Sesampainya di gudang tua—di sekitarnya banyak sekali rak buku yang sudah mau rubuh karena di makan usia dan rayap. Mo Tian langsung di dorong oleh murid sekte ke tanah. Mo Tian terhempas keras—Ia melihat tajam ke arah mereka semua.
"Ternyata kau sudah berani sekali sekarang menatap mataku Mo Tian! Sepertinya... Tubuhnya sudah lupa rasanya di pukuli ya? Pegang dia teman-teman." Murid itu menunjuk Mo Tian. Dua murid lainnya langsung menurut dan memegang kedua tangan Mo Tian.
Murid sekte yang berada di depan Mo Tian meregangkan tangannya. Ia berjalan pelan ke arah Mo Tian. Dengan wajah bengis ia menghina Mo Tian.
"Dasar sampah! Berani sekali seorang mortal yang bahkan tidak punya orang tua menatap ku seperti ini. Rasakan ini sialan!" Ujar murid sekte.
BUGGH
BUGGH
BUGGH
BUGGH
Pukulan demi pukulan di lontarkan oleh murid sekte. Bibirnya tersenyum lebar karena merasa senang menindas yang lemah. Setelah cukup banyak memukuli Mo Tian. Ia melirik ke arah Mo Tian untuk melihat ekspresi pasrah Mo Tian seperti biasanya.
Tapi, kali ini murid sekte tidak melihat raut menyedihkan dari wajah Mo Tian. Ia tersenyum lebar layaknya sedang menikmati setiap pukulan yang di berikan oleh murid sekte.
Untuk sesaat, murid sekte merasa merinding dengan orang yang selalu ia tindas itu"K-kau sudah gila ya? Sampai-sampai kau tersenyum saat di pukuli seperti ini."
Mo Tian tidak menjawab apa-apa. Ia yang awalnya hanya tersenyum tiba-tiba tertawa keras seperti orang yang sudah kehilangan akal"Hahahaha!" Tawanya tidak henti-hentinya. Malahan terus semakin keras dan mengerikan bagi orang yang mendengarnya.
"K-kenapa dengan dia? Apa... Kau sudah gila Mo Tian?" Murid sekte yang memukuli Mo Tian perlahan mulai ciut. Walaupun ia sudah memukuli Mo Tian sebanyak mungkin. Bukannya Mo Tian berhenti tertawa ia malah tertawa semakin kencang.
Murid sekte yang sudah ketakutan tapi tidak ingin di anggap takut oleh teman-temannya kepada Mo Tian berbalik pergi dengan alasan ingin istirahat "A-ayo kita kembali ke asrama! Dan untukmu Mo Tian, kali ini ku maafkan. Tapi, lain kali habis kau olehku."
Murid sekte yang memegang tangan Mo Tian melepaskannya. Mereka mulai mengikuti murid tadi di belakang.
"Mau kemana kalian semua hahaha? Apa kalian takut denganku? Ternyata, selama ini kalian hanya pecundang yang hanya bisa merundung orang-orang lemah ya." Mo Tian mengejek mereka semua.
Murid sekte yang mendengar itu menjadi sangat marah. Mereka berbalik dengan wajah memerah karena emosi"Apa kau bilang..." Kata-kata murid itu berhenti karena sesuatu mengenai matanya.
Ke tiga murid sekte tidak bisa melihat karena Mo Tian melemparkan sebuah garam ke mata mereka. Garam itu ia ambil dari dapur saat mengelilingi sekte tadi.
Murid sekte meronta-ronta karena matanya kesakitan. Apalagi yang di lempar oleh Mo Tian bukanlah pasir, melainkan sebuah garam yang dapat menyerap air mata mereka semua sampai buta.
Mo Tian mengambil sebuah pisau di saku kirinya. Ia berjalan perlahan agar mereka tidak mengetahui keberadaannya. Ketika sudah dekat ia menyerang satu persatu murid sekte di area vital seperti leher dan lainnya.
Dalam sekali serangan mereka langsung terkapar tidak berdaya. Darah memenuhi lantai dan Mo Tian menikmati itu semua"Hahaha, tidak kusangka mereka terlalu bodoh hahaha."
Mo Tian tidak merasa puas dengan hanya menusuk mereka satu kali saja. Walaupun mereka sudah tidak bernyawa. Ia ingin terus menikam tubuh mereka sampai puas.
Tiba-tiba sebuah buku jatuh seakan-akan buku tersebut takjub melihat kebengisan Mo Tian. Mo Tian berhenti melakukan aktivitasnya. Dengan tubuh yang di penuhi darah ia mengambil buku tersebut.
Mo Tian membaca judul buku tersebut "Blood devour technique? Buku apa ini?" Ia membuka halaman pertama dari buku tersebut "Teknik darah? Apa maksudnya ini? Apa ini buku bela diri?"
Mo Tian terus mengamati buku itu. Ia belum mengerti banyak soal buku tersebut. Tapi, yang ia tangkap dari buku tersebut adalah teknik awal dari blood devour technique "Pengendalian darah ya. Dunia ini sungguh sangat menarik sekali."
Mo Tian hanya bisa mempelajari sedikit tentang teknik awal blood devour technique. Ia terganggu karena seseorang masuk ke dalam gudang tua.
Ketika orang itu masuk. Ia sangat terkejut karena melihat tiga mayat berlumuran darah tergeletak di sana "M-mayat! Ada mayat di sini. S-siapa yang melakukan hal keji seperti ini?"
Orang tersebut berlari mendekat ke arah mayat-mayat itu. Ia berusaha mengecek tubuh mereka. Tapi sayangnya ia harus mati oleh Mo Tian.
CLEEB
Mo Tian menusuk orang tersebut dari belakang. Mo Tian kemudian menggunakan teknik blood devour technique untuk menyerap darah mereka semua.
Ketika melakukan penyerapan dengan blood devour technique. Mo Tian merasakan rasa sakit yang luar biasa. Tubuhnya seperti terbakar hebat. Ia berlutut setelah selesai menyerap darah para korbannya.
Mo Tian mengangkat kedua tangannya lalu mengepalkannya. Ia merasakan kekuatan besar mengalir di dalam tubuhnya "Kekuatan ini... Aku telah menjadi seorang kultivator Qi Refining tingkat 1."
HAHAHAHAHA
Tawa mengerikan bergema di gudang tua itu. Mo Tian merasa senang karena sekarang ia akan lebih mudah melakukan balas dendam kepada sekte kecil yang selama ini menyiksanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
🟢🍁FAIZ❣️💋IMA👻ᴸᴷ
waah ngeri juga nih tekniknya
2025-09-24
1
Kereta
Darahmu adalah darahku juga /Chuckle/
2025-09-11
4
MATADEWA
Tehnik yg mengerikan....
2025-09-25
1