Keesokan harinya Renard melakukan pekerjaannya seperti biasa. Dia mengantar pesanan kesana kemari.
....
Waktu sudah menunjukan jam 4 sore.
"Aku pulang duluan teman teman. Pekerjaanku sudah beres semua ". Renard melambaikan tangan pada teman teman di pabrik. Dia bergegas pulang karena tidak sabar ingin bermain game.
Setelah sampai di rumah, dia makan dan mandi. Lalu bersiap di kasur untuk melakukan dive.
"Aku kembali ke dalam game". Renard tersenyum melihat tubuhnya sudah berada di pusat kota Pemula.
"Hei ren, kami sudah menunggumu". Gerry menepuk bahu Renard, dia berada tepat di belakang Renard.
"Oohh... Kalian sudah menunggu, maaf tadi aku makan dan mandi dulu ". Renard sedikit menunduk minta maaf kepada anggota.
"Tidak apa, sekarang kita akan mencoba labirin di kota Pemula ". Billy bersemangat memberitahukan Renard. Karena mereka semua pemula, jadi ini pengalaman pertama mereka.
"Kalau begitu mari kita buat party ". Jarvis menekan panelnya dan meng invite semua anggota.
Renard melihat panel anggota party nya. Ternyata jumlah maksimal party adalah 10 orang. Cukup banyak untuk sebuah game baru.
"Mari kita sambil berjalan menikmati pemandangan". Airin bergaya centil sambil melangkah keluar dari kota Pemula menuju labirin.
....
" Ini pintu masuknya, kalau begitu kita atur formasi ". Gerry memerintahkan anggota nya untuk membentuk formasi.
Warrior berada di depan dan samurai berada di samping warrior. Ranger berada di tengah, mage dan pendeta berada di belakang. Formasi ini terlihat biasa asal mereka pandai berkordinasi dengan benar maka semua baik baik saja.
Gerry melihat level Renard, dia mengetahui bahwa Renard baru memasuki level 15. Sedangkan mereka ada yang level 21 hingga yang tertinggi 25 yaitu Jarvis.
"Ren, kau harus tetap di sampingku ya. Kau masih di level 15 jadi kau tetap berlindung sambil membantu hit target. " Gerry mengingatkan Renard agar tidak jauh darinya dan mudah untuk di lindungi.
"Siap kapten ". Renard memegang gagang samurainya dengan posisi siap menebas.
Di dalam perjalanan mereka bertemu Monster yang ringan, hingga mereka mencapai labirin lantai 5. Jumlah labirin yang harus di selesaikan untuk menghadapi bos labirin adalah 10 lantai.
....
"Lihat itu ada ruangan, sepertinya itu tempat beristirahat. Ayo kita kesana sekalian memulihkan MP kami". Airin menunjuk Pintu yang tidak terlalu besar.
Mereka memasuki pintu itu dan melihat sebuah batu persegi di tengah tengah ruangan yang tertutup.
"Baiklah mari kita periksa HP dan MP kita, dan kita beristirahat sebentar sambil menaikan status kita apabila ada yang naik level". Jarvis mulai mengecek panel statusnya. Mereka masing masing pun menaikan statusnya.
Renard bergumam dalam hati melihat status dan inventorinya. " Levelku sekarang berada di 19, dan poinku ada 40. Aku harus membagi rata ke statusku ". Renard membagi pointnya secara merata. Dan dia melihat ke inventorinya.
"Aduh hampir penuh, untung saja bisa menambahkan ruang dengan gold ". Renard menambahkan 20 bag ruang lagi di inventorinya menggunakan gold. Tidak mahal hanya beberapa ratus gold.
Billy sedang melihat lihat ukuran di dinding ruangan itu. Secara tidak sengaja dia menekan sesuatu yang mengakibatkan pintu itu tertutup.
"BRUAK...." Pintu itu tertutup dengan keras. Semua menatap ke pintu dengan wajah penasaran. Renard menyadari bahwa Billy menekan sesuatu di dinding.
"Bersiap, sepertinya ini jebakan ". Renard berteriak, seketika semua nya saling membelakangi. Mereka mengawasi apakah ada sesuatu yang muncul di dinding atau ada hal buruk yang terjadi entah darimana.
Keheningan tercipta di dalam ruangan. Semua anggota party berjaga. Mata mereka awas dengan setiap pergerakan.
Tapi semua itu percuma, ternyata musuh mereka tepat berada di atas mereka.
"Itu.. Itu.. Itu apa ?? ". Nayla melihat ke atas dengan wajah ngeri. Semua anggota langsung menghadap arah yang di tunjuk Nayla.
"Itu Lipan beracun, dan levelnya... Itu level 50". Gerry melihat dengan wajah yang menakutkan. Mereka sadar, tidak akan ada yang bisa melawannya.
Lipan itu menyerang dengan cepat. "SRAAK...". Seketika Gerry merespon dengan pedang dan tameng yang dia pegang. "CRIIING....". Dentingan capit Lipan dengan tameng yang di pegang Gerry beradu keras.
Jarvis segera menembakan pistol di kedua tangannya dengan cepat. "Duar ... Duar... Duar..".
Nayla segera memberikan buff untuk Gerry " Tenang ada aku, Fokus untuk bertahan". Nayla berteriak walaupun dia tak menyangka semua itu sia sia.
Seketika Lipan itu memutar arah serangan nya ke arah Airin. " Sstttt.... " Lipan itu bergerak cepat melewati anggota lain yang sedang memberikan hit pada tubuh Lipan itu.
Airin yang terpana karena Lipan itu sudah di depan matanya pun berteriak " Tolooong aku... ".
Entah bagaimana Renard langsung membuka senjatanya dan menebas ke depan wajah Lipan itu. " SRAAAKK..... " . Lipan itu mengeluarkan darah di capit mulutnya.
"Airin, Sekarang bergerak ke belakangku". Renard berteriak kepada Airin agar tersadar dari serangan yang tiba tiba itu.
Jarvis menembakan peluru berupa Jaring agar memperlambat gerak Lipan itu. Segera mereka mengatur posisi awal.
"Kita harus keluar dari sini, kita tidak akan bisa melawannya. Lihat saja tulisan di kepalanya berwarna merah ". Gerry mengintruksikan kepada anggota agar mencari jalan keluar untuk kabur dari ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments