Bab 04. KHM

...~•Happy Reading•~...

Nathania sedih melihat orang yang dicintai dan dibanggakan selama ini, tidak berdaya selesaikan persoalan yang ditimbulkan sendiri. Hatinya sangat terluka mengingat rasa percaya akan cinta Andy, hingga dia mau pertemukan Andy dengan kakaknya.

"Kauuu...!" Nathania tidak jadi mengucapkan kata berikutnya. Hatinya sudah sangat penuh, ingin menangis dan mereka sudah jadi pusat perhatian

"Than, tunggu. Berikan aku kesempatan. Percaya'lah, padaku." Andy berusaha cegah, agar tidak ditinggal Nathania.

Namun ucapan Andy membuat tunangannya marah. Dia mencubit pinggang Andy dengan kuat, sambil merapatkan bibir. Hal itu membuat Andy sangat emosi. Dia mencengkram rambut untuk menutupi rasa marah dan malu.

Nathania menatap Andy penuh amarah. "Aku sudah berubah jadi keledai, kalau masih percaya padamu." Nathania mengumpulkan tenaga untuk mengucapkan apa yang ada di pikirannya tanpa ragu.

Mendengar yang dikatakan Nathania, Andy tidak peduli dengan amarah tunangannya. "Thaan...!" Andy berusaha merai tangan Nathania yang hendak berbalik meninggalkan tempat itu.

Namun tiba-tiba terdengar 'praaaang'  dan semua mata yang ada di lantai itu melihat ke arah mereka. Reaksi refleks Nathania untuk menghindari pegangan Andy dengan mengibaskan tangannya, justru mengenai tangan orang yang sedang lewat di dekatnya. Sehingga menjatuhkan barang yang ada di tangannya.

Hal itu membuat Nathania shock dan membeku. Begitu juga dengan Amelia dan pemilik barang. Andy dan tunangannya juga ikut terkejut mendengar bunyi barang pecah dan melihat Nathania berdiri diam mematung. Seakan dia bukan manusia, tapi manekin. Tidak bergerak atau bereaksi terhadap sekitarnya.

Andy sangat khawatir melihat kondisi Nathania. Dia bergerak mau mendekati Nathania, tapi tunangannya langsung menarik tangannya untuk menjauh.

Pemilik barang yang terkejut, memperhatikan Nathania. Seorang gadis muda yang cantik berdiri diam dengan pandangan kosong sambil memegang dadanya. Dia mengalihkan pandangan ke arah Andy yang tangannya sedang ditarik oleh tunangannya.

Suatu kondisi yang membuatnya berpikir, sedang terjadi sesuatu antara ketiga orang itu. Apa lagi melihat kondisi wanita yang menjatuhkan barang, sangat shock dan pucat. Seakan tubuhnya saja yang berada di tempat itu.

"Than..." Amelia memanggil nama Nathania sambil memegang lengannya. Dia sedikit menggoyang dan menggerakan tangan, agar bisa menyadarkan Nathania yang hanya diam, tapi air matanya terus mengalir.

Nathania melihat ke arah Amelia seperti orang linglung dan kebingungan. Dia mengenal bayangan Amel dari balik kabut air mata. "Oh, Ameeel." Ucapnya liri dan menekan dadanya untuk mengurangi rasa sakit.

Dia melihat ke arah lantai, mengikuti gerakan Amelia yang mengingatkan, kalau dia baru menjatuhkan barang orang. Dadanya makin terasa sakit dan hampir tidak bisa bernafas.

Walau pun yang dia lakukan tidak disengaja, tapi sudah menimbulkan kerugian bagi orang lain. Dia merasa makin sakit, karena harus bertanggung jawab dengan mengganti barang yang pecah.

Nathania tidak jelas melihat pemilik barang, karena tidak bisa menahan air mata yang sudah bercucuran dan rasa malu. Dia hanya melihat barang yang jatuh di lantai disertai rasa khawatir.

"Maaf, Pak." Nathania tetap memegang dada, lalu berjongkok untuk melihat barang yang jatuh.

Walau barang yang terjatuh tidak berantakan di lantai dan tetap berada dalam paper bag, Nathania tahu barangnya pecah. Dia menunduk hendak pegang, tapi tangannya gemetar. Tanpa bisa ditahan, air matanya menetes membasahi lantai.

Amelia ikut sedih melihat kondisi Nathania. Dia seakan mendapat pukulan beruntun. Walau dia tidak tahu apa yang jatuh dan pecah. Dia mengusap punggung Nathania yang sedang berjongkok.

Sedangkan Andy yang sudah diajak pergi tunangannya, sesekali menengok ke belakang untuk melihat kondisi Nathania.

Pemilik barang melihat bergantian Nathania yang sedang berjongkok dan Andy bersama tunangannya yang makin jauh. Dia jadi ikut berjongkok untuk mengambil paper bag yang jatuh.

