Kasandra Alexander

"Selain itu kamu harus mengecek kondisi gula darahku dan juga kolesterol." Sambung Ibu Vina.

Ibu Vina memiliki banyak penyakit namun sejak kedatangan Kasandra di mana Kasandra dengan tulus merawat Ibu Vina membuat penyakit yang di derita Ibu Vina mulai berkurang.

Ibu Vina yang merasakan kondisi tubuhnya mulai sehat, membuat Ibu Vina meminta Kasandra untuk selalu memeriksa kondisi tubuhnya setiap hari. Kasandra langsung menuruti apa permintaan Ibu Vina tanpa pernah mengeluh merawat Ibu Vina dengan penuh kasih sayang.

Namun sayangnya Ibu Vina tidak pernah menghargai apa yang dilakukan Kasandra. Ibu Vina sering memarahi Kasandra dan terkadang menamparnya. Lebih parahnya mengunci Kasandra di gudang yang sangat gelap.

Hal itu membuat Kasandra memiliki fobia takut gelap. Di mana tubuhnya akan gemetaran setelah itu pingsan ketika ruangan tersebut gelap gulita.

"Ibu, maafkan Aku. Hari ini Aku tidak sempat membuatkannya. Sekali lagi maafkan Aku." Ucap Kasandra sambil menundukkan kepalanya.

"Kamu itu sudah menumpang hidup di rumah ini. Melakukan apa yang Aku minta saja kamu malah malas-malasan. Apa gunanya Ibu merawatmu?" Tanya Ibu Vina sambil menunjuk ke arah wajah Kasandra.

"Ibu, tiap hari Aku selalu bangun jam tiga pagi untuk membuat sarapan Ibu, Ayah, ke empat kakakku dan juga Bela. Aku benaran tidak bermalas-malasan seperti yang dikatakan Ibu barusan. Jika Ibu merasakan keberatan Aku tinggal di sini maka lebih baik Aku pergi dari sini." Jawab Kasandra.

"Kamu itu sudah belajar membantah, ya?" Tanya Ibu Vina sambil menarik telinga Kasandra.

"Kamu pergi dari rumah ini, mimpi!" Bentak Ibu Vina sambil masih menarik telinga Kasandra.

Sedangkan Kasandra memegang tangan Ibunya yang menarik telinganya sambil meringis menahan rasa sakit.

("Jika anak si alan ini pergi, maka Aku akan sakit-sakitan lagi seperti dulu." Ucap Ibu Vina sambil masih menatap tajam ke arah Kasandra).

Bela yang melihat hal itu tentu saja sangat senang kemudian Bela berdiri dan berjalan ke arah Ibu Vina sambil tersenyum manis.

"Ibu, jangan marah. Nanti Aku akan temani Ibu belanja di mall dan ke salon." Ucap Bela dengan nada lembut sambil memegang tangan Ibu Vina.

Ibu Vina menurunkan tangannya sambil menatap tajam dan penuh kebencian teramat sangat terhadap Kasandra. Di mana Kasandra memegangi telinganya yang terasa sakit dan seakan ingin lepas dari tempatnya.

"Bela memang lebih perhatian." Ucap Ibu Vina sambil tersenyum ke arah Bela kemudian menatap sinis ke arah Kasandra.

"Maaf, Aku kembali ke kamar dulu." Ucap Kasandra sambil menundukkan kepalanya.

("Nanti malam Aku akan kabur dari rumah neraka ini." Sambung Santika sambil membalikkan badannya).

"Tunggu." Ucap Bela.

Hal ini dikarenakan Bela tidak sengaja melihat banyak tanda merah di leher Kasandra waktu Kasandra berjalan satu langkah. Hal itu membuat Kasandra menghentikan langkahnya sambil masih memegangi telinganya.

"Kakak, pantas saja Kakak semalaman tidak pulang (sambil menarik tangan Kasandra yang memegangi telinganya) ... Ternyata Kakak mencari pria untuk menemani Kakak tidur di hotel." Ucap Bela sambil menahan tangan Kasandra.

"Pantas saja ketika Aku, Kak Bima dan Kak Bowo menjemput Kakak. Kakak tidak ada di kamarnya dan membuat kami dua jam mencari keberadaan Kakak. Kami mengira kalau Kakak pulang karena itu kami pun pulang karena lelah mencari keberadaan Kakak. Tapi ternyata ...." Ucap Bela menggantungkan kalimatnya.

