"Baiklah , kakak akan melakukannya dengan senang hati" ucap nandira dan menerima kotak berisi pakaian merah penari
("Menarilah! Dan kamu akan segera menggila") batin lucia. Nandira membuka kotak kayu itu secara terbalik membuatnya tak sengaja menumpahkan isi kotak itu tepat mengenai wajah lucia
"Akhhhh!" Jerit nandira"Aghhhh" jerit lucia kemudian
"Haiya! Adik maaf kakak teledor , tangan kakak licin jadi terpeleset! maaf ya baju ini jadi menimpa wajahmu..Aish sayang sekali aku juga menemukan cela pada baju ini! tuan-nyonya sekalian lihatlah baju ini! bahkan ada cacat pada tali lengan bajunya.. aku tak bisa memakainya bahan baju ini sudah sangat tua dan rapuh mungkin saja jika aku memakainya baju ini akan robek dan jatuh melorot hanya dengan satu gerakan.. huhuhu bagaimana ya.." ucap nandira
Tangan lucia terkepal
"Ah! Kakak.. jangan khawatir baju yang ini sudah tua mungkin sudah mulai rusak.. kebetulan adik masih punya satu lagi,, aku akan kembali ke kamarku untuk mengambilnya untukmu.." ucap lucia
(" aku yakin kau akan mengaturnya kembali lucia kamu masih ingin memakai obat untukku?bermimpilah" )
"Ah adik, tidak perlu kau sudah dangat letih.. jika mengambilnya pun itu akan membuang banyak waktu lagi.. kakak takut tuan muda dan madam haili akan bosan.. lebih baik begini saja" ucap nandira kemudian berdiri dan maju berlutut menghadap keluarga colombo
"Ayah mertua! Izinkanlah saya mempersembahkan sebuah tarian pedang untuk menghibur hati tuan muda, ayah dan ibu mertua.. namun baju menari kini sudah rusak maka bolehkah saya mempersembahkan tarian pedang dengan memakai pakaian yang saya kenakan saat ini ? Saya janji tidak akan mengecewakan ayah dan ibu" mohon nandira
("puft !! tarian pedang? ahaha! memangnya si wanita yang besar di desa ini bisa apa? fufufu! dia akan mempermalukan dirinya sendiri! hah lihatlah nandira! saat semua orang menertawakan mu nanti apa yang akan kau lakukan?! ") batin lucia sambil tersenyum kecil
"Hoho anak yang baik dan berani ! Izin di terima maka cepat lakukanlah menantuku!" Ucap tuan edward"Terimakasih ayah"ucap nandira kemudian ia mundur beberapa langkah dan mulai menari di iringi suara musik gerakan tubuh nandira yang lemah lentur gemulai membuat para penonton terkesima akan ke anggunan kecantikan putri nandira ini..
