Bab 3 Kehidupan Baru

Setelah 6 bulan menghilang, kini Althea datang kembali ke Indonesia dengan penampilan yang berbeda. Thea selalu memakai penutup wajah, setibanya di rumah Thea mendapati rumahnya yang sepi. Dia langsung masuk ke dalam kamarnya, setelah itu dia kembalu keluar menuju kamar pembantunya.

Tok … Tok … Tok …

“Iya, sebentar” Ucap Aisyah dari dalam lalu membuka pintu

Aisyah kaget melihat keberadaan Thea, yang ada di depan matanya.

“Non Thea, ya Allah kemana saja non ?” Tanya Aisyah langsung memeluk anak majikannya

“Aku tidak kemana-mana bi, aku hanya menenangkan diri saja” Jawab Thea datar

“Kemana mereka semua bi ?” Tanya Thea

“Mereka semua pergi ke pesta ulang tahun perusahaan keluarga Alverik, non” Jawab Marni

“Ayo cerita sama kita, kemana saja kamu non selama ini ?” Tanya Aisyah

“Ceritanya panjang bi, bi aku sangat lapar banget. Apa ada makan di dapur ?” Ucap Thea mengalihkan pembicaraan

“Ya Allah, maafkan bibi karena senengnya bisa melihat non Thea lagi” Jawab Aisyah

“Gak papa, kok bi” Ucap Thea

“Ayo bibi temani non makan” Ajak Aisyah

Saat akan melangkahkan kaki menuju dapur, terdengar suara mobil berhenti dan Thea sangat tahu suara mobil siapa itu.

“Bi aku ke kamar saja, jangan bilang sama mereka keberadaan aku di sini” Ucap Thea lalu pergi meninggalkan Aisyah disana

Lalu Aisyah membukakan pintu untuk tuan dan nyonya rumah itu.

“Selamat malam tuan, nyonya, non” Ucap Aisyah

“Bibi kenapa jam segini belum tidur ?” Tanya Wisnu

“Saya baru saja mau ambil minum tuan, tapi saya denger ada suara mobil tuan” Jawab Aisyah

“Apa ada yang bisa saya bantu tuan ?” Lanjut Aisyah bertanya

“Tidak ada bi” Jawab Wisnu lalu pergi meninggalkan Aisyah sendirian

“Untung tidak ketahuan para penghuni neraka ini” Gumam Aisyah lalu pergi menuju kamarnya kembali

Sedankan di dalam kamar, Thea sedang duduk manis di tempat tidurnya dengan senyuman yang mengerikan.

“Permainan baru akan di mulai Wisnu, tunggu pembalasan dari anak yang tidak kamu akui dna tidak kamu harapkan” Ucap Thea lalu mengeluarkan sebuah foto yang sudah using di dompetnya

“Aku akan membalas perbuatan mereka ke bunda, aku juga akan menyelidiki tentag kematian bunda dna juga kakek serta nenek. Jika mereka terlibat bahkan dalang dari semua itu, maka akan aku pastikan mereka akan merasakan lebih dari yang mereka rasakan”

“Lebih baik aku segera tidur, biar besok aku memberikan kejutan kepada mereka terutama kepada Rinka” Lanjut Thea lalu memejamkan matanya sambil memeluk foto sang ibu

*****

Keesokan paginya, kediaman Martin di gemparkan oleh teriakan Astrid yang melihat sosok Thea yang duduk di kursi dapur sambil memakan roti.

