– S2 – Episode 5. Curhat

~ Aku mengeluarkan air mata, tetapi dia selalu menjadi bahan untuk aku curhat.

-Anin Fitri Ani-

🌷Happy Reading 🌷

Rifa'i langsung tersentak dan melihat Anin yang merembeskan air mata dari matanya yang terlihat sudah banjir air mata. Anin pun langsung memeluk Rifa'i dengan air mata yang begitu deras, “ Ya udah kita ke kamar aja yuk! ” Rifa'i pun menuntun Anin ke kamar. Hilang pun rasa lelahnya, karena tidak tega melihat Anin menangis. Membuat hatinya mengikuti istrinya,

Pintu pun Rifa'i buka dan menutupnya kembali.

Dengan baju dinasnya, dia tidak bisa apa-apa karena air mata Anin sudah menempel di baju dinasnya. “ Ya udah yang kamu istirahat dulu ya, nggak usah nangis. Biarpun itu menjadi hikmah dan pelajaran untuk kita semua, ” Ucap Rifa'i dengan lembut. Anin menangis dengan terisak dan Rifa'i mengelus-elus kepala Anin,

“ Ya udah, cuci dulu wajahnya. Mas mau mandi dulu. Udah asem ini tubuh, ” Ucap Rifa'i dengan bercanda.

“ Mas.... Hiks, hik-hik aku mau pulang aja mas. Aku... Hik-hik nggak mau... Hik-hik kena marah sama ibu... Hik-hik. ” Ucap Anin dengan terisak. “ Nggak boleh gitu yang, kamu harus hadapi semuanya. Emang kenapa bisa seperti itu? ” Tanya Rifa'i. Rifa'i mengerti keadaan Anin, akhirnya Rifa'i menyenderkan kepala Anin ke pundaknya. “ Ya udah nggak papa, yang penting kamu mau berusaha menjelaskan. Tapi nggak boleh lari dari masalah yang, jelaskan baik-baik. Nanti malem mas, temenin kalau nggak berani menjelaskan. Mas nggak mau kamu lari dari masalah. Mas mau mandi, kamu cuci muka dulu biar seger. Yuk! ” Akhirnya Anin pun menuruti perkataan Rifa'i.

Anin pun masih menempel dengan erat di ketek Rifa'i. Karena takut ibunya keluar dari kamar dan sampailah di kamar mandi. Anin pun membasuh mukanya, akhirnya di rasa sudah segar. Anin keluar dari kamar mandi,

“ Mas kamu kalau mau mandi, udah sana. Aku mau ke kamar, ” Ucap Anin dengan lemas.

“ Iya, kamu ke kamar aja. Biar nanti aku buatkan bubur hangat untukmu, ” Ucap Rifa'i dengan masuk ke kamar mandi.

Anin membuka pintu kamarnya dan di cegah oleh ibunya. “ Kamu boleh curhat sama suamimu, tetapi ibu belum mengizinkanmu untuk pergi dari penjelasan. ” Ucap ibunya Anin,

“ Ampun bu, aku minta maaf. Maaf Bu, Hiks-hiks. ” Dengan begitu Anin sujud di kaki ibunya. “ Apaan kamu ini? Kamu nggak pantes begitu, ibu cuma minta penjelasan bukan minta kamu untuk sujud di kaki ibu. ” Ucap ibunya,

“ Ayuk! Ikut ibu pergi, biar suamimu nggak tau. ” Anin pun di seret tangannya sampai ada di gudang kosong yang ada di perumahan sana.

“ Bu, ampun bu. Ampun bu, ” Ada seseorang misterius di sana. Membuat Anin menjadi gemeteran takut, “ ini anakku bang. Aku akan kembalikan sesuai permintaanmu, jangan selalu meneror ku terus dengan kata-kata yang tidak sesuai dengan hati! Kamu itu terlalu kejam, aku ikhlas untuk semuanya. Tapi jaga baik-baik dia, aku nggak mau anakku kenapa-kenapa. Aku juga sayang sama dia, tetapi jangan sakiti dia. Kalau kamu mau, silahkan bunuh aku bang! Kalau kamu menyakiti hati dan pikiran anakku bang, ” Dengan begitu ibunya menangis dan di seret anak buahnya yang berbadan kekar itu.

“ Siapa kamu? Apa maumu? Maksudmu kamu yang udah pengaruhi ibuku, ” Ucap Anin dengan menjerit keras.

