Di Kampus

"Haiss... kamu itu habis makan apa sih? habis makan petasan ya?" cecar Felix yang merasa geram dengan Rayana.

"Kecil-kecil suara kayak petasan," lanjut Felix mencibir Rayana.

"Ck, anda ini benar-benar suka membual ya, selain suka membual ternyata anda juga seorang rentenir!" seru Rayana.

"Kok jadi pembual dan rentenir? saya hanya ingin uang saya kembali, dan juga tutup mulut masalah di toilet tadi," jelas Felix.

"Ok, ok, saya berpikir sebentar," ucap Rayana yang ingin memikirkan tawaran Felix.

"Jangan kelamaan mikir, keburu saya yang berubah pikiran," cibir Felix

"Ck, kok malah kamu yang berubah pikiran, gak jelas banget," gumam Rayana yang menatap sinis kearah Felix.

"Kayaknya masih mending jadi pacar pura-pura deh, daripada harus puasin dia... ternyata pria ini tidak seberengsek yang gue kira," batin Rayana yang melirik kearah Felix.

"Gak papa deh, cuma pacar pura-pura palingan cuma sehari atau dua hari atau paling lama1 bulan," pikir Rayana.

"Gimana sudah mikirnya? saya tak punya banyak waktu," tanya Felix sambil melihat jam tangannya menunjukkan pukul 10.00 pagi.

"Iya, iya saya juga gak punya waktu yang banyak juga," jawab Rayana dengan ketus.

"Baiklah saya setuju untuk menjadi pacar pura-pura anda, tapi ini pacar pura-pura, pura-pura didepan siapa?" tanya Rayana yang ingin tahu lebih jelas.

"Pura-pura didepan kakek saya," jawab Felix.

"Sini ponsel kamu!" pinta Gavin yang mengulurkan tangannya.

"Untuk apa? apa ponsel saya akan menjadi jaminan? kamu tenang aja saya gak akan ingkar janji," ucap Rayana dengan kekonyolannya.

"Ck, banyak bacot banget sih, udah sini ponsel kamu! saya tidak tertarik dengan ponsel jelek kamu ini," pinta Felix kembali yang kesal dengan Rayana yang terlalu banyak bicara menurut Felix.

"Eh... sembarangan jelek-jelek gini, ini sangat berguna untuk saya ya, jangan menghina anda ya," cetus Rayana yang kesal dengan Felix.

Dengan rasa terpaksa Rayana memberikan ponselnya kepada Felix dan Felix pun menerimanya lalu mengetikkan nomornya diponsel Rayana, dan setelah ia selesai menyimpan nomor ponselnya, ia pun memanggil nomor ponselnya sendiri dari ponsel Rayana.

"Ini nomor ponsel saya, nanti malam kamu share look tempat kamu berada, saya akan menjemput kamu," ucap Felix.

"Ini langsung jadi pacar pura-pura?" tanya Rayana yang tak menyangka secepat itu menjadi pacar pura-pura Felix.

"Ya iya, emangnya kamu mau melakukannya tahun depan?" tanya Felix dengan ketus.

"Ck, iya, iya baiklah, nanti ingatkan saya lagi, mungkin saja saya lupa kalau hari ini saya sudah menjadi pacar pura-pura seseorang," celetuk Rayana.

"Dasar pikun!" cibir Felix.

"Tapi saya belum tahu nama kamu, siapa nama kamu?" tanya Felix yang memang belum bertanya siapa nama Rayana, dan Rayana pun memang belum memberi tahu kepada Felix siapa namanya.

"Panggil Rayana aja," jawab Rayana.

"Baiklah, saya pergi dulu, nanti malam bersiaplah," ucap Felix.

"Eh tunggu!" Panggil Rayana.

"Apa lagi?" tanya Felix.

"Apa kamu akan menterlantarkan saya disini? kamu sudah mengajak saya sejauh ini malah ditinggal gitu aja," jawab Rayana dengan cibiran.

Felix memutar bola matanya jengah.

"Ayo lah, kamu mau saya antar kemana?" tanya Felix.

"Saya mau kekampus, tolong antar saya ya," jawab Rayana.

Felix tak menanggapi ucapan Rayana, namun Felix pasti akan mengantar Rayana ke kampusnya.

