Sabtu malam, Mira beserta suami dan putranya bertolak ke Jogja sesuai dengan rencana mereka sebelumnya hendak menemui calon besan yang nemu di grup chat. Bayu Rahardian, merupakan suami Mira yang juga seorang direktur di bank swasta yang cukup terkenal dan cabangnya pun sudah ada di setiap daerah sekalipun itu pelosok.
Pria berumur yang jarang sekali berada di rumah itu kini sedang memandangi tablet di tangannya, memeriksa semua pekerjaan yang diurus oleh pegawainya. Karena ini akhir bulan tentu setiap bank disibukan dengan kegiatan tutup buku yang memakan waktu lama.
Sementara Arka sedah terlelap di kursi penumpang samping kemudi.
“Ini kita ke Jogja Bun?” Tanya Bayu.
“Iya Yah. Kan Bunda udah bilang kemarin.” Jawab Mira.
“Kamu yakin mau jodohin anak kita sama orang yang sama sekali belum pernah kita kenal?” Ujar Bayu sambil melihat putranya yang sudah tidur di depan.
“Kata siapa belum kenal. Aku udah kenal loh Yah. Tiap hari aja kita ngobrol kok.”
“Iya tapi kan itu hanya dunia maya. Bagaimana kalau apa yang kamu ketahui itu bukan yang sebenarnya?”
“Ya kita lihat saja nanti. Anaknya manis kok. Ibunya juga sopan dan ramah banget.”
Sekitar pukul empat pagi keluarga Mira tiba di Jogja, karena masih terlalu pagi mereka memutuskan untuk istirahat terebih dahulu di hotel yang jaraknya tak terlalu jauh dari alamat rumah Ratna.
Sementara Itu di rumah Ratna, wanita itu terlihat sangat sibuk menyiapkan hidangan untuk menyambut calon besan onlinenya. Pagi-pagi sekali Ratna sudah bangun dan menyiapkan masakan andalannya. Tak lupa pudding andalan yang selalu mendapat pujian dari teman-teman arisannya pun dihidangkan.
Frans dan Freya yang baru saja turun dari kamarnya bergitu heran melihat meja makan yang penuh dengan makanan tidak seperti biasanya. Karena biasanya mereka hanya sarapan dengan roti dan susu saja. Tapi pagi ini meja makan mereka sangat penuh dengan makanan layaknya orang yang mau mengadakan arisan saja.
“Ma masaknya banyak banget. Aku jadi mendadak lapar ini.” Freya hendak menyendok pudding coklat.
“Eh.. eh jangan dulu.” Cegah Ratna sambil mengambil sendok kecil dari tangan putrinya. “Ini makan roti aja dulu.” Sambil memberikan roti tawar yang sudah di oles selai coklat kesukaan putrinya.
“Pelit amat sama anak sendiri.” Ucap Freya tak jelas sambil mengunyah rotinya.
“Habis ini kamu mandi terus dandan yang cantik. Buruan keburu besan Mama datang, liat kamu kaya begini auto di tolak jadi mantu.” Ratna melihat penampilan putrinya saat ini yang masih mengenakan celana olahraga dan kaos serta rambut panjang yang belum disisir dan diikat asal itu, sangat berantakan.
“Pa kamu tungguin di depan, takut mereka datang aku masih di dapur.” Ratna menyodorkan nampan berisi roti tawar dan secangkir kopi pada Frans. “Sarapannya ini di teras aja sekalian yah.” Ucap Ratna. Frans hanya menggelengkan kepalanya setelah menerima nampan pemberian istrinya kemudian melangkah ke teras rumahnya.
“Nisa!” teriaknya Rata mendapati putrinya yang masih duduk bermalas-malasan. “Buruan mandi!” Titahnya. Mendengar teriakannya mamanya, Freya langsung ngacir ke kamarnya.
Di kamarnya Freya memilah baju yang bisa membuatnya cantik. “Hm yang mana yah?” Ucapnya sambil menempelkan setiap baju ke badannya di hadapan cermin.
“Kurang wow.”
“Ini ngejreng banget.”
“Kayaknya ini aja udah oke.” Kaos kuning oversize dan rok selutut warna putih dengan aksen renda di bawahnya. “Uh unyu banget gue.” Pujinya pada dirinya dihadapan cermin yang kini sudah siap menyambut calon suami yang kata mamanya tak kalah ganteng dengan asahi oppa kesayangannya.
.
.
.
