 
            Dendam Si Kembar Yang Terbuang
"Kamu sengaja mau racunin anak saya ahh"marah Rini sambil melempar gelas susu ke hadapan Alinka.
"Bukan gitu bunda,aku sudah kasih tahu dila kalau susu itu masih panas" jawab Alinka.
"Berapa kali saya bilang berhenti panggil saya bunda..saya bukan bunda mu tapi majikan mu" suaranya Rini semakin meninggi.
Rini benar-benar tidak menganggap Alinka dan Arinka anaknya lagi .. lebih parahnya Rini mengadopsi anak perempuan yang seusia si kembar untuk di jadikan anak ke timbang merawat anak kandung nya sendiri.
Alinka kembali di buat sakit dengan perkataan bunda nya.. dia rela jadi pembantu di rumah nya sendiri supaya dapat perhatian dari ibu dan Abang.
Sedangkan Arinka tidak pernah Sudi lagi menginjak kan kaki di ruman itu lagi semenjak di usir dan tahu bunda nya mengadopsi anak.
Meskipun anak kembar mereka berdua berbeda sifat nya .si kakak yaitu Alinka anak yang lembut dan tidak punya pendirian tetap sedang kan Arinka anaknya sangat dingin,sulit di sentuh dan sangat pintar.
Dila dan Glen terserah puas melihat sang bunda kembali memarahi Alinka.
"Ngapain Lo masih di sini ,cepat pergi sana bikin nafsu makan gue ilang kan"usir Glen.
"Tau tu jadi orang caper banget,,sadar diri dong Lo itu cuma anak babu " hina Dila.
Bik Minah berlari dari dapur untuk membantu Alinka.
"Sudah nak,kamu siap-siap untuk berangkat sekolah saja.biar ibu yang beresin semuanya" suruh bik Minah.
"Baik buk,aku pamit ke faviliun sekarang " si kembar memanggil bi Minah ibu karena beliau lah yang merawat mereka sejak di usir dari rumah utama.
Alinka masuk kerumah dengan mata yang memerah karena habis menangis,Arinka yang baru selesai membuat sarapan pun melihat sang kakak yang lahir 5 menit duluan Itu pun menatap sang kakak dengan sangat malas.
"Sudah berapa kali gue bilang sama Lo kak stop kerumah itu lagi, setiap kakak pulang dari sana kakak selalu seperti ini" ucap Arinka.
"Gue cuma mau dekat dengan bunda dan bang Glen Arin..apa gue salah" ucap Alinka dengan menunduk.
"Lo gak salah kak tapi kita harus tahu diri.. keluarga itu sudah tidak menganggap kita lagi jadi buat apa kita cari perhatian nya" jelas Arinka.
"Apa Lo gak kangen sama mereka Arin.. bagaimana pun mereka adalah keluarga kita" .
"Mereka berdua bukan keluarga gue..cuma Lo dan ibu yang jadi keluarga gue sampai kapan pun"Arinka berucap dengan sedikit emosi.
Alinka kembali menangis mendengar ucapan adiknya itu..dia bisa melihatnya kalau Arinka sangat membenci bunda dan Abang nya itu.
Melihat Alinka menangis, Arinka pergi dari sana ambil memukul meja makan.. dia tidak suka melihat kakak kembarnya itu kembali menitikan air mata.
"Gue be sumpah kak,air mata Lo ini akan mereka bayar dengan penuh penyesalan" batin Arinka sambil mengepalkan tangannya.
Bik Minah yang baru pulang dari rumah utama kembali mendengar si kembar berdebat lagi..
"Nak Alin jangan buat adik mu itu emosi pagi-pagi..kan kamu tahu sendiri nak. Arinka sangat membenci nyonya Rini dan den Glen" bik Minah mengingatkan Alinka.
"Maaf buk".
"Sudah sekarang sarapan nya di makan lalu siap-siap untuk berangkat sekolah" suruh bik Minah .
Kini si kembar berumur 16 tahun dan duduk di kelas 11.. mereka tidak satu sekolah dengan Glen dan Dila. Si kembar anak-anak yang pintar di sekolah nya dan jadi ke bangga'an sekolah.
