berjalan untuk menemui bang Satria diikuti oleh Chandra dan Kevin dibelakangnya.

"Bang ngapain lo kesini?" tanya Al kepada Satria yang sudah ada disampingnya.

"Emang gue gak boleh kesini?" tanya Satria balik.

"Ya bolehlah" jawab Al.

"Gue kesini mau bangunin kalian karena kalian belum keluar dari sini padahal hari udah mulai gelap" ucap Satria.

"Ohhh udah gelap, emang udah jam berapa sekarang?" tanya Al kepada Satria.

"Sekarang jam 17.45" jawab Satria.

"Ohh jam 17.45" ucap Al.

"Baru juga jam 17.45" ucap Kevin dan Chandra hanya mengangguk menyetujui ucapan Kevin. Mereka bertiga tidak sadar bahwa hari sudah mulai malam.

"Lo pada bilang baru jam 17.45!?" ucap Satria sedikit ngegas.

"iya" ucap mereka berbarengan.

1

2

3

"APA UDAH JAM 17.45!!!" teriak mereka bertiga dan langsung pergi mengemasi barang-barangnya.

"Haduh telinga gue" gumam Satria sambil mengusap telinganya.

Setelah mereka bertiga membereskan barang-barangnya, mereka semua langsung pergi menuju parkiran untuk mengambil mobil mereka.

"Jalan-jalan dulu yuk" ucap Satria.

"Ayok tapi kemana?" tanya Chandra.

"Al lo mau ikut gak?" tanya Kevin kepada Al.

"Ayok, ke mall aja gimana, sekali gue mau beli baju udah beli baju kita makan" saran Al.

"Boleh tuh, gue juga mau beli baju" ucap Satria.

"Kita mau ke mall mana?" tanya Kevin.

"Ke mall punya Al aja" jawab Chandra.

"Ya udah ayo" ucap Al sambil berjalan kearah mobil.

"Kalian gak ganti baju dulu?" tanya Satria.

"Ganti baju di mall aja kan kita juga mau beli baju" ucap Kevin yang diangguki oleh mereka semua.

"Udah buruan ngomong mulu kapan jalannya" ucap Chandra yang langsung masuk mobil diikuti yang lainnya.

Setelah kurang lebih 10 menit perjalanan dari sekolah ke mall mereka akhirnya sampai di mall. Mereka turun dari mobil menggunakan kacamata hitam. Banyak orang membicarakan Al dkk tapi mereka tidak peduli dengan semua ocehan itu, mereka terus berjalan menuju toko baju. Setelah mereka sampai mereka langsung masuk kedalam toko tersebut, tiba-tiba langkah mereka berhenti karena ada yang memanggil mereka.

"Al, Chandra, Kevin kalian disini?" tanya Putra sambil menghampiri mereka diikuti oleh Naila dkk dan Rizky dkk.

"Iya" jawab Satria yang lain hanya diam saja.

"Eh ada bapak kepala sekolah" ucap Putra yang hanya dibalas deheman oleh Satria.

"Ngapain bapak disini?" tanya Risa kepada Satria.

"Emang gak boleh ada disini?" tanya Satria.

"Ya boleh lah pak kan tempat umum" jawab Risa sambil cengengesan.

"Jangan panggil bapak! emang gue udah tua apa?" tanya Satria.

"Tua banget malah" ucap Kevin sambil menahan tawanya.

"Enak aja lo" ucap Satria

"Terus panggil apa dong?" tanya Fatur.

"Ya terserah kalian mau manggil apa, kalau disekolah boleh panggil bapak tapi kalau diluar sekolah jangan panggil bapak" ucap Satria.

"Enaknya manggil apa dong?" tanya Rosa. Saat mendengar itu Al, Chandra dan Kevin saling pandang satu sama lain seperti merencanakan sesuatu.

"Panggil kakek aja" ucap mereka bertiga serempak yang lain tertawa terbahak bahak mendengar itu sedangkan Satria menatap Al, Chandra dan Kevin dengan tatapan kesal.

"Sembarangan kalau ngomong, cowok terganteng sedunia kayak gini dipanggil kakek" ucap Satria kesal.

"Pd banget lo bang, jelas-jelas gue yang paling ganteng disini" ucap Kevin sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue yang ganteng disini" ucap Fatur pd.

"Enak aja gue kali yang ganteng" ucap Putra.

