Sepulang sekolah, seperti biasa Tiara jalan bersisian dengan Keizaa sampai gerbang sekolah. Tapi belum sampai gerbang langkah mereka terhenti, karena beberapa murid wanita nampak berkerumun di lapangan, hingga membuat jiwa kepo Tiara dan Keizaa ingin melihat penyebab kegaduhan itu.
Yang ternyata ketiga saudara Keiza dan Alson sedang bermain basket di lapangan, mereka semua sukses membuat murid wanita tidak berkedip melihatnya.
Rupanya mereka berkumpul karena ingin membeli kado untuk Keizaa, yang akan berulang tahun sebentar lagi. Bersama dengan Aliana adiknya Alson, yang baru saja Keizaa mengenalkan Tiara padanya.
Keizaa meminta Tiara untuk ikut, dan Tiara bersedia karena kebetulan ia juga ingin membeli kado untuk Keizaa. Hasil dari ia menyisihkan uang sakunya.
"Tiara, kamu pasti niat ke mall karena mau cari kado juga kan?" tanya Aliana sesampainya mereka di mall.
"Iyaa." jawab Tiara.
Salah satu kakak Keizaa, adik kembarnya Kenzou menyeringai lebar ke arah Tiara, "Ya sudah gabung kami saja kalau begitu."
Sebenarnya Tiara agak canggung gabung dengan para anak sultan ini, tapi mau bagaimana lagi, rasanya tidak sopan kalau ia menolaknya.
"Iya, kak." jawab Tiara sambil tersenyum manis.
Senyum yang kata mbak Tini mampu mencairkan gunung es sekalipun. Dan tentu saja Tiara tidak mempercayainya, karena senyum malas Dasha justru lebih membuat para pria bertekuk lutut padanya, termasuk gunung es yang satu itu, Kenzou.
"Kamu membuatku ingin sekali menjadi dokter, Tiara...." ujar Kenzie lembut.
"Kenapa?" tanya Tiara bingung.
Apa hubungannya Kak Zie ingin jadi dokter denganku?
"Karena aku ingin memberikan pasienku resep, dari senyumanmu itu...." jawab Kenzie sambil tersenyum menggoda, membuat wajah Tiara merona merah.
"Jangan dengerin dia, Ra. Rayuannya selalu diumbar pada siapapun yang mengenakan rok!" kata Aliana sambil menarik tangan Tiara, dan membawanya masuk ke salah satu toko pernak pernik wanita.
"Ana, mengganggu saja kau!" rutuk Kenzie kesal.
"Jangan sampai aku aduin ke Zaa kalau kakak menggoda sahabatnya." balas Aliana santai.
Sambil menggerutu kesal, Kenzie memisahkan diri dari Tiara, Aliana dan Kenzou, dengan alasan mau ke toilet.
"Kamu mau cari apa, Ra?" tanyanya pada Tiara.
"Entahlah, aku masih bingung...." jawab Tiara sambil melihat satu persatu harga barang itu, harganya di atas uang yang Tiara punya saat ini.
Lalu Tiara melihat Gyeongbokgung Palace di dalam bola kristal salju, yang dapat berputar dan mengeluarkan suara musik.
Tiara tahu Keizaa sangat menyukai apapun yang berbau Korea Selatan, termasuk Gyeongbokgung Palace ini.
"Keizaa pasti suka...." gumam Tiara lebih ke dirinya sendiri.
Tiara membalik bola kristal salju itu untuk melihat harga di bawahnya, dan ia langsung meletakkannya lagi ke tempatnya semula, setelah tahu harganya lima kali lipat dari uang yang ia punya sekarang.
Sayang sekali, padahal aku tahu Keizaa pasti akan suka.... batin Tiara sambil memberengut ke arah benda tadi.
Setelah menghela nafas panjang seolah berat meninggalkan bola kristal salju itu, Tiara menghampiri Aliana,
"Kamu sudah dapat kado untuk, Zaa?" tanya Tiara dan Aliana menggelengkan kepalanya,
"Belum, kita cari di toko lain lagi yaa..." usulnya.
"Boleh...." jawab Tiara, ia berharap harga di toko lain lebih bersahabat dengan isi dompetnya.
Dan toko yang baru saja Tiara dan Aliana masuki ini ternyata tidak jauh berbeda dengan toko tadi, semua harganya di atas isi dompet Tiara, membuat Tiara sekali lagi mendesah pelan.
Sementara Aliana sudah menemukan kado untuk Keizaa, dan saat ini sedang meminta karyawan toko ini untuk membungkusnya.
Tiara masih terus melihat label harga dari barang-barang itu, berharap ia beruntung mendapatkan harga yang sesuai dengan budgetnya.