“A-da… han-tu…” Teriak Astrid sambil menutup matanya

“Ada apa nyonya ?” Tanya Aisyah yang mengagetkan Astrid yang baru saja datang

“Ada hantu, di… di sana ada hantunya Thea” Tunjuk Astrid pada kursi meja makan

“Tidak ada apa-apa nyonya, kursinya malahan kosong” Ujar Aisyah

“Ada apa sih pagi-pagi udah rebut aja ?” Tanya Wisnu yang baru saja keluar dari kamarnya yang diikuti oleh Rinka

“Yah, ada hantu Thea yah” Jawab Astrid dengan memeluk erat sang suami

“Thea belum tentu meninggal bu, algian tidak ada apa-apa di kursi. Ibu jangan ngelantur” Ucap Wisnu lalu Astrid membuka matanya dan benar-benar di sana tidak ada siapa-siapa

“Apa akum impi tadi ya ? atau mungkin aku menghalu tapi tadi benar-benar seperti Thea” Gumam Astrid

“Sudah sekarang ibu pergi cuci muka dulu, biar fres. Pagi-pagi udah biki heboh aja” Titah Wisnu lalu meninggalkan dapur

“Makany bu, jangan kebanyakan nonton film horror jadi kebawa-bawakan. Bikin orang kesel aja” Ucap Rinka

“Tapi benar tadi ibu melihat Thea , Ka” Jawab Astrid

“Sudah ah bu, aku ngantuk mau tidur lagi aja” Ucap Rinka

“Bukannya kamu hari ini ada mata kuliah ?” Tanya Astrid

“Nanti siang bu” Jawab Rinka lalu masuk ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya

*****

Sedangkan di kamar Thea, dia sedang cekikikan puas saat melihat wajah ketakutan sang ibu tiri.

“Masa ibu iblis takut sama hantu sih ?, hari ini kamu akan mendapatkan sedikit pelajaran dariku” Ucap Thea lalu melanjutkan makannya

“Lebih baik aku pergi ke danau, sudah lama aku tidak ke sana. Ngomong-ngomong bagaimana kabar Sheza, dia pasti sedih karena tidak ada kabar dariku. Setelah dari danau aku akan pergi ke rumahnya” Lanjut Thea lalu diam-diam keluar lewat jendela rumahnya, tidak lupa dengan penutup wajahnya

*****

Setiba di danau, Thea langsung menelpon adikangkatnya.

“Hallo tuang putri dan pangerannya kakak, kalian lagi apa di sana ?” Tanya Thea

“Kakak… Hua……” Ucap Rose lalu menangis

“Kenapa dek ? Kenapa menangis ?” Tanya Thea lembut

“Lose kangen sama kak Thea, hua… a….” Jawab Rose di sela- sela tangisnya

“Oh begitu, kakak juga kangen sama kalian. Nanti kalau urusan kakak selesai, kakak janji akan pulang kesana lagi” Ucap Thea

“Benelan ya kak ? Kakak janji ?” Tanya Rose sambil menghapus air matanya dengan kasar lalu mengelap ingusnya ke baju William dan mengarahkan jari kelingkingnya ke kamera hp.

“Ish, jorok banget sih dek kamu” Ucap William sedangkan Rose pura-pura tidak mendengarkannya

“Iya kakak janji, suatu saat nanti kak akan pulang” Jawab Thea

“Kakak sedang apa di sana ?” Tanya William

“Kakak sedang menikmati keindahan danau dan menikmati angin yang sejuk, mau lihat ?” Ujar Thea

“Mau kak” Jawab Keduanya

Lalu Thea mengubah kamera belakang, untuk memperlihatkan keindahan danau tersebut.

“Wah indah banget kak, aku jadi pengen ke sana” Ucap William

“Kak Loy benel, pemandangan di Indonesia sangat bagus-bagus. Nanti ajak aku ke sana ya kak” Ujar Rose

“Iya, nanti kakak akan mengajak kalian ke sini. Sekarang kakak matikan telponnya ya, kakak ada urusan sebentar ke rumah teman kakak. Nanti kakak telpon lagi” Jawab Thea

“Oke, bye bye kakak” Ucap keduanya

Thea langsung menuju rumah Sheza, saat akan melangkah menuju pos satpam. Terlihat mobil Seza keluar, Thea mencoba memanggilnya tapi Sheza tidak mendengarnya. Thea langsung melajukan sepeda motornya, yang diberikan oleh Roy. Thea terus mengikuti kemana Seza pergi, hingga mobil berhenti dekat sebuah gedung yang terlihat sepi. Seza memasuki gedung tersebut, tapi saat akan melangkah Seza ada seseorang yang memukul Pundak Seza dan membawanya masuk.

