Episode 2. Michael Prince Hoffmann

Sepasang mata sedang mengawasi Rose dan James. Laki-laki yang memakai jas hitam mengikuti mobil porsche sejak keluar dari rumah hingga menuju ke restoran. Ya, laki-laki itu adalah Wilson Harris.

Wilson membuntuti wanita yang menolak jabatan tangannya bukan tanpa tujuan, dia berencana mendekati Rose karena wanita itu adalah calon pewaris di Perusahaan A-more.

Perusahaan A-more merupakan salah satu perusahaan besar di kota X. Wilson berniat mengambil alih Perusahaan A-more melalui Rose.

Wilson mengeluarkan handphone dari kantong jas, dia menelepon seseorang dengan nama D.U di layar ponselnya.

"Selidiki pria yang ada dalam foto. Aku sudah mengirimkan foto lewat email."

Wilson keluar dari restoran, dia menuju parkiran mobil dan pergi dari tempat itu. Wilson tidak ingin ketahuan sedang membuntuti Rose.

Sementara itu James dan Rose sedang memilih menu makanan, James tampak syok melihat harga yang tertera di buku menu.

"Rose... ini serius harganya segini? 1 piring doang bisa seharga 1juta lebih?" tanya James dengan wajah panik.

"Pesan aja, hari ini aku yang traktir." jawab Rose yang masih sibuk memilih menu.

James merasa ragu, dia memilih makanan yang paling murah.

"Aku makan ini aja." ucap James sembari menunjuk salah satu menu yang ada di buku.

"Terus?" tanya Rose.

"Itu aja udah cukup." jawab James berbohong.

Rose menaikkan alisnya, "Mana mungkin segitu aja cukup. Biar aku yang pesenin aja deh." ucap Rose.

"Mas, saya mau pesan." Rose mengangkat sebelah tangan, memanggil pelayan.

Pelayan mendatangi meja Rose, "Silahkan Non..."

"Saya mau pesan set makanan yang paling laris di sini untuk 2 orang." ucap Rose sambil tersenyum ramah.

"Silahkan di tunggu, akan saya siapkan dulu makanan nya." jawab pelayan.

"Rose, makanan di sini kan mahal banget, ngak nanya dulu harganya?" tanya James dengan wajah cemas.

"Rapopo... aku bayarnya pakai kartu kredit punya Papa. He he..." jawab Rose nyengir.

"Enaknya punya bokap tajir..." ucap James dengan wajah iri.

Tidak lama kemudian makanan di hidangkan, James hampir meneteskan air liur saat melihat makanan di depan matanya.

"Wow... baru kali ini aku lihat lobster sebesar ini. Gila...!" kata James sambil melebarkan matanya.

"Udah, makan dulu. Kebanyakan ngomong ntar dingin makanan nya." kata Rose yang telah mulai memasukkan makanan ke dalam mulut.

Rose memang sudah kelaparan sejak pagi, rasa lapar bertambah saat melihat makanan kesukaannya. Rose sangat menyukai lobster laut yang segar, apalagi jika di masak dengan sedikit minyak jaitun.

Tidak butuh waktu lama, makanan di meja sudah habis semua, hanya menyisakan piring-piring kosong.

"Bill nya ya Mas." ucap Rose pada seorang pelayan di sampingnya.

Pelayan itu kembali dengan membawa kertas bill di tangannya. "Ini bill nya, Non."

James membelalakkan matanya saat melihat tagihan yang berjumlah 9jutaan. "Wow, gila... ini mah jajan ku selama tiga bulan." benak James.

Rose membuka tas kecil yang tergantung di bahunya, dia menyerahkan sebuah kartu kredit kepada pelayan.

"Maaf Non, kalau pakai kartu kredit harus langsung bayar di kasir. Karena kartunya mesti pakai pin." ucap pelayan dengan sopan.

"Oh.... Kalau gitu saya langsung ke kasir aja ya. Terima Kasih Mas." ucap Rose.

Rose mengantri untuk membayar bill makanan. Di depan Rose, ada seorang laki-laki sedang mengantri. Laki-laki itu memiliki tubuh nyaris sempurna dengan wajah tampan yang luar biasa. Tinggi laki-laki itu sekitar 185 cm dengan bahu lebar dan kulit putih.

Semua mata menuju ke wajah laki-laki itu, dia terlihat tidak nyaman oleh tatapan dari para wanita yang seolah ingin melahapnya. Namun beda dengan Rose, gadis itu sibuk bermain handphone di tangannya sembari menunggu antrian.

"Tit... Tit...!"

"Maaf Tuan, apa ada kartu lain? kartu ini tidak dapat digunakan di sini." ucap kasir kepada laki-laki tampan itu.

Laki-laki itu mengambil kartu lain dari dompet, dia menyerahkan kartu kepada kasir. "Coba kartu ini."

"Maaf Tuan, kartu ini juga tidak bisa di gunakan di sini, atau Tuan bayar dengan uang tunai saja?" ucap Kasir.