Lalu tiba-tiba Kenzou datang menghampirinya, dan menyerahkan kantong belanja ke arahnya.
"Kamu meninggalkan ini di toko tadi...." ujarnya, membuat kening Tiara mengkerut bingung.
"Apa? Aku tidak meninggalkan apapun di sana Kak...."
Dengan tidak sabar Kenzou meraih tangan Tiara, dan langsung memindahkan kantong belanjaan itu ke tangan Tiara, sebelum akhirnya melangkah keluar dari toko itu, meninggalkan Tiara yang menatap punggungnya dengan berbagai macam pertanyaan.
Setelah Kenzou menghilang dari pandangannya, Tiara membuka kantong belanjaan itu, lalu memekik pelan saat melihat isinya,
"Ya Tuhan... Bola kristal salju ini kan...."
Tiara kembali melihat lorong tempat Kenzou tadi, lalu kembali ke kantong belanjaan itu. Dan tanpa pikir panjang lagi ia langsung bergegas mengejar Kenzou.
"Kak... Tunggu kak...." panggilnya setelah melihat sosok yang sedang dikejarnya itu.
Kenzou menghentikan langkahnya, lalu balik badan sambil menaikkan sebelah alisnya,
"Apa lagi?" tanyanya.
Tiara mengulurkan kantong belanjaan itu ke arah Kenzou, "Aku tidak dapat menerimanya, Kak...."
"Kenapa?"
"Orang tuaku mengajariku untuk tidak mengambil sesuatu yang bukan milikku, dan ini bukan milikku kak, karena aku tidak pernah membelinya...." jelas Tiara.
Kenzou baru akan membalas perkataan Tiara ketika seseorang menegurnya,
"Zou, sedang apa kau di sini?" tanya pria itu, dan Tiara mengenali wanita yang berdiri di samping pria itu, wanita itu adalah teman Dasha yang pernah datang ke rumahnya.
Ya Tuhan... Mati aku kalau sampai dia ngadu ke Dasha, karena menemukan aku berduaan dengan kak Zou.
"Cari kado untuk adikku... Kenapa?"
"Tidak apa-apa, aku cuma heran saja tidak biasanya kau ke Mall... Ok, lanjutkan lagi cari kadonya, aku mau pacaran dulu...." seru pria itu dan langsung melangkah pergi, sambil menggandeng wanitanya yang sempat menatap sinis Tiara.
"Kenapa wajahmu memucat seperti itu?" tanya Kenzou.
"Ini aku kembalikan barangnya, Kak... Mungkin milik pembeli lain, yang bisa saja sekarang sedang panik mencari kantong belanjaannya ini, yang tertinggal di toko itu...." seru Tiara.
"Ok, aku yang membelikannya untukmu, jadi simpanlah...." aku Kenzou lalu balik badan dan melanjutkan lagi langkahnya.
Tiara kembali mengejar Kenzou, "Kak, tunggu sebentar aku mau bicara...."
"Apa?" tanya Kenzou dengan suara dingin.
Tiara kembali mengulurkan kantong belanjaan itu lagi ke Kenzou,
"Tolong ambil lagi, Kak. Aku tidak boleh menerima barang dari orang yang baru aku kenal...."
Kenzou menaikkan sebelah alisnya, "Apa kamu baru mengenal Keizaa?" tanyanya.
"Tidak, aku sudah cukup lama mengenalnya...." jawab Tiara.
"Aku kakaknya, itu berarti kamu sudah lama juga mengenalku. Ambil itu dan berikan ke Zaa, anggap saja itu kado dariku melalui kamu." tegas Kenzou lalu kembali melanjutkan lagi langkahnya yang terhenti.
Sesampainya di rumah, Tiara langsung naik ke kamarnya dan meletakkan kantong belanjaan itu di sofa santainya, sambil menggerutu kesal ke arah kantong itu.
"Kalau mau memberi kado untuk Zaa, kenapa harus lewat aku? Dasar pria aneh!" rutuknya.
Tiara baru saja membuka kancing kemeja sekolahnya, ketika pintu kamarnya terbuka dan Dasha berderap maju menghampirinya.
Lalu tanpa basa basi lagi sepupunya itu langsung mendaratkan tamparan kerasnya di pipi Tiara,
"Kenapa kamu menamparku, Cha?!" tanya Tiara sambil memegang pipinya tempat tangan Dasha mendarat tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
dasar tidak tahu malu kau Dasha, masih tidak sedar diri kau tu hidup menumpang 😏
2024-08-10
0
Yunerty Blessa
Kenzou membelikan nya kerana dia tahu Tiara tidak cukup wang..
2024-08-10
0
membaca dalam diam
bukannya numpang ya wkwkwk ko seenaknya
2022-04-06
1