Dia memberikan kertas kosong dan juga pensil.
Aku pun mencoret-coret kertas itu membentuk sepatu tinggi seperti di dunia ku.
'' Aku mau seperti ini...untuk ukuran nya silahkan ukur kaki ku'' kata ku
'' Wah....ini cantik sekali. Kapan Nona memakai sepatu ini?'' tanya nya
'' Bulan depan. Tapi aku mau lebih dari satu dan kamu buatkan dengan warna yang berbeda.'' jelas ku
'' Terima kasih telah mempercayakan kepada saya. Ini adalah karya yang baru pertama kali saya lihat.'' kata nya dengan kagum
'' Ehm...siapa nama anda?'' tanya ku
'' Ah..saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Elisabet,panggil saja Eli'' kata nya sambil membungkuk
'' Aku Estelle..senang bekerja sama dengan mu. Untuk selanjutnya aku akan terus mempercayakan sepatu ku pada mu. Silahkan kamu kirim ke kediaman ku'' kata ku
'' wah...terima kasih Nona. Tapi di mana kediaman anda?'' tanya Eli karna aku belum menyebutkan kediaman ku
'' Antar ke kediaman Duke Louis ...'' jawab ku sambil tersenyum
'' Ah..'' Eli langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya karna kaget
'' Terima kasih telah datang ke toko saya yang kecil ini...Maaf karna saya tidak mengenali anda'' Eli membungkuk
'' Tidak apa-apa..Toko mu memang kecil tapi aku suka pelayanan mu yang ramah pada ku.'' kata ku
Eli lalu mengukur panjang kaki ku...
Dan kami pun meninggalkan toko sepatu itu.
'' Selanjut nya kita kemana?'' tanya ku pada Lili
'' Kita mencari perhiasan ...itu sangat penting'' kata Lili menekankan
'' Benarkah? tapi kita punya banyak di rumah. pakai yang ada aja'' kata ku
'' Oh tidak bisa.....kita harus beli yang baru. Saya ingin mereka tidak meremehkan Nona ku yang cantik ini.Ayo Nona..!'' kata Lili dengan semangat dan langsung berjalan.
Aku pun mengikuti langkah Lili menuju toko perhiasan.
Deg..!
( Kok perasaan ku gak enak ya...)
Kami masuk ke dalam toko perhiasan...
Banyak wanita bangsawan yang juga sedang membeli perhiasan.
Sepertinya mereka juga sedang mencari perhiasan untuk pesta putra mahkota.
'' Lili..cari yang simple aja. Jangan terlalu mewah'' kata ku
'' Baik Nona..'' kata Lili
Lili sibuk melihat-lihat dan aku hanya mengikuti dari belakang.
Mata ku juga ikut melihat-lihat perhiasan yang ku lewati.
Namun mata ku tertuju pada satu liontin berwarna biru.
'' Lili..coba lihat ini'' kata ku
'' Ini terlalu sederhana Nona..'' keluh Lili
'' Aku akan mengambil ini satu,,,selebihnya ku serahkan pada mu'' kata ku dengan tersenyum
'' Baik Nona..serahkan sisa nya pada saya'' kata Lili penuh percaya diri
Lili meninggalkan ku yang masih menatap liontin biru itu.
'' Pelayan...saya mau ini'' kata ku
'' Baik Nona'' Pelayan langsung membungkus kalung itu
'' Selera Nona sederhana sekali..Saya juga menyukai yang seperti itu'' Ada suara yang menghampiri ku
( Keira????)
Aku mencoba untuk tenang..
Aku hanya membalasnya dengan tersenyum lalu mengabaikannya.
'' Tolong simpan dulu,pelayan ku sedang memilih yang lain.'' kata ku pada pelayan
'' Baik Nona...'' jawab pelayan
'' Permisi Nona'' kata ku yang langsung meninggalkan Keira
'' Apa nona keluarga bangsawan?'' tanya Keira seperti menahan ku pergi
'' Apa saya terlihat seperti bangsawan?'' tanya ku balik dan berlalu meninggalkannya.
Aku sengaja membuatnya tak mendekati ku.
Kaki ku berjalan menuju Lili yang sedang berbicara dengan pelayan toko.
'' Lili ..apa sudah dapat?'' tanya ku
'' Sudah Nona..ini sedang di bungkus'' jawab Lili
'' Ya ampun Lili.....! Ini banyak banget..nanti kalau ayah marah gimana??'' kata ku yang syok karna Lili membeli lima set perhiasan yang terlihat mewah dan pasti mahal.
