Keesokan hari, Victoria sudah bersiap disamping sang putri, sementara Ricardo yang baru saja turun segera menyapa hangat dan tersenyum.
"Kita sarapan pagi"
"Siap Daddy" sahut Sella kecil yang kini nampak segar di pagi hari.
Ricardo tersenyum melihat keceriaan anaknya kembali, menatap Victoria lalu mendekat dan mencium pipinya.
"Terimakasih honey" ucap Ricardo yang merasa bahagia karena Victoria bisa membuat Sella kembali ceria.
"Aku akan menemani Sella di sekolahnya, mungkin untuk beberapa hari kedepan" ucap Victoria.
"Hem, aku setuju" sahut Ricardo.
"Aku senang Mom" sahut Sella sangat gembira akan keputusan Mommy nya.
Sella pun segera pergi dan bergegas ke kamar untuk mengambil tas sekolah setelah sarapan di habiskan.
Sementara Victoria masih berada di depan Ricardo yang menyelesaikan sarapan paginya
"Jadi hari ini aku akan tau sesuatu?" tanya Victoria menagih janji Ricardo akan masalah yang masih belum siap di beritahukan.
"Aku janji, setelah pulang kerja nanti honey" jawab Ricardo, lalu mengambil air minum dan merapikan dirinya.
Sebuah kecupan di bibir di dapatkan, dan Victoria tersenyum saat Ricardo kini beralih memeluknya sedikit lama.
"Aku mencintaimu honey" ucap Ricardo.
"Sepertinya sudah puluhan kali kamu mengatakan hal itu sejak kemaren" jawab Victoria merasa sedikit aneh akan apa yang dilakukan sang suami.
"Dan mungkin aku akan menambah menjadi ratusan kali" goda Ricardo sambil tertawa kecil sebelum akhirnya melepaskan pelukannya.
Lalu Ricardo sekali lagi mencium Victoria, kali ini di keningnya, dan tidak biasanya, kecupan itu sangat lama, dan bahkan diulangi beberapa kali.
"Stop honey, nanti terlambat masuk kerja" cegah Victoria.
Ricardo tersenyum, lalu terakhir memeluk sang istri sebelum akhirnya meninggalkan ruangan tengah hingga hilang dari pandangan Victoria.
Tak lama, Sella datang, sudah menyiapkan segala perlengkapan sekolah dengan semangat.
"Ayo mom, kita berangkat!" teriaknya.
Victoria tertawa melihat hal lucu yang dilakukan oleh putrinya, lalu kemudian segera bersiap dan berlari kecil menuju mobil di mana didalamnya sudah ada Sella.
Akhirnya meluncur dijalanan, seperti biasa kegiatan pagi yang cukup membuat jalanan padat merayap, dan tak berapa lama akhirnya sampai juga di tujuan.
"Mommy akan menunggu di luar pagar, jika terjadi sesuatu lagi, panggil Mommy okey?"
"Hem" Sella mengangguk, lalu mengucapkan salam dan mencium tangan sang Mommy sebelum akhirnya masuk ke dalam kelasnya.
Sementara Victoria kini sudah berada di dalam mobil mewahnya, meneliti jalanan barangkali ada gerak gerik yang mencurigakan, namun beberapa menit berlalu, semua masih nampak biasa saja.
Mungkin suasana yang nyaman dan merasa kelelahan, Victoria tertidur di dalam mobilnya, tepat di jam sebelas siang, Victoria terbangun, suara ponsel membuatnya terkejut.
"Gracia?" ucap lirih Victoria saat nomer Sekretaris suami sekaligus sahabatnya Gracia Worsha muncul di panggilan ponselnya.
"Halo Gracia"
Terdengar suara Isak tangis disana, Victoria seketika menegakkan tubuhnya, dengan cepat raut wajah cemas langsung terlihat.
"Hallo, Gracia ada apa?" ulang Victoria.
"Ricardo" ucapnya terputus dan menangis lagi.
"Ricardo?, ada apa dengan suami ku?" tanya Victoria seketika jantungnya berdetak kencang.
"Dia ada di Rumah Sakit, Ricardo _" Gracia tak sanggup melanjutkan kata-katanya, lalu kemudian ponselnya terputus dan segera sebuah pesan di dapatkan.
Pesan yang menuliskan di mana Ricardo saat ini berada.
Victoria segera menginjak gas mobilnya, yang ada di pikirannya saat ini hanya wajah sang suami, beberapa kali bahkan klakson di bunyikan untuk membelah jalanan, hingga akhirnya tiba di Rumah Sakit yang telah di sebutkan.
Victoria memarkir sedikit berantakan, tak peduli lagi dengan teriakan security yang ada disana, bahkan meninggalkan kunci mobilnya dan berteriak meminta tolong untuk merapikan.
langkah cepat hingga akhirnya memilih untuk berlari, dan sesat kemudian terlihat Gracia tengah meringkuk di pojokan tempat duduk.
"Gracia!" teriak Victoria berlari untuk mendekat.
"Apa yang terjadi, ada apa?" tanya Victoria dengan wajah cemasnya.
Gracia langsung memeluk Victoria, dengan tubuh bergetar dan isakan tangisnya, belum juga Victoria mendapatkan jawaban, tiba-tiba saja seorang dokter membuka pintu ruang gawat darurat dan memanggil nama Victoria.
"Iya saya dokter"
Sang Dokter dengan wajah lelahnya, menarik nafas panjang dan menjelaskan.
"Kami sudah berusaha, tapi luka Tuan Ricardo sangat parah, dan tubuhnya tak bisa bertahan, dengan berat hati, kami mengabarkan jika Tuan Ricardo telah meninggal dunia"
BLAR
Bagai di sambar petir, Victoria sesaat terdiam, dunianya seolah beralih, otaknya terasa lama untuk mencerna, lalu kemudian _
Brug!
Victoria seketika tak sadarkan diri, petugas medis yang ada disana segera bertindak, membawa Victoria kedalam kamar perawatan, di bantu oleh Gracia.
Waktu berlalu, bulu mata lentik itu mulai bergerak, dan akhirnya kelopak mata itu pun terbuka, sesaat keadaan masih tenang, dan beberapa menit kemudian.
"Victoria tenanglah" sebuah kata mengagetkan Victoria yang akan beranjak dari tempat tidurnya.
"Berapa lama aku disini, dimana Ricardo?!" teriak Victoria mengejutkan beberapa orang yang ada di sana, rupanya bukan hanya Gracia, hingga kemudian Victoria tertegun saat melihat Sella putri kecilnya menyapa penuh kesedihan.
"Sayang?" Victory kini mengulurkan kedua tangannya, dan Sella pun berlari ber hambur ke tubuhnya, pelukan mereka sangat erat, menunjukkan bagaimana keduanya tengah terluka hebat.
"Mommy_" suara lirih Sella terdengar,
Kini dia mendapati tangisan lirih yang terdengar samar, dan dengan cepat Victoria menghapus jejak air matanya, untuk saat ini, ada hati yang harus di jaga.
"Tenanglah, ada Mommy, semua akan baik-baik saja sayang" ucap Victoria sambil mengusap-usap punggung Sella.
Akhirnya tak berapa lama Sella pun tenang, terdiam berada nyaman dalam pelukan sang Mommy yang masih diatas tempat tidurnya.
Tak ingin di ganggu untuk sementara waktu, Victoria meminta yang lain untuk keluar dan memberikan waktu berdua dengan putrinya.
Sepi, dan Victoria memejamkan mata sebelum akhirnya berusaha untuk tersenyum saat Sella mengurai pelukan.
"Daddy tidak akan kembali bukan?" tanya Sella.
Victoria tersenyum sambil mengangguk, menahan mati-matian air mata yang akan keluar dari pelupuk matanya, "Kuat lah Victoria, demi Sella, Kuat lah!" begitulah ungkapan kata hatinya saat ini, berusaha tegar demi sang putri tercinta.
"Tapi Mommy akan selalu bersamamu" jawab Victoria.
"Terimakasih Mommy, jangan tinggalkan Sella, aku takut"
"No, Mommy akan selalu bersamamu sayang, kita akan selalu bersama"
Sella memeluk kembali Victoria, begitu erat, dan Victoria tau sebesar apa ketakutan yang dialami oleh Putri nya.
Victoria mengangkat tubuh Sella, memangkunya diatas kasur dengan selang infus yang masih menancap di tangannya, lalu mereka saling berhadapan.
"Daddy tidak suka melihat kita lemah, jadi mulai sekarang, kita akan menjadi wanita yang kuat, demi Daddy yang sudah ada di surga, dia pasti tersenyum bahagia melihat semangat kita"
"Hem" Sella mengangguk cepat, mengusap air mata yang ada di pipinya.
Jangan lupa like, Vote, Komen dan tonton iklannya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Gayuh Ginanjar
yach... kok sudah ada tokoh yg mati baru 2 episode.....
2025-10-11
0
Ummah Intan
msh bingung dgn alur ceritanya..
2025-10-09
0
Isabela Devi
pasti ada dendam masa lalu
2025-10-09
0