Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Kemunculan bayi rumput.

‎    

‎  'Tuk tuk tuk ....'

‎Suara kecil tidak menimbulkan riak apapun di gurun yang membentang luas.

‎'Tuk ... tuk ... tukk ....'

‎Menelusuri suara itu! Terdengar diantara bebatuan hitam yang hanya memiliki celah sempit. Didalam celah, serpihan-serpihan batu berserakan, dan salah satu kerikil seukuran ibu jari ... tampak bergetar, dan pasir disekitarnya bergejolak naik turun.

‎'Tuk ... tukk ....'

‎Itu hanya batu hitam kecil biasa tapi, bagi apapun dibawah sana ... tampak seperti memiliki berat ribuan pon.

‎Hingga ... setengah jam suara 'tuk tuk ....' terus bergema diantara celah, sebelum sehelai daun biru muncul dan melilit batu.

‎Memiliki warna yang sangat mencolok, berbeda dengan keadaan sekitar! Sang daun yang membungkus kerikil hitam, memindahkannya kesamping. Lalu, daun yang entah darimana asalnya ini ... keluar, hingga menampakkan dua akar putih berjalan seperti kaki.

‎"WOAHHH ... AHIL NA  BEBACCCC CUGAAA!!!"

‎Suara cadel susu yang membuat siapapun mendengar candu ... berdengung, bersamaan dengan sang daun kecil yang tampa melompat senang.

‎Menatap kiri kanan! Seolah memahami lingkungan sekitar ....

‎"Celakang, Bonbon bica cali mama na," ucap daun kecil, sebelum melihat kembali kearah kerikil dan seperti saat dia keluar ... daun biru menggulung batu hitam, memindahkannya ketempat semula.

‎"Janan lucak alam! Nanti Mama Bonbon na malah."

‎Dari celah sempit, daun kecil dengan panjang sejengkal jari tangan manusia ... menyembul untuk melihat keadaan sekitar.

‎"Mana aa ... Bonbon haluc pigi! Mama pun, Ndak ada kaci tau mana lumah balu kita ...."

‎Dia baru keluar dari benih, terpisah dengan sang Mama dan harus segera kembali. membayangkan bisa bermanja-manja dengan Mama nya yang cantik dan anggun! lalu Mama akan memujinya karena berhasil tumbuh ... daun kecil mengeluarkan uap panas, dan penuh tekat untuk segera memulai perjalanan.

‎"Mama ... Bonbon na datang!!"

‎Dua akar putih pendek mengambil langkah pertama! Seperti kaki manusia ... berayun kiri kanan, hingga langkah lainnya tercipta.

‎Pasir coklat, batu hitam, dan langit kuning cerah! Sang daun dengan warna biru muda, tampak berbeda di dunia yang aneh ini.

‎Melihat keatas pada matahari bersinar terik, daun kecil mengalihkan tatapannya kebelakang! Sudah sejauh apa dia berjalan?

‎"Napa maci cini ...." keluh Bonbon, menatap sedih celah di bebatuan. Bahkan! Dia belum meninggalkan bayangan batu besar, padahal sudah lelah dan lama berjalan.

‎"Cemanat Bonbon! Hmpp ... kalau temu Mama na nanti, Bonbon haluc minta ail becal buat kamal tidul."

‎Menatap kembali jarak yang baru ditempuh, yang baru setengah meter saja! Helaan nafas samar terdengar, sebelum dua akar putih kembali melangkah.

‎Hidup itu sulit bagi daun kecil ini ... maka dari itu! Saat dia berjumpa dengan mamanya nanti, Bonbon akan meminta kolam besar dengan air jernih untuk tempat istirahatnya.

‎Matahari bersinar semakin condong, dan setelah satu jam berjalan ... Bonbon akhirnya meninggalkan bayangan batu.

‎'Krrasssssshhhh ....'

‎Daun kecil tertegun, ketika melihat uap panas serta suara berdesir barusan. Apa itu? menatap kiri kanan waspada, hingga rasa hangat menjalar dari kaki ... ah, tidak, itu akarnya.

‎"HUAAAAA ...."

‎Sang rumput berteriak, berjingkrak-jingkrak dengan sebelah akar putih menggulung.

