Bukan Roman Picisan Part III: Bittersweet
Chapter I
Nyokap masih menyibukkan diri berberes ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan. Anak gue masih tertidur di kamar nyokap-bokap gue.
Sementara gue masih terpaku bertelanjang dada terduduk di pinggir kasur. Handuk yg barusan gue ambil, masih setia menemani ke-bengong-an gue selepas bangun tidur.
Mami
Lho...lho..lho...dari tadi disuruh mandi, isih wae meneng nang kasur.
Mami
Kono cepet adhus! Sebentar lagi kan Gys arep teko...ayooo sana mandiiii!
Siang ini Gys mau bertamu nyamperin gue ke Jogja...sendiri. Gys baru balik dari liburan semesterannya di Jepang. Dia sendiri datang ke Jogja karena memang sengaja mau jenguk diam-diam tanpa sepengetahuan keluarganya.
Ya, setahun lalu Gys melahirkan seorang bayi nan cantik jelita. Gue menamainya Lyuda. Sebelumnya ketika keluarga Gys tahu bahwa dia mengandung anak gue, keluarganya marah besar.
Mami
Randu...kamu sudah punya anak. Mesti bisa cari uang sendiri buat nafkahin anakmu
Mami
Mami dan Papi memang berada. Malah lebih. tapi bukan berarti kamu bisa ongkang-ongkang kaki menganggur dan harus kami yg menafkahi anakmu.
Lyuda kini gw yg urus karena ortunya Gys gak pernah merestui gw melamar secara resmi, sementara Gys dibawa keluar negeri setelah melahirkan Lyuda
Papi
Bukannya kami ndak mau, tapi kami ingin kamu lebih dewasa dan bertanggung jawab sebagai seorang ayah!
Mami
Mana, Ran? Apa enggak jadi datang Gys-nya?
Sudah sekira satu jam setengah dari waktu yg dijanjikan Gys terlewat. Gue turut enggak sabaran. Masalahnya, nomor hape barunya, gue telefon enggak aktif.
Comments