"cantik, tapi dia bukan type ku, gadis sombong dan angkuh sepertinya sama sekali tidak layak," ucap Aldo sambil mengalihkan pandangan.
"Sombong? Angkuh? Dari mana kau tau semua itu sedangkan kau sama sekali tidak melihat dia seperti itu kan? Sudah cantik, anak orang kaya, jarang-jarang tau ada wanita seperti Kayla mau mengejar laki-laki," ungkap temannya Aldo.
"Kalau begitu untuk mu saja, aku tidak mau, aku lebih suka gadis lembut, baik hati dan tidak suka pamer kekuasaan di kampus," ujar Aldo yang kemudian berdiri dari duduknya lalu melangkah pergi.
"Dasar bodoh, kau sama sekali tidak melihat sisi baik nya, kau hanya tertipu dengan kelembutan perempuan yang kau sukai itu," kata sang teman lagi.
Aldo yang mendengar itu berbalik dan menatap tajam temannya.
"Jangan bawa-bawa Rahel, dia tidak pantas kau bandingkan dengan wanita angkuh itu," ucap Aldo dengan wajah kesalnya.
Sang teman hanya bisa terdiam mendengar ucapan tersebut.
Sementara yang lainnya hanya duduk dan menatap mereka dengan tatapan bingung.
Beberapa menit kemudian ...
"Kak Aldo," panggil seseorang yang saat itu berlari kecil menghampiri Aldo.
"Rahel, apa yang kau bawa?" senyum Aldo mengembang saat melihat wanita yang dia sukai datang sambil membawa sesuatu.
"Ini kue yang di buat ibuku, aku ingin kau mencobanya," ucap wanita itu yang terlihat lembut dan polos.
"Kau ini benar-benar sangat baik, kalau begitu simpan saja dulu karena sekarang aku tidak membawa tas ku, nanti setelah mata kuliah pertama selesai bawa ke kantin, kita makan sama-sama," kata Aldo sambil tersenyum manis.
"Baiklah kak," ucap perempuan yang bernama Rahel itu dan kemudian meninggalkan Aldo.
"Dia benar-benar manis," batin Aldo.
Ini adalah cinta segitiga di kampus, di mana Kayla sudah lama tertarik kepada Aldo si ketua tim basket kampus tersebut, sudah satu tahun terkahir ia mengejar laki-laki yang dingin dan cuek kepadanya itu. Kayla hampir menyerah, namun dia di beri tantangan oleh Vania selama tiga hari, jika berhasil pacaran dia tidak akan pergi dan berharap papa nya berubah pikiran, namun jika gagal dia akan meminta Vania untuk membujuk ayah nya yang seorang dekan di kampus tersebut untuk mengurus kepindahan.
Satu setengah jam kemudian ...
Mata kuliah pertama telah di selesai, Vania dan Kayla kini berjalan menuju kantin bersama, mereka yang tadi pagi tidak sempat sarapan buru-buru untuk sekedar mengisi kekosongan di perut masing-masing.
"Ayo cepat Kayla, aku sangat lapar, sebelum anak-anak jurusan lain keluar kita harus lebih dulu," kata Vania sambil menarik tangan Kayla.
"Ya sabar," ucap Kayla yang kemudian berlari kecil karena tangan nya di tarik oleh Vania.
Setibanya di kantin mereka melihat suasana yang sudah lumayan ramai, hanya tersisa satu bangku dengan dua tempat duduk.
"Ayo-ayo cepat," Vania segera berlari dan mengambil posisi tersebut.
"Buk! Seperti biasa!" jerit nya tampa mempedulikan banyak nya orang di sana.
"Siap! Tapi tunggu beberapa antrian lagi ya!" kata sang pengurus kantin tersebut.
"Baik Bu," jawab Vania.
"Kau ini, bisa tidak jangan teriak-teriak, kau kan bisa pergi ke sana untuk menghampiri nya dan bicara dengan baik," ucap Kayla sambil duduk berhadapan dengan Vania.
"Tidak bisa, kau yang sangat lambat, bisa-bisa bangku yang sudah ku rebut ini menghilang," kata Vania sambil tersenyum kecil.
"Ya sudah," jawab Kayla singkat.
