Keesokan harinya, Ardi dan Rani mendatangi Kantor Catatan Sipil untuk menyelesaikan perceraian mereka.
Meskipun orang yang bertanggung jawab di kantor catatan Sipil dengan sungguh-sungguh meminta keduanya untuk berhenti memikirkan perceraian.
Namun, baik Rani maupun Ardi telah mengambil keputusan untuk bercerai.
Bagi Rani setelah melepaskan Ardi, dia bisa mengantarkan kehidupan yang lebih baik!
Kini, setelah keluarganya mengetahui bahwa ia telah bercerai, mereka menyerahkan seluruh kepemilikan jaringan hotel bintang lima miliknya kepadanya dalam waktu semalam.
Adapun Ardi, karena itu adalah pilihan Rani, tentu saja dia tidak punya pilihan selain memenuhinya!
Kecuali putrinya, dia tidak punya nostalgia apapun terhadap Rani.
Ardi adalah orang seperti itu. Seseorang yang biasanya diam, tetapi begitu dia memutuskan untuk berbicara, dia akan mengatakan semua yang ada di pikirannya tanpa ragu atau menyesal.
Melihat kedua orang di hadapannya bertekad untuk bercerai, pihak Kantor Catatan Sipil tidak dapat berkata apa-apa lagi.
Setelah prosedur perceraian selesai dan mereka berdua berjalan ke pintu Kantor Urusan Sipil, Rina sedang membuka pintu mobil mewahnya ketika dia tiba-tiba melihat kembali ke arah Ardi.
Dia masih sangat tampan di bawah sinar matahari, persis sama seperti saat kami pertama kali bertemu dengannya di perguruan tinggi.
"Tapi sunggu sayang sekali...kalau saja dia punya uang." pikir Rani.
“Kalau mau, aku bisa rekomendasikan pekerjaan di hotel. Posisi manajer lobi. Hidupmu akan lebih mudah.” Rina masih tidak dapat menahannya dan mengambil inisiatif untuk berbicara.
Rani kini mengelola lebih dari selusin jaringan hotel bintang lima nasional. Seharusnya tidak sulit bagi Ardi untuk mendapatkan posisi manajer lobi.
Ardi hanya menggelengkan kepalanya perlahan dan tidak berkata apa-apa lalu berbalik berjalan pergi.
Rani menarik napas panjang. Ia tahu, meski Ardi tidak membencinya, pria itu tidak akan pernah kembali padanya.
Hari itu masih pagi, Ardi tidak perlu menjemput Naya dari TK. Ia berjalan menyusuri jalan kota, mencari tempat tinggal baru.
Tabungan terakhirnya hanya tersisa sekitar tiga puluh juta. Tidak banyak, tapi cukup untuk memulai hidup baru.
Ardi tidak ingin terlibat lagi dengan Rani sekarang karena mereka telah bercerai.
Rumah itu dibeli oleh keluarganya dengan uang, jadi harus dikembalikan kepada keluarganya lagi.
Sedangkan untuk mobil, Ardi tidak membutuhkannya, cukup gunakan saja sebagai kompensasi untuk Rani atas pernikahan bertahun-tahun ini.
Dapat dikatakan bahwa dalam perceraian yang diajukan oleh istrinya Rani, Ardi memilih untuk hampir meninggalkan semuanya.
Seperti yang dia katakan, dia tidak menginginkan apa pun kecuali putrinya.
Pada suatu sore yang terik, Ardi berjalan melalui jalan-jalan dan akhirnya menemukan sebuah rumah yang tampak bagus.
Karena lokasinya sangat dekat dengan taman kanak-kanak putri saya, akan sangat mudah untuk menjemputnya dari sekolah di kemudian hari.
Rumah itu adalah sebuah bungalow dengan halaman kecil. Biayanya memang cukup tinggi sekitar lima juta per bulan. Bagaimanapun, ini adalah Kota Besar. Ardi sudah lama siap dengan harga ini.