'' Tenang Nona...Tuan bilang segala sesuatu yang menyangkut Nona akan di berikan.heheheh'' jawab Lili dengan santainya
( Bisa gila aku!)
'' Ya sudah,satukan dengan kalung biru tadi.'' kata ku
'' Baik Nona'' jawab Lili
Ku biarkan Lili yang mengurus semuanya...
Aku merasa ada yang melihat ku dari kejauhan.
Sepertinya Keira tertarik pada ku...apa lagi kalau Keira melihat Lili membeli perhiasan yang banyak.
Aku berusaha tenang dan cuek....
'' Sudah Nona..mereka akan mengirim ke kediaman Nona'' kata Lili
'' Oke. ayo kita pulang sekarang. Aku lelah...'' kata ku beralasan
'' Ya ampun...maaf kan saya Nona. saya lupa dengan kesehatan nona'' kata Lili yang langsung terlihat khawatir
'' Tidak apa. ayo kita pergi sekarang.'' kata ku
Di depan Toko,kereta kuda ku telah siap. Sepertinya mereka mengikuti kami berbelanja.
Kami langsung masuk ke dalam kereta.
'' Lili..kenapa belanjaan kita tidak langsung kita bawa saja dengan kereta?'' tanya ku
'' Itu tidak bisa Nona....Menurut peraturan Tuan,barang yang di beli harus di antar ke mansion secara langsung oleh pihak toko. Itu untuk menghindari kejahatan di jalan kalau kita yang membawa langsung'' jelas Lili
'' Oohhh begitu...'' kata ku
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Saat makan malam....
'' Ayah...maaf jika belanjaan ku terlalu banyak'' kata ku dengan hati-hati
'' Itu bukan apa-apa sayang...Semua yang ayah miliki adalah milik mu. Tumben kamu bicara seperti itu..??'' kata Duke Louis sedikit aneh dengan ku
'' Ehm...aku hanya merasa tidak enak saja.'' kata ku canggung
'' Ayah senang melihat mu sekarang yang lebih banyak bicara...'' kata Duke Louis
'' Benarkah? apa aku tidak terlihat aneh di mata ayah?'' tanya ku memastikan
'' Tentu saja. Tapi....tentu saja seperti apa pun sifat mu,kamu tetaplah putri ke sayangan ayah...'' kata Duke Louis dengan senyumnya
'' Terima kasih ayah...'' jawab ku senang
~~Hari berlalu .,,,,
Kabar pesta putra mahkota semakin bergemuruh di setiap pertemuan.
Untungnya Estelle tidak memiliki teman jadi dia tidak pernah mengikuti pertemuan minum teh dengan para gadis bangsawan.
Itu menguntungkan ku saat ini,,, dia dulu mulai sering keluar hanya setelah bertemu Keira.
Jadi saat ini aku tinggal menikmati saja kehidupan baru ku ini.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Malam pesta yang di tunggu-tunggu para gadis bangsawan akhirnya tiba...
Dari pagi aku sudah di bangun kan oleh Lili untuk melakukan perawatan.
'' Lili....aku cuma mau ke pesta bukan mau nikah..'' keluh ku
'' iiihhh pokok nya Nona diam aja...aku akan membuat Nona tampak lebih cantik'' kata Lili dengan semangat
( Astaga...padahal niat ku cuma mau lihat pestanya trus makan di pojokan trus pulang)
'' Baiklah...aku akan menuruti kata-kata mu. tapi jangan terlalu berharap untuk pesta nanti'' kata ku
'' eeiiiyyy Nona jangan pesimis dulu...'' kata Lili
'' Ampun dah...haha..'' kata ku yang tak bisa berkomentar lagi
Dress berwarna biru muda yang telah ku pesan..di padukan dengan sepatu tinggi.
Tapi Lili marah-marah karna aku hanya memilih kalung liontin biru yang waktu itu ku taksir.
Make up yang natural tapi membuat wajah ku terlihat cantik.
Mungkin karna selama ini aku berusaha untuk hidup sehat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Rahma
menggindadi apa emng kepooo😅
2022-09-25
0
Neng Alifa
saya sekali, kepesta cm pengen makan dipojokan 😃🤣
2022-06-18
0
Anonymous
semangat yah
2021-08-12
0