"Maaf, Pak. Barang yang pecah ini, akan saya ganti." Ucap Nathania pelan sambil terus menunduk dan pergunakan posisi jongkok untuk menekan dadanya yang sakit.

Pemilik barang mengambil paper bag sambil melihat Nathania yang menahan sakit dalam diam. Hanya air mata yang terus membasahi pipi dan lantai. Dia tidak tahu mau mengatakan apa, karena tangan Nathania sangat gemetar dan terus menangis.

"Anda sudah tahu, barang yang pecah?" Pemilik barang bertanya melihat Nathania coba berdiri, walau kakinya oleng. Sehingga dipegang oleh Amelia sambil memberikan tissu. Nathania mengambil tissu untuk mengeringkan pipi, karena air mata terus mengalir.

"Belum tahu, Pak. Tapi saya akan berusaha ganti semampu saya. Tadi saya agak ceroboh, karna terkejut. Maaf, Pak." Nathania coba menjelaskan sambil sesekali menempelkan tissu di hidungnya. Suaranya yang sangat liri membuat pemilik barang serba salah dan bingung.

Ketika Nathania menengok dan melihat Andy sudah pergi dengan tunangannya, pertahanan Nathania jebol. Dia terduduk sambil memegang dada dengan kedua tangan dan tidak bisa kendalikan hati dan tangisnya.

"Pak, tolong percaya kami. Teman saya perlu ke toilet. Bapak bisa tunggu kami di depan toilet." Amelia mengambil alih dan berbicara kepada pemilik barang, sebab melihat Nathania sudah gemetar dan sangat terguncang.

Sebelum pemilik barang menyetujui, Amelia melingkarkan tangan ke pinggang Nathania dan menggunakan sedikit tenaga agar Nathania bisa berdiri. "Berdiri." Bisik Amelia.

Dia makin prihatin saat merasakan tubuh Nathania bergetar sambil berjalan pelan ke toilet. "Amel, aku mau ganti barang orang itu." Nathania coba menahan langkah mereka, setelah berjalan beberapa langkah.

"Aku tahu. Kau akan bertanggung jawab. Tapi coba tenangkan dirimu, supaya bisa berpikir. Bagaimana kau bisa menganti barangnya, sedangkan kau sendiri sedang ngga waras?!" Amelia berkata dengan nada suara agak keras. Dia berharap pemilik barang menyusul di belakang dan mendengar pecakapan mereka.

Secara tidak langsung, dia mau berikan pesan kepada pemilik barang, bahwa mereka bukan mau lari dari tanggung jawab. Tapi kondisi mental temannya sedang terguncang.

"Makasih, Amel." Ucap Nathania pelan disertai uraian air mata.

"Stop menangis. Kita jadi tontonan orang. Mereka kira kita sedang syuting film." Bisik Amelia untuk menghibur dan menyadarkan Nathania.

"Sanaaa. Masuk, lalu menangis sepuasmu. Kalau keluar lagi masih menangis, aku akan pajang foto mewekmu di semua lift kantor." Ucap Amelia sambil mendorong pelan pundak Nathania.

Terpaksa Nathania mengikuti saran Amelia. Dia mengambil tissu yang diberikan Amelia, lalu masuk dan menangis sepuasnya. Saat menangis, dia menyadari kekeliruannya yang begitu saja percaya pada setiap kata dan janji manis Andy.

'Thania, cukup sedihmu. Angkat kepalamu. Jadikan ini pelajaran pahit dan manis untuk melangkah ke depan.' Nathania berbicara dengan dirinya, agar bisa bangkit.

'Kau masih punya tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah akibat emosimu yang ngga terkontrol.' Nathania mengingatkan dirinya lagi tentang barang yang pecah.

'Oh, Lord. Semoga aku mampu hadapi semua.' Dia kembali menangis, ingat dipermainkan Andy dan harus mengganti barang orang. Semuanya menumpuk jadi satu, bagaikan boom yang akan meledakan dirinya.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

Terpopuler

Comments

𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

𝐘𝐖💋𝐀𝐍𝐍𝐈𝐕④🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

Pas lagi sedih, ehhh nmbh lagi ya, masalah jatuhin barang org, huaaa 🙈🙈🙈

2025-09-02

14

🍁Hermina🧣❣️

🍁Hermina🧣❣️

Kasihan thania. tertimpa musiba beruntun. eh si andy musiba juga ya🙊🙈

2025-09-02

12

❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎

❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎

kasian sekali Nathania karena saat mengibaskan tangannya supaya tidak diraih si Andi malah kena barang bawaan orang lewat di sebelahnya hingga pecah kemungkinan ini barang mahal keknya semoga Nia bisa menggantinya❣️

2025-09-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!