Danil dan Rani tiba di sebuah villa milik Rani. Villa yang Danil beli sebagai hadiah pernikahan mereka untuk Rani. villa yang berada di pengunungan.
Rani menghirup udara segar, hawa dingin sangat terasa menusuk kulit nya. Cuaca gerimis, ada rintik rintik hujan yang jatuh serta angin sepoi-sepoi yang membawa hawa dingin.
Rani menatap sekitar villa yang nampak Hijau segar. Di bagian halaman depan villa terdapat banyak bunga bunga yang sengaja di taman dan juga di rawat dengan baik.
Di samping ada sebuah kolam ikan serta air terjun buatan. Di belakang ada banyak tanaman seperti buang apel, anggur, stoberi, pir dan lainnya.
" sayang aku masuk, di luar sangat dingin" ujar Danil merangkul pinggang Rani membawa Rani masuk ke dalam.
Danil menutup pintu villa rapat rapat. Lalu mereka segera ke kamar. Kamar yang dulu menjadi tempat mereka malam pertama. Yaa, setelah menikah mereka Lansung ke sini.
Danil meletakkan koper mereka di dekat lemari karna mereka akan berada di sini selama 3 hari. Danil akan bekerja dari sini.
" aku mau buat ramen, dingin dingin seperti ini enak makan ramen" ujar Rani
" ayo, aku akan membantu mu" ajak Danil.
Mereka pun turun ke bawa Berjalan menuju dapur. dapur nampak bersih dan terawat. peralatan nya lengkap dan bahan di kulkas pun full.
sebelum ke sini, Danil sudah mengabari orang yang di tugaskan untuk menjaga villa ini. Karena itu, isi kulkas sudah di isi full.
Rani mulai mengambil bahan bahan yang dia perlukan. lalu dia memanaskan air. Rani berniat untuk membuatkan green tea untuk mereka.
Danil memeluk Rani dari belakang, dia membenamkan wajahnya di leher Rani menghirup dalam dalam aroma tubuh istri nya itu.
" sayang" panggil Danil lembut.
" iyaa, sayang. Kenapa?" tanya Rani masih fokus pada aktivitas nya.
" hmm, tidak papa" ujar Danil tidak berani bicara.
Danil tidak tahu harus berkata bagaimana. Apa yang harus dia katakan? Alasan apa yang dia berikan agar rani tidak curiga dan mengizinkan dia pergi ke Rusia.
Rani memang tidak pernah melarang Danil melalukan ini itu. namun masalah nya Danil baru saja kembali dari Rusia beberapa hari yang lalu, masa sudah mau balik lagi?
" sayang, tolong ambilkan sosis di dalam kulkas" ujar Rani meminta tolong pada Danil.
Danil menurut, dia melepaskan pelukannya lalu berjalan menuju kulkas dan mengambil sosis sesuai keinginan Rani.
dan kesempatan itu, Rani memanfaatkan nya dengan bagus. Dia mengambil kertas putih kecil yang berisi bubuk putih itu dan memasukan kedalam minuman milik Danil. Ranil segera membuang kertas putih kosong itu ke dalam tong sampah.
" ini sosis nya" ujar Danil.
ranil tersenyum lalu mengambil sosis itu dan memotong nya kecil kecil untuk di masukan ke dalam ramen.
tidak butuh waktu lama, ramen dan greentea nya sudah siap. Mereka membawa nya ke kamar karena berencana untuk memakan nya di kamar sama.
" enak banget, aku sangat suka suasana disini. Tenang dan sejuk" ujar Rani.
" yaa, kamu benar sayang " ujar Danil.
Mereka menikmati ramen nya sambil berbincang ringan. Hingga tanpa Terasa makanan mereka sudah habis.
Rani bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Danil. Rani duduk di pangkuan Danil dengan mengalungkan tangannya di leher suaminya. dia ingin mencoba lagi, apa obatnya sudah benar benar bekerja.
" sayang, aku ingin mengulangi momen malam pertama kita dulu" ujar Rani menatap danil dengan tatapan seksual.
