Kecupan Pertama

"Juna, kamu bisa pulang aja kok. Nanti pasti Hyunsuk cari cara buat pulang"

"Emang ngga papa, tante?"

"Yah ngga tau sih, tapi kalo kamu keberatan pasti Hana bisa kok di rumah sendiri"

"Tapi ini ujan deres banget, Juna malah ngga enak kalo Hana jadi takut sendirian dirumah"

"Aduh gimana ya? Kita ngga bisa balik karena ada penutupan jalan, atau,"

"Gapapa, kalian tenang aja. Juna nginep, jagain Hana sampe pagi"

"Huh? Serius?"

"Dua rius, tante"

"Kalo gitu makasih banyak ya, bunda pasti telfon Mamah kamu buat ijin kok"

"Iya, tante"

"Lo ngga jadi balik?"

Junkyu bebalik badan dan memasukka ponselnya ke saku.

"Tunggu bonyok lo dateng kan?"

"Iya sih, tapi kalo lo mau balik gapapa. Pasti mereka udah diperjalanan"

"Ga!"

"Dih, sinis"

"Lo laper ngga?"

Hana mengangguk.

"Mau ramen?"

Hana mengangguk lagi, lantas mengikuti langkah kaki Junkyu menuju dapur.

"Tiga! Kita buat tiga!"

"Jam berapa ini? Mau makan tiga mie?" Sindir Junkyu.

"Jam sembilan, emang kenapa sih? Lagian kan gue belum makan dari siang" kesalnya.

"Siapa suruh sih?"

"Ya kan geprek lo pedes!"

"Yg pesen elo ya kalo lo lupa"

"Ya kan, aw"

"Awas panas"

"Telat lo!"

Junkyu tertawa saat melihat Hana baru saja tersenggol panci yg sudah semari tadi Junkyu letakkan di atas kompor.

"Lagi pula ngapain sih mepet mepet?"

"Ya gue kan mau liat"

"Kaya ngga pernah masak mie instan aja lo"

"Biasanya kan bunda"

Junkyu melirik. Dia lupa kalau Hana tidak jago memasak, sekalipun itu mie intan.

"Ya udah sini, tapi jangan deket deket"

"Iya, bawel. Loh itu dimasukin sekalian daunnya?"

"Daun? Lo pikir sapi makan daun?"

Hana terkekeh "gue yg buka telornya"

"Ati ati, gini caranya" Junkyu mempraktekkan satu telur sebelum Hana memulai membuat ini jadi kacau nantinya.

"Ey, ngga susah. Cocok ngga jadi ibu dari anak anak lo nanti?" Rayu Hana.

"Ngga cocok, masih noob"

"Dih!"

Junkyu tertawa.

"Liat aja gue bakal belajar masak sama bunda"

"Ati ati nanti dapurnya gosong"

"Juna mah ngeselin! Lo liat aja nanti"

"Iya gue liatin, emang kalo udah jago masak bakal jadi apa?"

"Jadi ibu buat anak anak lo lah"

Junkyu menoleh "ck, lagian lo ngga jawab pertanyaan gue yg tadi"

"Yg mana? Emang ada hubunganya sam,"

"Yg kita jadi jadian atau engga"

"Kayanya, mienya udah mateng deh" Hana kembali mengalihkan. Setelah tadi perkara maskernya yg sudah meresap, sekarang mie yg katanya sudah matang? Padahal kuahnya saja belum mendidih.

Junkyu menghela napas.

"Belom"

"Oh iya ya?"

"Kenapa sih lo bego banget?"

"Ya makannya gue belajar dari lo supaya ngga bego"

"Kemarin lo yg minta kita jadian, sekarang waktu gue tagih kenapa malah lo yg ngehindar?"

"Lagian lo kan waktu itu nolak mulu, ya gue kira itu cuma bercanda"

"Emang keliatan kalo gue bercanda?"

"Serius kok mukanya, tapi lebih cocok jadi pelawak aja sih"

Junkyu mendegus, dia memilih menganduk mie didalam panci.

"Emang lo beneran serius?"

"Gue ngga keberatan kalo lo bergantung terus sama gue, emang dari itu aja ngga keliatan ya?"

"Jun, gue kira kita cuma temen"

"Menurut kita emang gitu, tapi menurut semua orang engga. Sama yg lo omongin ke gue waktu itu"

"..."

"Lo tau kan gue bakal selalu ada disamping lo? Bahkan gue sampe ngga punya waktu buat kencan sama cewek lain"

"Huh? Sorry ya kalo waktu lo kesita habis buat gue"

"Justru gue seneng, karena,"

"Jun, banjir"

Junkyu segera mematikan kompornya. Gelak tawa Hana membuat Junkyu juga tertawa. Sejak kapan dia melanjur seperti ini? Bahkan sampai melupakan dunia yg waktunya saja berjalan sesuai rencana.

"Jadi gue ngga nolak kalo kali ini lo mau ngajak gue pacaran lagi"

"Huh?"

"Tapi kalo lo ngga mau,"

Cup

"Siapa yg bilang?"

Junkyu tersenyum, pria itu menatap bibir Hana yg baru saja mengecup ujung bibirnya dengan cepat. Untuk Hana, ini kali petama dia mencium seorang pria. Lebih tepatnya tidak sengaja. Tapi rasanya ada berjuta kupu kupu yg sedang berterbangan di perutnya, bahkan detak jantung tak beraturan mulai terdengar ditelinganya sendiri.

"Siapa cowok pertama yg lo giniin?"

"Huh?"

"Ngga usah sok polos"

"Elo, lo pikir gue gampangan?" Sinisnya.

"Oh ya?"

"Ngga percaya lagi"

"Kalo yg lain?"

"Huh? Ngomong yg jelas dikit nap,"

Junkyu menarik tengkuk Hana. Menakutkan bibir mereka satu sama lain. Namun Hana lebih kejut mendorong tubuh Junkyu sedikit menjauh.

"Gawat kalo bonyok tau"

Junkyu terkekeh "gue lupa kalo mereka ngga pulang malem ini"

"Huh?"

"Tapi gue sengaja ngga bilang karena tau kalo lo ngga mau gue nginep disini sampe besok"

"Kok gitu?"

"Ada penutupan jalan"

Hana menoleh ke arah jendela. Hujan masih deras dan besar kemungkinan memang jalan diarea bandara ditutup karena meminimalisir bencana atau kecelakaan.

Tapi?

"Kenapa ngga bilang?"

"Gue udah jawab kan? Kalo lo pasti ngga mau gue nginep disini, udah ah ayo makan"

...***...

"Jadi kita jadian nih?"

"Lo tuh ngebet banget sih" sindir Junkyu.

"Lo mah!" Kesalnya, Hana yg sembari tadi tiduran di ranjang memutuskan untuk duduk, menbuka siaran televisi dari pada menikmati kesunyian malam dengan air hujan yg tambah deras.

Sementara Junkyu? Dia sedang sibuk menutupi semua korden di kamar dan membereskan beberapa barang yg berserakan.

"Gue tidur di sofa ya"

"Kaya biasanya!" Ucap Hana sinis.

"Dih? Judes amat sih pacar gue" kali ini Junkyu mendekat dan memeluk Hana dari belakang.

"Lepas ih"

Junkyu hanya diam, tidak bergerak. Semenatara Hana masih sibuk mencari acara televisi yg ingin dia tonton.

"Eh ini lucu banget!" Tawanya.

"..."

"Juna? Liat deh, lucu banget tuh"

"..."

"Jun?" Hana melirik.

"Dih, molor lagi"

Hana mengusap tangan Junkyu yg masih melingkar di perutnya. Sesekali melirik pada pria yg mendusal di celah lehernya.

Mimpi apa semalam? Hana bahkan tidak berpikir lebih jika Junkyu menerima pernyataan cintanya. Padahal pria itu sudah berulang kali menolak. Tapi walau begitu, dia senang karena pada akhirnya Junkyu sudah menjadi hal terindah yg Hana miliki

Terpopuler

Comments

suka baca

suka baca

WOI😭

2025-09-24

0

suka baca

suka baca

rakus bgt 😭

2025-09-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!