Tabib Kecil Kesayangan Raja Pengasingan

Tabib Kecil Kesayangan Raja Pengasingan

Chapter 1 : K-kenapa?

Suara ledakan mengguncang udara, disusul semburan api yang melahap rumah-rumah di sekitarnya. Chen Lian Hua berlari sekuat tenaga, napasnya memburu, peluh bercampur darah menetes dari wajahnya yang kotor. Di dadanya dan punggungnya, 2 anak kecil terikat dengan kain lusuh, tubuh mungil itu lemas, nyaris tak bernapas. Di tangan kirinya, ia menggandeng dua anak lain yang menangis ketakutan, kaki mereka nyaris tak mampu mengikuti langkahnya.

Telinganya dipenuhi suara tembakan, tapi matanya awas, mencari jalur aman. Setiap ledakan yang memekakkan telinga membuatnya semakin mempercepat langkah, meski otot-ototnya mulai berteriak lelah.

Akhirnya, pos perbatasan tampak di depan. “Cepat!” desisnya pada anak-anak itu. Ia menyerahkan mereka pada petugas yang berjaga. “Amankan mereka… aku akan segera kembali,” katanya terburu, bahkan tak menunggu jawaban sebelum berbalik arah.

Belum sempat ia menjauh, suara letusan senjata memecah udara.

Dunia seolah berhenti bergerak. Lian Hua menunduk, menatap noda merah yang mulai membesar di kain putihnya. Darah hangat merembes membasahi perutnya. Napasnya tercekat, matanya terbelalak. Perlahan, ia menoleh.

Kapten militernya berdiri di sana. Wajahnya dingin, tanpa emosi, jari masih menggenggam pistol yang berasap.

Jantung Lian Hua seperti diremas. “K…Kenapa?” bisiknya, suaranya nyaris tenggelam di tengah riuh ledakan. Ia melangkah tertatih mendekat, namun tembakan berikutnya menghantam bahu dan kakinya.

Tubuhnya ambruk, lutut menghantam tanah keras. Tangannya terdesak menahan darah yang mengalir deras. Matanya masih menatap kapten itu, mencari jawaban. Namun yang ia dapat hanya keheningan.

Kapten itu menjatuhkan pistol di hadapannya, lalu mengangkat tangan memberi hormat terakhir. Detik berikutnya, ledakan besar menghantamnya, mengoyak tubuh kapten dalam kobaran api.

“Tidak!!!” teriak Lian Hua, suaranya parau. Rasa panas, debu, dan guncangan memenuhi panca indranya sebelum segalanya larut dalam kegelapan.

…Hening…

Ketika kesadaran perlahan kembali, ia merasakan dingin yang menusuk kulit. Bau apek menusuk hidung. Matanya terbuka perlahan, namun pandangan hanya menampilkan ruangan gelap dengan dinding kusam yang tampak lapuk.

Ia mencoba menggerakkan tangan, namun rasa sakit menyambar seperti ribuan jarum menembus kulit. Napasnya tertahan, tubuhnya kaku. Setiap upaya untuk mengangkat kepala membuat nyeri itu semakin menjadi.

Dengan susah payah, ia melirik ke samping. Matanya membesar. Kulit tangannya terkelupas dalam, memperlihatkan daging merah di bawahnya. Darah kering menempel, dan rasa perih seketika membuat perutnya mual.

Giginya terkatup rapat saat ia memejamkan mata, menahan panas yang terasa di punggungnya. Jantungnya berdebar cepat, seperti hendak merobek dadanya. Ia ingin bertanya pada dunia,

‘Dimana aku berada sekarang?’

Namun suara itu tak pernah keluar. Bibirnya hanya bergerak gemetar, udara yang keluar pun tak mampu membentuk kata.

Lian Hua memaksa mengatur napas, mencoba membuat tubuhnya tidak terlalu bereaksi pada luka-luka itu. Keringat mengalir deras dari keningnya, menelusuri kulit yang juga robek. Ia bertanya pada dirinya sendiri…

‘bagaimana semua ini bisa terjadi? Bukankah seharusnya aku sudah mati setelah…'

Pikiran itu terputus. Ia tak sanggup mengucapkan pengkhianatan itu, bahkan hanya di dalam hati.

Beberapa menit ia berdiam, memejamkan mata, membiarkan kesadarannya melayang di antara sakit dan lelah. Ia mulai menyadari, bukan hanya tangannya yang terluka. Rasa perih menjalar dari kakinya, punggungnya, kepala bagian belakang… hingga ke lehernya.

Pikiran kacau dan rasa penasaran bercampur menjadi satu. Siapa yang tega melakukan ini padanya? Tubuhnya yang kini tergeletak di lantai dingin, dengan luka di hampir seluruh bagian, membuatnya merasa lebih mirip hewan yang disiksa… daripada seorang manusia.