Tangan nya bergerak perlahan melepaskan kancing baju Danil satu persatu. Sedangkan wajah Danil mulai menegang.
" Sayang, kita baru saja sampai. Kita istirahat saja dulu" ujar Danil beralasan.
" tapi aku ingin melakukannya " ujar Rani mulai mengusap dada bidang Danil dengan gerakan lembut dan pelan.
Danil dapat merasakan burung nya bereaksi. dia mulai berfikir, mungkin saat di rumah tadi itu hanya kebetulan karena Danil lelah. Jadi dia harus mencoba lagi.
" baiklah jika kamu ingin" ujar Danil lalu mulai mencium bibir Rani.
Bibir mereka saling bertaut memberikan kenikmatan satu sama lain. Saking melumat dan lidah mereka saling melilit.
Tangan Danil mengusap paha Rani. Danil menyibak dress Rabu mengusap paha dalam Rani yang terasa lembut dan hangat.
" ahhh" Rani mulai mengeluarkan suara merdunya saat Danil mulai mencium lehernya.
Setiap inci tubuh Rani membuat Danil candu. Setiap sentuhan Rani membuat Danil terbang apa lagi suara desahan Rani yang terdengar merdu dan seksi. dan itu semua tidak dia dapatkan pada olive, wanita yang Danil nikahi hanya untuk mengandung benih nya saja. Tanpa rasa cinta sama sekali.
Danil mengendong tubuh Rani lalu membawa Rani ke ranjang. Danil membaringkan tubuh Rani lalu melepaskan pakaian mereka hingga mereka sama sama telanjang.
Danil menatap tubuh Rani tanpa pakaian yang terbaring di depannya dengan kedua kaki terbuka. Tubuh Rani benar benar indah, Danil tidak pernah bosan memandang nya.
Dan mulai melancarkan aksinya. Dia mulai memasuki lubang bawah rani. Rani mengeluarkan desahan yang memenuhi ruangan itu saat Danil mulai mengerakkan pinggulnya.
" sial! Kenapa bisa seperti?" batin Danil saat merasakan burungnya kembali tidur. Padahal dia belum melakukan pelepasan. Bahkan Rani saja belum mencapai puncak nya. bagaimana tidak? mereka Baru bermain 5 menit.
Tiba tiba ponsel Danil berdering. Danil bernafas lega, dia memiliki alasan untuk berhenti tiba tiba.
" sayang, sepertinya asisten ku menelpon. Mungkin ada yang penting yang ingin di bicarakan" ujar Danil lalu menarik dirinya kembali.
" tapi..." Rani segera bangun meraih lengan Danil agar Danil tidak pergi.
" nanti kita lanjut yaa? " ujar Danil mengusap kepala Rani lalu mengecup kening istrinya penuh kasih sayang. Danil jadi merasa bersalah melihat wajah kecewa Rani.
" aku angkat telpon dulu" ujar Danil mengambil ponselnya dan berjalan ke kamar mandi.
Wajah kecewa Rani Lansung berubah puas. Senyuman sinis terbit di bibirnya. tadi Rani melihat dengan jelas burung Danil sudah tidur total padahal benihnya belum keluar sama sekali.
" ternyata racun itu sangat bereaksi" gumam rani.
Rani bangun, dia mengambil bajunya dan memakai nya kembali. Rani berjalan ke pintu kamar mandi untuk menguping percakapan Danil. apa benar Danil mendapatkan telpon dari asistennya.
" sayang, seperti nya aku tidak bisa kembali ke Rusia dalam waktu cepat. Pekerjaan ku disini sangat banyak" ujar Danil di dalam kamar mandi.
Rani hanya dapat mendengar suara Danil saja. dia tidak dapat mendengar suara olive di telpon.
" aku juga sangat merindukan mu, bagaimana jika kamu saja yang kesini? Aku akan memesan tiket pesawat untuk mu"
" apa? Danil berencana membawa istri keduanya ke sini? Ini benar benar keterlaluan!" batin Rani mengepalkan tangan nya. Hatinya masih saja terasa sakit dan sesak setiap kali mengingat tentang perselingkuhan suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments