Malam hari tiba. Sebuah terompet perang di tiup ke penjuru kota. Tanda pemberontakan terjadi di dalam istana. Semua warga mengunci rapat-rapat rumahnya, dan seluruh prajurit kerajaan sudah menguasai jalanan ibu kota.
"Jaga jalur itu, kemungkinan besar pemberontakan melewati jalan sempit."
Seluruh prajurit berpencar dan menjaga tempat-tempat yang di curigai jalurnya pemberontakan. tidak ada jalan keluar dari istana, hanya ada kematian.
....
[Istana Kerajaan Neverland]
Gerald masih harus menghadapi kesatria Elite disana. Kesatria yang hampir setara dengannya. Jalan saru-satunya untuk menyelamatkan diri hanyalah lari dari sana.
"Kau benar-benar sangat mengagumkan Gerald. Bahkan hanya seorang diri, kau mempu melawan ratusan pasukan Elite dan 12 Jenderal sekaligus. Tapi aku tidak yakin kau bisa melawan kesatria ku." kata Eden.
"huh huh huh" Gerald hanya terengah-engah disana. seluruh tubuhnya sudah mencapai batas, bahkan ia sangat sulit untuk menggerakkan pedangnya.
"Aku harus kabur dari sini, tidak mungkin aku mampu melawan para kesatria tanpa kesatria disampingku. Eden benar-benar sangat licik."
"Apa kau sudah siap dengan kematianmu Gerald.?" sahut Eden.
"Chik, jasa dibalas dengan darah. Aku akan mengingat kejadian ini seumur hidupku. Eden, meskipun aku mati disini, tapi para kesatria ku akan membalaskan dendam padamu." sahut Gerald sambil menodongkan pedang kearahnya.
"Hahahaha, aku tau para kesatria mu sangat setia padamu. Tapi, bagaimana rasanya dikhianati, bagaimana rasanya runtuh dari masa kejayaan. Apa itu benar-benar menyakitkan.?" sahut Eden.
"Bajingan."
DEP. Gerald melesat kearah Eden, tapi Leo menghalangi nya.
TRANG. kedua pedang mereka saling menghantam disana. Antara Tuan dan Pelayan.
"Berani kau menghalangi ku, Leo."
"Ini adalah tugasku Jenderal, melindungi penguasa kerajaan dari ancaman."
SRAAK. sebuah pedang merobek perutnya. satu kesatria mulai bergerak melawan nya.
"Arrg" Gerald melangkah mundur dari sana. Lalu, ia berlutut sambil memegang perutnya.
Kesatria itu tidak menunggu waktu, ia langsung melesat kearah Gerald, dan melesatkan pedangnya.
TRANG.
Ia masih bisa menahan serangan itu, tapi pandangan mulai kabur, ia semakin lemas karena kehilangan banyak darah, kepalanya mulai berat, dan sesekali ia memuntahkan darah.
Atas nama kerajaan Neverland, para kesatria pun mulai melesatkan serangan lanjutan. Dan inilah akhir dari pemberontakan, Eden tertawa dengan kemenangan nya, Luciana tersenyum puas, dan Leo hanya menatapnya.
Tapi, tiba-tiba sebuah petir melesat ketubuh para kesatria,
DRMMM. keempat kesatria itu pun dipukul pukul oleh serangan yang tiba-tiba.
Dengan kesadaran yang hampir habis, ia mendengar suara dari kejauhan.
"Tuan, maafkan kami datang terlambat. Serahkan sisanya pada kami."
Gerald merasa lega mendengar suara itu, tidak seperti Leo yang di angkat sebagai ajudannya atas rekomendasi Raja Eden. Tapi, Orang-orang setianya yang didik langsung olehnya masih ada di belakangnya.
"Tidak mungkin, bukankah mereka sudah di tangkap dan di kurung di penjara paling bawah. kenapa mereka ada disini sekarang." kata Eden dengan terkejut.
"Klain, kau benar-benar terlambat." sahut Gerald, lalu ia tak sadarkan diri.
"Bawa Tuan Gerald pergi dari sini." kata Klain.
"Apa kau bercanda, kau sedang berhadapan dengan kesatria Elite." sahut orang kepercayaan Gerald bernama Herry.
"Aku tau, lalu apalagi yang bisa kita lakukan untuk melindungi Tuan Gerald.? kondisinya semakin melemah, dan harus segera diobati. Aku akan menahan mereka sekuat tenaga, dan bawalah Tuan Gerald pergi dari sini. Di luar sudah ada Alice yang menunggu."
Herry hanya menghela nafas, lalu ia menggendong tubuh Gerald.
"Itu tidak seperti yang di ajarkan Tuan Gerald. Tapi melihat keempat kesatria kerajaan disini, mustahil kau bisa selamat. Jadi, hancurkan saja istana ini." sahur Gerald.
SIUT. sebuah pedang di arahkan kepada mereka.
"Kita tidak punya cukup waktu, mereka akan menyerang" sahut Klain.
"Aku akan pergi dari sini, dan jangan mengorbankan diri. lakukan sesuai rencana, jangan sampai Tuan Gerald kehilangan kesatria lagi."
Klain hanya menganggukan kepala, lalu tiba-tiba Leo menyerang mereka bersama dengan keempat kesatria Elite.
"Ah sialan"
BREDEMM.
Sebuah ledakan yang cukup besar menghentikan langkah Leo. Dan para kesatria Elite langsung menembus kepulan asap disana.
TRANG TRANG TRANG, SLASSH.
Terjadi pertempuran didalam kabut asap tebal, dan Herry berhasil kabur dari sana sambilan menggendong Gerald.
"Kau harus segera menyusul Klain, waktu kita tidak banyak. Karena yang kau hadapi bukanlah orang sembarangan, apalagi Leo juga ada disana." kata Herry dalam hati
.....
Klain masih bertarung dengan keempat kesatria Elite didalam kabut tebal. Setiap gerakannya tidak memberikan dampak apapun, justru tubuhnya selalu tergores dengan pedang.
SRAK SRAK.
"Sialan, gerakannya semakin cepat, dan terlalu sulit untuk menghindari serangannya. Memang pantas dibilang kesatria Elite kerajaan. Kekuatan, stamina, kecerdasan, kecepatan, semua ada didalam diri para kesatria ini. Tapi, aku masih punya satu kesempatan untuk mengungguli semuanya. Yaitu dengan tekad."
SWOOSH, BRAK.
Klain berhasil menendang salah satu kesatria disana, bahkan tubuhnya terpental cukup jauh kebelakang. Lalu, sebuah petir keluar dari tubuh Klain, dan menyambar seluruh tempat itu.
Eden hanya melihatnya saja. Dan hampir seluruh istana akan runtuh. Terpaksa kesatria lain harus membuat barrier untuk melindungi istana itu, dan membuat kepulan asap menghilang seketika.
Dalam kejauhan, Klain berkata kepada Leo.
"Selamat tinggal penghianat."
Dan tiba-tiba tubuhnya menghilang dalam sekejap mata. ZZZZ
"Dia berhasil kabur." kata Leo.
DRRMMM. para kesatria menurunkan reruntuhan bangunan kearah samping.
"Cepat, kejar dan bunuh mereka, lalu blokir jalur keluar." teriak Eden.
Keempat kesatria Elite itupun langsung menghilang dari sana.
"Aku tidak akan membiarkannya hidup, ini akan menjadi ancaman serius dikemudian hari." kata Eden sambil mengepalkan tangannya.
Leo hanya berdiri disana sambil memandang kedepan.
....
[Tempat Pertemuan]
Ditempat Pertemuan, ribuan prajurit Gerald sedang menghadang prajurit kerajaan. Alice memimpin serangan itu dan menunggu kedatangan Gerald.
"Mereka tidak ada habisnya. dan apa-apan kekuatan tempur mereka, ternyata prajurit Neverland sekuat ini. Memang pantas jika disebut penguasa benua." kata Alice.
Satu persatu pasukan Gerald tumbang disana. dengan peralatan seadanya, dan tanpa strategi yang matang, membuat pasukan Gerald dipukul mundur.
"Sialan, barisan depan mulai tumbang. Tanpa Armor, pasukan ini hanya seperti kambing yang siap di bunuh dalam satu tebasan."
"Komandan, jika seperti ini terus, prajurit kita akan kalah telak. Kita sudah kalah dalam segi perlengkapan dan jumlah."
"Aku tau, tahan sebentar. sebentar saja." sahut Alice dengan gelisah.
"Cepatlah Herry, kita sudah kehabisan waktu."
Lalu, tidak berlangsung lama, Herry pun sampai disana.
"Alice, sebelah sini. tarik semua pasukan mundur kearah timur." teriak Herry
"Huh, akhirnya." sahit Alice dengan lega melihat Gerald sudah di gendong Herry disana.
Lalu, ia berteriak dengan sekencang-kencangnya.
"PASUKAN, MUNDUR."
Mereka semua pun langsung mundur secara perlahan sambil menahan serangan.
"Tidak semudah itu. seluruh area ini sudah di blokir. Kemana kalian akan pergi.?" sahut komandan kerajaan.
Tiba-tiba, sebuah petir menyerang kearah mereka. "Apaa.?"
ZZZZ. BREDEMM. Ledakan pun terjadi disana,
"Cepat mundur, cepat cepat." teriak Klain sambil membantu pasukannya mundur dari sana.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments