(2) Mencari Pekerjaan

Mawar sudah berusaha keras melamar pekerjaan lewat internet demi kebutuhan keluarganya. Tapi sayangnya, tidak ada satu pun lamaran yang diterima. Setiap pagi dia membuka email dengan harapan, tapi yang datang hanya balasan penolakan atau bahkan tidak ada respon sama sekali. Rasanya seperti berharap setapak cahaya tapi malah terjebak dalam kegelapan.

Perasaan kecewa dan sedih itu sering datang, apalagi ketika anak-anaknya bertanya kapan ia bisa berhenti bekerja keras. Mawar mencoba tetap tegar untuk mereka, tapi di dalam hatinya, ia merasa berat dan gelisah. Ia sadar betul kalau mencari pekerjaan bukan hanya soal dapat uang, tapi juga menyangkut masa depan dan rasa aman keluarga.

Selain bersaing dengan banyak pelamar lain, Mawar merasa ada ketidakadilan karena statusnya sebagai ibu tunggal. Kadang perusahaan lebih pilih kandidat tanpa beban keluarga, dan itu membuat kesempatan Mawar semakin tipis. Namun, dia nggak mau menyerah begitu saja. Di sela-sela pengurusan lamaran, Mawar belajar meningkatkan kemampuan melalui kursus online agar bisa lebih kompetitif.

Sedih dan lelah itu nyata, tapi Mawar tetap semangat karena cinta pada anak-anaknya. Baginya, perjuangan ini adalah bukti kasih sayang dan keteguhan hati seorang ibu yang tak kenal lelah. Dia yakin, suatu saat pintu kesempatan itu akan terbuka, dan ia bisa memberi yang terbaik untuk keluarga tercinta.

Setiap hari ia berharap ada kabar baik, tapi yang datang malah penolakan atau diamnya respon membuatnya semakin berat. Rasa lelah itu bukan hanya fisik tapi juga mental, karena harus terus berjuang demi masa depan anak-anaknya yang sangat ia sayangi.

Mawar tahu perjalanan mencari kerja memang penuh tantangan, apalagi sebagai ibu tunggal yang harus mengurus keluarga sekaligus. Kadang ia merasa sendiri menghadapi kerasnya persaingan dan ketidakpastian dunia kerja. Di tengah ketidakpastian itu, Mawar terus berusaha memperbaiki diri, belajar skill baru, dan mencoba berbagai peluang demi membuka pintu kesempatan.

Meski begitu, rasa capek dan ragu kadang menyelinap. Mawar bisikkan pada dirinya sendiri agar tetap kuat dan sabar karena ini semua demi anak-anak dan harapan hidup yang lebih baik. Setiap kali melewati masa sulit, ia selalu ingat senyum dan tawa anak-anak yang jadi alasan terbesar dia untuk bangkit dan terus berjuang.

Mawar akhirnya diterima bekerja di sebuah toko, dan kebahagiaan itu begitu luar biasa baginya. Setelah melewati masa sulit penuh penantian dan penolakan, kabar baik itu datang bagaikan sinar mentari di pagi hari yang hangat. Mawar merasa lega dan penuh semangat baru untuk menjalani kehidupan yang selama ini penuh tantangan. Rasanya seperti beban berat terangkat dari pundaknya, membuka pintu harapan bagi masa depan yang lebih cerah.

Di hari pertama kerja, Mawar datang dengan penuh percaya diri, mengenakan pakaian rapi. Ia menyambut setiap tugas dengan senyum dan semangat, berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya. Meskipun pekerjaan di toko mungkin sederhana, bagi Mawar ini adalah kesempatan emas untuk membantu memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan membangun pondasi kehidupan yang stabil.

Setiap hari, Mawar selalu pulang membawa cerita baru, baik suka maupun duka di tempat kerja. Namun, rasa syukur dan bahagia tetap mengisi hatinya. Kini, ia bisa menyediakan makanan, sekolah, dan kebutuhan sehari-hari anak-anak tanpa harus merasa cemas berlebihan. Kerja keras dan doa yang tak pernah putus akhirnya membuahkan hasil nyata.