“Kenapa Seza ada di sini ?, Siapa orang itu ?” Ucap Thea yang dia dalam hati bertanya-tanya

Di dalam gedung, Seza sedag duduk dan berhadapan dengan seorang laki-laki yang seumuran dengannya. Dia adalah Rendy, pacar dari Seza dan mereka baru berpacaran dua bulan yang lalu.

“Bagaimana sayang apa kamu bawa uang yang aku minta ?” Tanya Rendy

“Iya dan aku mohon ini adalah terakhir kalinya. Karena aku sudah tidak punya uang lagi, aku tidak mungkin meminta kepada mama sama papaku” Jawab Seza lalu laki-laki itu tertawa

“Apa kamu mau semua anak kampus tahu kalau kamu adalah seorang pengedar narkoba ? Bagaimana dengan orang tua kamu ?, pasti semua orang akan membenci kamu bahkan mungkin akan dikeluarkan dari kampus. Itu artinya orang tua kamu pasti marah dan kecewa” Ucap Rendy

“Rendy, aku tidak pernag melakukan itu. Aku tahu pasti kalian akan menjebakku, sekarang kembalikkan video itu, selama ini kamu memanfaatkan aku saja. kamu tidak benar-benar mencintai aku” Jawab Seza mendengar itu semua orang di sana tertawa

“Ya, kami yang suah menjebak kamu dan apa tadi cinta ?. Seza… Seza…, siapa yang mau sama perempuan kaya kamu. kamu itu bukan tipe aku kalau kamu ingin tahu” Ucap Rendy

“Kamu tidak akan bisa bersaing dengan aku Seza” Ucap Seseorang yang kelaur dari persembunyiannya

“Rinka ? Jadi kamu ?” Ucap Seza terputus karena di sela oleh Rinka

“Iya, aku adalah pacar Rendy. Kamu pikir dia akan benar-benar suka sama cewe model kamu ?, jangan mimpi ketinggian kamu” Ucap Rinka

“Bos, bagaimana kita bersenang-senang sore kali ini ?. Lumayan bos dari pada dianggurin terus” Ucap Teman Rendy

“Terserah kalian saja, sekarang akum au bersenang-senang dengan permaisuriku” Jawab rendy lalu pergi meninggalkan mereka

“Rendy lepasin aku, aku mohon jangan lakukan ini sama aku” Teriak Seza

“Sayang, lebih baik kita ikut bersenang-senang seperti mereka berdua”

“Lepasin aku, aku akan melaporkan perbuatan kalian pada polisi” Ancam Seza

“Sudahlah, tidak usah banyak bac0t. lebih baik kamu ikuti keinginan kita dari pada kamu melawan”

“Tidak … lepasin aku” Teriak Seza saat teman-teman Rendy mulai memeganginya

“Percuma kamu berteriak, tidak aka nada orang yang mendengar dan menolong kamu”

“Ada… aku…” Ucap Seseorang yang memakai penutup wajah dia adalah Althea

“Siapa kamu ?”

“Kamu tidak perlu tahu siapa aku, lebih baik kamu lepaskan wanita itu” Jawab Thea

Mereka langsung tertawa mendengar ucapan Thea yang mereka anggap lelucon.

“Memangnya siapa kamu ? Sehinga aku harus patuh perintah kamu”

“Aku adalah pencabut nyawa untuk orang-orang seperti kalian” Jawab Thea

“Sudah gau usah dengerin dia, sebaiknya kita tangkap juga dia”

Yang diangguki oleh teman yang satunya, lalu mereka langsung mengepung Thea tapi sedikit pun Thea tidak merasakan gentar. Mereka semua mendekat kearah Thea, belum sempat mereka memegang Thea dengan cepat Thea langsung menyerang mereka hanya hitungen menit semuanya sudah tembang dan tidak sadarkan diri.

Saat Rendy melarikan diri, sebuah pisau menancap di depan pintu tersebut.

