Tok.. Tok
Aciel membuka pintu apartement terlihat seorang pria dengan stelen jas putih khas sepeti dokter.
"Cepat obati dia Andra." Aciel menarik dasi yang dipakai pria itu. Pria itu mulai melakukan tugasnya, dia menatap Aciel lalu memalingkan wajahnya lagi.
"Sudah selesai, dia istrimu kan?" Tanya Pria itu, dia membetulkan letak kacamatnya, namanya adalah Andra Saputra.
Aciel tidak menjawab pertanyaan Andra, tatapannya masih fokus pada perempuan yang masih terbaring lemah disana. Andra berdehem menyadarkan Aciel yang Cuek padanya.
"Apa?" Tanya Aciel dengan nada galaknya, seperti ingin menerkam Andra saja.
Andra hanya mengelengkan kepala, dia pamit pergi. Banyak pasien yang harus dia urus hari ini. Andra hanya memberikan secarik kertas pada Aciel, Setelah Andra pergi Aciel meremas kertas itu lalu membuangnya ketong sampah.
...****************...
Aeleasha mengerjapkan matanya, dia membetulkan posisinya menjadi duduk, apartement tampak sangat gelap saat ini. Aeleasha bangkit membuka lampu, dia mulai membuat makan malam.
Ceklek
Terlihat Aciel yang tengah membuka pintu, Aeleasha menghampirinya. Melihat Aeleasha menghampirinya Aciel melempar tasnya pada Aeleasha. Aciel merongarkan dasinya lalu duduk disofa panjang, bersandar pada sofa.
Aeleasha menaruh tas itu dikamar Aciel, dia membawakan segelas air dan menaruhnya dimeja. Aeleasha berdiri sejauh mungkin dari Aciel, dia tidak mau mendapatkan masalah.
Aciel bangkit dari duduknya, sontak membuat Aeleasha terkejut. Aeleasha menundukkan kepalanya, dia tidak berani menatap Aciel.
"Terima kasih." Aeleasha mengucapkannya dengan sangat pelan, tapi Aciel bisa mendengarnya. Langkah kaki Aciel terhenti, dia menatap Aeleasha.
"Jangan pernah berterima kasih padaku." Kata Aciel dengan dingin, dia berjalan mendekati Aeleasha. Aeleasha sedikit takut pada Aciel, apalagi matanya menangkap kaki Aciel tengah berdiri didepannya.
Aciel mencengkram dagu Aeleasha, Aeleasha hanya bisa menutup matanya rapat-rapat. Dia tidak tau apalagi yang akan Aciel perbuat padanya kali ini.
Mulut Aciel terbuka ingin mengatakan sesuatu, tapi dia kembali menutup mulutnya. Dia berdecak kesal, mendorong Aeleasha.
Kepala Aeleasha terhantuk sisi meja, dia hanya meringis kesakitan. Aciel masuk kedalam kamarnya tidak memperdulikan Aeleasha.
...****************...
Aeleasha tengah membuat sarapan pagi, walaupun dia tau Aciel tidak memakannya dan masakannya akan berakhir ditong sampah Aeleasha tetap membuatnya.
Tok.. tok..
Aeleasha membuka pintu, dirinya sangat terkejut dengan kehadiran Bea yang tengah berdiri didepan pintu dengan tersenyum manis. Aeleasha tidak paham kenapa Bea datang kemari.
"Ada ap..."
"Jangan sok ramah deh." Potong Bea, menyolong masuk kedalam sana. Aeleasha ingin menahan Bea tapi Bea malah mendorong Aeleasha hingga tidak sengaja menyengol rak yang ada fotonya.
Foto itu terjatuh dari tempat. Bea menatap Aeleasha sinis, tangannya terangkat ingin menampar Aeleasha tapi dia dikejutkan dengan suara pintu kamar Aciel yang terbuka.
Bea segera menurunkan tangannya, dia bergelayut manja ditangan Aciel saat Aciel berjalan mendekati mereka berdua. Aciel menepis tangan Bea, dia memungut foto itu. Aciel menatap Aeleasha tajam.
Aciel menarik tangan Bea keluar dari apartemennya, "Jangan pernah datang kemari lagi." Kata Aciel melototkan matanya, menatap Bea sinis.
Blam
Pintu apartemen tertutup, Bea menghentakkan kakinya kesal, lalu pergi dari sana. Aeleasha tengah sibuk membersihkan pecahan kaca sampai tidak sadar kalau Aciel ada tengah berdiri dibelakangnya. Aciel menjambak rambut Aeleasha.
"Kyak.." Teriak Aeleasha, bukannya melepaskan Aciel malah makin kuat menjambaknya.
"Sudah aku bilang jangan sentuh barang-barangku." Kata Aciel dengan dingin, dia melepaskan jambakannya.
Tak..
Menyambuk Aeleasha menggunakan ikat pingganya. Aeleasha meringis kesakitan, ingin sekali dia berteriak disana tapi apalah dayanya saat ini. tiga cambukan mendarat dipunggung Aeleasha.
"Jangan biarkan adik gilamu itu masuk kedalam rumah ini lagi atau cambukan ini akan lebih parah lagi." Ancam Aciel menjambak rambut Aeleasha lalu menghempaskan kepalanya.
Kepala Aeleasha terbentur sisi rak foto, Aeleasha hanya bisa menangis dalam diam, dia tidak tau apa salahnya pada Aciel, bahkan saat mereka menikah Aciel masih tersenyum padanya. Apa semua senyumun itu hanya sandiwara Aciel padanya?
Aeleasha berdiri membereskan kekacauan yang dibuat Aciel, selesai membereskan Aeleasha duduk dimeja makan, menaruh kepalanya diatas meja, bersandar disana. Matanya selalu menghitam, lalu beberapa menit kembali normal atau pandangannya selalu melihat benda-benda disekitarnya berputar.
Aeleasha menutup matanya, kepalanya sangat sakit apalagi benturan semalam masih belum hilang sekarang tambah lagi benturan baru yang dia dapatkan tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
GuGuGaGa_90
aku paling x suka awl² cerita laki main tangan dgn perempuan tp last² diorg bersama juga.
2024-05-28
1
Naraa 🌻
menjijikan banget laki arogan ringan tangan kayak gini minta di kasih bogem
2024-05-04
0
Diajeng lope
kya psikopet sja kmu chil awaas jika bucin ta timpuk batu bata
2024-05-19
0