Mobil Felix sampai di area kampus Rayana.

"Kamu kuliah disini?" tanya Felix.

"Hemmm.... apa kamu alumni kampus ini juga?" tanya Rayana.

"Tidak, saya du.... saya tidak kuliah disini," Felix meralat ucapannya, semula ia ingin mengatakan kalau dia dulu kuliah diluar negeri, namun ia urungkan, baginya Rayana tak perlu tahu.

"Ok, baiklah saya kekampus dulu, dan sampai ketemu nanti malam," ucap Rayana namun Felix tak menanggapi ucapan Rayana.

Stelah Rayana turun dari mobil Felix pun pergi meninggalkan area kampus.

"RAYANA!" teriak seorang pria yang kini mengejar Rayana.

Rayana yang mengenali suara pria itu pun tak ingin menanggapinya, bahkan dia mempercepat langkahnya.

"Woy Rayana! buset ni anak jalannya cepat amat!" teriak Boby.

Ya yang mengejar Rayana adalah Boby teman Rayana yang mengajak Rayana makan di restoran. Boby terus mengejar Rayana sampai akhirnya ia dapat mendekati Rayana.

"Hay Ray, kok cemberut aja sih?" tanya Boby tanpa rasa ada bersalah dengan Rayana.

"Gue malas ketemu lo Bob!" seru Rayana yang merasa sangat kesal dengan Boby.

"Kenapa sih Ray, lo marah gara-gara direstoran tadi?" tanya Boby yang masih terlihat santai.

"EH... bob gue benci sama lo! lo ngajak gue ketemuan di restoran tapi elo nya gak bayar dan kabur! GUE BENCI SAMA LO!" pekik Rayana yang benar-benar merasa emosi dengan Boby.

"Ya sorry, gue tadi mau bayar tapi tiba-tiba kartu atm gue keblokir," ucap Boby yang kini wajahnya memperlihatkan penyesalan dan rasa bersalah.

"Bodo amat! gue gak peduli, gara-gara lo gue hampir masuk penjara!" pekik Rayana kembali.

Tanpa Rayana dan Boby sadari, mereka kini menjadi pusat perhatian orang-orang sekitar, dan mereka semua tahu kalau Rayana dan Boby makan direstoran dan tak mampu bayar.

"Makanya kalau gak punya uang, jangan belagu makan direstoran," sindir seorang mahasiswa.

"Tau nih, gaya elit ekonomi sulit," sindir seorang mahasiswa lainnya.

"Diam lo semua! lo gak tau apa kalau gue anak sultan!" ucap Boby dengan penuh percaya diri.

"Anak sultan, tapi gak mampu bayar makan!" sarkas mereka yang tertawa mendengar ucapan Boby.

"Ck," Rayana berdecak kesal dan ia pun pergi meninggalkan Boby dengan bersungut-sungut tak jelas sepanjang jalan.

"Eh Ray, tungguin gue dong," panggil Boby kembali yang mengejar Rayana.

"Ck ni anak ngikutin mulu, apa dia gak tahu gue lagi kesal sama dia, pengen banget gue cekik dia biar gak ngikutin gue terus!" omel Rayana yang merasa geram dengan Boby.

Rayana terus menggerutu hingga sampai dikelasnya.

Brak

Srak

Rayana membanting tasnya diatas meja, dan menarik kursinya dengan kasar dan semua tindakan Rayana mengundang perhatian temannya.

"Lo kenapa sih Ray? datang-datang kok mukanya enggak enak banget dilihat?" tanya teman Rayana yang bernama Aurel.

"Gue benci banget sama Boby Rel, masa dia ngajak gue ketemuan direstoran, yang katanya mau teraktir gue makan, eh gue ditinggal gitu aja mana tu makanan belum dibayarnya, kan sial banget," jawab Rayana dengan menjelaskan kepada Aurel.

Ppfffffttttt

Buahahaha

Aurel yang mendengar ucap Rayana pun tak dapat menahan tawanya, Aurel tertawa terbaha-bahak tak menduga kalau Boby bisa melakukan itu kepada Rayana.

Terpopuler

Comments

Nicol Ibarra

Nicol Ibarra

Thor, kapan update lagi nih?

2025-08-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!