“Mau kemana kamu ? Bukankan tadi kamu bilang ingin bersenang-senang ?” Tanya Thea dengan suara lembut tapi seakan malaikat pencabut nyawa

“Tolong ampuni aku, aku tidak akan melakukan ini lagi aku berjanji” Jawab Rendy

“Mengampuni kamu ? Terus bagaimana dengan wanita itu yang memohon kepada kamu ? Apa kamu peduli padanya ?” Tanya Thea marah

“Sekarang kalian akan menanggung akibatnya” Lanjut Thea

Tidak lama kemudian polisi datang ke dalam tersebut.

“Tangkap mereka semua pak, mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatan mereka” Titah Thea

“Baik nona, kami permisi dulu” Jawab Polisi

“Tunggu sebentar pak, ini adalah hasul rekaman saya bisa dijadikan barang bukti” Ucap Thea

“Baik, nanti nona kirimkan saja ke nomor yang tertera di kartu nama ini. Terima kasih telah membantunya nona, permisi” Ujar Polisi dan berlalu pergi meninggalkan gedung tersebut.

Thea menghampiri Seza yang duduk di kursi, lalu Thea melepaskan jaketnya untuk menutupi pakaian Seza yang sobek.

“Sebaiknya aku antar kamu pulang” Ucap Thea yang dianguki oleh Seza dan langsung memapah Seza

“Biar aku yang membawa mobil kamu” Tambah Thea

“Apa ada yang sakit ?” Tanya Thea mengkhawatirkan sahabatnya

“Tidak ada” Jawab Seza singkat sambil menggelengkan kepalanya

“Siapa wanita ini, kenapa dia bisa tahu jalan rumahku ? Padahal aku belum memberitahukannya” Gumam Seza dalam hati

Sedangkan Thea hanya tersenyum melihat sahabatnya yang beingung, setelah 25 menit berkendara tiba di rumah Seza, Thea langsung mengajak Seza masuk. Seperti di hipnotis, Seza hanya mengangguk dan mengikuti Thea.

“Tunggu sebentar, kenapa kamu yang menyuruh aku masuk ? Seharusnyakan aku yang bilang sama kamu” Ucap Seza merasa bingung

“Kamu lama kaya siput jalannya” Jawab Thea

“kamu ngatain aku siput ?” Tanya Seza tidak percaya

“Sudah yuk kita masuk ke kamar kamu, kamu harus mandi biar berkerja otaknya” Ajak Thea

“Kamu ngatain aku, aku ucapkan terima kasih sama kamu karena sudah mambantu tapi kamu jangan mentang-mentang aku berhutang budi saa kamu lalu kamu seenaknya mengatai aku” Ucap Seza tidak terima

“Sheza Purmana bisa diam gak ?, berisik banget sih kamu” Ujar Thea menyeputkan nama panjang Sheza

“Siapa dia ? Yang suka menyebutkan nama panjang aku kan hanya Thea saja itu juga kalau dia sedang kesal sama aku. Apa jangan-jangan dia” Ucap Sheza dalam hati

“Kamu ?” Tanya Sheza

“Iya ini aku Thea” Jawab Thea sambil membuak penutup wajahnya

Seza langsung menghambur kepelukan Thea sambil menangis.

“Kamu kemana aja sih ?, aku cari-cari kamu kemana-mana tipi tidak menemukan keberadaan kamu. kamu belum meningglkan ? Kamu beneran Thai tea kan sabahatku ?” Tanya Seza

“Mulutmu aku potong ya, enak saja di bilang aku sudah meninggal” Ucap Thea kesal

“Ya maaf, habisnya kamu tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan jejak seperti ditelan bumi dan sekarang tiba-tiba nonghol aja” Jawab Seza

“Ceritanya panjang kalau diceritakan bisa sampai 3 episode, jadi sekarang mending kamu mandi lalu kita makan bersama karena aku udah lapar banget” Ucap Teha

“Iya bawel” Ujar Sheza lalu masuk ke kamar mandi

Setelah selesai membersihkan diri, Seza dan Thea langsung makan bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!