Saat aku mengikuti Asila, Aku merasa ada yang mengawasiku dan aku mulai menengok kanan kiri tetapi tidak ada siapa-siapa
"Apa hanya perasaanku saja? dari tadi aku merasa ada yang mengawasiku..." batinku sambil tengok kanan kiri
"Ahhh sudahlah mungkin hanya perasaanku saja" batinku
Hari sudah mulai sore, Ankin dan aku sedang bersiap-siap untuk makan malam bersama, untuk sementara Ankin akan tidur di kamarku, mungkin besok kamar Ankin sudah bisa dipakai. Aku sudah selesai membersihkan badan dan memakai baju begitu juga dengan Ankin, aku menggandengnya dan menuju keruang makan
"Apakan As akan makan malam bersama kita?? sayang sekali jika tidak melihat wajah tampan As " batinku sambil senyum
Dan benar saja diruang makan yang besar hanya Aku dan Ankin yang makan, sekilas aku melihat Ankin, matanya sangat berbinar menahan kakinya yang seperti mau melompat kearah makanannya, melihat makanan yang ada disitu, pasti ini pertama kalinya Ankin melihat makanan sebanyak ini, aku hanya tersenyum tipis, kemudian duduk bersebelahan dan mulai makan
Saat aku mulai melahap makananku aku jadi teringat sesuatu, kemudian menengok ke arah pelayan yang ada disitu
"Hei kamu yang disana, kemarilah" kataku sambil menatap pelayan itu, dan jelas saja pelayan itu langsung panik keringat dingin berlari ke arahku
Aku menghela nafas panjang...
"Y..yaa Ny..nyonya" jawabnya dengan cemas
"Panggilkan kepala koki kesini sekarang" kataku dengan nada santai
"Ba...baik nyonya" jawab pelayan itu yang kemudian berlari menjauh
Tak lama kemudian terlihat pria berumur 30an memakai baju putih khas koki, sepertinya itu Kepala koki dirumah ini tapi dia datang dengan terbirit-berit menghadapku dan langsung bersujud gemetar
"Nyo...Nyonyaaa!!! ampuni saya nyonya!! saya akan membuatkan makanan nya lagi!!" sikap dan perkataan kepala koki yang tiba-tiba ini membuatku kaget, aku tidak habis pikir kepala koki ini akan sujud di hadapanku
"Sebenarnya apa yang wanita gila ini lakukan pada pelayan-pelayannya!!!! sial membuat moodku tidak enak saja!!" batinku mengeluh
Aku menghela nafas panjang dan memegang keningku yang sedikit berdenyut karena menahan emosi, bukan emosi karena para pelayan melainkan emosi karena Aille asli, apa yang dibuatnya hingga para pelayan itu melihatnya seperti hantu dan itu membuatku sedikit tersinggung, aku memang pernah membaca di novel kalau Aille sering menyiksa para pelayannya tapi itu tidak dijelaskan bagaimana menyiksanya,
"Bangunlah" singkatku
"Y..yaa Nyonya" jawab Kepala koki itu yang kemudian buru-buru bangun
"Siapa namamu?" tanyaku santai sambil menatap kepala koki itu, mata kita bertemu dan yaaa kepala koki itu kaget gemetar dan langsung bersujud lagi
"Nn...nyonyaaaa!!! ampuni hamba nyonya!!" jawab kepala koki itu dengan suara bergetarnya
"Sial aku tidak bisa menahan lagi emosiku, tidak ada satupun pelayan yang benar melayaniku" batinku geram
Aku menggebrak meja kesal dan berdiri, Ankin yang melihatku seperti itu kaget dan mulai cemas tapi dia hanya diam saja, dan kepala pelayan itu semakin gemetar ketakutan
"Heh!!! apakah aku semenakutkan itu!!?? apakah aku akan membunuhmu jika kamu menatap mataku haa!!??? kenapa kamu sangat berlebihan!!!" bentakku kesal
"Ta..ta..tapi karena ke..kepala koki sebelumnya..menatap Nyo..nyonya, Nyonya langsung minta pengawal untuk mencongkel matanya" jawab Kepala koki itu dengan panik
"Aapaa!!!!" kataku kaget melongo
"Dasar wanita sinting!!!! sangat kejam!!! bagaimana bisa dia seperti itu, walaupun aku sudah membaca sisi kejamnya dari novel, mengetahui langsung seperti ini membuatku bergidik ngeri" batinku
Aku terdiam sejenak, menjadi canggung antara aku dan kepala koki. Aku menjadi merasa serba salah
"Aahaha...haha..ha...aku melakukan itu?...sepertinya Nyonya ini sudah gila...haha..ha..haha" kataku dengan senyum canggung dan menggaruk kepala yang tidak gatal
Semua yang ada diruangan itu tercengang dan bingung melihat sikap anehku, bahkan pengawal yang biasa mengikutiku kaget sampai melongo membuka mulutnya, aku yang melihatnya jadi semakin canggung dan menjadi salah tingkah
"Ehemm..hem...jadi seperti itu...karena mood ku sedang bagus aku tidak akan melakukan itu sekarang jadi bangunlah" kataku berusaha mencairkan suasana
Kepala koki itu sedikit menengok ke atas merilirikku bingung dan akhirnya bangun membuang nafas lega
"Aku tanya sekali lagi, siapa namamu?" tanyaku dengan tersenyum lembut dan menatapnya lagi, kali ini kelapa koki itu sudah tidak setakut tadi
"Nama saya Willben Froggel, biasa di panggil Ben Nyonya" jawab Ben
"Baiklah Ben, aku akan langsung ke intinya, mulai sekarang kamu harus menyiapkan makanan yang bergizi untuk Ankin, itulah kenapa aku memanggilmu kesini dan aku juga ingin mengenalmu karena kamu nantinya akan bertanggung jawab untuk makanan Ankin" kataku sambil duduk lagi di kursi
"Baik, Nyonya" jawab Ben dengan tersenyum, sudah tidak takut lagi padaku
Saat itu aku terpikirkan ide untuk menjaili Ben karena dia sudah membuat moodku turun
"Nah kalau gitu sekarang kamu boleh kembali" kataku sambil tersenyum licik dalam hati
"Baik, Nyonya saya permisi dulu" jawab Ben bersemangat sambil membungkuk memberi salam
Ben kemudian berbalik ingin meninggalkan ruang makan tapi tertahan karena aku bicara lagi
"Oohh ya Ben..." kataku yang kemudian Ben berbalik perlahan sambik tersenyum itu seketika kaget mulai sedikit cemas melihatku menatapnya dengan tajam
Ben yang tadinya sudah sedikit tenang kembali menegang dan berkeringat dingin menunggu aku meneruskan perkataanku, khawatir perkataanku tentang tidak akan melakukannya lagi di tarik kembali
"Masakanmu malam ini enak, aku suka" kataku dengan yang tadinya tatapanku tajam pada Ben langsung berubah menjadi senyum hangat padanya
Aku sudah sedikit puas mengerjainya, melihatnya yang ketakutan saat berhadapan lagi denganku dan itu membuat moodku jadi tidak buruk lagi
"Ahh terimakasih Nyonya!! katakan kepada saya jika ada yang ingin Nyonya makan, kalau begitu saya permisi dulu" Jawab Ben dengan senang sambil membungkuk memberi salam dan berlalu pergi
Aku dan Ankin melanjutkan makannya
"Ankin..maaf pasti kamu kaget dengan sikap ibu tadi.." cetusku yang berusaha mencairkan suasana canggung, aku sedikit khawatir Ankin takut lagi padaku gara-gara aku kelepasan tadi, tapi semua itu sirna saat ankin menatapku dengan mulut yang penuh makanan dan tersenyum mengangguk padaku
"Apakah kamu suka makanannya? jika ada sesuatu yang mau kamu makan bilang saja nanti ibu mintakan" kataku pada Ankin
"Yaa ibu aku suka, aku juga mau itu" jawab Ankin sambil menunjuk makanan
"Puding susu? kamu suka puding susu?" tanyaku
"He'em" angguk Ankin sambil mengunyah makanannya
"Yaudah habiskan dulu makanan mu, nanti kamu boleh makan puding susunya" kataku sambil menatap Ankin sambil tersenyum dan Ankin tersenyum balik padaku
Hatiku sangat senang melihat Ankin makan dengan lahapnya dan terlihat sangat polos saat menyantap makanannya
Aku dan Ankin yang sudah selesai menyantap makanannya langsung kembali ke kamar dan berbincang santai sebentar kemudian bersiap untuk tidur
"Ankin apakah kamu sudah mengantuk" tanyaku
"Iyaa bu" jawab Ankin sambil mengusap matanya
Aku yang sudah di atas kasur bersama Ankin dan lampu kamar yang sudah mati hanya menyisakan sinar rembulan yang memasuki ruangan dari pintu kaca balkon, kemudian menyelimuti badan Ankin yang sudah berbaring dan mengusap kepalanya lembut
"Yasudah ayo kita tidur" kataku yang kemudian aku menyusul berbaring dan tidur berhadapan dengannya menepuk-nepuk lembut lengannya dan tak lama kemudian Ankin sudah terlelap
Aku terdiam menatap Ankin dalam sambil masih menepuk-nepuk lembut lengannya, saat menatapnya aku teringat dengan semua perjuangannya yang menyakitkan, hatiku serasa teriris saat memikirkannya
"Aku yang akan membuatmu bahagia kali ini" kataku lemah yang kemudian aku ikut terlelap
"Cklek" suara pintu dari balkon terbuka perlahan memecah keheningan di dalam kamar Aille. Seorang pria misterius memasuki ruangan dengan hati-hati dan mendekat ke kasur
"......." tanpa mengucap sepatah kata pun pria itu semakin mendekat dan berdiam diri menatap Aille dan Ankin, Aille yang sudah tidur membelakanginya itu tidak sadar akan kehadian pria itu
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Sri Mulyaningsih
😂😂😂😂😂😂😂astaga jadi lucu kan bacanya
2024-03-04
0
Ritasilviya
lanjut lagi thorttttttt
2021-01-05
2
key.
yuhuu kk author cerita kk bagus banget....tetap semangat ya kk author biar bisa up terus😁😉
.
.
.SEMANGAT BUAT AUTHOR💪✌
2020-12-28
3