Hari ini Ica berniat berkunjung kerumah ibunya , bosen juga harus nunggu rumah sebesar ini
Sebelum pergi Ica belanja sayur dulu untuk di bawa kerumah ibu , Ica ingin masak di rumah ibu terus ngumpulin sepupu , makan bareng - bareng , sepertinya sudah terlalu lama Ica tak melakukan hal itu
Ica memarkirkan motor nya dibawah pohon di samping rumah ibu
"Ca , kamu datang sama siapa ,,?" tanya ibu begitu melihat Ica , raut wajah ibu terlihat gembira melihat kedatangan Ica , maklumlah semenjak pindah baru ini mereka berjumpa , padahal jarak rumah mereka hanya 15 menit jika di tempuh naik motor
"Sendiri buk, mas kalau siangkan kerja , malam baru pulang " jawab Ica sambil memeluk tubuh ibu nya
"Oooo ya gk apa-apa ca ,,nama nya juga sibuk "
" Ooh ya buk , ini aku bawa sayur buat dimasak , kangen masakan ibuk " ujar Ica bergelayut manja pada ibu nya
"lah ,, kebetulan ibuk belum belanja , ya udah ayo kita masak "
Mendengar kedatangan Ica , para sepupu pun datang menemui Ica , mereka juga rindu ngumpul bareng sambil gibahin cowok ganteng yang lagi jadi target mereka
Tapi kali ini Ica lah yang jadi bahan gibah mereka ,maklum para sepupu yang super kepo itu , begitu penasaran tentang kehudupan rumah tangga Ica
Seharian di rumah ibu bercengkrama dengan sanak famili , membuat Ica lupa masalah rumah tangga nya , terkadang tekanan itu terasa begitu berat untuk dipikul sendiri , tpi tidak mungkin juga berbagi dengan orang lain , ica tidak mau aib rumah tangganya di ketahui orang
"Eehh udah malem aku pulang ya" Ica pamit pada sepupu- sepupunya yg sedari siang betah nemeni Ica
" Baru juga jam sembilan " sungut Ita
" Eehhh , dia bukan lajang , dia ada suaminya , mana bisa pulang seenaknya, gak apa dia pulang, kan ada besok lagi " sergah Leni pada Ita
" Bener tu lain kali kita kumpul lagi , takut nya suami ku keburu pulang , gak enak kalau dia pulang aku gak ada dirumah " ujar Ica
" Iya, iya , yang punya suami cakep , siapa juga yang mampu berpisah lama -lama " goda Ita
Ica hanya tertawa saja menanggapi gurauan sepupunya itu
Ica pamit pada ibu dan ayah nya , dipeluk nya tubuh ibu nya ingin rasanya dia berkeluh kesah tapi itu tidak mungkin dia lakukan
"Ica pulang buk " dicium nya tangan ibunya
" iya hati-hati"
Ica melajukan motornya dengan kecepatan sedang , menuju rumahnya
Sesampai dirumah , mobil suami nya sudah terparkir di garasi , Ica bergegas memasuki rumah , pintu rumah bahkan tidak di tutup oleh Sakha
Ica meletakkan lauk pauk yang dia bawa dari rumah ibunya di atas meja makan
gk biasa nya dia pulang cepat , udah makan apa blom dia batin ica
Ica berjalan menuju kamar suaminya , kalau hanya menyuruh nya makan , kan tidak termasuk menggangu hal pribadi pikir Ica
Ica berniat mengetuk pintu kamar , tapi sepertinya kamar tidak terkunci bahkan sedikit terbuka
" mas ,," panggil ica pelan , tapi tak ada jawaban
" makan malam udah aku siapin " ujar Ica lagi
Karena tidak ada jawaban Ica berniat untuk beranjak pergi , tapi baru beberapa langkah , Ica mendengar nama nya di panggil
" caaa.." suara Sakha terdengar lirih
Ica menghentikan langkah nya dan berbalik kearah kamar suaminya
Perlahan didorongnya pintu kamar Sakha , tampak sosok sakha berbaring di ranjang dengan selimut tebal menutupi tubuh nya
" mas .." panggil Ica mendekat perlahan
Sakha tak menjawab, Ica mulai khawatir , dia memberanikan diri menghampiri tubuh suaminya yang berbalut selimut tebal , tampak tubuh suaminya menggigil seperti kedinginan