Lelaki itu tampak bingung, di dompetnya jelas tidak ada uang tunai. Rose mendengar percakapan mereka, dia melangkah ke samping lelaki itu dan berkata kepada Kasir.

"Ini bill milik saya, sekalian bill milik Tuan ini akan saya bayar." Rose menyerahkan bill dan sebuah kartu kredit berwarna hitam kepada Kasir.

"Tunggu sebentar, akan saya proses." jawab Kasir.

"Non, tolong pin nya." ucap Kasir sambil menyodorkan mesin gesek.

"Ini bukti pembayaran, Terima Kasih dan Selamat datang kembali di lain waktu." ucap Kasir seraya menyerahkan dua lembar kertas bukti pembayaran.

"Terima Kasih." ucap Rose.

Rose melambaikan tangan ke arah James, lelaki itu segera berjalan ke tempat Rose, mereka meninggalkan restoran dan menuju tempat parkir.

"Tunggu!" lelaki tampan itu mengejar Rose hingga ke lapangan parkir. Dia menyerahkan sebuah kartu nama kepada Rose dan berkata, "Aku akan membayar mu kembali, hubungi aku nanti malam."

Lelaki itu langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Rose. James melihat kartu nama itu, matanya terlihat kaget, mulutnya terbuka lebar.

"Michael Prince Hoffman!" ucap James dengan wajah panik.

Rose mengerutkan dahi, "Ada apa dengan nama Hoffman? Ngapain wajahmu kayak syok gitu?" tanya Rose tak mengerti.

"Rose, beneran kamu nggak kenal nama ini?" tanya James.

Rose mengangguk, "Iya, belum pernah dengar."

"Dia pemilik perusahaan terbesar di dunia, PT. International H.M. Orang kaya nomor satu di dunia, pokoknya dia itu udah kayak Kaisar jaman now." jelas James dengan semangat 45.

"Terus? Apa hubungannya sama kita?" tanya Rose cuek.

James mengerutkan dahi, dia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. "Ah Rose mah nggak seru. Ketemu cowok ganteng, tajir, masa iya cuma gitu doang. Bukannya di ajak kenalan atau di deketin gitu." benak James.

Rose masuk ke mobil, dia malas melanjutkan obrolan tentang lelaki tampan. Cukup sudah dirinya dipermainkan oleh Wilson di masa lalu, dia tidak ingin berhubungan dengan kata cinta lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Michael berulang kali menatap layar ponsel, dia menunggu telepon dari Rose. Namun hingga menjelang pagi, wanita itu tidak menghubungi Michael.

Michael sedang sarapan bersama orang tua nya. Tatapan mata Michael masih tertuju ke layar ponsel.

Nyonya Hoffmann bertanya pada Michael, "Mike, mom perhatiin sejak tadi malam kamu lihatin layar ponsel mulu. Lagi nungguin telepon dari seseorang?"

"Kemarin ada seorang wanita yang bantu bayarin tagihan makanan, aku kasih dia kartu nama biar dia bisa nagih utang. Tapi sampai sekarang nggak ada telepon dari wanita itu." jawab Michael dengan wajah dingin nya.

"Oh ya? ada wanita yang bisa nolak Pangeran setampan anak Mom? Wanita itu pasti bukan orang biasa." ucap Nyonya Hoffmann dengan wajah penasaran.

"Paling cuma sok jual mahal." jawab Michael.

^^^BERSAMBUNG...^^^

Hai teman-teman, ini karya kedua saya. Saya sebenarnya ngak gitu paham bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jadi apabila banyak kesalahan dalam kalimat di karya saya, mohon di maklumi. Bantu saya perbaiki dengan komen di kolom komentar yah... Saya akan berusaha memperbaiki kata-kata yang salah 🤗🤗🤗✌

Terima Kasih... Mohon dukungan teman-teman semua, jangan lupa Vote dan Like setiap Episode 👍