Frans beranjak dari duduknya begitu mendapati sebuah mobil berhenti di halaman rumahnya yang cukup luas. Keningnya berkerut, mendapati Pria yang keluar dari mobil itu.
“Pak Bayu.” Ucapnya sambil mengahampiri orang itu.
“Loh Pak Frans.” Ucap Bayu sambil menunjuk Frans.
Tak lama muncul Ratna dari dalam rumah dengan begitu hebohnya. “Ya ampun Mak Mira udah nyampe.” Ucapnya heboh sambil menghampiri kemudian memeluk Mira yang berdiri di samping Bayu.
“Eh eh Rat kamu lebih cantik aslinya dari pada yang di foto.” Keduanya langsung cuap-cuap tak seperti orang yang baru ketemu. Malah seperti sudah orang yang sangat lama berteman.
“Eh ayo masuk aku udah masak banyak loh.” Ajak Ratna. “Eh tapi mana nih calon mantuku kok kaga keliatan Mak?” Tanya Ratna yang tak mendapati sosok lelaki selain suami Mira.
“Haduh aku baru sadar. Kayaknya dia ketiduran di mobil. Bentar aku panggil soalnya anaknya ***** banget.” Mira kembali mendekati mobilnya dan ternyata benar putranya itu ketiduran lagi.
Dengan malas Arka keluar dari mobil dan menyapa Ratna. “Pagi Tante, Om.” Ucapnya basa-basi.
“Ganteng banget Mir.” Ucap Ratna. Mereka semua pun masuk ke kediaman Ratna.
Mereka semua duduk di ruang tamu dan mengobrol dengan begitu asik. Tak menyangka ternyata Frans dan Bayu sudah saling mengenal. Frans adalah kepala kantor cabang dan Bayu adalah Direktur bank di kantor pusat. Bahkan belum lama keduanya saling bertemu di dalam rapat.
“Ternyata kita kayaknya emang udah ditakdirkan jadi keluarga Rat.” Ujar Mira.
“Iya, Mak Mir kaga nyangka aja ternyata suami kita udah pada saling kenal.” Jawab Ratna.
“Eh Rat mana ini calon mantuku kok belum keliatan.” Tanya Mira yang tak melihat Freya dari tadi.
"Sebentar." Ratna lantas beranjak dari duduknya dan pergi ke lantai dua untuk memanggil putrinya. “Astaga lagi-lagi kamu mantengin cowok yang joged-joged tidak jelas. Ayo turun ikut Mama.” Ratna mengambil paksa hp dari tangan putrinya kemudian melemparkannya asal.
Freya nampaknya lupa dengan acara hari ini karena terlalu hanyut dengan vidio oppa oppa yang ia lihat. Freya mengikuti Mamanya dengan malas setelah sebelumnya mamanya itu merampas hp nya dan meletakannya di kasur sebelum menyeretnya mengikutinya.
Dengan wajah tertunduk Freya menuruni tangga, kemudian menyalami teman mamanya yang berasal dari grup chat itu. “Freya Om.” Ucapnya sambil menyalami Bayu.
“Pagi Tante, Aku Freya.” Lantas menyalami Mira yang malah langsung memeluknya gemas. “Cantik banget kamu. Manis” Ucap Mira setelah melepas pelukannya dan mencubit gemas pipi Freya.
“Nah itu calon suami kamu. Sana salim dulu.” Titah Ratna.
Freya memalingkan tubuhnya dan melihat ke sosok lelaki yang sedang menunduk dan fokus dengan hp yang layarnya miring itu. Freya menghampiri lelaki itu. “Pagi, Aku Freya.” Ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya.
Melihat ada tangan di hadapannya, Arka mengentikan game yang ia mainkan dan memasukan hp nya ke saku celana. Ia menjabat tangan Freya, “Arka.” Ucapnya sambil mengangkat wajahnya melihat wajah gadis yang berdiri di hadapanya. “Astaga alay banget nih penampilan bocah.” Gumamnya dalam hati sambil mengamati gadis berbaju kuning di hadapannya.
Sementara itu Freya malah tak bisa mengontrol wajahnya yang terkejut saat ini melihat sosok di hadapannya. “Omo..Omo Cha Eun Wo Oppa.” Ucapnya.
.
.
Jangan lupa like dan komentarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
She Imoed
jinjja yo ....
oppa.....🤣🤣🤣🤣🤣
2023-03-11
0
Risna Wahyuni
ka net knp novel lovely bos d hpus sie lg seru"nya tau
2023-01-19
0
'Nchie
Omo Omo ada oppa
2022-12-06
0