Bab 4 – Rahasia Bayangan

Malam itu, setelah ujian berakhir, Kael kembali ke asramanya. Tubuhnya lelah, tapi pikirannya jauh lebih berat daripada rasa sakit di otot. Ia duduk di tepi ranjang kayu sederhana, menatap tangan kanannya yang masih bergetar.

Bayangan yang muncul di arena tadi… bukan hanya sekadar perlindungan. Ia merasakan sesuatu yang lebih dalam, seakan ada suara samar berbisik di balik gelap itu.

"Kau bukan tuannya… aku yang memilihmu."

Suara itu membuat Kael menggigil. Ia menutup matanya erat, berharap itu hanya halusinasi. Namun ketukan pintu memecah lamunannya.

“Kael? Boleh aku masuk?” Suara Lyra.

Ia cepat-cepat menyembunyikan tangannya di balik jubah, lalu membuka pintu. Lyra berdiri di sana dengan senyum tulus, memegang sepotong roti dan sebuah buku tipis.

“Kau pasti belum makan, kan? Aku tahu kau suka lupa saat terlalu banyak berpikir.”

Kael tersenyum lemah. “Terima kasih… kau selalu memperhatikan hal kecil.”

Lyra masuk, duduk di kursi kayu, lalu meletakkan buku di meja. Sampulnya berwarna cokelat tua, lusuh karena usia. “Aku menemukannya di perpustakaan akademi. Buku ini tentang Sistem Arcana.”

Kael menoleh dengan penasaran.

Lyra membuka halaman yang sudah ditandai. Di sana tergambar sebuah lingkaran besar dengan tujuh cabang, masing-masing mewakili tingkatan sihir.

“Menurut buku ini,” jelas Lyra, “semua sihir di dunia dikategorikan dalam tujuh tingkat kekuatan, dari rendah hingga tertinggi.”

Ia menunjuk satu per satu:

Novis – kemampuan dasar: menyalakan api kecil, meniup angin, atau memindahkan benda ringan.

Apprentice – mampu mengendalikan elemen dengan lebih bebas, seperti membuat perisai air atau pedang angin.

Adept – energi sihir bisa membentuk makhluk kecil, ledakan api, atau manipulasi medan pertempuran.

Expert – mampu memengaruhi banyak lawan sekaligus, sihir lebih stabil dan tahan lama.

Master – sihir bisa mengubah lanskap: badai petir, gempa, atau banjir besar.

Archmage – hanya segelintir yang sampai ke sini; mampu membengkokkan hukum alam.

Primordial – tingkatan mitos, kekuatan murni dari awal penciptaan, biasanya hanya dewa atau makhluk purba yang bisa menyentuhnya.

Kael menyimak dengan mata membelalak. “Jadi… aku berada di tingkat mana?”

Lyra menghela napas. “Itu sulit dijelaskan. Bayanganmu… tidak ada dalam catatan resmi. Mungkin kau belum sampai Adept, tapi kekuatanmu tadi… tidak seperti Novis biasa.”

Kael terdiam. Ia ingin merasa bangga, tapi yang muncul justru ketakutan. Bagaimana jika bayangan ini bukan bagian dari sistem, melainkan sesuatu yang seharusnya sudah lenyap?

 

Malam semakin larut. Setelah Lyra pergi, Kael tetap terjaga. Ia membuka buku itu lagi, menelusuri setiap halaman. Hingga sebuah catatan kecil di margin menarik perhatiannya—tulisan tangan berbeda, mungkin dari seorang murid lama.

“Ada kekuatan di luar sistem Arcana. Mereka disebut Umbra—sihir bayangan yang tak terikat aturan. Berbahaya, tapi juga tak tergantikan. Barang siapa terpilih, ia akan menanggung dua nasib: menjadi penyelamat… atau menjadi malapetaka.”

Kael menutup buku itu dengan cepat, jantungnya berdegup kencang. Kata “Umbra” bergema di kepalanya, seolah membuka pintu yang selama ini terkunci.

