Di sebuah Mansion yang sangat megah nan mewah, hiduplah keluarga yang sangat harmonis. Mereka terdiri dari ayah, Ibu, dan kedua anak perempuannya.
Saat ini mereka semua sedang berkumpul untuk bersantai di taman Mansion.
Kedua anak kecil yang berumur 10 tahun dan 7 tahunan terlihat sedang berpose dengan berbagai gaya, sedangkan kedua orang tuanya hanya memperhatikan mereka sembari sesekali tertawa karena melihat tingkah anaknya yang menggemaskan.
"Mas, liat deh mereka, lucu banget." Kekeh sang ibu, namanya Siska.
"Iya, aku gak nyangka bakal mempunyai anak yang sangat menggemaskan seperti mereka." Ujar suaminya, sebut saja Ronald.
Saat mereka sedang berbincang, kedua anaknya menghampiri mereka.
"Mom, Venny cantik gak?" Tanya Venny, seorang anak yang berumur 7 tahun Sembari memperlihatkan hasil fotonya di ponsel miliknya
"Cantik sayang." Jawab Siska mengelus rambut Venny dengan lembut
"Iyalah cantik, kan Fika yang fotoin." Celetuk kakaknya yang bernama Fika dengan nada sombongnya
"Emang Venny cantik kok, kan Venny calon artis masa depan." Ucap Venny tak kalah sombong
"Venny mau jadi artis?" Tanya Ronald
"Iya Dad, Venny mau jadi penyanyi yang terkenal."
"Kalau begitu, kamu harus berjuang agar cita cita kamu tercapai." Ucap Siska
"Pasti mom."
"Hmm... Coba, Daddy mau dengar suara kamu." Ujar Ronald
"Lagu apa?"
"Pelangi." Request Fika sang kakak
Venny pun tanpa basa basi lagi, langsung bernyanyi di depan kedua orang tuanya dan kakak perempuannya.
Pelangi
Pelangi pelangi
Alangkah indahmu
Merah kuning hijau
Dilangit yang biru
Pelukismu agung
Siapa gerangan
Pelangi pelangi
Ciptaan tuhan
Prokk.. Prokk. Prokk...
Tepuk tangan riuh dari seluruh keluarganya.
"Terima kasih, terima kasih, terima kasih." Ucap Venny dengan tangan kanan di dada kiri, sedangkan tangan kirinya di angkat ke samping atas sembari sesekali membungkukkan badannya
"Suara kamu bagus juga." Ucap Fika memuji adiknya
"Venny gitu loh." Balas dengan sombong
"Nyesel aku muji kamu dek." Ketus Fika membuat Venny terkekeh
"Mommy yakin, kamu pasti bisa jadi penyanyi terkenal." Ujar Siska
"Daddy juga yakin akan hal itu." Timpal Ronald
"Terima kasih atas dukungan kalian." Ucap Venny tersenyum sangat manis dan memperlihatkan kedua lesung pipinya.
"Venny janji akan berusaha keras untuk meraih cita cita Venny." Tambahnya
"Kamu pasti bisa." Ucap Fika memberi dukungan sembari merangkul pundak adiknya
"Makasih kak." Ucap Venny yang juga merangkul pundak kakaknya
Mereka semua sangat senang karena bisa menghabiskan waktu libur bersama dengan keluarganya.
Keesokan harinya...
Saat ini Ronald sedang berada dikantornya, dia sedang memeriksa beberapa berkas kantornya yang terlihat menumpuk di meja kerjanya.
Tiba tiba saat dia membuka salah satu berkas itu, raut wajahnya berubah seketika. Ia dengan segera menelpon sang sekretaris.
"Panggilkan Manajer keuangan kantor, Sekarang." Titahnya setelah telepon tersambung
^^^"Baik Tuan."^^^
Beberapa menit kemudian orang yang barusan di panggil memasuki ruangan itu.
Ceklek..
Orang itu masuk dan berdiri di hadapan Ronald dengan sedikit menunduk sebagai tanda hormat
"Tuan memanggil saya?" Tanya orang itu saat berhadapan dengan Ronald. Sebut saja dia Darko. Seketika Ronald berdiri dari duduknya dan menggebrak meja.
Brak..
"Bisa kamu jelaskan ini?" Bentak Ronald tiba tiba sembari membanting berkas itu di meja.
"A-ada apa tuan?" Tanyanya gugup
"Kamu masih tanya ada apa? Kamu mau coba korupsi di kantor saya hah?!" Bentak Ronald yang sudah tersulut emosi
"Ti-tidak tuan, saya tidak melakukan itu."
"Kamu pikir saya tidak tahu? Saya sudah tahu semuanya, hanya saja saya diam karna saya pikir itu hanya sedikit dan berharap kamu akan berubah." Hardik Ronald sembari menghampiri Darko yang berdiri
"Tapi nyatanya apa? kamu malah ngelunjak dan kali ini kamu sudah mengkorupsi sangat banyak dan hampir membuat perusahaan ini merugi. Ngerti!!" Tambahnya meninggikan suara di akhir kalimat
"Maafkan saya tuan, saya khilaf." Ucapnya memohon dengan menyatukan tangannya di depan dadanya
"Heh.. Kamu masih beruntung karna saya tidak akan melaporkan kamu ke polisi." Seru Ronald
"Terimakasih Tuan." Ucapnya sedikit lega
"Tapi kamu saya pecat dan kamu tidak akan mendapat uang pesangon sedikitpun." Tegas Ronald membuat Darko terkejut bukan main.
"Saya minta maaf tuan, jangan pecat saya, saya mohon." Ucapnya dengan memohon sembari duduk dilantai dan memegang salah satu kaki Ronald.
"Lepaskan!!" Hardik Ronald menghempaskan kasar kakinya seketika pegangan Darko terlepas
"Tolong jangan pecat saya tuan."
"Sekarang kamu pergi dari sini dan jangan pernah kembali lagi." Usir Ronald menunjuk pintu keluar
"Tidak tuan... saya mohon."
"Satpam." Teriak Ronald memanggil satpam
Tak lama kemudian seorang satpam memasuki ruangan itu.
"Usir dia dari sini, saya tidak mau melihatnya disini lagi." Titah Ronald
"Ayo tuan, ikut saya pergi." Seru satpam sembari mengangkat Darko agar berdiri dan pergi dari dari sana.
"Lepas, saya bisa sendiri." Bentak Darko pada satpam itu kemudian satpam itu melepas genggamannya
"Tuan Ronald, saya akan membalas atas apa yang anda lakukan pada saya. Ingat itu." Ucap Darko dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Silahkan tuan." Ucap satpam itu mempersilahkan Darko keluar ruangan
Darko pun keluar dari ruangan dengan amarah yang menggebu gebu.
"Kenapa perasaanku tidak enak, apa dia serius dengan ucapannya? aku takut terjadi sesuatu dengan keluargaku." Ucap Ronald lirih setelah kepergian Darko dan satpam.
Di luar ruangan Darko terus berjalan keluar kantor sembari mengepalkan kedua tangannya karena dia sangat marah.
"Lihat saja Tuan Ronald, aku berjanji akan menghabisi seluruh keturunanmu. Tunggu saja." batin Darko tersenyum licik.
**Bersambung...
...----------------...
Bagaimana episode pertamanya? Jangan lupa kasih Likenya yaa....
Salam manis dari author**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Aprilia Amanda
darko edyan🥵
2022-02-05
1
Amiera Syaqilla
I loved it💕💕❤️❤️
2021-10-11
1
Ayu Ungraini
darko Darko 😑 hatimu emang dark kauak namamu
2021-04-22
1