Abimanyu menatap guru di depannya dengan intens, Entahlah dia merasa pernah melihat gurunya itu, Atau mungkin karena wajahnya juga Bule jadi mirip mirip, entahlah tapi ia merasakan tatapan aneh dari guru tersebut saat guru laki laki tadi menyebutkan namanya.
"Heh, ngapain Lo liatin Bu Carolline kaya gitu banget?" Tanya teman sebangkunya, kalau gak salah namanya Karina.
Abimanyu mengalihkan pandangannya pada teman sebangkunya itu, "Lo?" Abimanyu mengernyit tak mengerti
"Emm.. maksudnya kamu"
"Oh, Gak papa" Balas Abimanyu singkat
"Jangan jangan Lo suka ya--... Eh maksudnya kamu suka yaa"
"Are you crazy? Aku masih waras menyukai guruku sendiri, dia cocok menjadi ibu ku" Balas Abimanyu
"Iya si, Cantik ya? Tapi katanya dia Janda, banyak dari guru sampe kepala sekolah naksir dia tapi katanya langsung di tolak mentah mentah"
"Janda? Apa itu?" Tanya Abimanyu lagi, ternyata masuk banyak kata Indonesia yang belum ia kuasai, Daddy nya hanya mengajarkan secara global saja tak mendetail.
"Ck, dasar bule Abal Abal, janda itu wanita yang sudah bercerai dengan suaminya itu di sebut janda sedangkan kalau prianya di sebut duda"
"Ohh.. jadi Daddy duda" Ucapnya tanpa sadar
"Heh, Daddy Lo duda-- emm kamu"
Abimanyu mengangguk, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Kenapa?" Tanya Karina kepo.
Abimanyu mengangkat bahunya acuh, "kamu gak perlu tau" Ucapnya sarkas
"Yey.. yaudah"
Tak ada lagi percakapan di antara keduanya, Mereka kembali fokus pada guru cantik yang sedang menjelaskan Materi didepannya.
"Ada yang masih belum mengerti?" Tanya Carolline pada semua anak muridnya
Semua kompak menggeleng, kecuali Abimanyu yang sedari tadi hanya memperhatikan wajah sang guru, yang sangat begitu familiar di ingatan nya.
"Baiklah, masih ada waktu 15 menit, kita pake buat sharing aja, Dodo tumben kamu diam, kenapa?" Tanya Carolline pada muridnya yang paling tak bisa diam
"Ehh.. gak papa Bu, lagi gak punya duit aja" Ucapnya sambil cengengesan
"Lah, emang kapan lo punya duit do?" Ucap teman sebangkunya
"Lahh kgak tau ya Lo kalau gue anak Sultan yang kayanya 7 turunan"
"Iya tapi Lo turunan ke 8, jadi miskin"
Suara gelak tawa langsung memenuhi kelas, guyonan guyonan seperti ini lah yang membuat Carolline sangat betah mengajar disini.
"Sudah sudah.. kalian ada ada saja, Do, kalau kamu butuh sesuatu kamu boleh hubungi ibu" Ucap Carolline, karena dia tau kalau anak muridnya yang satu itu sedang memiliki masalah namun enggan menjawab.
"Siap Bu" balasnya dengan cengirannya
"Bu, pada gak mau bayar uang kas nih" Ucap salah satu muridnya perempuan
Anak yang lain langsung memberikan delikan tak suka
"Oh gitu ya sekarang, pada gak mau bayar uang kas"
"Ihh saya mah rajin Bu" Ucap salah satu murid laki laki, thofan.
"Halah bohong dia Bu, udah sebulan dia gak bayar uang kas" Ucap Sang bendahara, Nisa.
"Ihh.. Lo mah aduan" Ucap Thofan
"Biarin wlee"
"Astaga, kalian ini, yaudah gini aja buat yang gak bayar uang kas denda 5× lipat gimana?"
"Setujuu!!" Sorak beberapa murid apalagi sang bendahara.
"Yah Bu, jangan lah" protes salah satu dari mereka, Adit.
"Kenapa? Kamu gak suka bayar? Ibu tau loh uang jajan kamu sebulan berapa juta, gak usah ngeles lagi"
Skakmatt.
Tett...tett..
Bel berbunyi menandakan waktu istirahat tiba, "oke anak anak nanti kita bahas lagi, sekarang waktunya istirahat, silahkan"
Carolline dapat melihat beberapa siswa laki laki mendatangi Abimanyu mengajaknya berkenalan.
**--**
Indira menepati janjinya karena saat Carolline sudah sampai di kantor Indira langsung menyodorkan sekantung plastik.
"Nih, buat sabahatku tercinta sama anaknya tercinta"
Carolline tersenyum menerima nya, "Makasih Indira ku sayang"
"Iya sama sama"
Carolline membuka salah satu kotak makan itu, ada ayam rica rica kesukaannya dengan sambal, tempe, tahu, dan lalapan.
"Ini enak banget, ehh tapi yang Cla gak kamu kasih cabe kan?"
"Ya engga lah, Cla gak suka pedes kan?"
Carolline mengangguk lalu dia meneruskan makannya dengan khusyu, sampai akhirnya makanan habis tak tersisa
"Laper amat Bu" Sindir Indira yang sedari tadi menemaninya makan
Carolline hanyaa menampilkan ringisan, "Hehehe.."
"Ehh Bu Carol, katanya ada anak baru ya dikelas ibu?" Tanya Bu Indah, sang guru kesenian.
"Iya Bu, pindahan dari luar negeri katanya"
"Katanya bule banget ya bu"
"Ya namanya juga turunan bule Bu"
"Kaya Bu Carolline ya" Ucap Bu indah
"Satu spesies lah Bu" celetuk Indira,
"Haha.. Tapi namanya Indonesia banget loh Bu indi"
"Emang siapa namanya Bu?" Tanya indira
"Kalau gak salah si Abimanyu, bener gak si Bu carol?"
Carolline mengangguk, "Saya juga sempat kaget tadi pas nama sama wajah kaya bertolak belang banget ya" Ucapnya
"Mungkin emak sama bapaknya dulu ketemunya di Indonesia kali ya"
Jleb.
Ucapan Indira membuat Carolline tiba tiba teringat seseorang yang sampai saat ini masih sangat membekas di hatinya, menimbulkan begitu banyak rasa dan kenangan.
Saat sedang asyik dalam lamunannya, tepukan di bahu menyadarkannya, "ehh yaa kenapa?" ucap Carolline yang tersadar dari lamunannya.
"Kenapa si? Ngelamunin apa? Pak Yudi?" Kata indira
"Ish.. Indi apaan si, Gak enak tau kalau ke denger orang lain" Ucap Carolline dengan wajah sedikit kesal ditambah malu oleh Bu Indah yang sedang tersenyum jail pada nya
"Ya gak papa loh Bu, pak Yudi udah mapan kok" Ucap Bu indah pada Carolline
"Tuh, cari apa lagi, ganteng iya, mapan iya, udah Pepet, lagian pak Yudi Nerima Clara juga"
"Ishh kalian apa si, udah ah aku mau ngajar dulu"
Dan benar, suara bell menyelamatkannya dari godaan guru guru Disana,
"Gak Asyik nih Carolline" Ucap indira
"Biarin wle.." Carolline bergegas meninggalkan mereka masih ada dua kelas yang harus ia ajar, tapi berhubung tadi pagi ia bertukar dengan indira jadi sepertinya ini kelas terakhir di hari ini.
**--**
Tepat jam 12 siang, Clara keluar dari kelas nya dia langsung bergegas ke gedung tempat Maminya mengajar, memang setiap kali dia selesai sekolah dia pasti akan menghampiri sang ibu, Karena Carolline tak mengijinkannya pulang sendiri jadi mau tak mau dia harus menunggu sang ibu selesai mengajar.
Sesampainya di kantor dia langsung di sambut oleh beberapa guru Disana, Clara pun menyalimi satu persatu guru yang ada. Lalu Duduk di kursi tempat sang ibu.
Mengambil Handphone nya di laci meja sang ibu, karena setiap hari jika ia membawa handphone, pasti handphone akan di simpan oleh Carolline, Agar tidak mengganggu belajar dan di larang jika anak SD membawa handphone ke sekolah.
Tak lama sang ibu dan seorang murid pria datang menghampirinya.
"Cla udah pulang?" Tanya Carolline pada sang anak
"Udah dong mami" Balas Clara, lalu mengulurkan tangannya, Carolline pun langsung menerimanya.
"Lucu ya Bu, anaknya" Ujar siswa laki laki yang ikut dengannya tadi.
"Makasih" Balas Clara dengan malu malu
Astaga anaknya ini, Batin Carolline saat melihat wajah anaknya yang memerah malu.
"Nih, Buku tugas kelas kalian sudah ibu selesai periksa" Ucap Carolline menyerahkan setumpuk buku pada siswa tadi, kalau tidak salah namanya Alex.
"Iya Bu, yaudah Bu Duluan, duluan juga Clara" ucapnya lalu melangkah pergi sebelumya ia sempat melemparkan senyum manisnya pada anak SD itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Ita Imus
tetep semangat walaupun yg baca banyak di wp
2021-11-19
0
Wulan TitAnica
baca kesini karena liat di whatpadd pindah lapak
2021-08-11
2
Lili
iya padalan di whatpadd ini like nya banyak lo ..bagus pulaa ..
2021-04-27
0