Meskipun sekolah mereka tidak semewah dan seterkenal sekolah saudara nya tapi mereka nyaman sekolah di sana.
_______
Arinka sudah siap dengan seragam sekolahnya,dia mengikat rambut nya yang panjang nya sampai bahu.. meskipun dia gadis yang tomboi tapi tidak mengurangi kecantikan nya .
Sedangkan kan Alinka menggurai rambut panjang nya dan menggunakan bando,dia gadis yang peminim sekali berbanding jauh dengan Arinka.
"Buk kami berangkat sekolah dulu ya" pamit Alinka.
"Ya sayang hati-hati dan anak-anak ibu yang semangat belajar ya" kata bik Minah.
"Pasti buk..oh ya buk kami tidak langsung pulang nanti.aku dan kak Alin mau pergi ke restoran untuk mengecek keadaan di sana" izin Arinka.
Si kembar diam-diam punya restoran yang sukses,bik Minah membelikan mereka restoran itu menggunakan uang tabungan si kembar.
Diam-diam mendiang ayahnya menabung kan si kembar uang.. dan sebelum kecelakaan ayah si kembar menyerah kan buku tabungan itu sama bik Minah.
"Boleh tapi jangan pulang nya malem ya" pesan bik Minah.
Mereka berdua pun pamit dan langsung berangkat ke sekolah menggunakan motor metik.
"Terimakasih ya Allah sudah menghadirkan mereka berdua dalam hidup ku.. meskipun mereka tidak lahir dari rahim ku tapi aku sangat menyayangi mereka berdua seperti anak kandung ku" batin bik Minah sambil menatap si kembar.
Bik Minah sudah berjanji akan membahagiakan si kembar dan setelah si kembar lulus sekolah bik Minah akan membawa nya pergi dari sana dan mulai hidup baru di kota yang lain.
Si kembar melihat dila dan Glen masuk kedalam mobil mewah milik mereka masing-masing..
"Miris banget ya dek hidup kita..anak kandung di buang sedang kan anak pungut di jadikan ratu di dalam rumah" ucap Alinka.. kadang-kadang keluar perkataan pedas dari mulut nya itu.
"Baru sadar Lo kak dan masih tetap berharap di akui sama keluarga itu lagi" tanya Arinka .
"Kalau gue sih ogah kak..gue akan buktikan kalau gue bukan anak pembawa sial pada mereka " lanjut Arinka.
" Benar juga kata Arin, selama ini gue selalu mengikuti kemauan mereka berdua supaya di anggap tapi semua pengorbanan gue tidak terlihat.. mulai sekarang gue tidak akan lagi seperti itu dan akan membuktikan kalau gue bisa sukses " tekad Alinka.
"Mulai sekarang kita harus lebih giat belajar lagi dek . mari kita buktikan kalau kita bisa sukses dan bikin mereka menyesal karena membuang kita" ucap Alinka dengan yakin.
"Yakin gak Lo kak, nanti berubah lagi pikiran Lo.. kalau gue sih gas aja " ucap Arinka.
"Yakin lah dek.. mulai sekarang gue tidak akan pernah lagi menginjak kan kaki di rumah itu lagi " tutur Alinka.
Dila melihat si kembar menggunakan motor pergi sekolah tersenyum sinis.
"Kasian banget sih kedua anak pembantu itu menggunakan motor sekolah.. dasar gadis miskin " hina Dila dengan suara teriak.
Si kembar tidak perduli dengan ucapan Dila itu.. mereka dengan sangat santai melewati ketiga orang itu.
Rini heran melihat Alinka tidak melirik nya pagi ini.. tidak seperti biasanya.alinka bahkan tiap pagi ingin salam dengan nya meskipun tak dihiraukan.
Sedangkan kan sikap Arinka yang dingin dan datar untuk nya sudah biasa dia lihat setiap bertemu..
"Tumben anak pembawa sial itu tidak pamitan dengan ku..malah main pergi begitu aja" batin Rini melihat anak kembar nya sudah keluar dari gerbang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
reti
ceritanya bagus kak.
lanjut....
🌹🌹🌹
2025-10-02
  0
Ayudya
mampir kak
2025-10-25
  0
kaylla salsabella
mampir Thor
2025-10-02
  0