Apa yang paling menakutkan?
Psikopat atau 'The Devil'?
Hmmm... Coba kita lihat jawaban Xiao.
***
Melihat makhluk-makhluk mengerikan dimana-mana membuat Xiao gelagapan dan sangat ketakutan. Dia langsung membalut tubuhnya dengan selimut. Hari itu seperti mimpi buruk untuknya.
Sudah lima hari Xiao di rawat di rumah sakit. Matanya terlihat seperti mata panda. Tubuhnya tampak lesu dengan tatapan kosongnya. Yenn dan Hongli yang melihat keadaan Xiao, tentu sangat khawatir. Mereka berusaha menenangkan Xiao sebisa mungkin. Namun putra kesayangan mereka itu, malah terus mencoba mengusir keberadaan mereka dari kamarnya.
Akhirnya Yenn dan Hongli menyerahkan urusan putranya kepada dokter kejiwaan yang ada di rumah sakit. Berharap dokter itu bisa sedikit menenangkan sikap Xiao yang semakin aneh.
"Xiao, coba makanlah apel ini. Mungkin bisa sedikit membuatmu tenang. . ." ujar Dokter yang sering di sapa Arnold itu. Dia menyerahkan potongan buah apel kepada Xiao. Perlahan Xiao pun melayangkan potongan apel itu ke mulutnya.
"Xiao bolehkah aku bertanya?" ujar Dokter Arnold pelan. Xiao pun menatap datar lelaki yang sedang duduk di hadapannya itu.
"Apa yang membuatmu terganggu akhir-akhir ini kawan?"
Bukannya menjawab namun Xiao malah menunjuk ke tempat kosong. Dokter Arnold dan kedua orang tuanya sangat kebingungan, karena sudah menganggap Xiao berhalusinasi.
Padahal Xiao saat itu menunjuk makhluk mengerikan yang berdiri di samping ayah dan ibunya.
Dokter Arnold pun berdiri dan mengajak kedua orang tua Xiao untuk berbicara secara pribadi. Sedangkan Xiao masih tampak gemetaran, tatapan matanya pun masih di penuhi dengan ketakutan.
***
"Xiao!" bisik makhluk wanita yang tiba-tiba datang dengan cara menembus dinding. Wanita itu berbaju serba putih, tetapi wajahnya tidak sama sekali menakutkan.
"TIDAK! Jangan dekati aku!!!" pekik Xiao yang masih belum bisa memahami hal-hal yang di lihat dengan matanya.
"Lebih baik kamu kabur dari orang tuamu, 'devil' yang mereka miliki sangat berbahaya untukmu!!!" ujar wanita berbaju putih itu.
"Apa maksudmu?" dahi Xiao membentuk kerutan, dia mencoba memberanikan diri menatap wanita berbaju putih itu.
"Bukankah mereka psikopat yang sudah berada di level membahayakan manusia lainnya?"
"Tapi kata mereka itu memang pekerjaan mereka dari dulu!" Xiao mencoba membantah.
"Itu bukan pekerjaan Xiao, itu adalah hal yang membahayakan! untuk jiwamu dan juga ragamu! . . . Apa kamu melihat makhluk mengerikan yang mengikuti mereka? Coba kamu bandingkan dengan makhluk yang ada di jalanan itu?"
Xiao pun langsung berdiri dari tempat tidurnya. Dia menatap kejalanan dan memperhatikan makhluk-makhluk yang hanya bisa di lihatnya seorang. Memang betul yang di katakan wanita berbaju putih itu. Makhluk yang mengikuti kedua orang tuanya lebih menakutkan di bandingkan makhluk-makhluk lainnya.
"Tapi kenapa kamu mencoba membantuku?"
Wanita berbaju putih itu tersenyum dan berkata, "Aku adalah temannya Kenai, namaku Veira. Oh iya, sebenarnya nama dia bukan Kenai tapi Jonas! Aku mengikutinya kemana pun. Bahkan aku melihat apa yang telah kamu dan orang tuamu lakukan padanya. Sebenarnya aku sangat marah padamu, tapi karena Jonas mewariskan bakatnya kepadamu, jadi aku harus membantumu sekarang!"
"Jonas? Ba-bakat apa?" tanya Xiao dengan tergagap.
"Bakat melihat makhluk-makhluk gaib! Tapi kamu berbeda dengan anak indigo lainnya. Kamu tidak hanya bisa melihat para hantu, terapi juga 'devil' yang berdiri berbisik mengganggu manusia!"
"Jadi kejadian di kolong tempat tidur itu nyata?" mata Xiao langsung membola.
"Iya Xiao! Kamu juga akan begitu kalau tidak sempat mewariskan bakatmu pada orang lain,"
"Jadi aku harus pergi?"
