"Dok, bagaimana kondisi anak saya ?" Umi duduk diruang dokter, meski berusaha tenang tapi gurat kekhawatiran nampak di wajahnya.
"Dari hasil CT scan bisa dilhat bagian kepala tidak ada cedera, juga tidak ada luka dalam bagian perut. Anak ibu hanya mengalami fraktur di kedua kakinya atau disebut patah tulang . Kaki yang kanan mengalami single fraktur dibawah lutut. Dan kaki yang sebelah kiri mengalami fraktur tibia atau retakan memanjang pada tulang kering." Dokter menjelaskan dengan gamblang, hasil dari CT scan.
"Berapa lama proses penyembuhannya dok ?"
"Soal itu dokter Ortopedi yang akan menjelaskannya selesai operasi nanti sore ya bu," dokter mengakhiri penjelasannya.
Umi berjalan gontai menuju ruang perawatan anaknya. Dari arah koridor samping, seorang pemuda tegap berwajah indo arab berlari ke arahnya.
"Umi.." pemuda itu berteriak memanggil.
Umi langsung menoleh dan memeluk anak pertamanya itu.
"Umi...maafkan aku baru bisa datang sekarang. Aku baru dapat ijin cuti..." Candra mencium tangan Umi nya itu. "Umi gimana keadaan Suci sekarang ?" tanya Candra.
"Alhamdulillah tidak ada cedera di kepalanya. Suci hanya mengalami patah kaki dan luka-luka luar. Nanti sore dilakukan operasi tulang," Umi menjelaskan sambil berjalan menuju ruang perawatan.
Saat masuk, Suci masih tertidur pengaruh obat. Kedua kakinya berbalut perban khusus sampai ke bawah lutut, perban-perban kecil tampak.ada beberapa dibagian tangannya.
"Umi apa penabraknya sudah ketahuan ?" tanya Candra dengan pelan takut membangunkan adiknya. Umi menggelengkan kepala, "Umi tidak mau memikirkannya biar jadi urusan polisi. Kalau dia mau bertanggungjawab, dia akan datang sendiri," jawab Umi lirih.
Cut Sucita Yasmin, gadia berumur 24 tahun itu mulai mengerjapkan mata. Matanya memicing menyesuaikan dengan keadaan sekitar yang tampak asing. "Aww....Ya Allah sakitttt" dia memekik, meringis menahan sakit.
"Sudah bangun, nak....?" Umi mendekati ranjang pasien diikuti Candra.
"Suci....gimana keadaanmu....?" Candra duduk menggenggam tangan adiknya, wajahnya tampak khawatir.
"Badan aku sakit semua, kaki lebih sakit lagi bang...." Suci kembali meringis, matanya berkaca-kaca.
"Sabar ya nak, kamu harus kuat....nanti sore kamu akan menjalani operasi tulang," Umi membelai kepala Suci yang berbalut hijab.
"Umi.....apa bang Rafa tau...? Suci berkata lirih.
Umi yang akan menjawab ditahan oleh Candra. "Sebaiknya jangan dulu dikasih kabar. Nanti aja kalau kita pulang ke Aceh."
Suci hanya bisa pasrah, tak ada tenaga untuk mendebat. Rasa sakit yang hebat terutama di kakinya membuatnya terus meringis. Sebelumnya dia tidak merasakan apa-apa karena diberi obat anti nyeri, kini baal nya sudah habis hingga nyeri yang hebat akibat patah tulang dirasakannya.
Saatnya operasi tiba. Dengan ramah beberapa perawat masuk untuk membawa Suci ke ruang operasi.
"Saya Gunawan, dokter spesialis bedah ortopedi. Doakan ya Bapak, Ibu, agar operasinya berjalan lancar," Dokter yang masih muda itu berkata tenang dengan senyum ramah sebelum memasuki ruang operasi ditemani dokter anastesi. Umi dan Candra mengangguk sambil mengaminkan.
Candra berjalan bolak balik didepan ruang operasi. Wajahnya tampak tegang dan gelisah, sudah 2 jam operasi berlangsung belum ada tanda-tanda selesai.
"Tenang lah nak, duduk disini...." Umi menepuk kursi yang ada disampingnya. Candra menurut, ia duduk menopang dagu dengan kedua tangan menekan paha.
Operasi selesai setelah berlangsung selama 4 jam. Kaki kanan Suci harus dipasang pen, sementara retakan tulang kering di kaki kiri memakai gips. Suci.kembali dibawa ke ruang perawatan, dia masih belum sadarkan diri pengaruh bius umum.
"Nak, tolong kamu ke hotel dulu ya...koper dan tas Suci masih disana. Sekalian urus administrasinya," Umi menyerahkan kunci kamar hotel tempatnya menginap selama liburan di Medan.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Aira Azzahra Humaira
semangat 💪
2024-11-30
0
Ida Farida
kasihn suci
2023-03-13
1
Mey Melanie❤❤❤
wah bakalan seru ini mah hahaha...😂😂💪 semangat ya tourr🙂
2022-09-16
0