Di kamarnya Jonas berbaring diatas kasur King Sizenya. Kamar Jonas yang terlihat mewah tampak membosankan karena hanya bercat putih polos tanpa tambahan warna lain sedikitpun.
Drutt... drutt...
Telepon genggam Jonas berbunyi lagi. Di lihatnya dilayar, ternyata Naina yang menelepon. Jonas pun mengangkat panggilan itu.
“Hallo,” ucap Jonas.
“Om aku udah pulang, Om ada dimana sekarang?”
“Di rumah Mami Papi,”
“Kapan ke apartemen lagi? udah satu bulan Om gak pulang,”
“Belum Tau,”
“Aku sendirian Om, aku juga kangen sama om,”
“Disanakan banyak pembantu,”
“Ya udah deh, jangan lupa makan dan istirahat ya Om, semangat om,“
“Hmm,”
Jonas seperti biasa memutuskan sambungan telepon secara sepihak.
Ya, Naina selama 8 tahun ini tinggal bersama Jonas di apartemen mewahnya. Meskipun Jonas pencinta wanita tapi dia tidak pernah sedikitpun melirik Naina, baginya Naina hanyalah seorang anak kecil malang yang memerlukan perlindungannya. Meskipun mereka tinggal bersama tapi Jonas jarang pulang sehingga Naina sering tinggal bersama pembantu saja di sana.
Selama ini kedua orangtua Jonas tidak tau kalau Jonas menampung seorang gadis kecil di apartemennya. Melihat banyak pembantu yang bekerja di apartemen itu, kedua orangtuanya hanya mengira bahwa Naina salah satu dari pembantu disana.
Di kamarnya, Naina sedang bersedih, ia sangat merindukan sosok Jonas, untuk melepas kerinduannya, ia hanya bisa bisa menatap foto Jonas yang begitu banyak di Handphone nya. Ia menatap Foto Jonas sambil berbaring terlentang di kasurnya.
“Om, apa yang harus aku lakukan? semakin hari perasaanku semakin besar ke Om, aku sangat cemburu melihat Om menggandeng tangan perempuan silih berganti, aku kurang apa di mata Om sampai Om gak pernah sadar bahwa aku suka sama Om, aku ingin menjadi salah satu dari wanita yang Om ajak tidur tiap malam. Aku tau pikiranku ini bodoh, tapi selama ini aku hanya bergantung pada Om, Om membantu aku tanpa meminta imbalan, jadi jangan salahkan aku jika aku menyukai Om,”
Naina sangat merindukan sosok Jonas sampai-sampai ia tenggelam didalam tidurnya sambil merindukan Jonas.
Waktu sudah berganti menjadi malam. Sekitar jam 8 malam, Jonas turun kebawah ingin pergi lagi, saat melewati kedua orangtuanya di ruang tamu Jonas langsung mendapat seribu pertanyaan.
“Mau kemana kamu malam-malam begini?” tanya Mami.
“Senang-senang Mi, besok aku kan kerja jadi isi energi dulu,” jawab Jonas dengan santai.
“Wanita mana lagi yang kamu tiduri malam ini?” tanya Mami lagi dengan sinis.
“Entahlah Mi, Dimas bilang udah nyiapinnya buat aku,” jawab Jonas lagi.
“Papi udah gak bisa lagi menasehati kamu terhadap hobi gilamu itu, setidaknya kamu manfaatkan hobi gilamu itu untuk dapat anak,” ucap Papi dengan pasrah.
“Aku gak mau Pi punya anak dari wanita ******,” jawab Jonas.
“Makanya kamu tiduri wanita baik-baik biar punya anak, atau cari perempuan yang kamu cintai?” saran Mami.
“Aku gak percaya cinta Mi, cinta itu cuma bikin sakit hati, udahlah Mi, salah Mami Papi sendiri punya anak cuma satu, kalau aku gak bisa kasih cucu ke Mami Papi, adopsi aja sana anak kecil,” dengan acuh Jonas mengucapkannya.
“Bicara sama kamu tidak pernah benar ya, sana pergi!” Mami nya sudah muak.
“Iya, ini aku juga mau pergi, aku gak janji lo pulang ke sini, mungkin satu minggu lagi baru pulang,” ucap Jonas.
“Apa?” Mami dan Papi sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Mendengar ocehan Mami Papinya, Jonas langsung meninggalkan mereka dan melajukan mobilnya di sebuah Club Malam.