 

Keesokan harinya, ia dipanggil oleh Master Orlan ke ruang guru. Ruangan itu sederhana, dipenuhi rak buku dan aroma teh herbal. Orlan duduk di kursinya dengan wajah tenang.

“Kael, aku menyaksikan duelmu kemarin.” Suaranya dalam tapi lembut. “Kau melindungi dirimu dengan bayangan. Itu luar biasa, tapi juga berbahaya.”

Kael menunduk. “Apakah aku… kutukan bagi akademi ini?”

Orlan berdiri, mendekat, lalu menepuk bahunya. “Kutukan atau anugerah, itu tergantung bagaimana kau mengendalikannya. Tapi ingat, sihir bayangan bukanlah jalur yang mudah. Banyak yang akan takut, banyak pula yang ingin memanfaatkannya.”

“Umbra…” bisik Kael tanpa sadar.

Mata Orlan menyipit, seolah kata itu membangkitkan kenangan lama. Ia menarik napas panjang. “Jangan sebut nama itu sembarangan. Tidak di tempat ini, tidak di waktu ini. Kau belum siap.”

Kael terkejut. “Jadi… Umbra itu nyata?”

Orlan menatap Kael dalam-dalam. “Lebih nyata daripada yang bisa kau bayangkan. Dan suatu hari, kau harus memilih apakah akan menanggungnya… atau membiarkannya menelanmu.”

 

Saat Kael keluar dari ruangan itu, hatinya makin kacau. Dunia yang ia kenal tiba-tiba terasa lebih luas, lebih gelap, dan penuh rahasia.

Di kejauhan, Eryndor berdiri bersandar di dinding, menyeringai sinis. “Kau mungkin menang sekali, Ardyn. Tapi jangan harap bayanganmu akan membuatmu jadi pahlawan. Suatu hari, semua orang akan melihat siapa kau sebenarnya—monster.”

Kael menggenggam erat buku lusuh di tangannya, berusaha menahan amarah. Ia tahu satu hal: perjalanannya baru saja dimulai, dan bayangan itu akan terus mengikutinya… apakah ia mau atau tidak.

 

