Untukmu sang pujaan hati ku tuliskan setiap asa dan melodi yang pernah ada dalam hidupku hanya saja aku seperti tenggelam dalam kehanyutan malam yang sunyi nan sepi, aku tak pernah berhenti berharap menantimu dan mencari di mana keberadaan mu meski terkadang aku menyadari bahwa aku mungkin bukan bagian dalam hidupmu begitu pula dengan langit yang biru rasanya tak mudah berharap dan melewati setiap asa dan pengorbanan yang pernah aku alami, bukan kah dahulu kau pernah terlintas dalam hidupku dan menjadi bagian dalam hidupku? Namun aku terus bertanya apakah aku merupakan seseorang yang kau rindukan dan pantas untuk kau jadikan seseorang kekasih hati. Aku hanya diam menggenggam menahan segala kerinduan memanggil namamu, di setiap malam aku ingin engkau datang dan hadir di mimpiku rindu dan bayangmu akan selalu bersandar dihatiku aku selalu berjanji suatu saat kita pasti akan bertemu kembali nanti dan mungkin apakah kau masih mengenali aku dan atau mungkin justru aku akan melewati segalanya seorang diri tanpamu.
Aku iri dengan ribuan bintang di atas langit yang memberikan cahaya indah dilangit kala malam datang, keindahannya seperti memberikan cerita indah baru tentang kehidupan. Rasanya aku lelah aku tak kuat dan mampu bertahan meski aku sesungguhnya merasa mengantuk dan ingin rasanya menutup mataku namun rasanya raga ini berkata tak sanggup untuk istirahat kala malam itu, meski aku sendiri tergoyah karena lelap tapi mengapa aku tak mampu jua. Aku lelah dan sepertinya aku kehilangan kesadaranku, semuany seperti mengganggu hidupku, rasanya aku ingin bertanya tapi pada siapa dan ingin rasanya aku melupakan masa lalu tapi aku tak mampu. Rasanya ini seperti sebuah cerita yang terukir, aku ingin melewati semuanya dengan kebijaksanaan dan berusaha mendewasakan diri tetapi aku sadar aku tak mampu dan mungkin aku bukanlah siapa-siapa. Teori kehidupan ini seperti memberikan aku nyawa dalam kehidupan, aku mencari tahu siapakah diriku sesungguhnya, kenapa aku dilahirkan, dan mengapa semua bisa terjadi seolah-olah ini semua adalah karunia yang Tuhan berikan kepadaku. Tapi nyatanya aku bukan siapa-siapa, aku hanya manusia yang tak lepas dari rasa suka dan juga duka ingin rasanya aku bahagia tapi aku sadar kehidupan ini tak semudah itu tak mungkin kebahagiaan dapat di raih dengan cuma-cuma.
Rasanya hembusan dan Kilauan cahaya seolah masuk dalam tubuhku, aku pun gemetar tubuhku seolah-olah melayang, entah apa yang aku hadapi dan taksir apa yang telah terjadi pada diriku. Aku mencoba berhenti di perhentian malam, aku hanya bisa menangis dan aku tak mampu untuk bertanya. Aku ini siapa dan kenapa? Semua seperti seolah-olah berubah apa aku ini hilang kesadaran.
Walaupun begitu secerca indah langit di angsa seolah memberi aku kekuatan tuk bangkit dari setiap kegelisahan yang aku alami meski sakit dan juga sulit, rasanya seperti aku mengkhayal dan mencoba berjalan. Apa ini hanya fatamorgana? Atau keindahannya hanya sementara atau akan terjadi selama-lamanya. Disisi lain adakah senyuman yang dapat aku jumpai apa mata ini buta, ini layaknya kisah cinta meski di kegelapan malam rasanya ingin kembali terlahir menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setiap hembusan nafasku aku selalu menanti di manakah cinta sejati dimanakah seseorang yang dapat menemaniku dikala suka maupun duka.
Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku?
Tak pernah ku bayangkan memiliki wanita secantik dirimu, ku coba tuk bertahan dalam kisah ini, tak bisa kah bertanya kau jangan pergi.
Aku ragu dengan semua suara merdu kicauan burung diangkasa sayup terdengar memberikan melodi di jiwa, hanya saja tak sedikit pula siulan dan kicauan burung yang merdu namun tak ku lihat segerombolan burung yang bernyanyi yang menghiasi indahnya pagi itu, mungkin saja pagi telah beranjak siang atau mungkin aku yang bangun terlalu siang.
Setiap kata penuh dengan makna, begitu pula dengan goresan tinta semuanya memberikan arti dan juga memori terhadap kehidupan, entahlah mungkin saja aku bisa menjadi matahari yang memberikan keindahan dikala fajar datang atau mungkin aku bisa menjadi rembulan yang memberikan cahaya di tengah gelapnya malam. Hanya saja aku hanyalah orang biasa, aku mungkin tak mengenal dan tak mampu mengartikan sebuah bahasa namun segalanya tercipta berkat adanya perbedaan yang memberikan daya pikat yang berarti dalam kehidupan meski terkadang semua terasa sulit. Aku mencoba mencari tentang impian dan juga harapan, apa mungkin aku bisa mengukir cerita indah yang manis yang terlukis dengan senyuman bahagia. Saat kau terlalu rapuh pundak siapa yang tersandar, tangan siapa yang tak terlepas ku yakin aku.