Episodes
1 Chapter 1 : K-kenapa?
2 Chapter 2 : Anjing yang tak pantas.
3 Chapter 3 : Apa ini layak di makan?
4 Chapter 4 : Terlihat seperti manusia bodoh.
5 Chapter 5 : Kata yang dia sendiri ingin dengar.
6 Chapter 6 : Daun Coca pereda sakit
7 Chapter 7 : Aku tidak menyakitinya
8 Chapter 8 : Aku sudah melakukan segalanya
9 Chapter 9 : Apa yang dikatakan Wei Jie benar?
10 Chapter 10 : Tidak datang hanya untuk mengancamku
11 Chapter 11 : Pengobatan terakhir
12 Chapter 12 : Demi aku…sekali saja
13 Chapter 13 : Kau boleh merantaiku
14 Chapter 14 : Keajaian dari dunia
15 Chapter 15 : Serbuk Seribu Racun
16 Chapter 16 : Ketidaktahuan yang Aneh
17 Chapter 17 : Raja Zhou adalah Suamimu
18 Chapter 18 : Dunia mempersulitnya.
19 Chapter 19 : Dasar Tidak Berguna
20 Chapter 20 : Kamu…bisa bicara?
21 Chapter 21 : Kehilangan pemilikku
22 Chapter 22 : Gadis tidak tahu diri
23 Chapter 23 : Obat dan Racun.
24 Chapter 24 : Kenapa harus wanita itu?
25 Chapter 25 : Yi Chen sialan!
26 Chapter 26 : Dia juga sangat ingin membunuhku
27 Chapter 27 : Kenapa harus Lian Hua?
28 Chapter 28 : Selesaikan semuanya disini
29 Chapter 29 : Itu pengetahuanku
30 Chapter 30 : Kau benar-benar tidak tahu diri
31 Chapter 31 : Bagaimana luka parah itu bisa sembuh?
32 Chapter 32 : Aku sudah menyadarinya sejak pagi
33 Chapter 33 : Kelebihanmu adalah kekuranganku?!
34 Chapter 34 : Dia tahu sesuatu
35 Chapter 35 : Rui An terjatuh dari menara
36 Chapter 36 : Dia bukan Lian Hua
37 Chapter 37 : Statusnya bahkan tak lebih tinggi dariku
Episodes

Updated 37 Episodes

1
Chapter 1 : K-kenapa?
2
Chapter 2 : Anjing yang tak pantas.
3
Chapter 3 : Apa ini layak di makan?
4
Chapter 4 : Terlihat seperti manusia bodoh.
5
Chapter 5 : Kata yang dia sendiri ingin dengar.
6
Chapter 6 : Daun Coca pereda sakit
7
Chapter 7 : Aku tidak menyakitinya
8
Chapter 8 : Aku sudah melakukan segalanya
9
Chapter 9 : Apa yang dikatakan Wei Jie benar?
10
Chapter 10 : Tidak datang hanya untuk mengancamku
11
Chapter 11 : Pengobatan terakhir
12
Chapter 12 : Demi aku…sekali saja
13
Chapter 13 : Kau boleh merantaiku
14
Chapter 14 : Keajaian dari dunia
15
Chapter 15 : Serbuk Seribu Racun
16
Chapter 16 : Ketidaktahuan yang Aneh
17
Chapter 17 : Raja Zhou adalah Suamimu
18
Chapter 18 : Dunia mempersulitnya.
19
Chapter 19 : Dasar Tidak Berguna
20
Chapter 20 : Kamu…bisa bicara?
21
Chapter 21 : Kehilangan pemilikku
22
Chapter 22 : Gadis tidak tahu diri
23
Chapter 23 : Obat dan Racun.
24
Chapter 24 : Kenapa harus wanita itu?
25
Chapter 25 : Yi Chen sialan!
26
Chapter 26 : Dia juga sangat ingin membunuhku
27
Chapter 27 : Kenapa harus Lian Hua?
28
Chapter 28 : Selesaikan semuanya disini
29
Chapter 29 : Itu pengetahuanku
30
Chapter 30 : Kau benar-benar tidak tahu diri
31
Chapter 31 : Bagaimana luka parah itu bisa sembuh?
32
Chapter 32 : Aku sudah menyadarinya sejak pagi
33
Chapter 33 : Kelebihanmu adalah kekuranganku?!
34
Chapter 34 : Dia tahu sesuatu
35
Chapter 35 : Rui An terjatuh dari menara
36
Chapter 36 : Dia bukan Lian Hua
37
Chapter 37 : Statusnya bahkan tak lebih tinggi dariku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!