"Guelah yang paling ganteng makanya Al sampai tergila-gila sama gue" ucap Chandra sambil merangkul pinggang Al, Al hanya diam saja diperlakukan seperti itu karena sudah biasa.

"Gue yang paling ganteng makanya Al bisa jadi adek gue, dan gue adalah abang kesayangannya Al" ucap Satria sambil melepaskan tangan Chandra dari pinggang Al dan langsung menggandeng Al.

"Gue yang paling ganteng dan gue abang kesayangannya Al bukan lo" ucap Kevin dari belakang tubuh Al dan langsung melepaskan tangan Satria.

"Enak aja gue kali kesayangan Al" ucap Satria menarik tangan Al kembali.

"Gue abang yang paling disayang dengan Al" ucap Kevin sambil menarik tangan yang satunya, Al hanya diam saja diperlakukan seperti itu karena percuma saja mereka gak akan berhenti sampai ada salah satu dari mereka yang mau mengalah.

"Udah kalian cuman abangnya doang gue pacar****nya Al jadi gue yang paling disayang dengan Al" ucap Chandra menekankan kata 'pacar' sambil melepaskan tangannya Satria dan Kevin, setelah lepas dia langsung memeluk Al dari belakang.

"Main nyosor aja lo" ucap Kevin langsung menggandeng tangan Al yang masih ada dipelukan Chandra.

"Gue gak akan restuin lo berdua baru tau" ucap Satria melakukan hal yang sama seperti Kevin.

Rizky dkk dan Naila dkk hanya diam menonton saja melihat 3 cowok tersebut memperebutkan Al dan Alnya hanya diam saja diperlakukan seperti itu.

"Beruntung banget jadi Al direbutin 3 cowok sekaligus" batin Risa.

"Aaa gue mau kayak Al" batin Rosa.

"Kapan gue kayak Al direbutin 3 cogan sekaligus" batin Naila.

"Gue mau meluk Al" batin Fatur.

"Andai gue yang ada disana" batin Putra.

"Coba aja Alsa ada disini pasti gue kayak mereka bertiga" batin Dion.

"Kok gue cemburu ya ngeliat Al digituin sama mereka, ehh apaan sih mana mungkin gue suka sama dia" batin Rizky.

Al yang mendengar batin mereka semua hanya diam saja tidak memperdulikannya.

"Gak dapat restu dari lo juga gak masalah bagi gue dengan Al" ucap Chandra yang masih memeluk Al, 'ya iyalah gak masalah Al kan sepupu lo bego' pikir Satria dan Kevin.

"Kayak Al mau aja sama lo" ucap Kevin.

"Dia pasti milih abangnya lah dari pada lo, iya gak Vin" ucap Satria.

"Betul sekali" jawab Kevin.

"Milih gue lah, iya kan Al?" tanya Chandra kepada Al yang hanya dibalas oleh deheman saja.

"Dia pasti milih abang yang paling dia sayang lah" ucap Satria.

"Gue" ucap Chandra.

"Gue" ucap Kevin menarik tangan Al.

"Ya pasti gue lah" ucap Satria sambil menarik tangan Al yang satunya.

"Gue" ucap Chandra yang mempereratkan pelukannya membuat Al sesak.

"Gue"

"Gue"

"Gue"

"Gue"

"Udah berisik, gue milih kalian bertiga" ucap Al sedikit ngegas yang sedari tadi diam sambil melepaskan mereka bertiga dari tubuhnya.

"Gak bisa pilih salah satu dari kita" ucap Kevin yang sidah tidak menarik Al.

"Iya siapa yang di pilih pasti gue kan" ucap Satria

"Gue sayang kalian bertiga jadi gue pilih kalian bertiga" ucap Al datar.

"Gak bisa pilih salah satu" ucap Chandra yang sudah tidak memeluk Al lagi.

"Lebih baik gue gak milih kalian bertiga!" ucap Al tegas, datar dan dingin langsung meninggalkan mereka semua.

"Yah Al ngambek" ucap Kevin melihat Al pergi memilih baju sendiri.

"Gara-gara lo sih" ucap Satria kesal.

"Udah gara-gara kita bertiga, ayo buruan susulin Al nanti tambah ngambek lagi" ucap Chandra langsung pergi menghampiri Al.

"Kalian pilih-pilih baju deh, kita mau susul Al dulu" ucap Kevin langsung pergi menyusul Chandra.

"Gue duluan ya" ucap Satria sambil pergi.