‎"Huhuhuhu ... Mama, tebakal kaki Bonbon na," tangis pilu si kecil, menatap bagian bawah akar yang menghitam.

‎'Krassssssshhh ....'

‎Dan suara itu kembali terdengar lagi, tepat ketika matahari mengalihkan bayangan batu ... Sehingga panas langsung menyerang tubuh Bonbon.

‎‎

‎"AAAAA ... PANACC!!"

‎Daun biru yang mulai kemerahan, berlari sekuat tenaga menghindari panas.

‎"JANAN! JANAN KEJAL BONBON LAGI ... HUAAA ... MAMA!!!"

‎Planet gurun ini memiliki iklim yang aneh. Terkadang, matahari seperti berhenti bergerak, namun didetik berikutnya ... bergerak seolah porosnya diputar kuat.

‎Tapi apapun itu ... derajat panas gurun, bukan sesuatu yang bisa ditanggung oleh rumput kecil.

‎Bayangan panas mengenai punggung daun kecil, membuat Bonbon melompat ... sebelum menambah kecepatan.

‎"hocc hocc hoccc ...."

‎Menghela nafas berat! Akhirnya, Bonbon kembali kedalam celah batu hitam.

‎"huhhhh ... celamat."

‎Tergeletak disana sambil menatap panas menyengat diluar! Si kecil memutuskan untuk tidak keluar dahulu hingga malam datang.

‎Ya! Itu lebih baik. panas tempat ini benar-benar membakar helai daunnya yang kecil.

‎Namun sesaat kemudian! Sang daun bangkit ketika merasakan sesuatu.

‎"Uhh ... hauc ... CETAGA ... Bonbon na Lom minom aeell."

‎Panik melanda daun kecil. Bagaimana tidak, dia adalah spesies tanaman yang tumbuh ditepi sungai jernih.

‎Air adalah separuh hidupnya! Dan dai keluar benih hingga berlarian diatas pasir! Dia belum mendapat air setetes pun.

‎"Mama, mati lah Bonbon cini. Huhuhu, Ndak dapat Bonbon temu Mama na lagi," tangis pilu kembali terdengar, berdengung diantara celah batu.

‎Pinggiran daun memucat, berkurang kadar biru berarti berkurang kadar air.

‎"Kan! Ndak cantik lagi Bonbon na ...."

‎Mengeluh sambil menatap panas diluar sana, jika menunggu malam ... maka sudah dipastikan, dia akan m4ti dalam keadaan haus, berakhir disini tanpa bertemu dengan sang Mama.

‎"Cemana ni! Lual panac, dalam Ndak ada ail ...." Si kecil panik, tubuhnya mulai memucat yang menandakan dia kekurangan kadar air.

‎Maka dari itu! Dengan langkah berani, Bonbon kembali mendekati tepi celah, dan menatap bentang gurun dikejauhan.

‎"catu ... lua ... tiga!!"

‎Dengan langkah cepat, Bonbon berlari keluar sebelum sesaat kemudian, kembali lagi ketempat semula dengan daun yang terpanggang dan mengeluarkan uap panas.

‎"huhuhu ... mati lah Bonbon Kat cini ...."

‎Terbaring lemas tak berdaya! Sang rumput yang baru tumbuh akhirnya pasrah dengan apa yang terjadi padanya.

‎‎Semua bagian tubuh Bonbon mulai memucat, tapi matahari diluar sana tidak bergerak untuk memunculkan malam.

‎Apakah dia benar-benar akan berakhir disini? Bonbon yang masih menunggu makin takut.

‎Daun kecil mulai terengah, terkulai ketika bersandar pada dinding batu.

‎Bagi manusia, batu ini termasuk bebatuan kecil diatas gurun. Tapi bagi Bonbon yang memiliki ukuran mini sejengkal! Ini seperti dua gunung yang melindunginya dari terik Matahari.

‎"Macici batu na, cebab celamat Bonbon. Celakang, kita manteman, ya!" seru sikecil berterimakasih pada sang batu.

‎"Kalau celamat Bonbon! Batu na Bonbon bawa tempat Mama, tluc blenang macama kita kat ail becal puna Bonbon," lanjut si kecil membayangkan dirinya berenang di kolam besar, bersama dua batu hitam disamping.

