4. cukup lengkap

sesampainya mereka di pasar, keduanya mulai membeli beras dengan berat 20 kg, kemudian beralih membeli telur 3 papan, minyak goreng, perbawangan, percabean. sayur-sayuran, dan juga satu ekor daging ayam, dan 2 kilo ikan segar.

Setelah semua barang belanjaan mereka sudah terbeli semua, Mereka pun langsung memutuskan untuk kembali. dan seperti biasa, mereka langsung masuk ke dalam rumah dan tak menoleh ke arah pesta yang masih terlihat dipadati banyak penduduk.

mereka berdua memilih untuk fokus pada kegiatan mereka sendiri.

"mas punya kulkas..?" tanya Desi.

"semuanya ada di dapur Des. sini aku tunjukkan.." Devan pun langsung mengajak Desi ke dapur dan di tangannya juga terdapat beberapa barang belanjaan yang mereka beli di pasar.

ternyata fasilitas di rumah itu memang cukup lengkap, mulai dari kompor gasnya yang terlihat masih kinclong, kulkas yang memang besar dan tingginya hampir sejajar dengan dirinya. tapi bukan kulkas 2 pintu. ada juga di sana rak piring yang bisa dibuka tutup. di tempat lain juga ada tempat penyimpanan makanan.

dapurnya juga cukup luas sehingga di sampingnya bisa diletakkan meja makan dan juga sekaligus meja untuk bekerja. dan di dapur itu juga terdapat pintu akses keluar dari dapur tersebut, dan di luar itu dimanfaatkan untuk menjemur pakaian, mencuci pakaian dan lain sebagainya.

dapur itu juga tidak pengap dan tidak panas, karena ventilasi udaranya juga ada dan jendela di sana juga berjejer sehingga udara bisa masuk dengan leluasa

" ternyata dapur Mas Bagus. walaupun tidak terlalu luas, tapi sudah menjadi tempat favorit Mas." ucapnya membuat Devan tersenyum.

"iya!! mas sebenarnya masih berpikir untuk renov ulang semuanya. Karena Mas berencana ingin membuat rumah berlantai dua. apalagi lahan tanahnya masih cukup luas." ucapnya. Desi mengangguk mengerti.

"nanti kalau kita sudah punya uang, kita renov ya Mas." akhirnya keduanya pun mulai menyusun barang belanjaan. Di sana juga ada tempat untuk menyimpan beras agar tahan dengan apapun.

dan di dapur itu memiliki tempat penyimpanan yang lengkap jadi tidak akan berserakan di mana-mana. selain itu pintunya juga sudah tersedia.

Devan tersenyum mendengar penuturan istrinya.

"baiklah.."

Desi menyusun semua ikan dan juga daging ayam yang dibeli di pasar di kulkas freezer yang ada di sana. sementara untuk sayur-sayurannya dimasukkan di bagian bawah. Di sana juga ada beberapa buah yang dibeli oleh Desi untuk mereka berdua.

semua barang belanjaan yang di bawahnya juga disusun di dalam lemari yang memiliki dua rak. tapi cukup untuk menyimpan semua stok barang belanjaan mereka yang dibutuhkan.

******

tak terasa, malam pun tiba. di pesta pernikahan yang meriah yang bisa dibilang tetangga mereka, tampak sudah sepi dari para pengunjung. tapi di sana terlihat aktivitas Ibu Manda, yang tampak mengomel-ngomel karena banyaknya sampah yang bertebaran dan tumpukan piring yang harus dicuci. sementara besannya sudah pulang sejak tadi dan tak mau membantunya.

"aduh bagaimana ini!! siapa yang akan mencuci semua piring-piring kotor ini.!! biasanya yang mengambil alih tugas ini adalah Desi!! tapi anak itu sudah menjadi anak durhaka yang tidak mau membantu di sini.!! lihat saja, tanpa aku dan ayahnya, dia tidak akan hidup dengan baik." ucapnya malah menyumpahi Desi.

"Bu . Ibu kenapa memandangi tumpukan piring-giring kotor itu ? kenapa nggak dicuci Bu ?" tanya Dita yang tampak baru saja melepas semua aksesoris pernikahannya.

"ibu akan cuci!!"

"loh kok ibu yang cuci..? Mbak Desi mana ?" tanya Dita.

"jangan tanya mbakmu itu!! dia sudah kembali tadi ke rumah bobrok suaminya!!" ucapnya.

"dan hanya masalah sepele saja, dia berani meminta putus hubungan dengan ibu." omel ibu Manda lagi.

"terus, kenapa ibu membiarkan mereka pergi begitu saja ?" tanya Dita lagi. ibu Manda yang mendengar penuturan itu, langsung bergegas mendekati Putri kesayangannya.

"ibu minta tolong sama kamu, jangan sekali-kali kamu menyinggung mereka lagi. Kalau kamu tidak mau masuk penjara." ujar ibu Manda. Dita yang mendengar penuturan itu langsung menoleh dan mengerutkan keningnya.

"kenapa Begitu Bu..?" tanyanya dengan panik.dia tentu tidak mau masuk penjara. Tapi, kalau alasannya karena mereka mengganti pasangan, maka itu tidak wortid sama sekali.

Ibu Manda pun langsung berbisik di telinga anaknya. Dan menceritakan apa yang ia ketahui. Dan Dita, dia langsung membulatkan matanya dengan sempurna.

dan Dita yang mendengar penuturan itu hanya bisa terdiam. namun dia dengan cepat kembali meninggalkan ibunya yang sudah mulai mencuci tumpukan piring kotor yang ada di belakang.

Bisikan ibunya tadi, benar-benar membuatnya menjadi takut dan cemas. tapi yang lebih gendeng lagi, bukannya membantu ibunya membersihkan tumpukan piring kotor itu, dia malah pergi meninggalkan sang Ibu begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.

tapi sepertinya Ibu Manda juga tidak akan keberatan. karena Dita adalah anak kandung kesayangannya. dan tentunya berbeda dengan Desi, yang katanya hanyalah anak yang tidak berguna. padahal Desi adalah anak kandungnya sendiri. dia yang melahirkan Desi dengan bersimbah darah. tapi bisa-bisanya, Desi diperlakukan berbeda oleh sang ibu.

Dita sendiri kembali ke kamar, di mana di dalam kamar sudah ada Marco yang tampak sedang sibuk dengan gadgetnya. Dita yang melihat hal itu mulai mengayunkan bibirnya, tapi dia tetap mendekati sang suami.

"mas.. Mas tahu nggak sih.. Mbak Desi keterlaluan deh. masa hanya gara-gara masalah sepele dia berani memutuskan hubungan dengan ayah dan ibu. dia juga sudah kembali ke rumah suaminya tanpa membantu sedikitpun di sini. kasihan Ibu cuci piring sendirian." ucap Dita. Marco yang tidak terlalu suka pada Dita tidak mengalihkan pandangannya.

"kenapa kamu berpikir begitu..? kamu merasa kasihan sama ibu, kamu tentu bisa membantunya. kenapa harus menunggu Desi yang melakukannya. Desi memang sudah seharusnya kembali ke rumah suaminya bukan. begitu pula dengan kita. besok, kamu ikut aku tinggal di rumah kedua orang tuaku." ucapnya membuat Dita melongo.

"Mas kok ngomong gitu sih.. aku nggak bisa bantuin karena aku capek seharian. Mas juga sama kan capek..!" omelnya.

"dia juga sama. capek. apalagi sekarang dia sudah punya suami. ( dan ketika memikirkannya, kenapa dalam hatiku masih ada sedikit rasa tidak rela untuknya. seharusnya dia menikah denganku dan menjadi istri ku. oh ya, masalah ini memang cukup mengganjal. nanti aku akan selidiki kebenarannya.) batin Marco.

Marco Tidak bisa dibilang sebagai laki-laki jahat. karena Marco sendiri hanya menuruti apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya. walaupun di pesta tadi dia sempat kecewa mendengar kesaksian kedua orang tua dan juga istrinya ini, tapi dalam hatinya tetap masih mencintai Desi. kalau orang tuanya tidak kekeh ingin mengganti pasangan pengantin, dia tetap akan menikahi Desi.

Terpopuler

Comments

Santi

Santi

Marco juga kenapa percaya aja,agak curiga,Devan sebenarnya orng berpunya yg menerapkan hidup sederhana,dengan maksud dan tujuan tertentu

2025-10-05

0

Ayudya

Ayudya

telat kamu maeco dasi Uda mulai bahagia bersama suami nya🤭🤭🤭🤭🤭

2025-10-15

0

Dewiendahsetiowati

Dewiendahsetiowati

Thor yang PUTRI ANGKAT KAISAR kok gak up ya

2025-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!