“ Bawa dia, ” Ucapnya. Dengan langkah gontai, orang misterius tersebut masuk ke dalam mobil. Anin pun memberontak cukup keras, dengan begitu Anin mengigit tangan mereka dan menginjak kaki mereka. Mereka pun meringis kesakitan dan Anin berusaha melarikan diri dari gudang ini, tetapi pintu keluar sudah di hadang oleh beberapa anak buahnya. Dengan cepat, mereka menangkap Anin. Anin berusaha memberontak, tetapi tenaganya cukup terkuras dan membuat Anin lemas tidak berdaya.

Anak buahnya pun membawa Anin dan memasukkan ke dalam mobil. Anin di ikat dan di bius mulutnya oleh salah satu anak buahnya.

Sampailah mereka semua di hutan, Anin masih memejamkan matanya dan Anin di tidurkan di ranjang. “ Kalian semua harus jaga baik-baik, jangan sampai lolos! Mengerti, ” Ucapnya lewat sambungan earphone masing-masing.

“ Mengerti tuan, ” Ucap mereka serempak.

Mereka pun menjaga Anin dengan ketat, sampai cicak yang ada di dinding pun tidak luput dari pandangan mereka. Anin dengan mata sayup-sayup membuka matanya dengan mulut terlakban dan tangan diikat. Anin berusaha melepasnya, tetapi kalah cepat dengan mereka semua.

“ Maumu semua apa ya? Aku nggak tau ini, kok semuanya serba hitam lagi. Awas aja ya, kalian semua! ” Ucapnya dengan tidak jelas karena mulutnya terlakban.

Akhirnya mereka semua minggir karena dengan jelas, mereka mendengar kalau tuannya akan datang. tak-tak suara ketukan sepatu yang memantulkan bunyinya di atas lantai.

“ Ehm, apa kabar? ” Ucapnya dengan nada dingin. “ Siapa dirimu sebenarnya? Ha, ” Ucap Anin tidak jelas. “Hih sialan ini mulut, kenapa di lakban? Semua orang anehh amat ya, ”

“ Oke lepas ikatannya sama lepas lakban di mulutnya. ” Ucapnya, “ Siap tuan, ” Dua orang melepas ikatan dan lakban di mulut Anin.

“ Hm, siapa dirimu? Tampikan dirimu, cepet. ” Ucap Anin, membuat anak buahnya bersiaga untuk menembak Anin.

*********

“ Aaaaaaaaaaaaaa, huh-huh... Huuh, Astagfirullahalazim. Ya Allah, ” Ucap Anin yang selepas tidur dari mimpinya.

Rifa'i yang dari dapur pun melangkah ke kamar dan membuka pintunya. “ Yang, kamu kenapa? Kok basah semuanya. ” Melihat Anin yang basah keringat, Rifa'i mengambilkan minum dan membantu untuk minum. “ Allhamdulilah ya Allah, ” Ucap Anin dengan segar.

“ Kamu kenapa yang? Kok sampe begitu, ” Rifa'i membawa nampan berisi bubur ayam hangat. Anin pun langsung menyerobot nya dan memakannya. “ Hati-hati yang, itu masih panas buburnya. ” Anin tersedak dan Rifa'i mengambilkannya minum.

Anin dengan cepat dan bubur pun habis di lahapnya. “ Huuuft, akhirnya semuanya cuma mimpi. ” Ucap Anin membuat pikiran Rifa'i sangat kepo dan mencecar Anin dengan pertanyaan. “ Kamu mimpi, aduh yang di kirain apa? Terus mimpi apa? ” Tanya Rifa'i.

Ibunya Anin kepo dan menguping pembicaraan mereka berdua di pintu. “ Hahaha nak-nak kamu ini. Udah lah jugaan nggak baik marah sama anak. ” Ucap ibunya Anin. Ibunya duduk di kursi,

membuat ibunya tertawa karena tingkah anaknya yang beberapa jam lalu.

“ Jadi kepikiran dengan mas Said dulu kamu selalu begitu, tetapi nyatanya kamu mengkhianati aku mas. Aku mengingat kamu, selalu di hati Anin. Karena hatimu sama seperti Anin. ” Ucap ibunya

Sedangkan Rifa'i menunggu jawaban Anin,

“ Ehm, Nggak tau. Udah hilang semua karena terbawa bubur hangat tadi, dari cintanya mas Rifa'i makanya enak sekali buburnya. Jadi, hilang semua mimpinya” Ucap Anin dengan berbohong.

* Bersambung *

Hahaha Anin aduh... Tadi buka pintu tapi kok langsung tidur, nanti author ceritakan lebih detailnya.....

🌷Jangan lupa LIKE, KOMEN POSITIF, DAN VOTE🌷

🌷JANGAN LUPA MAMPIR KE INSTAGRAM 🌷

@dindafitriani0911

# Terima kasih... Lop-lop

Episodes
1 – Season 2 – (Lanjutan SSP) Episode 1. Kenyataan Hidup
2 – Season 2 – Episode 2. Nyemplung Di selokan
3 – S2 – Episode 3. Kehilangan kunci
4 – S2 – Episode 4. Merasakan Sensasi
5 – S2 – Episode 5. Curhat
6 – S2 – Episode 6. Meminta Maaf
7 – S2 – Episode 7. Mengingat Masa Lalu
8 – S2 – Episode 8. Hari Berduka Cita
9 – S2 – Episode 9. Ibu Tercinta
10 – S2 – Episode 10. Korban Suara Hati Istri
11 – S2 – Episode 11. Kehilangan Nyawa
12 – S2 – Episode 12. Mati Tertancap
13 – S2 – Episode 13. Tak Tau Namanya
14 – S2 – Episode 14. Salah Lagi
15 – S2 – Episode 15. Kalah Saing
16 – S2 – Episode 16. Hilang
17 – S2 – Episode 17. Makan Sate
18 – S2 – Episode 18. Gara-Gara Sate Bikin Gagal
19 – S2 – Episode 19. Honeymoon Di Bandung
20 – S2 – Episode 20. Kerokan Bikin Nggak Nagih Lagi!!!
21 – S2 – Episode 21. Panti Asuhan Yang Memiliki Nama Terdalam
22 – S2 – Episode 22. Jomblo Menangis
23 – S2 – Episode 23. Ramuan Dari Seorang Dokter
24 – S2 – Episode 24. Antara memilih jodoh sendiri dan pilihan?
25 – S2 – Episode 25. Firasat Yang Tidak Baik
26 – S2– Episode 26. Keadaan Yang Tidak Memungkinkan
27 – S2 – Episode 27. Innalillahi Wa Innalillahi Roji'un
28 – S2 – Episode 28. Melihat Gundukan Pemakaman Mamah
29 – S2 – Episode 29. Ujian Yang Memilukan
30 – S2 – Episode 30. Satu Tahun Pernikahan
31 – S2 – Episode 31. Menginjakkan Kaki Di Perusahaan
32 – S2 – Episode 32. Kesempatan memang berakhir, tetapi engkau lebih kejam
33 – S2 – Episode 33. Mempertimbangkan Perceraian
34 – S2 – Episode 34. Hamil Atau Tidak?
35 – S2– Episode 35. Apa Mau Rifa'i Tanggung Jawab?
36 – S2 – Episode 36. Warisan.
37 – S2 – Episode 37. Siapakah Putri Johnson?
38 – S2 – Episode 38. Khawatir
39 – S2 – Episode 39. Kasih Sayang Seperti Orang Tua.
40 – S2 – Episode 40. Permintaan Papah
41 – S2 – Episode 41. Setuju
42 – S2 – Episode 42. Barang Murah, Langsung Segar Matanya.
43 – S2 – Episode 43. Perasaan Tidak Enak.
44 – S2 – Episode 44. Bude Yang Marah-marah.
45 – S2 – Episode 45. Makan ilmu dari perfilman.
46 – S2 – Episode 46. Mengeluh
47 – S2 – Episode 47. Hati ini masih untukmu
48 – S2 – Episode 48. Semua Sudah Menjadi Takdir
49 – S2 – Episode 49. Menikahlah!
50 – S2 – Episode 50. Melet-meleyt
51 – S2 – Episode 51. Tamu Yang Tak Diundang
52 – S2 – Episode 52. Berita Yang Beredar
53 – S2 – Episode 53. Rahasia Apa?
54 – S2 – Episode 54. Adaptasi Kantor Baru
55 – S2 – Episode 55. Jalankan Kehidupan Baru
56 – S2 – Episode 56. Menabrak Laki-laki
57 –S2– Episode 57. Pah, Restui Aku Menikah
58 –S2– Episode 58. Nikah, Membuat Gegara
59 –S2– Episode 59. Mules
60 –S2– Episode 60. Tak Taunya... Eee
61 – S2 – Episode 61. Teman tak patut di contoh
62 – S2 – Episode 62. Ke Ladang
63 – S2 – Episode 63. Rifa'i dan Putri
64 – S2 – Episode 64. Perjalanan akan dimulai
65 – S2 – Episode 65. Mimpi seperti nyata
66 – S2 – Episode 66.Paket aneh
67 – S2 – Episode 67. Paket isi kertas semua
68 – S2 – Episode 68. Mengajaknya
69 – S2 – Episode 69. Kacau
70 – S2 – Episode 70. Bantu bude
71 – S2 – Episode 71. Uang lima ratus perak
72 – S2 – Episode 72. Ada yang aneh
73 – S2 – Episode 73. Mengalihkan
74 – S2 – Episode 74. Jawaban Kincir angin
75 – S2 – Episode 75. Mau nikah tapi bimbang
76 – S2 – Episode 76. Ayah Aksa
77 – S2 – Episode 77. Kehidupan Putri dan Rifa'i
78 – S2 – Episode 78. Pengemis Teriak
79 – S2 – Episode 79. Reputasinya Hancur
80 – S2 – Episode 80. Ketemu
81 – S2 – Episode 81. Berangkat ke masjid
82 – S2 – Episode 82. Menolak
83 – S2 – Episode 83. Lupa
84 – S2 – Episode 84. Sehabis Lebaran
85 – S2 – Episode 85. Tidak di harapkan
86 – S2 – Episode 86. Masa Depan Harus Cerah
87 – S2 – Episode 87. Rencana Buka Bersama
88 – S2 – Episode 88. Ternyata Oh Ternyata
89 Episode 89. Kerja lagi
90 Episode 90. Pemberian Aksa
91 Episode 91. Menunggu Sopir
92 Episode 92. Lamaran Aksa dan Anin
93 Episode 93. Tanggal Pernikahan
94 Episode 94. Ketulusan dan Kesabaran
95 Episode 95. Mahar Nikah
96 Episode 96. Salah Lihat
97 Tamat Season 2
98 Novel Baru
99 Novel Baru
100 Season Ke-3
101 Penting!
102 Cara
103 Season 3- Episode 71
104 Season 3- Episode 72
105 Season 3- Episode 73
106 Season 3- Episode 74
107 Season 3- Episode 75
108 Season 3- Episode 76
109 Season 3- Episode 77
110 Season 3- Episode 78
111 Season 3- Episode 79
112 Season 3- Episode 80
113 Season 3- Episode 81
114 Season 3- Episode 82
115 Season 3- Episode 83
116 Season 3- Episode 84
117 Season 3- Episode 85
118 Season 3- Episode 86 (Tamat)
119 Promosi
Episodes

Updated 119 Episodes

1
– Season 2 – (Lanjutan SSP) Episode 1. Kenyataan Hidup
2
– Season 2 – Episode 2. Nyemplung Di selokan
3
– S2 – Episode 3. Kehilangan kunci
4
– S2 – Episode 4. Merasakan Sensasi
5
– S2 – Episode 5. Curhat
6
– S2 – Episode 6. Meminta Maaf
7
– S2 – Episode 7. Mengingat Masa Lalu
8
– S2 – Episode 8. Hari Berduka Cita
9
– S2 – Episode 9. Ibu Tercinta
10
– S2 – Episode 10. Korban Suara Hati Istri
11
– S2 – Episode 11. Kehilangan Nyawa
12
– S2 – Episode 12. Mati Tertancap
13
– S2 – Episode 13. Tak Tau Namanya
14
– S2 – Episode 14. Salah Lagi
15
– S2 – Episode 15. Kalah Saing
16
– S2 – Episode 16. Hilang
17
– S2 – Episode 17. Makan Sate
18
– S2 – Episode 18. Gara-Gara Sate Bikin Gagal
19
– S2 – Episode 19. Honeymoon Di Bandung
20
– S2 – Episode 20. Kerokan Bikin Nggak Nagih Lagi!!!
21
– S2 – Episode 21. Panti Asuhan Yang Memiliki Nama Terdalam
22
– S2 – Episode 22. Jomblo Menangis
23
– S2 – Episode 23. Ramuan Dari Seorang Dokter
24
– S2 – Episode 24. Antara memilih jodoh sendiri dan pilihan?
25
– S2 – Episode 25. Firasat Yang Tidak Baik
26
– S2– Episode 26. Keadaan Yang Tidak Memungkinkan
27
– S2 – Episode 27. Innalillahi Wa Innalillahi Roji'un
28
– S2 – Episode 28. Melihat Gundukan Pemakaman Mamah
29
– S2 – Episode 29. Ujian Yang Memilukan
30
– S2 – Episode 30. Satu Tahun Pernikahan
31
– S2 – Episode 31. Menginjakkan Kaki Di Perusahaan
32
– S2 – Episode 32. Kesempatan memang berakhir, tetapi engkau lebih kejam
33
– S2 – Episode 33. Mempertimbangkan Perceraian
34
– S2 – Episode 34. Hamil Atau Tidak?
35
– S2– Episode 35. Apa Mau Rifa'i Tanggung Jawab?
36
– S2 – Episode 36. Warisan.
37
– S2 – Episode 37. Siapakah Putri Johnson?
38
– S2 – Episode 38. Khawatir
39
– S2 – Episode 39. Kasih Sayang Seperti Orang Tua.
40
– S2 – Episode 40. Permintaan Papah
41
– S2 – Episode 41. Setuju
42
– S2 – Episode 42. Barang Murah, Langsung Segar Matanya.
43
– S2 – Episode 43. Perasaan Tidak Enak.
44
– S2 – Episode 44. Bude Yang Marah-marah.
45
– S2 – Episode 45. Makan ilmu dari perfilman.
46
– S2 – Episode 46. Mengeluh
47
– S2 – Episode 47. Hati ini masih untukmu
48
– S2 – Episode 48. Semua Sudah Menjadi Takdir
49
– S2 – Episode 49. Menikahlah!
50
– S2 – Episode 50. Melet-meleyt
51
– S2 – Episode 51. Tamu Yang Tak Diundang
52
– S2 – Episode 52. Berita Yang Beredar
53
– S2 – Episode 53. Rahasia Apa?
54
– S2 – Episode 54. Adaptasi Kantor Baru
55
– S2 – Episode 55. Jalankan Kehidupan Baru
56
– S2 – Episode 56. Menabrak Laki-laki
57
–S2– Episode 57. Pah, Restui Aku Menikah
58
–S2– Episode 58. Nikah, Membuat Gegara
59
–S2– Episode 59. Mules
60
–S2– Episode 60. Tak Taunya... Eee
61
– S2 – Episode 61. Teman tak patut di contoh
62
– S2 – Episode 62. Ke Ladang
63
– S2 – Episode 63. Rifa'i dan Putri
64
– S2 – Episode 64. Perjalanan akan dimulai
65
– S2 – Episode 65. Mimpi seperti nyata
66
– S2 – Episode 66.Paket aneh
67
– S2 – Episode 67. Paket isi kertas semua
68
– S2 – Episode 68. Mengajaknya
69
– S2 – Episode 69. Kacau
70
– S2 – Episode 70. Bantu bude
71
– S2 – Episode 71. Uang lima ratus perak
72
– S2 – Episode 72. Ada yang aneh
73
– S2 – Episode 73. Mengalihkan
74
– S2 – Episode 74. Jawaban Kincir angin
75
– S2 – Episode 75. Mau nikah tapi bimbang
76
– S2 – Episode 76. Ayah Aksa
77
– S2 – Episode 77. Kehidupan Putri dan Rifa'i
78
– S2 – Episode 78. Pengemis Teriak
79
– S2 – Episode 79. Reputasinya Hancur
80
– S2 – Episode 80. Ketemu
81
– S2 – Episode 81. Berangkat ke masjid
82
– S2 – Episode 82. Menolak
83
– S2 – Episode 83. Lupa
84
– S2 – Episode 84. Sehabis Lebaran
85
– S2 – Episode 85. Tidak di harapkan
86
– S2 – Episode 86. Masa Depan Harus Cerah
87
– S2 – Episode 87. Rencana Buka Bersama
88
– S2 – Episode 88. Ternyata Oh Ternyata
89
Episode 89. Kerja lagi
90
Episode 90. Pemberian Aksa
91
Episode 91. Menunggu Sopir
92
Episode 92. Lamaran Aksa dan Anin
93
Episode 93. Tanggal Pernikahan
94
Episode 94. Ketulusan dan Kesabaran
95
Episode 95. Mahar Nikah
96
Episode 96. Salah Lihat
97
Tamat Season 2
98
Novel Baru
99
Novel Baru
100
Season Ke-3
101
Penting!
102
Cara
103
Season 3- Episode 71
104
Season 3- Episode 72
105
Season 3- Episode 73
106
Season 3- Episode 74
107
Season 3- Episode 75
108
Season 3- Episode 76
109
Season 3- Episode 77
110
Season 3- Episode 78
111
Season 3- Episode 79
112
Season 3- Episode 80
113
Season 3- Episode 81
114
Season 3- Episode 82
115
Season 3- Episode 83
116
Season 3- Episode 84
117
Season 3- Episode 85
118
Season 3- Episode 86 (Tamat)
119
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!