Aku tidak mengerti mengapa jantung ini terus berdetak kencang memberikan naluri terhadap kehidupan yang hampa dan sunyi ini, begitupun dengan usia ku yang semakin lama semakin bertambah. Cepat atau lambat mungkin semua akan dengan begitu saja berlalu dan mungkin tak ada pula yang mungkin dapat ku nikmati, meski ku sadari rasanya sulit untuk menulis bahkan aku saja tak tahu apa yang ingin aku tulis. Semua yang terjadi dan juga telah terjadi bagai problema yang tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata, meski sadar atau aku tak sadar aku sudah melewati batas waktu yang sangat lama hingga aku sampai lupa dengan setiap proses panjang yang telah Tuhan berikan kepadaku, rasanya sulit tak mudah dan juga sulit untuk aku pahami.
Setiap detik demi detik dan juga setiap hal yang terjadi bagaikan melodi yang bersemu dalam jiwa, begitu pula dengan hati yang terus bertanya kepada diri "akankah aku terus seperti ini?" Ataukah akan ada perubahan. Meski begitu aku tak sadar kalau ternyata aku memang tak mengerti kalau aku hanya berharap terhadap suatu hal yang tak pasti. Aku hidup dalam setiap tanda tanya yang membawa ku terhadap kehidupan yang fana ini, aku mencoba mempelajari setiap ego walaupun aku hanya bisa mencoba tersenyum dari setiap tangis yang coba ku tutup-tutupi.
Aku bahagia bila bisa melihat kau bahagia meski bukan bersama diriku, Aku tidak tahu apa yang menanti kita di depan, yang bisa ku lakukan adalah menghabiskan tiap detik waktu saat ini bersama mu. Maaf masih suka merindukan mu, maaf masih berusaha membencimu. Terimakasih atas perlakuan sederhana yang membuat ku mengingat mu lagi.
Aku tahu ku takkan bisa menjadi seperti yang engkau minta namun selama nafas berhembus aku kan mencoba, aku tahu dia yang bisa menjadi seperti yang engkau minta namun selama aku bernyawa aku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta, ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian mencoba mencari celah di hatimu.
Kebahagiaan itu menembus dinding, dan membuatku bertanya akan siapa diriku, aku hanya bertahan dari setiap badai dan juga cobaan. Namun aku pun menyadari ini hanya sebatas egoku yang terus berusaha berkembang meski nyatanya aku merasa nyaman dengan canda dan juga tawa.
Sebenarnya kebahagiaan itu apa sih? Dan kebijaksanaan itu apa? Apakah setiap orang optimis dalam menjalani kehidupannya, meski terkadang kita masih banyak keterbatasan dan juga kekurangan. Bahkan mungkin gak banyak yang bisa menyadari bahwa mungkin tak ada yang mampu memahami setiap penderitaan yang kita alami, begitupula dengan cobaan yang kita hadapi. Terkadang ada pula rasa lelah dan juga letih serta rintangan yang perlu dihadapi serta godaan yang juga mengguncang keimanan dan keyakinan. Begitu pula dengan gosip dan omongan orang lain tentang kita, tapi aku berusaha tak menganggap dan juga berusaha tak memperdulikan ratusan jutaan bahkan ribuan pasang mata dan mulut orang-orang yang berkata buruk terhadap diriku. Ya memang sudah menjadi dasar dan darah daging manusia bila tak ada problem rasanya hidup hambar seperti layaknya ikan tanpa air.
Akupun terkadang tak faham dengan setiap cobaan yang melanda hidupku, begitupula dengan kehidupan yang sudah menjadi misteri bagi diriku. Bagi setiap orang pasti akan membawamu pada kisah manis, atau pun bahagia dan ada pula kisah sedih dan persahabatan yang berujung pada perpisahan dan pengkhianatan dan juga permusuhan. Tapi entahlah ini sudah menjadi darah daging meski aneh dan juga menyayat hati serta memberikan emosi jiwa dari pada membuat kepala setres lebih baik di senyumin ajah.
Sebenarnya rasaku padanya seperti sebuah kekaguman, meski aku sadar bahwa mencintai seseorang bukan berarti kau harus memberikan segenap perasaan mu pada dirinya, karna dia hanya manusia biasa rasanya tak pantas saja jika kita terlalu cinta terhadap suatu makhluk ciptaannya melebihi rasa cinta dan juga kagum kepada sang penciptanya.
Begitu pula dengan benih-benih cintaku padanya yang selalu saja muncul, biarlah semua itu terpupuk dan tersemi layaknya pohon yang selalu kau tanam dan kau sirami dengan rasa cinta dan sayang dengan tulus tanpa ada rasa ingin memiliki. Meski begitu aku juga sadar aku mungkin saja rasa cinta kelak akan menjadi benci, ataupun sebaliknya karena Tuhan sang maha membolak-balikkan isi hati maka dari itu emosi di jiwa juga akan terus terlepas bersamaan dengan senyum di benakku.
Aku gak tau kenapa sekarang bisa pindah ke sini awalnya aku akan melanjutkan studyku tapi sekarang aku malah kerja di sekolah udah gitu jadi guru lagi.
"Io, kamu ini bagaimana sih kan sudah papa bilang lebih baik kamu terusin kuliah saja" Ujar papaku
"Ya mau bagaimana lagi aku juga gak mau enak-enakan di rumah begitu aja, dari pada Bt mending aku nyari kerjaan" Jawabku
"Terus selama dua bulan kemarin nganggur saja apa itu gak cukup?" Tanyanya
"Sudahlah pa, dia kan sudah dewasa biarkan saja" Jawab mamaku
Aku Rio aku adalah anak terakhir dari tiga bersaudara sedangkan Kakak-kakakku semuanya sudah menikah tinggal aku saja yang masih memilih calon istri.
"Waktu itu ada yang nelpon perempuan" Ujar mamaku
"Siapa ma?" Tanyaku
"Itu loh Fiona yang waktu itu teman SMA kamu" Jawab mamaku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments