BAB 4

Saat sudah malam dan waktunya untuk pulang.

"Huft akhirnya pulang... kenapa kepala ku pusing?" Ujar lavinka yang merasakan kepalanya begitu pusing.

Kevin yang melihat hal itu pun menghampiri lavinka, dia khawatir dengan gadis itu, meski membenci keluarga Adhiwijaya namun Kevin tak bisa membohongi hatinya sendiri, bahwa Kevin menyukai lavinka gadis polos dan lugu itu.

"Kau kenapa?" Tanya Kevin dengan ekspresi datar nya.

Mendengar suara Kevin membuat lavinka terlonjak kaget. Melihat reaksi lucu lavinka Kevin tersenyum begitu tipis, bahkan sangking tipis senyumnya bahkan tak ada yang menyadari nya.

"Sa-saya tidak papa pak..." ujar lavinka menunduk takut kearah Kevin.

Kevin mengingat tentang kejadian dimana lavinka hanya duduk diam seperti bocah hilang, bahkan setelah tadi siang bertemu Kevin di ruangan nya, lavinka benar benar tak menyentuh Hp nya sama sekali dan lavinka hanya memainkan bolpoin dan kertas kosong yang ada di meja nya untuk mengisi ke bosannanya.

Sebenarnya Kevin tak tegas saat tadi siang melihat lavinka yang seperti itu, hati kecil Kevin sedikit tersentil dan ada juga perasaan menyesal di hatinya.

"Kau tidak pulang?" Tanya Kevin menatap datar lavinka.

"I-ini pak saya akan pulang" jawab lavinka menunduk lemas, kepalanya yang benar benar sudah sangat pusing saat ini.

Kevin yang melihat hal tersebut merasa ada yang sedikit aneh, namun saat ingin mendekat dan membantu lavinka langsung berpamitan dan keluar dari kantor.

"Saya permisi ya pak, assalamualaikum" ujar lavina tersenyum berpamitan kepada Kevin.

"Hahhhh, aneh sekali, kenapa rasanya tidak nyaman ya? Apalagi saat melihat dirinya hanya duduk diam tanpa melakukan apapun seperti tadi siang, ada sedikit penyesalan di hatiku......" gumam Kevin menatap sendu lavinka yang sedang berjalan.

Setelah itu Kevin menuju tempat Kevin dan melihat coretan bolpoin di kertas kosong, lavinka benar benar menggambar coretan kecil dan benar benar mirip seperti anak kecil. "Andai kamu bukan keturunan keluarga Adhiwijaya maka aku pasti akan menyukai mu" gumam Kevin.

Alasan Kevin membenci keluarga Adhiwijaya adalah karna dulu, sebenarnya 2 keluarga besar tersebut sebenarnya saling bekerja sama, namun tiba-tiba keluarga Adhiwijaya memutuskan kontak se pihak yang membuat perusahaan keluarga Alexander mengalami kerugian cukup besar dan hampir bangkrut. Alasan yang tidak diketahui oleh keluarga Alexander adalah sebenarnya Alasan keluarga Adhiwijaya memutuskan kontrak kerja sama itu bukan karna ingin meng khianati keluarga Alexander namun pada saat itu perusahaan Adhiwijaya ada konflik dengan perusahaan Jepang, dan keluarga Adhiwijaya memutuskan kontrak karna ingin menyelesaikan dulu masalah dengan pihak Jepang, namun keluarga Alexander justru merasa dikhianati dan membenci keluarga Adhiwijaya. Itulah alasan Kevin membenci keluarga Adhiwijaya.

Di sisi lain.

Saat sedang berjalan menuju supermarket dekat kantor nya, "tante dompet nya jatuh" pekik lavinka menganggetka seorang wanita.

"Astagfirullah, kamu manggil saya nak?" Tanya wanita itu.

"Iya, ini dompet tante tadi jatuh, saya cuma mau balikin aja, yaudah tante aku duluan yah assalamualaikum" ujar lavinka berlari kecil sambil memegang hijab nya agar tak berantakan saat lari.

Melihat hal tersebut membuat wanita itu merasa sedikit cocok dengan lavinka. Wanita itupun berjalan menuju kantor dan berjalan ke ruangan Kevin.

"Loh mah tumben ke kantor?" Tanya Kevin kepada mamahnya, yap wanita tadi yang bertemu dengan lavinka adalah ibu dari Kevin.

"Emang kenapa? Gak boleh kalo mamah maen ke kantor?" Tanya laila

"Yah kan Kevin cuma nanya aja mah" ujar Kevin.

"Sayang tau ga? Mamah habis ketemu calon istri cocok untuk kamu loh!!!!" Ujar laila dengan wajah berbunga-bunga.

"Mah udah Kevin bilang, Kevin ga mau di jodohin!!" Tegas Kevin

"Hmmm tapi ka...." ucapan laila terjeda saat ada yang mengetuk pintu ruangan Kevin.

Melihat hal itu Kevin heran siapa yang mengetuk? Bukankah karyawan sudah semuanya pulang??

"Masuk" ujar Kevin datar.

"Permisi, pak ma-maaf Hp saya lobet... bisa pinjem Hp bapak ngga? Buat pesen taxi online..." ujar lavinka Dengan wajah polos, bahkan Kevin pun hanya menghela nafas.

"Loh kamu kan yang tadi? Wahhh jodoh emang kemana yah!!!" Ujar laila heboh.

"Loh tante? Tante kok disini?" Ujar lavinka Dengan tatapan polos.

"Ga usah banyak nanya cepet pesen dan keluar dari ruangan saya!!!" Desis Kevin menatap tajam lavinka, sambil menyerahkan Hpnya.

Dengan cepat lavinka mengambil Hp Kevin dan memesan taxi online dan berlari kecil keluar dari ruangan. Wajah lavinka benar benar takut.

"Kevin kamu apa-apaan sih!!! Bisa bisanya calon mantu mamah di usia!!!" Ujar laras sambil melotot.

"Dia keturunan Adhiwijaya" ujar Kevin lagi membuat laras terkejut.

"Dia keturunan Adhiwijaya? Kenapa dia ada disini? Kan mereka punya perusahaan sendiri?" Tanya laila yang sama sekali tak terlihat membenci keluarga Adhiwijaya dan Justru merasa heran kenapa lavinka bekerja di perusahaan ini

"Kevin bakal omongin hal ini dirumah" ujar Kevin lagi dan langsung mengerjakan sisa pekerjaannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!