***
Naina yang sedari tadi tidur harus terbangun karena bunyi Handphone nya. Ternyata yang menelepon adalah Dewi.
“Hallo Naina, gawat Nai gawat,” ucap Dewi dari seberang telepon dengan wajah paniknya.
“Apaan sih Dew, gue ngantuk nih?”
“Tiara tadi bilang ke gue dia mau ke Club Malam Sky, Dirga lagi mabuk-mabukan katanya disana gara-gara habis lo tolak semalam,”
“Kok bisa?” tanya Naina kaget.
“Lo tau kan Tiara suka banget sama Dirga, gue takut terjadi apa-apa sama dia, gimana kalau Tiara diapa-apain disana, kita susul dia kesana ya?”
“Ya udah, gue siap-siap dulu, lo jemput gue ya di apartemen!”
“Sip, bye.”
Setelah Dewi menutup teleponnya, Naina langsung mandi sebentar dan ganti baju. Naina mengikat rambut panjangnya ke atas dan menggunakan celana levis panjang, baju yang ia gunakan adalah baju lengan panjang dengan bahu terbuka sehingga menampakan leher putih mulusnya. Tak lupa dia pakai kalung emas berliontin love. Di balik liontin itu ada foto Jonas tapi Jonas tidak tau.
Setelah berdandan apa adanya tidak berapa lama kemudian Dewi datang. Dewi yang sudah dipersilahkan masuk oleh pembantu membuat Naina kaget.
“Lo pakai baju apa Dew?” tanya Naina kaget.
“Kita kan mau ke Club, ya pakai baju seksilah, tapi kok Lo pakai baju gitu?”
“Gue gak suka baju seksi, lagian cuma suami gue yang boleh liat tubuh gue, terserah lo mau pakai baju apa, tapi gue gak janji ya bantuin lo kalau ada Om-om genit menggoda lo,”
“Tega banget sih dengan temen sendiri,”
“Salah sendiri mengundang ***** cowok,”
“Ya udah deh gue bisa jaga diri sendiri, ngomong-ngomong lo udah izin belum sama Om lo?”
“Tadi gue telepon gak diangkat-angkat, makanya gue WA aja,”
“Ya udah, ayo kita berangkat,”
Dengan menggunakan mobil Dewi, mereka berdua pergi ke Club Malam.
Di salah satu kursi VIP Club, Jonas meneguk wine nya sambil memeluk dua wanita disisi kanan dan kirinya tapi dia merasa bosan. Sungguh Jonas tidak mudah terangsang dengan belaian wanita, itulah yang membuatnya muak. Dia belum menemukan wanita yang mampu membuat darahnya mendidih panas.
Di dekat kursinya, Jonas memperhatikan seorang laki-laki yang masih muda minum banyak alkohol sambil di temani wanita di sampingnya, secara tidak sengaja Jonas mendengar ucapan mereka.
“Come on Dirga, jangan minum lagi!” kata Tiara.
“Gue kurang apa sih Ra? gue belum pernah di tolak mentah-mentah sama cewek, hati gue sakit,” jawab Dirga dengan mimik sedih, dia setengah mabuk.
“Gue ngerti, tapi cinta gak bisa dipaksakan, jadi jangan menyiksa diri sendiri dong Ga!”
“Gue sayang banget sama dia sejak masuk SMA, lo ngomong dong sama dia Ra, dia kan sahabat lo, siapa tau dia mau dengerin lo,” pinta Dirga.
“Gue gak bisa maksa dia nerima lo,” jawab Tiara dengan menyesal.
Sungguh Jonas semakin muak dengan situasi ini, dia mendengar ada satu lagi laki-laki korban cinta. Apa sih bagusnya cinta sehingga kadang banyak orang menyiksa diri karena gagal dalam bercinta?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Itha Fitra
komentar dsn kok pd gk nyambung ama crita ny sih?
2023-06-18
0
Noviatul Walidah
disini komentarnya tentang ardina mulu yah
smoga authornya ngabulin
krn aq jg gk rela ardina d hilangin 😢😢
2021-10-09
0
AfiQa
please thorr🙏 Ardina ya Ardina ,, Meira ya Meira kasih jodoh lain 😭 jangan karamkan kapal Ardina dan damar. maaf thor
2021-03-04
0