"Iya! Tidak lama lagi makhluk yang mengikuti ayah dan ibumu akan berpindah kepadamu, oh iya Xiao aku juga bisa mendengar pembicaraan dokter itu dengan kedua orang tuamu. Mereka akan membawamu ke rumah sakit jiwa untuk di rawat!"
"APA?!!!" Xiao menggertakkan giginya, sebab dia merasa tidak percaya dengan yang di katakan wanita berbaju putih itu.
"Tidak mungkin ayah dan ibuku akan melakukan itu. Lihat! aku ini tidak gila!!!" lanjut Xiao lagi.
"Itu menurutmu, tapi menurut orang tuamu tidak! Mereka sangat ketakutan dan bingung dengan sikap anehmu selama beberapa hari ini!"
"Tidak! aku lebih percaya dengan ayah dan ibu di bandingkan kamu!" Xiao bersikeras, lalu langsung merebahkan badannya ke tempat tidur. Wanita berbaju putih itu pun pergi dan mengilang.
***
Matahari tiba-tiba saja menusuk wajah Xiao. Juga terdengar suara tarikan gorden di jendela. Seakan seseorang mencoba membangunkan remaja itu dengan bantuan cahaya sang surya. Tangan Xiao pun reflek menutupi wajahnya, dan dia langsung terbangun dari tidurnya.
Dia membuka matanya, dan di depannya dia sudah melihat sang ibu berdiri dengan berpakaian rapi. Xiao pun mengernyitkan dahinya.
"Ibu mau kemana?" tanya Xiao penasaran.
"Ada kabar baik hari ini Xiao, kamu sudah bisa pulang ke rumah!" wajah Yenn tampak bersemangat.
"Be-be-benarkah?" respon Xiao dengan perasaan yang tidak yakin. Dia juga teringat dengan perkataan Viera padanya tadi malam. Sekarang dia mulai curiga dengan tingkah Yenn.
"Ayo bersiaplah Xiao!" ujar Yenn santai. Makhluk mengerikan yang mengikutinya juga masih selalu berada di samping wanita itu. Meskipun wajah makhluk itu mengerikan, namun Xiao mulai terbiasa. Sebab 'devil' itu tidak mencoba menyakitinya.
Xiao pun mengikuti perintah ibunya untuk segera bersiap. Dia mengenakan kemeja kotak-kotaknya yang di lengkapi celana jeans navy kesukaannya.
Saat sudah siap, Hongli dan Dokter Arnold tiba-tiba datang. Perasaan Xiao pun mulai semakin curiga. 'Kenapa Dokter Arnold ikut juga?' benak Xiao bertanya-tanya.
"Sudah siap? ayo kita berang. . . Oh maksudku pulang!" ujar Hongli dengan raut wajahnya yang gelagapan seakan mengatakan sesuatu yang salah.
***
Mereka ber-empat pun masuk ke dalam satu mobil bersama.
"Yah! kenapa Dokter Arnold ikut juga?" Xiao mencoba memastikan.
"Beliau mau sekalian mengantar kamu aja kok Xiao, buat jaga-jaga aja!" sahut Yenn lembut.
"Jagain apa? aku nggak gila kok!" Xiao menampakkan raut wajah cemberutnya.
"Jangan bilang kalian mau bawa aku ke rumah sakit jiwa?" ujar Xiao dengan pertanyaan menohoknya. Matanya menatap satu per satu ketiga manusia yang ada di mobil. Namun semua orang di mobil itu hanya terdiam. Mereka hanya saling menatap dengan getir satu sama lain. Seakan rencana mereka sudah tertangkap basah oleh Xiao.
"APA ITU BENAR?!!!" Xiao memekik dengan sangat nyaring. Nafasnya mulai naik turun Dia merasa di khianati oleh kedua orang tuanya.
"Tidak Xiao! Kita akan pulang!" sahut Hongli yang mencoba menenangkan putra semata wayangnya itu
"BOHONG!!!" Xiao kembali memekik. Tiba-tiba saja dia membuka pintu mobil, dan langsung mendorong sang ibu keluar dengan paksa dari mobil. Yenn pun terjatuh ke aspal dan terguling. Hongli yang sedang menyetir saat itu sangat di buat kaget dengan kelakuan sang anak.
Dia langsung menghentikan mobil, agar bisa menolong Yenn. Hongli dan Dokter Arnold keluar dari mobil untuk memastikan keadaan Yenn. Xiao yang melihatnya, menggunakan kesempatan itu untuk mengambil alih setir. Seketika dia pun langsung membawa kabur mobil itu dari kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Rofi Rohim Fikah
mntp ..org tua ny sndri d hrmps...d ajrn ny KRS
2022-01-31
0
Noejan
next next 👍👍
2021-04-21
0
𝑳 𝑪
mantap👍
2021-01-12
0