‎"Uhhh ... ail, Bonbon mau ail ...."

‎Rumput kecil akhir nya tumbang, dan perlahan merangkak menuju panas matahari.

‎karena gelombang panas diluar, serta kekurangan air dalam tubuh! Fatamorgana terbentuk dalam penglihatan si kecil.

‎jauh disana ... kolam dengan air jernih membentang luas. Sang Mama tumbuh dengan akar kuat dan tampak anggun. Berdiri disamping, seluruh saudaranya berjejer ditepi kolam! Meliuk, memanggil Bonbon.

‎"Bonbon na datang, tuguu Bonbon ... Mama, codala!!"

‎Bergerak perlahan, rumput kecil yang memanggil lemah mulai keluar dari bayangan batu.

‎Segera suara 'krasss' hebat terdengar, dan Bonbon tidak menyadari kalau dia mulai terpanggang lagi.

‎"Ail, Bonbon mau ail ...."

‎Tampak menyedihkan, satu-satunya rumput mutan yang hidup di gurun, hampir mendekati ambang kem4tian.

‎Hingga ....

‎Suara menderu halus terdengar mendekat, Bonbon yang tidak merasakan panas ... juga tidak mendengar suara itu.

‎Terlihat dari jauh! Mesin yang menyerupai motor melayang, berhenti beberapa meter dari batu tempat Bonbon berada.

‎Seperti suaranya yang halus, buliran pasir tidak terbang oleh kedatangan benda aneh itu.

‎Seorang pria berbadan tegap, dengan pakaian ketat melekat dibadan! Turun tanpa melepas helm dari kepala.

‎Mendekati rumput yang merangkak lemah diatas pasir, kemudian menyambar sesuatu yang terlampir diikat pinggang.

‎'Currrrrrr ....'

‎Aliran air membasahi tubuh Bonbon, membuat sang rumput terdiam dan dengan kecepatan yang bisa ditangkap mata ... daun pucat kembali membiru.

‎"AIL? BONBON NA DAPAT AIL?" teriak girang Bonbon, mulai berdiri menikmati pancuran besar dari atas.

‎"Khe ... mutan yang bisa berbicara, eh? lucky ...."

‎Suara bass bergema, saat itulah Bonbon sadar akan kehadiran sosok besar disamping! orang yang memberinya air, dan membuat sang rumput hidup kembali.

‎Daun Bonbon bergetar hebat. Dalam ingatan benihnya, Bonbon pernah mendengar sang Mam membicarakan sesuatu dengan tetangga keladi daun besar.

‎Mereka, rumput air, adalah jenis yang paling disukai oleh makhluk yang disebut kambing.

‎Dari ujung daun hingga akar yang manis! kambing tidak menyisakan sedikitpun tubuh mereka setelah dimakan.

‎Mundur perlahan, mendongak menatap sosok itu! Bonbon ketakutan setengah mati.

‎"Mbing, Ja-janan mamam Bonbon, ya ...."

‎Dari pori-pori daun kecil, tetesan air terbentuk dan mulai membasahi pasir dibawah.

‎Pria didepan yang mendengar ini berkerut bingung dibalik helm hitam, melihat rumput biru kecil kembali memucat.

‎"HUAAAA ... BONBON NDAK MAU MAMAM MBING!!!"

‎Dan benar saja, si kecil menangis histeris, membuat sang penyelamat terdiam ditempat.

‎Apakah dia ... memang seseram itu dimata mutan?

To be Continue

Terpopuler

Comments

Nindyani Amoorea Khan

Nindyani Amoorea Khan

woaaa bob bon selamat dataaaaaangggg😄
jdi inget es jaman dulu...namanya es bon bon
maafkeun y thor
makasih sudah update...d tunggu update selanjutnya.....
mengobati rasa kangen ke mao mao🤭🤭🤭

2025-10-02

0

fenelove34

fenelove34

kirain rui, sekarang bayinya berada di antar bintang ya, dari modern, survival horor, antar bintang jangan bilang selanjutnya antara zaman kuno, zaman purba sama dunia kultivasi lagi🤣🤭

2025-10-27

0

jjbunglon

jjbunglon

lsg meluncur kesini,mau liat temenny mao mao dan rui

2025-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!