Sementara itu, seseorang berjalan ke arah mereka sambil membawa sesuatu di tangan nya.
"Maaf, apakah aku menganggu kalian?" ucap nya dengan suara lembut.
Kayla dan Vania yang mendengar suara itu segera secara bersamaan mendongak dan menatap pemilik suara, seketika kening keduanya mengerut terlebih lagi Kayla.
"Apa mau mu?" ucap Vania dengan tatapan tajam.
"Emm, bisakah setelah kalian selesai bangku ini di berikan untuk ku?" ucap nya.
"Apa maksud mu? Kami bahkan belum makan," balas Kayla.
"Tidak, bukan begitu, aku hanya ingin kalian memanggil ku setelah kalian selesai makan, karena bangku sangat penuh, kalian kan teman satu jurusan, aku mohon ya, aku ingin makan kue yang di buat ibuku bersama kak Aldo," katanya sambil tersenyum, dia adalah Rahel yang datang untuk pamer dan mendominasi Kayla.
Ya dia memang terlihat lembut di mata Aldo karena dia cukup pintar dalam membuat orang lain merasa bersalah untuk nya. Kalian tau sendiri lah sifat seperti apa ini.
"Oh jadi kau menghampiri kami hanya untuk pamer? Aku tidak tau kenapa Aldo benar-benar buta karena bersikap baik kepada wanita seperti mu, sudah miskin licik," kata Vania sambil berdiri dari duduknya.
"Vania sudah," kata Kayla tak ingin sahabat nya itu menerima masalah lain.
"Ayo lah Kayla, aku mohon ya," ucap Rahel sambil memegang tangan Kayla dan menarik-narik nya.
"Awh!" leguh Kayla merasa sakit di bagian lengan nya karena di pegang oleh Rahel.
Dia yang reflek segera menepis itu dan membuat kotak makanan yang ada di tangan Rahel jatuh berhamburan, membuat perhatian orang-orang yang ada di kantin tersebut tertuju kepada mereka.
"Kayla!" jerit Aldo yang tampa sengaja melihat kejadian tersebut karena dia juga baru sampai di sana.
"Kue ku, hiksss kue-kue nya," kata Rahel seketika menangis dan memunguti kue-kue nya.
"Tidak ini salah paham, aku tidak melakukan nya dengan sengaja," kata Kayla sambil menatap Aldo yang saat ini tiba di hadapan mereka.
Seketika suasana kantin jadi hening.
"Benar dia yang mulai," ucap Vania.
"Maafkan aku, aku tau kau pasti marah padaku karena aku bilang kue ini untuk kak Aldo, tetapi aku hanya ingin kalian memberikan bangku ini setelah kalian selesai makan," kata Rahel dengan air mata yang mengalir deras.
"Kau menyakiti lengan ku sehingga membuat ku sakit dan tampa sengaja mendorong tangan mu," ucap Kayla berusaha membela diri.
"Cukup! Kayla, kau benar-benar manusia yang tidak punya perasaan dan hati nurani, Rahel memang bukan orang kaya seperti kalian, tetapi tidak seharusnya kalian perlakukan dia seperti ini," kata Aldo yang kemudian membantu Rahel berdiri dan kemudian membawa nya pergi dari sana.
"Kue-kue nya kak," ucap Rahel.
"Sudahlah, jangan di ambil, sudah kotor," kata Aldo yang kemudian mengemgam tangan Rahel dan pergi dari sana.
"Aldo ini salah paham! Aku tidak melakukan nya," ucap Kayla hendak mengejar mereka namun tangan nya di tahan oleh Vania.
"Sudahlah, dia sedang marah, nanti saja setelah amarah nya mereda kau bisa menemui dia untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi," ucap Vania.
"Huh, dia sengaja ingin menambah kesan buruk ku kepada Aldo," batin Kayla.
Namun dia tidak ingin ambil pusing, sudah cukup banyak masalah yang dia bendung saat ini, dia tak ingin lagi menerima banyak masalah.
Next?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
@pry😛
biar kn z... biar dy tau sndr ok
2025-09-26
1
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 asli ny... ud bs aq tebak dy...
2025-09-26
1
@pry😛
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 hoohhh masik manis sayg....
liat lh ke dpn ny...
2025-09-26
0