"Iya pak" ucap Rizky dkk dan Naila dkk.

"Panggil abang aja kalau gak disekolah" ucap Satria sedikit berteriak.

"Gila si Al direbutin 3 cogan sekaligus" ucap Rosa.

"Gue mau kayak Al" ucap Risa.

"Walaupun dingin tapi banyak yang suka" ucap Naila.

"Andai aja gue bisa jadi kayak mereka bertiga" ucap Fatur.

"Halu lo" ucap Dion.

"Emang lo aja yang mau gue juga mau" ucap Putra.

"Udah jangan banyak bacot lo pada mending kita beli baju aja" ucap Naila sambil pergi memilih baju yang ingin dia beli.

"Kuy lah" ucap Risa dan Rosa menyusul Naila.

"Bro ngapain bengong" ucap Dion sambil menepuk pundaknya Rizky, ya sedari tadi Rizky hanya diam saja memperhatikan Al.

"Eh gak siapa yang bengong" ucap Rizky.

"Lo cemburu ya sama Al" goda Fatur.

"Iya dari tadi lo liatin Al mulu" sambung Putra.

"Sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung" ucap Dion.

"Apaan sih kalian" ucap Rizky kesal langsung pergi meninggalkan mereka yang tertawa karena membuatnya kesal.

Ditempat Al, 3 cogan itu terus saja membujuk Al tapi Al hanya membalasnya dengan deheman saja.

"Al maafin kita ya" ucap Kevin.

"Hmmm" jawab Al yang masih sibuk memilih baju.

"Gue beliin coklat deh, tapi maafin kita ya" ucap Satria memelas.

"Hmmm" jawab Al.

"Masa Al dikasih coklat aneh lo" ucap Kevin.

"Lah terus dikasih apa? kalau cewek lagi ngambekkan biasanya dikasih coklat" ucap Satria.

"Lo lupa Al gimana orangnya" ucap Kevin.

"Astaga gue lupa" ucap Satria menepuk jidatnya.

"Maafin kita ya nanti kita bikinin senjata, pisau lipat, dengan racun mematikan" ucap Chandra memelankan suaranya yang hanya bisa didengar oleh mereka berempat saja.

"Nah bener kata si Chan mau ya maafin kita" ucap Kevin.

"Bener nih mau dibikinin itu" ucap Al dengan mata berbinar tapi masih dengan wajah dinginnya.

"Iya beneran tapi maafin kita ya" ucap Satria.

"Yaudah iya gue maafin" ucap Al.

"Beneran" ucap mereka serempak.

"Iya gue maafin tapi bener ya bikinin gue itu" ucap Al.

"Iya nanti kita bikinin" ucap Kevin.

"Makasih ya Al" ucap Chandra langsung memeluk Al diikuti yang lainnya Al pun membalas pelukan tersebut.

Disisi lain Naila dkk dan Rizky dkk melihat mereka berpelukan, sebenarnya mereka mau mengajak Al dkk makan karena mereka sudah selesai memilih baju dan tinggal membayarnya saja tapi diurungkan karena melihat mereka sedang berpelukan.

"Udah sesak gue" ucap Al yang sudah sesak napas karena pelukan mereka bertiga sangat erat.

"Eh maaf terlalu senang" ucap Satria sambil melepas pelukannya diikuti yang lainnya.

"Lo udah milih baju Al?" tanya Chandra.

"Udah" jawab Al.

"Ya udah ayo bayar" ucap Kevin sambil memegang baju yang ingin dia beli.

"Kalian duluan deh gue masih mau milih baju, ajak yang lainnya juga ya" ucap Chandra.

"Yaudah kita duluan ya" ucap Satria langsung pergi ke arah Rizky dkk dan Naila dkk diikuti oleh Kevin. Saat Al ingin pergi tangannya dipegang oleh Chandra.

"Naon?" tanya Al.

"Nih liat cocok buat lo" ucap Chandra sambil menunjuk hoodie pink dan setelan baju dengan bawahan rok pendek.

"Hah pink, rok gila lo" ucap Al melihat baju yang ditunjuk oleh Chandra.

"Beli yah" ucap Chandra sambil mengambil hoodie pink dan beberapa setelan baju dan rok tersebut.

"Ya terserah lo, tapi buat siapa?" tanya Al.

"Buat lo" ucap Chandra santai.

"Lo gila ya? gak gak gue gak mau" ucap Al.

"Ayo lah gue mau liat lo pakai baju kaya gini yah" ucap Chandra memelas.

"Terserah lo deh" ucap Al karena tak tahan melihat matanya Chandra.

"Nah gitu dong, yaudah ayo bayar tenang aja yang ini biar gue yang bayar" ucap Chandra menggandeng Al menuju kasir, setelah sampai dikasir mereka bertemu dengan Rizky dkk, Naila dkk, Kevin dan Satria.

"Chan itu baju buat siapa?" tanya Fatur sambil menunjuk baju yang dimaksud.

"Baju buat Al" jawab Chandra datar.

"Apa buat Al?" ucap Kevin dan Satria serempak.

"Emang kenapa gak boleh bang?" tanya Naila.

"Bukan gak boleh tapi Al gak pernah beli baju kayak gitu" jawab Satria.

"Iya liat aja tuh baju yang dibeli Al warna hitam, abu-abu dan putih, yang putihnya juga cuman 1" sambung Kevin sambil menunjuk baju yang dibeli Al semua Rizky dkk dan Naila dkk reflek melihat baju yang ingin dibeli Al.

"Gila item semua" ucap Putra melihat baju yang dibawa Al.

"Iya perasaan banyak warna lain disini" ucap Risa.

"Gak beli dress Al?" tanya Naila.

"Baju warna pink aja gak ada dilemarinya apalagi dress" jawab Kevin.

"Hah yang bener?" tanya Putra.

"Kalau gak percaya coba lo datang ke mansion kita liat lemari Al rata-rata baju warna hitam semua yang cerah bisa dihitung" jawab Kevin.

"Lo cewek atau cowok sih Al?" heran Fatur.

"Cwk" jawab Al yang membuat mereka melongo kecuali Chandra, Kevin dan Satria mereka hanya menepuk jidat mereka masing-masing karena udah tau sifat Al.

"Dia cewek tapi kelakuan cowok makanya dia jawab cwk, karena dia bingung sebenarnya dia cewek atau cowok" ucap Satria yang mendapat tatapan tajam dari Al.

"Udah nanti ngambek lagi susah dibujuk mau lo" ucap Chandra yang langsung merangkul Al.

"Eh nggak yang itu aja belum dibikin masa nambah lagi" ucap Satria.

"Apa yang dibikin?" tanya Dion membuat Al, Chandra dan Kevin langsung menatap tajam Satria yang ditatap hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Bikin makanan yang banyak buat Al, tapi kita bertiga yang harus bikin gak dibantu sama art" jawab Kevin berbohong yang hanya dijawab oh oleh mereka.

"Udah mendingan bayar abis itu kita makan sama-sama" ucap Satria mengalihkan pembicaraan.

"Yaudah ayo buruan gue udah laper nih" ucap Putra.

"Iya Rosa juga sama" ucap Rosa.

"kalau urusan makan cepet lo berdua" ucap Dion.

"Biarin" jawab Putra dan Rosa bersamaan.

"Yaudah ayo buruan" ucap Rizky yang langsung pergi membayar bajunya diikuti yang lain.

SKIP SETELAH MEMBAYAR PAKAIAN

"Makan dimana nih?" tanya Dion.

"Disana aja gimana" ucap Naila sambil menunjuk salah satu restoran yang ada didalam mall.

"Yaudah ayo" ucap Rosa.

Al dkk langsung berjalan terlebih dahulu diikuti oleh yang lainnya. Sesampainya Al dkk direstoran.

"Mau duduk dimana nona, tuan?" tanya pegawai melihat Al dkk datang. Pada saat itu Naila dkk dan Rizky dkk belum sampai kerestoran.

"Bersikap sewajarnya, anggap kita pelanggan biasa" ucap Al datar dan dingin.

"Ba ba baik" ucap pelayan tersebut gugup.

"Apa ruangan VVIP sudah siap?" tanya Kevin karena melihat Naila dkk dan Rizky dkk sudah dekat.

"Sudah mas mari saya antar" ucap pelayan tersebut sambil membungkukkan tubuhnya mempersilahkan mereka jalan terlebih dahulu.

"Kalian ayo ikut kita" ucap Satria melihat kearah Naila dkk dan Rizky dkk yang dijawab anggukan oleh mereka semua.