" wah! Tak kusangka putri nandira bisa membawakan sebuah tarian pedang sambil melukis yang seindah dan se lincah ini.. dia terlihat sangat cantik saat menari" bisik beberapa bodyguard dan penjaga yang menonton.("Gadis nandira ini menarik juga!") Batin gala
Lucia nampak kesal akan kegagalan rencananya("Sial!! rencanaku gagal! Nandira! wanita desa ini bagaimana bisa ia melakukannya tanpa ada kesalahan . huh rupanya dia pandai menari? tapi sejak kapan kau jadi pandai menari?! ah sialan! Kali ini Aku mungkin gagal mempermalukan mu tapi lain kali aku benar-benar akan membuatmu kehilangan muka! Hingga kau tak sanggup mengangkat kepalamu lagi huh dasar jalang")batin lucia .Tarian pedang nandira selesai dan ia mendapat banyak pujian
"Hoho.. bagus! Tak hanya cantik bahkan punya skill menari yang sangat indah Ternyata aku tak salah memilih calon mantu oh syukurlah!" Ucap madam haili
"Tarian yang sangat indah nandira .brawijaya kau beruntung memiliki putri berbakat sepertinya karena putri sudah menyenangkan hati kami maka aku akan memberimu hadiah besar nanti ." Ucap tuan edward
"Ah hadiah?!! Terimakasih ayah mertua!" Ucap nandira senang(" heh lihatlah ekspresinya! Sangat senang sekali begitu mendengar kata hadiah") tawa kecil gala dalam hatinya
"Menantuku kemarilah!" Pinta madam haili kemudian Nandira pun maju menghampiri calon ibu mertuanya itu. Sang madam membuka lengan bajunya dia kemudian melepaskan sebuah gelang batu giok berwarna hijau muda cantik itu (kalo di di indonesia ini namanya batu akik hehe tapi tenang dicina dulu batu giok sangat mahal dan lebih cantik mengkilap dari batu akik oke lanjut) dan memakaikannya ke tangan nandira
"Hadiah untukmu.. pakailah terus ya" ujar sang madam
" tapi madam.. gelang ini sangat berharga putri tak bisa menerimanya " nandira hendak menolak
"Bukankah sudah ku bilang panggil aku ibu! Haish kau ini! Mengapa tak bisa kau miliki hah? Gelang ini turun temurun dari keluarga kami maka sudah sepantasnya kini berada ditanganmu..Sebentar lagi kamu akan menjadi bagian dari keluarga ini jadi jangan selalu merendahkan diri .. mulai sekarang jika ada yang kau inginkan katakan selama ada kami disampingmu kau boleh menginginkan apapun dan pakailah apapun yang kau mau.. " ucap madam haili menyentuh hati nandira
("Tak hanya mendapat pujian tapi kini malah mendapat hadiah! Kau merebut segalanya dari ku. huh gadis sialan memang nandira") batin lucia geram, Tak lama lucia mulai kepanasan dan bertingkah gila.. di menyambar apapun yang ada di meja perjamuan dan menumpahkannya mengamuk seperti hewan liar.. dan berteriak -teriak memaki nandira dan keluarga gala
"Yiaaaaahhh!! kalian memang pasangan serasi! Kau nandira kamu akan segera berakhir tragis memiliki suami cacat seperti dia hahahaha.. kalian semua akan mati membusuk nanti hahaha.... keluarga colombo ini juga akan ikut bangkrut jika perusahaan ayahku bangkrut kalian akan menjadi gelandangan.. hihihi.. pasangan serasi! Serasi hihihi.. menjijikan!" Teriak lucia
"Astaga! Nona sadarlah!" Teriak pelayan lucia
"Nyonya! Cepat tarik anakmu! Apa yang dia bicarakan! Sumpal mulut kotornya cepat!" Teriak ayah nandira
"Hoho.. tuan muda tuan edward nyonya haili, maafkan kecerobohan putri keduaku ini dia minum terlalu banyak hingga mabuk.. tolong jangan dimasukkan ke hati kata-katanya " mohon ayah nandira
(" saat ini ayah masih membela lucia.. jika saat itu adalah aku.. ayah bahkan tak segan memukulku di depan umum.. pelet sihir apa yang dipakai ny. Cindar hingga membuat ayah di butakan cintanya seperti ini") batin nandira sedih. Madam haili melihat gurat kesedihan di wajah nandira akhirnya ia membuka bicara