Episodes
1 Bab 1 – Bayangan di Balik Cahaya
2 Bab 2 – Akademi Aeryndor
3 Bab 3 – Bayangan di Arena
4 Bab 4 – Rahasia Bayangan
5 Bab 5 – Jejak Masa Lalu
6 Bab 6 – Bisikan dalam Gelap
7 Bab 7 – Api dan Bayangan
8 Bab 8 – Gong dari Utara
9 Bab 9 – Bayangan di Pegunungan
10 Bab 10 – Gerbang Drakthar
11 Bab 11 – Jejak di Balik Kabut
12 Bab 12 – Pertarungan di Kabut
13 Bab 13 – Rahasia yang Tersingkap
14 Bab 14 – Kota Ardyn
15 Bab 15 – Ujian Arena Arcanum
16 Bab 16 – Panggilan Gerbang
17 Bab 17 – Perjalanan ke Drakthar
18 Bab 18 – Kota Kuno Drakthar
19 Bab 19 – Menara Tenebris
20 Bab 20 – Ritual Rahasia di Bawah Menara
21 Bab 21 – Bisikan Erebos
22 Bab 22 – Retakan di Dunia
23 Bab 23 – Jejak Pilar Pertama
24 Bab 24 – Perjalanan ke Utara
25 Bab 25 – Kuil Senja
26 Bab 26 – Utusan Bayangan
27 Bab 27 – Pilar Pertama
28 Bab 28 – Bayangan yang Mengintai
29 Bab 29 – Kota Salju Aethra
30 Bab 30 – Jejak dalam Bayangan
31 Bab 31 – Api dalam Cahaya
32 Bab 32 – Rahasia Kuil Tertutup
33 Bab 33 – Monolit Kegelapan
34 Bab 34 – Visi yang Membelah Takdir
35 Bab 35 – Jalan yang Bercabang
36 Bab 36 – Bayangan yang Terbangun
37 Bab 37 – Perjanjian di Persimpangan
38 Bab 38 – Jejak Bayangan
39 Bab 39 – Penjaga Bayangan Kedua
40 Bab 40 – Balairung Kegelapan
41 Bab 41 – Tawaran Umbra Prime
42 Bab 42 – Retakan Pilar
43 Bab 43 – Pertempuran dengan Umbra Prime
44 Bab 44 – Jalan Tanpa Jalan
45 Bab 45 – Fajar Baru
46 Bab 46 – Bayangan dari Utara
47 Bab 47 – Mata yang Mengawasi
48 Bab 48 – Bisikan di Dalam Diri
49 Bab 49 – Jejak Bayangan Manusia
50 Bab 50 – Api Hitam
51 Bab 51 – Dua Bayangan yang Tersisa
52 Bab 52 – Raksasa Kabut Hitam
53 Bab 53 – Setelah Kabut
54 Bab 54 – Perjalanan Kembali ke Ardyn
55 Bab 55 – Ardyn, Kota di Bawah Bayangan
56 Bab 56 – Perpustakaan Agung
57 Bab 57 – Rantai Kerajaan
58 Bab 58 – Sidang Bayangan
59 Bab 59 – Mata-Mata di Bayangan
60 Bab 60 – Jalur Bayangan
61 Bab 61 – Penjaga Hutan Veylin
62 Bab 62 – Bayangan yang Berburu
63 Bab 63 - Jantung Bayangan
64 Bab 64 - Tamu Tak Terduga
65 Bab 65: Hadiah dari Veynar
66 Bab 66: Dinding Kepercayaan
67 Bab 67: Tuduhan Dewan
68 Bab 68: Malakor, Sang Dalang
69 Bab 69: Penolakan yang Menegangkan
70 Bab 70: Jalan yang Terjal
71 Bab 71: Kedatangan Sang Rogue
72 Bab 72: Ujian Sang Pewaris
73 Bab 73: Jaring Informasi
74 Bab 74: Gerakan di Balik Bayangan
75 Bab 75: Pengkhianatan di Dalam
76 Bab 76: Sang Prajurit yang Hilang
77 Bab 77: Perlindungan di Bawah Tanah
78 Bab 78: Ujian Ulang
79 Bab 79: Jaring Informasi dan Pengkhianatan Tersembunyi
80 Bab 80: Misi Bunuh Diri Sang Pewaris
81 Bab 81: Jalan Sendirian Sang Pewaris
82 Bab 82: Pertarungan di Gerbang Void
83 Bab 83: Sang Pewaris Melawan Kehampaan
84 Bab 84: Awal dari Kebangkitan
85 Bab 85: Membangun Kembali Harapan
86 Bab 86: Hadiah dari Masa Lalu
87 Bab 87: Rencana Rahasia
88 Bab 88: Bayangan di Pegunungan Naga
89 Bab 89: Pertarungan dan Kebenaran Naga
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Bab 1 – Bayangan di Balik Cahaya
2
Bab 2 – Akademi Aeryndor
3
Bab 3 – Bayangan di Arena
4
Bab 4 – Rahasia Bayangan
5
Bab 5 – Jejak Masa Lalu
6
Bab 6 – Bisikan dalam Gelap
7
Bab 7 – Api dan Bayangan
8
Bab 8 – Gong dari Utara
9
Bab 9 – Bayangan di Pegunungan
10
Bab 10 – Gerbang Drakthar
11
Bab 11 – Jejak di Balik Kabut
12
Bab 12 – Pertarungan di Kabut
13
Bab 13 – Rahasia yang Tersingkap
14
Bab 14 – Kota Ardyn
15
Bab 15 – Ujian Arena Arcanum
16
Bab 16 – Panggilan Gerbang
17
Bab 17 – Perjalanan ke Drakthar
18
Bab 18 – Kota Kuno Drakthar
19
Bab 19 – Menara Tenebris
20
Bab 20 – Ritual Rahasia di Bawah Menara
21
Bab 21 – Bisikan Erebos
22
Bab 22 – Retakan di Dunia
23
Bab 23 – Jejak Pilar Pertama
24
Bab 24 – Perjalanan ke Utara
25
Bab 25 – Kuil Senja
26
Bab 26 – Utusan Bayangan
27
Bab 27 – Pilar Pertama
28
Bab 28 – Bayangan yang Mengintai
29
Bab 29 – Kota Salju Aethra
30
Bab 30 – Jejak dalam Bayangan
31
Bab 31 – Api dalam Cahaya
32
Bab 32 – Rahasia Kuil Tertutup
33
Bab 33 – Monolit Kegelapan
34
Bab 34 – Visi yang Membelah Takdir
35
Bab 35 – Jalan yang Bercabang
36
Bab 36 – Bayangan yang Terbangun
37
Bab 37 – Perjanjian di Persimpangan
38
Bab 38 – Jejak Bayangan
39
Bab 39 – Penjaga Bayangan Kedua
40
Bab 40 – Balairung Kegelapan
41
Bab 41 – Tawaran Umbra Prime
42
Bab 42 – Retakan Pilar
43
Bab 43 – Pertempuran dengan Umbra Prime
44
Bab 44 – Jalan Tanpa Jalan
45
Bab 45 – Fajar Baru
46
Bab 46 – Bayangan dari Utara
47
Bab 47 – Mata yang Mengawasi
48
Bab 48 – Bisikan di Dalam Diri
49
Bab 49 – Jejak Bayangan Manusia
50
Bab 50 – Api Hitam
51
Bab 51 – Dua Bayangan yang Tersisa
52
Bab 52 – Raksasa Kabut Hitam
53
Bab 53 – Setelah Kabut
54
Bab 54 – Perjalanan Kembali ke Ardyn
55
Bab 55 – Ardyn, Kota di Bawah Bayangan
56
Bab 56 – Perpustakaan Agung
57
Bab 57 – Rantai Kerajaan
58
Bab 58 – Sidang Bayangan
59
Bab 59 – Mata-Mata di Bayangan
60
Bab 60 – Jalur Bayangan
61
Bab 61 – Penjaga Hutan Veylin
62
Bab 62 – Bayangan yang Berburu
63
Bab 63 - Jantung Bayangan
64
Bab 64 - Tamu Tak Terduga
65
Bab 65: Hadiah dari Veynar
66
Bab 66: Dinding Kepercayaan
67
Bab 67: Tuduhan Dewan
68
Bab 68: Malakor, Sang Dalang
69
Bab 69: Penolakan yang Menegangkan
70
Bab 70: Jalan yang Terjal
71
Bab 71: Kedatangan Sang Rogue
72
Bab 72: Ujian Sang Pewaris
73
Bab 73: Jaring Informasi
74
Bab 74: Gerakan di Balik Bayangan
75
Bab 75: Pengkhianatan di Dalam
76
Bab 76: Sang Prajurit yang Hilang
77
Bab 77: Perlindungan di Bawah Tanah
78
Bab 78: Ujian Ulang
79
Bab 79: Jaring Informasi dan Pengkhianatan Tersembunyi
80
Bab 80: Misi Bunuh Diri Sang Pewaris
81
Bab 81: Jalan Sendirian Sang Pewaris
82
Bab 82: Pertarungan di Gerbang Void
83
Bab 83: Sang Pewaris Melawan Kehampaan
84
Bab 84: Awal dari Kebangkitan
85
Bab 85: Membangun Kembali Harapan
86
Bab 86: Hadiah dari Masa Lalu
87
Bab 87: Rencana Rahasia
88
Bab 88: Bayangan di Pegunungan Naga
89
Bab 89: Pertarungan dan Kebenaran Naga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!