***BERSAMBUNG***

Maaf kalau gak jelas

Terpopuler

Comments

uups

uups

karya mu keren thorrr,,👍👍👍👍

2021-07-23

1

lihat semua
Episodes
1 Murid baru
2 Perkenalan tokoh
3 Kantin
4 Pengganggu
5 Kedekatan Al
6 Khawatir
7 Merasa Cemburu
8 Makan
9 Cuman Mimpi
10 Meremehkan
11 Rencana
12 Pemanasan
13 Red Dragon
14 Tertembak
15 Perasaan
16 Makan Malam
17 Main
18 Main
19 Main
20 Main
21 Malu
22 Dihukum
23 Italia
24 Black Devil
25 Apa!
26 Penggemar
27 Bangunin Singa
28 Tidak Ada Kabar
29 Siapa
30 Camping
31 Aneh
32 Malam Terakhir Dipulau
33 Black White
34 Tantangan
35 Gudang
36 Cemburu
37 Beruang Hitam
38 Persiapan
39 Acara
40 Serang!!!
41 Terkejut
42 Menyiksa
43 Telponan
44 Senang
45 Gawat
46 Menolong
47 Koma
48 Sadar
49 Kerasukan
50 Ketahuan
51 Jurang
52 Ketemu
53 Acara Ulang Tahun Al
54 Tingkah Laku
55 Mansion Kendaraan
56 Berkunjung
57 Kalimantan
58 Mati
59 Mati atau bergabung
60 Gelisah
61 Pengkhianat
62 Penyerangan
63 Penyerangan 2
64 Rumah Sakit
65 Gak Mungkin
66 Mengikhlaskan
67 Mall
68 Pulang
69 Nona dan Tuan Muda
70 Kantin
71 Kantor
72 Hari Kamis
73 Jurit Malam
74 Kecelakaan
75 Guru
76 Acara Ulang Tahun Perusahaan
77 Video
78 Identitas
79 Jail
80 Mansion Utama
81 Menyiksa
82 Latihan
83 Latihan 2
84 Bidadari
85 Sifat Asli
86 Bercanda
87 First Kiss
88 Markas
89 Bulan Purnama
90 Neraka
91 Pergi ke Cina
92 Kolam Renang
93 Rencana
94 Militer Cina dan mafia Red Sea
95 Pertarungan
96 Cemas
97 Jadian
98 Menikah
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Murid baru
2
Perkenalan tokoh
3
Kantin
4
Pengganggu
5
Kedekatan Al
6
Khawatir
7
Merasa Cemburu
8
Makan
9
Cuman Mimpi
10
Meremehkan
11
Rencana
12
Pemanasan
13
Red Dragon
14
Tertembak
15
Perasaan
16
Makan Malam
17
Main
18
Main
19
Main
20
Main
21
Malu
22
Dihukum
23
Italia
24
Black Devil
25
Apa!
26
Penggemar
27
Bangunin Singa
28
Tidak Ada Kabar
29
Siapa
30
Camping
31
Aneh
32
Malam Terakhir Dipulau
33
Black White
34
Tantangan
35
Gudang
36
Cemburu
37
Beruang Hitam
38
Persiapan
39
Acara
40
Serang!!!
41
Terkejut
42
Menyiksa
43
Telponan
44
Senang
45
Gawat
46
Menolong
47
Koma
48
Sadar
49
Kerasukan
50
Ketahuan
51
Jurang
52
Ketemu
53
Acara Ulang Tahun Al
54
Tingkah Laku
55
Mansion Kendaraan
56
Berkunjung
57
Kalimantan
58
Mati
59
Mati atau bergabung
60
Gelisah
61
Pengkhianat
62
Penyerangan
63
Penyerangan 2
64
Rumah Sakit
65
Gak Mungkin
66
Mengikhlaskan
67
Mall
68
Pulang
69
Nona dan Tuan Muda
70
Kantin
71
Kantor
72
Hari Kamis
73
Jurit Malam
74
Kecelakaan
75
Guru
76
Acara Ulang Tahun Perusahaan
77
Video
78
Identitas
79
Jail
80
Mansion Utama
81
Menyiksa
82
Latihan
83
Latihan 2
84
Bidadari
85
Sifat Asli
86
Bercanda
87
First Kiss
88
Markas
89
Bulan Purnama
90
Neraka
91
Pergi ke Cina
92
Kolam Renang
93
Rencana
94
Militer Cina dan mafia Red Sea
95
Pertarungan
96
Cemas
97
Jadian
98
Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!