Perkataan Kasandra tentu saja membuat keluarganya sangat terkejut dan menatap Kasandra dengan tatapan membunuh.

"Kasandra, apakah kamu sudah punya pacar?" Tanya Ibu Vina dengan nada satu oktaf.

Bela langsung tersenyum jahat sedangkan Kasandra hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca karena saat ini dirinya sangat terluka namun tidak berdarah dan hancur dalam waktu bersamaan.

Bela kemudian membuka kancing kemeja pertama milik Kasandra lalu melihat banyak tanda cinta di leher Kasandra.

"Ibu, Ayah dan Kakak-kakakku. Cepat lihat di leher Kakak penuh dengan tanda ciuman!" Teriak Bela sambil memperlihatkan leher Kasandra.

Serentak Ayah Vino dan ke empat Kakaknya turun dari kursi makan lalu berjalan ke arah mereka untuk melihat leher Kasandra dan ternyata benar apa yang dikatakan Bela.

"Kakak, kapan Kakak mulai berpacaran? Hubungan kalian sepertinya cukup baik." Ucap Bela sambil masih menarik kerah kemeja agar keluarga angkatnya melihatnya.

Kasandra langsung menepis tangan Bela lalu menutupinya dengan kedua tangannya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

"Kenapa Kakak tidak begitu sabar untuk tidur bersama kekasih Kakak?" Tanya Bela dengan wajah sok polosnya.

"Kasandra, kamu benar-benar wanita yang tidak punya rasa malu sedikitpun!" Bentak Bino.

"Apa jangan-jangan semalam kamu merasa tidak enak badan karena sehari tidak di sentuh pria?" Tanya Bima sambil menatap tajam ke arah Kasandra.

"Kakak, Aku tidak mungkin seperti itu." Jawab Kasandra.

"Kasandra, siapa pacarmu? Bagaimana latar belakang keluarganya? Jelaskan secara rinci pada Ayah atau Ayah akan menghajarmu sampai babak belur!" Bentak Ayah Vino.

Kasandra hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya sedangkan di tempat yang berbeda. Di mana Alvonso masih tertidur pulas.

Hingga beberapa saat Alvonso menggeliatkan tubuhnya sambil perlahan membuka matanya. Alvonso menatap sekeliling ruangan hingga tanpa sengaja Alvonso melihat catatan kecil di atas meja.

Alvonso yang penasaran mengambil kertas memo tersebut lalu membacanya dengan perlahan, di mana Kasandra menulis pesan tersebut untuk dirinya.

"Tuan Muda, Aku tidak tahu siapa Anda. Aku hanya memberikan informasiku tentangku kenapa Aku berada di hotel ini."

"Aku ada di hotel ini karena di minta Adik Angkatku untuk menemaninya di acara ulang tahunnya tapi ternyata Adik Angkatku menjebakku agar tidur dengan pria tua dengan memberikan minuman yang sudah di campur obat perang sang."

"Aku berusaha kabur namun tiba-tiba Tuan Muda menarik tanganku untuk masuk ke dalam kamar hingga kita melakukan hubungan suami istri.

"Tuan Muda, hidupku sudah hancur karena harta yang selama ini Aku jaga sudah Tuan Muda ambil dengan paksa. Aku tidak akan menuntut Tuan Muda, hanya saja Aku minta dengan sangat agar Tuan Muda tidak pernah melakukan lagi seperti yang terjadi semalam terhadap gadis lain."

"Aku hanya bisa mendoakan semoga Tuan Muda selalu bahagia dan mendapatkan apa yang selama ini Tuan Muda harapkan."

"Dari Kasandra Alexander."

"Kasandra Alexander, ternyata Dia datang ke hotel ini untuk menemani Adik Angkatnya namun Adik Angkatnya menjebaknya." Ucap Alvonso sambil menggenggam erat catatan kecil tersebut untuk mengurangi amarahnya.

Tiba-tiba pintu kamarnya di buka dengan lebar di mana seorang wanita cantik dan seksi masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

semoga suatu saat apa yg di alami Kasandra dialami pula oleh bela.dia diperkosa lbh dr satu pria atau nnt dgn bantuan alvonso BS membalas kn dendam casandra

2025-10-21

0

Meywar

Meywar

Kenapa orang baik nasibnya selalu sial...

2025-10-21

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

keluarganya toxic bngttt

2025-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!