Ica menyentu kening suaminya , kening itu begitu panas , tangan Ica seperti menyentuh bara api ,tapi tubuh Sakha menggigil kedinginan
" Ya allah mas , badan mu panas sekali" seru Ica khawatir
Ica bergagas kedapur menyiapkan air hangat dan anduk kecil ,dan kembali kekamar segera mengompres Sakha
Sakha hanya terpejam , sesekali terdengar gemeretak gigi Shaka beradu , mungkin panas tubuhnya terlalu tinggi membuat sakha sedikit hilang kesadaran
Melihat keadan sakha tidak mungkin hanya di kompres Sakha harus minum obat , berpikir demikian Ica memutuskan menjemput Dokter kerumah nya
Dengan mengendarai motor Ica menjemput Dokter yang terdekat dengan rumah nya , begitu tiba dirumah , Dokter memeriksa Sakha dan memberi beberapa obat untuk di minum
" Bapak ini kurang istrahat buk , dan sebaik nya kurangi bergadang , kalau rutin minum obat dua Hari biasanya sudah mendingan" jelas Dokter sembari menyerahkan beberapa macam obat
" Iya , terima kasih Dok "
" Baiklah saya permisi buk"
" Sekali lagi trimakasih Dok" ujar Ica
Ica mengambil segelas air hangat , dan sepotong roti , di bawanya kedalam kamar dan meletakkan di meja rias
Perlahan Ica menyuapkan roti yang terbih dahulu di celupkan ke air agar sedikit lembut , sakha sedikit menolak tapi Ica memaksa , dan satu- persatu obat dari dokter pun berhasil di minumkan Ica
Berangsur -angsur panas Sakha mulai Reda tapi sepertinya Sakha masih tetap kedinginan
" Mas .. apa mau Ica tambah selimut " tanya Ica pada Sakha yang tetap terpejam
Sakha diam tak menjawab , Ica pun beranjak dari duduk nya berniat mengambil selimut di lemari Sakha , tapi tiba - tiba Sakha meraih tangannya
" mas" seru Ica kaget
" Berbaringlah di sisiku Ca " pinta Sakha lirih
Ica terdiam ragu , apakah sakha sedang mengigau karena demam pikir ica
"Caaa.."
"Aku benar-benar dingin " Rintih Sakha , Ica bingung harus apa , harus kah dia menuruti Sakha dan tidur disamping nya ,bagaimana kalau Sakha hanya mengigau
Sakha membuka matanya yg tampak merah ,menatap ica dengan tatapan memelas, ica tak tega melihat tatapan suaminya yg tampak tak berdaya
Ica membuka selimut Sakha lalu berbaring disebelah Sakha , dan menutupi tubuh mereka dengan selimut
Sakha membuka matanya sedikit ,memandang Ica sekilas lalu kembali memejamkan matanya, tangannya memeluk Ica erat lalu menyembunyikan wajah nya di dada Ica
Mendapat perlakuan seperti itu dari Sakha membuat ica kelabakan wajahnya seketika memerah bak kepiting rebus
Kini Ica yang serasa dilanda demam , badan nya terasa panas dingin , jantung nya pun berdetak tak beraturan
Ica memejamkan matanya , mengatur napasnya perlahan
*T*enang Ica , tenang suami mu lgi butuh kamu ca batin Ica mencoba tenang
Lama kelamaan Ica pun mulai tenang , begitu juga Sakha ,sepertinya dia sudah mulai tertidur , mungkin obat nya mulai bekerja
Ica membelai rambut hitam Sakha dengan lembut , laki-laki yang tak ingin di usik pribadinya kini terlelap dipelukannya ,
Ica menghela napas pelan , menepis segala pikiran negatif tentang suaminya , apa lagi dia dalam keadaan sakit
Dan pada ahirnya Ica pun terlelap dalam tidur nya
membawa pikiran yang berkecamuk kealam mimpinya...
Happy reading 🥰
Dukung karya ini dengan like and Vote sebanyak banyak nya 🙏🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Yolandamalika 🌸🌺
lagi butuh baik. coba kalo lagi ga butuh cuek minta ampun sama istri.
2024-07-01
0
Ratini Pramono
sabar ya sayang Ica,...
2021-12-19
0
Sulati Cus
jgn sp pas bangun tidur Shaka marah2 klu iya tak jitak bener
2021-06-05
1