Alasan mengapa dia jatuh cinta padanya adalah karena putrinya Naya menyukai bunga.
Halaman itu bisa ia isi dengan bunga. Ardi membayangkan, suatu hari ia dan putrinya menanam bunga bersama, menumbuhkan kebahagiaan di tengah kesederhanaan.
Dulu, Rani sering menertawakannya karena dianggap kuno hanya karena suka menanam bunga di halaman rumah. Tapi Ardi tidak peduli. Baginya, itu bukan kuno, itu kehidupan yang sederhana tapi hangat.
“Kalau kamu suka, tinggal di sini saja,” kata pemilik rumah, seorang ibu paruh baya yang ramah. “Tidak usah pakai uang jaminan, cukup bayar sewa bulan pertama.”
Ardi tertegun, lalu segera mengangguk berterima kasih. Jika harus membayar uang jaminan, tabungannya akan terkuras. Untunglah masih ada sisa untuk memulai sesuatu.
Setelah menandatangani kontrak dengan pemilik rumah, Ardi langsung mentransfer uang.
Sang bibi mengeluarkan serangkaian kunci dari tangannya sambil tersenyum, yang tampak sangat berkilau di bawah sinar matahari!
Butuh waktu tiga menit baginya untuk mencari sebelum akhirnya menemukan semua kunci kamar yang disewa Ardi.
Tidak heran dia begitu murah hati dan tidak menerima uang muka untuk Ardi.
Selain hatinya yang baik, bibi ini tidak kekurangan uang sama sekali!
Bahkan bibi pemilik rumah pun tak lupa mengedipkan mata dan tersenyum pada Ardi sebelum pergi.
"Mas Ardi, jika kamu mengalami kesulitan hidup di masa depan, datanglah kepada Bibi. Aku tidak akan mempersulitmu!"
"..."
"?"
Mendengar itu Ardi tidak mengatakan apa-apa, tubuhnya merinding tanpa sadar.
Setelah pemilik rumah telah pergi Ardi mulai membersihkan rumah bagian dalam dan luar. Sesekali menghadap ke langit, tersenyum tipis.
Mungkin ini bukan akhir. Mungkin ini justru permulaan.
Apalagi, kini ia memiliki Sistem Dewa Koki. Dalam benaknya sudah terukir jelas bagaimana cara membuat tumis daging sapi terbaik: teknik menumis, kombinasi bumbu, pengaturan api, bahkan cara menyendok yang tepat.
Seolah-olah ia sudah bertahun-tahun menjadi koki profesional.
Siang harinya, setelah menjemput Naya dari TK, Ardi membawanya ke rumah baru mereka.
Ia sengaja menata kamar anak itu dengan nuansa merah muda. Tirai kelambu putih, boneka besar di pojok ruangan, dan seprai lucu membuat kamar itu terlihat seperti istana kecil.
Naya berlari-lari kecil dengan wajah penuh kegembiraan. Tiba-tiba ia berhenti, menatap ayahnya, lalu berlari menghampiri.
“Papa, jongkok sebentar. Naya mau kasih tahu rahasia,” katanya dengan serius.
Ardi menunduk, tersenyum penasaran. Dan saat itu, Naya dengan cepat mencium pipinya.
“Rahasia Naya adalah… terima kasih, Papa! Naya suka rumah barunya!”
Mata Ardi langsung memanas. Senyum putrinya adalah alasan terbesarnya untuk terus berdiri.
“Papa!” panggil Naya lagi.
“Ada apa, Sayang?”
“Aku lapar!”
Ardi tertawa kecil, mengacak rambutnya dengan sayang. “Baiklah, Papa akan masak untuk Naya sekarang.”
Dan dengan itu, kehidupan baru mereka benar-benar dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Dewiendahsetiowati
jangan bilang setelah Ardi sukses mantan istri minta balik lagi minta bogem apa gimana
2025-09-19
0