dan terakhir, jangan lupa bahagia teman-teman semua 💖💕💖

Terpopuler

Comments

Nana Niez

Nana Niez

org kaya kartunya g ns digesek,, 🤣🤣🤣🤣🤣🤣lupa nomer pin palingan

2025-04-28

0

lily

lily

masa iya gak bisa bayar makan, itu alasannya apa ,, kartunya gk bisa di proses

2024-08-20

0

Nofarahin Mohd Kamel

Nofarahin Mohd Kamel

hebat...mantap... 👍👍👍

2024-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Akhir dan awal baru
2 Episode 2. Michael Prince Hoffmann
3 Episode 3. Pertemuan kedua
4 Episode 4. Nggak punya etika!
5 Episode 5. Undangan
6 Episode 6. Diberi obat
7 Episode 7. Salah Paham
8 Episode 8. Penculikan
9 Episode 9. Kecelakaan
10 Episode 10. Pertama kalinya
11 Episode 11. Utang budi
12 Episode 12. Trauma
13 Episode 13. Bertemu Mama dan Papa Hoffmann
14 Episode 14. Menabur garam di luka
15 Episode 15. Rasa cemburu
16 Episode 16. Pertengkaran lagi
17 Episode 17. Panik
18 Episode 18. Kejutan
19 Episode 19. Calon Kakak Ipar
20 Episode 20. Diary
21 Episode 21. Aku maunya makan kamu!
22 Episode 22. Tamu tak di undang
23 Episode 23. Kelanjutan kisah masa lalu Rose
24 Episode 24. Aku akan selalu menunggu
25 Episode 25. Teman baru di Tap Tap
26 Episode 26. Tekad
27 Episode 27. Kesempatan
28 Episode 28. Rose Ikut
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45. I Love You
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56. Seminggu berlalu
57 Episode 57. Tamu tak di undang
58 Episode 58. Ancaman
59 Episode 59. Jebakan
60 Episode 60. Ngakkk!
61 Episode 61. Balas dendam pertama
62 Episode 62. Hampir menjerit
63 Episode 63. Lagi dan Lagi...
64 Episode 64. Mimpi?
65 Episode 65. Wowww!
66 Episode 66. Dua telur
67 Episode 67. Kalung Liontin Hati
68 Episode 68. Kotak Makan porsi jumbo
69 Calvin Pratama
70 Calvin Pratama Part 2
71 Calvin Pratama part 3
72 Pertemuan Dewan Direksi
73 Balas Dendam Kedua
74 Pembebasan Luna
75 Hasil Test DNA
76 Perjodohan
77 Episode 77. Pakaian transparan
78 Episode 78. Di mobil berdua
79 Episode 79. Pertemuan Mama Daisy dan Nyonya Erna
80 Episode 80. Membuka Rahasia
81 Episode 81. Keputusan
82 Episode 82. Masa Lalu Michelle
83 Episode 83. SOS
84 Episode 84. Masih di gedung
85 Episode 85. Penyesalan
86 Episode 86. Sampai jumpa di neraka
87 Episode 87. Flashback
88 Episode 88. Ingatan
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92. Menu pasangan
93 Episode 93. Lamaran
94 Episode 94
95 Episode 95. Damai
96 Episode 96. Pernikahan
97 Episode 97. End Season 1
98 Season 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode 1. Akhir dan awal baru
2
Episode 2. Michael Prince Hoffmann
3
Episode 3. Pertemuan kedua
4
Episode 4. Nggak punya etika!
5
Episode 5. Undangan
6
Episode 6. Diberi obat
7
Episode 7. Salah Paham
8
Episode 8. Penculikan
9
Episode 9. Kecelakaan
10
Episode 10. Pertama kalinya
11
Episode 11. Utang budi
12
Episode 12. Trauma
13
Episode 13. Bertemu Mama dan Papa Hoffmann
14
Episode 14. Menabur garam di luka
15
Episode 15. Rasa cemburu
16
Episode 16. Pertengkaran lagi
17
Episode 17. Panik
18
Episode 18. Kejutan
19
Episode 19. Calon Kakak Ipar
20
Episode 20. Diary
21
Episode 21. Aku maunya makan kamu!
22
Episode 22. Tamu tak di undang
23
Episode 23. Kelanjutan kisah masa lalu Rose
24
Episode 24. Aku akan selalu menunggu
25
Episode 25. Teman baru di Tap Tap
26
Episode 26. Tekad
27
Episode 27. Kesempatan
28
Episode 28. Rose Ikut
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45. I Love You
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56. Seminggu berlalu
57
Episode 57. Tamu tak di undang
58
Episode 58. Ancaman
59
Episode 59. Jebakan
60
Episode 60. Ngakkk!
61
Episode 61. Balas dendam pertama
62
Episode 62. Hampir menjerit
63
Episode 63. Lagi dan Lagi...
64
Episode 64. Mimpi?
65
Episode 65. Wowww!
66
Episode 66. Dua telur
67
Episode 67. Kalung Liontin Hati
68
Episode 68. Kotak Makan porsi jumbo
69
Calvin Pratama
70
Calvin Pratama Part 2
71
Calvin Pratama part 3
72
Pertemuan Dewan Direksi
73
Balas Dendam Kedua
74
Pembebasan Luna
75
Hasil Test DNA
76
Perjodohan
77
Episode 77. Pakaian transparan
78
Episode 78. Di mobil berdua
79
Episode 79. Pertemuan Mama Daisy dan Nyonya Erna
80
Episode 80. Membuka Rahasia
81
Episode 81. Keputusan
82
Episode 82. Masa Lalu Michelle
83
Episode 83. SOS
84
Episode 84. Masih di gedung
85
Episode 85. Penyesalan
86
Episode 86. Sampai jumpa di neraka
87
Episode 87. Flashback
88
Episode 88. Ingatan
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92. Menu pasangan
93
Episode 93. Lamaran
94
Episode 94
95
Episode 95. Damai
96
Episode 96. Pernikahan
97
Episode 97. End Season 1
98
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!