Lingkungan kerja yang ramah dan dukungan rekan membuat Mawar semakin betah dan termotivasi. Ia belajar banyak hal baru, mulai dari cara melayani pelanggan hingga mengatur stok barang dengan rapi. Pengalaman ini bukan cuma soal pekerjaan, tapi juga pelajaran hidup yang memperkuat tekadnya untuk terus maju.

Mawar sadar, meski perjalanan masih panjang, kebahagiaan kecil ini adalah awal dari banyak kesempatan yang akan datang. Dengan gaji pertama yang diterima, Mawar merasa bangga bisa berkontribusi untuk keluarga, sekaligus membuktikan bahwa dirinya mampu menjalani peran sebagai ibu dan pencari nafkah dengan penuh tanggung jawab.

Senja hari saat pulang kerja selalu jadi momen istimewa bagi Mawar. Ia menatap langit dengan harapan besar, siap menghadapi hari esok dengan semangat baru. Kebahagiaan yang dirasakannya kini bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk anak-anak yang selalu menjadi alasan kuat baginya untuk terus berjuang.

Mawar sudah beberapa bulan bekerja di toko itu, tapi akhirnya dia memutuskan untuk resign karena merasa tidak betah. Awalnya, Mawar sangat bersemangat dan berharap pekerjaan tersebut bisa jadi jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Namun, seiring waktu, tekanan dan rutinitas di toko membuatnya merasa lelah dan kurang nyaman. Ia merasa suasana kerja yang monoton dan kurangnya dukungan membuat semangatnya menurun.

Mawar juga merasa pekerjaan di toko tidak sesuai dengan harapannya. Ia ingin yang lebih menantang dan bisa memberikan peluang berkembang, tapi kenyataannya ia jadi terjebak dalam tugas-tugas yang berulang dan terbatas. Selain itu, tekanan dari pelanggan dan jadwal kerja yang terkadang tidak menentu membuat Mawar semakin cepat merasa stres.

Keputusan Mawar untuk resign bukan tanpa pertimbangan. Ia sudah mencoba bertahan dan mencari solusi, tapi perasaan tidak betah itu makin sulit diabaikan. Mawar ingin mencari peluang lain yang lebih cocok dan bisa membuatnya lebih bahagia, sekaligus memberikan masa depan lebih baik untuk anak-anaknya.

Meskipun sedih harus meninggalkan pekerjaan yang sudah dia mulai, Mawar tetap percaya bahwa keputusan itu tepat untuk kesehatan mental dan kebahagiaannya. Ia yakin, ada kesempatan lain di luar sana yang lebih baik dan sesuai dengan impian serta kemampuan dirinya.

Mawar sekarang harus mencari pekerjaan lagi setelah memutuskan berhenti dari toko tempatnya bekerja beberapa bulan terakhir. Meski sempat merasa lega punya pekerjaan tetap, ternyata suasana dan tuntutan kerja di situ membuatnya memutuskan cari jalan lain yang lebih cocok. Mawar tahu perjuangan mencari pekerjaan itu nggak mudah, apalagi ia harus memikirkan masa depan anak-anaknya yang bergantung penuh padanya.

Hari-hari Mawar kini dipenuhi dengan membuka-buka lowongan kerja lewat internet, mengirim lamaran, dan mencoba berbagai peluang. Meski kadang merasa lelah dan ragu, semangatnya tetap menyala karena cinta pada anak-anak jadi alasan terkuat untuk terus berjuang. Mawar ingin menemukan pekerjaan yang tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, tapi juga memberinya lingkungan kerja yang nyaman dan peluang berkembang.

Situasi ekonomi yang sulit dan kompetisi yang ketat kadang bikin Mawar berpikir dua kali, tapi ia tidak mau menyerah. Ia percaya kalau kerja keras dan doa pasti akan membuka pintu kesempatan yang lebih baik. Sambil menunggu panggilan kerja, Mawar juga belajar keterampilan baru agar semakin siap dan yakin menghadapi persaingan.

Mawar tahu perjalanan ini penuh tantangan, tapi ia yakin dengan keteguhan hati dan dukungan anak-anak, suatu hari nanti ia akan menemukan pekerjaan yang tepat. Ia ingin anak-anaknya bangga pada ibunya yang tidak mudah menyerah dan terus berusaha demi kehidupan yang lebih baik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!