"Dok, apa nenek saya baik baik saja?" tanya Ziora Lagi.
"Saya mohon dok, katakan sesuatu dok." ucap Ziora memohon.
"Maaf, kami tidak bisa menolong nenek anda." ucap dokter tersebut.
Deg!
Ziora terdiam dan mematung, dia terduduk lemas dan air mata pun keluar dan membasahi pipi mungil Ziora.
"Kami pergi dulu." ucap dokter.
"Baik dok." jawab Ayyana.
Dokter pun pergi bersama suster, sedangkan Ayyana melihat ke arah Ziora.
"Ziora." panggil Ayyana.
"Ayyana, tadi saya salah dengar-kan?" tanya Ziora dan menatap Ayyana.
Ayyana pun tertunduk, Ziora pun kembali berkaca-kaca. apa yang di katakan dokter adalah itu kenyataannya jika neneknya meninggalkannya.
"Hiks... nek, maafkan Ziora... hiks..." ucap Ziora dan selak tangisnya.
Ziora menyalahkan dirinya sendiri, sebab gagal menjaga neneknya. Ziora pun berlari masuk ke ruang ICU dan dia melihat neneknya dengan wajah yang sangat pucat.
"Nek... jangan tinggalkan Ziora." ucap Ziora sambil berdiri di dekat brankar neneknya.
"Maafkan Ziora yang gagal menjaga nenek, ini semua salah Ziora." ucap Ziora.
Plak!
Plak!
Plak!
"Ziora! kenapa kamu menampar diri kamu sendiri?" tanya Ayyana dan menahan tangan Ziora.
"Ini semua salahku, Ayyana. jika bukan saya, nenek saya tidak akan begini... hiks... " jawab Ziora di selak tangisnya.
"Ziora, kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri. jika kamu seperti begini, nenek kamu di sama tidak akan tenang." ucap Ayyana.
"Saya tidak punya siapa siapa lagi, Ayyana. yang saya punya hanya tinggal nenek saya, ibu dan ayah begitu kakek meninggal karna saya." ucap Ziora.
"Ziora, Stop! kamu jangan menyalahkan diri kamu sendiri." ucap Ayyana.
"Saya tidak berguna hidup, Ayyana, saya hanya pembawa sial kematian!" tegas Ziora.
"Aku bilang stop menyalahkan diri kamu sendiri Ziora! kamu tidak bukan pembawa sial, kamu ngerti!" ucap Ayyana sangat tegas.
Ziora pun terdiam dan pun menatap neneknya dengan tatapan merasa bersalah, sedangkan perasaan Ayyana hancur berkeping keping saat melihat sahabatnya menyalahkan dirinya sendiri yaitu jadi pembawa sial.
...****************...
Skip 2 minggu kemudian, terlihat di pagi hari, Ziora berdiri di depan balkon kamar Ayyana. sedangkan Ayyana yang baru saja bangun, dia melihat sahabatnya yang berdiri di depan balkon.
Ayanna pun bangkit dari kasur empuknya, dan memegang tangan Ziora.
"Ayyana, kamu jangan loncat." ucap Ayyana.
Ziora pun menoleh ke Ayyana dan dia pun mengerutkan dahinya.
Tak!
Ziora pun memukul jidat Ayyana, membuat Ayyana memegang dahinya.
" Apa kamu masih di alam mimpi?" tanya Ziora
"Aku bukan di alam mimpi, aku sedang berusaha menahan kamu." jawab Ayyana sambil memegang jidatnya.
"Why? buat apa kamu menahan saya, Ayyana?" tanya Ziora.
"Hem... bukannya kamu mau loncat?" tanya Ayyana.
"Ayyana, lebih baik kamu berhenti nonton drakor." jawab Ziora dan duduk di kursi yang sudah di sediakan di balkon kamar.
"Apa maksud kamu Ziora? tadi saya baru bangun, dan melihat kamu disini." ucap Ayyana.
"Hem... terus kamu pikir saya akan bunuh diri?" tanya Ziora.
Ayyana pun mengangguk angguk, Ziora pun tertawa terbahak bahak.
"Kenapa kamu malah ketawa, Ziora?" tanya Ayyana.
"Lebih baik kamu tidur lagi, hahahaha." jawab Ziora dan tertawa terbahak bahak.
"Apa sih... niat saya baik, Ziora. kok kamu malah ketawa." ucap Ziora dan memasang wajah cemberut
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Admin Baru Terbit
lah ini bab nya pada pendek amat 🗿
kagak kerasa baru baca bentar udah bab 3 🗿
2025-09-20
1
Keano
Thor, gimana kalo "saya" di ganti "aku" aja? /Hey/ biar ga kaku
2025-09-25
0
Lonafx
kamu yang kuat yaaa Ziora. benar kata Ayyana, jgn menyalahkan diri sendiri terus..
2025-09-23
1