"Tuan brawijaya terkenal disiplin dalam mendidik anak anaknya.. tapi yang kulihat saat ini putri kedua tuan memiliki temperamen yang buruk! Tidak hanya suka menghancurkan barang ! Mulutnya juga penuh dengan kotoran.. bahkan saudaranya pun di cemooh.. oh menantuku sayang apakah selama ini dia telah menyulitkanmu?!" Ucap madam haili
"Ohoho tidak madam .. saya selalu mendidik keluarga saya dengan keras hanya saja saat ini putri kedua mabuk dia tidak sadar apa yang telah dia lakukan mohon nyonya dan tuan menghukum saya saja" ucap ayah nandira (ish geblek emang bapak nandira ini anak sah nya nggak dibela malah anak gundiknya di belain mati-matian)Ny. Cindar mencoba menarik anaknya dan membekap mulutnya
"Lucia! Sadarlah omong kosong apa yang kau bicarakan?! Cepat minta maaf atas kelancanganmu!" Bujuk ny. Cindar
"Tidakk!! Untuk apa aku minta maaf pada sampah seperti mereka ini ... ahaha kalian semua pecundang kalian akan hancur hihihi" ucap lucia membuat bodyguard gala mengacungkan pistol dan senjata tajamnya kepada lucia
"Lancang!! " ucap salah seorang bodyguard
"Kurang ajar!" Gertak tuan edward naik pitam
" berhenti andre! Turunkan senjatamu ! Tuan brawijaya terkenal jujur ,disiplin, berwibawa dan bijaksana di luar sana .. apakah ini cara tuan mendidik putri kedua anda? Mengeluarkan kata-kata kotor menghina atasan! " gertak tuan gala
"Tidak tuan muda mohon Ampuni .. saya bersumpah saya tidak pernah mengajarinya seperti itu.. mohon tuan muda hukum saya saja untuk melampiaskan amarah menggantikannya" jawab brawijaya gugup
"Nona lucia menghina kami dan menghina saudaranya sendiri tapi sikap dan tindakan melindungi anda ini terlalu impulsif.. Tuan brawijaya !jika kabar ini tersebar bukankah orang-orang diluar sana yang tahu akan kejadian ini itu akan merusak reputasi anda dan mungkin saat itu anda akan di cap sebagai seorang ayah yang hanya pilih kasih pada putri kedua anda. Maka aku rasa saat itu terjadi.. anda akan mempercepat proses kebangkrutan perusahaan anda haha Pikirkan dampaknya bagi perusahaan anda juga brawijaya!" Ancam gala kejam
"Ah tidak! Tidak tuan saya tidak bermaksud begitu menyinggung keluarga anda.. nyonya cepat bawa anak itu kemari biar ku beri pelajaran dia!" Kesal brawijaya
"Kalau begitu silahkan tegakkan hukum keluarga disini! Sekarang juga!" Ucap gala dengan senyum menyeringai
(" mereka membela ku! Mereka melakukan ini untukku kah? sebelumnya aku terlalu buta tak bisa melihat ketulusan kasih sayang madam.. hingga membuatnya celaka karena hendak membantu membebaskanku. orang sebaik madam haili ini aku tak akan membiarkannya mati kali ini! Madam haili , ayah , haitang Aku pasti akan melindungi kalian") batin nandira tanpa sadar meneteskan butiran air mata
("Heh! Apa tindakanku membuatnya terharu hingga menangis huhu dasar naif sekali ") batin gala
(Plakkk,,, plakkkl,, plakkk,, ) suara tamparan itu sangat keras untuk lucia
"Aghhhh!! Sakit ayah jangan!! Ampun!!" Jerit lucia
"Haah suamiku cukup !! Jangan!! Kau menyakitinya!!" Teriak ny. Cindar
"Diam kau! Anak ini harus menerima akibatnya!" Seru brawijaya
"Tampar 100 kali! Agar dia tak mengulangi kebiasaan buruknya!" Perintah gala
Brawijaya diam sejenak ragu-ragu tak tega namun ia masih memikirkan demi perusahaan keluarganya kemudian ia melanjutkan aksinya
(Plaakk.. plakkk...plakk...) suara itu terus terulang hingga 100 kali sekuat apapun lucia berteriak meminta ampun pada ayahnya untuk berhenti tapi tetap tidak di dengar oleh sang ayah dan rasa tak tega tak berlaku bila dihadapan keluarga colombo dan kini pipi lucia sudah merah memar dan bengkak air mata membasahi kedua pipinya
"Bawa dia pergi!"ucap brawijaya mengibaskan tangannya. Ny cindar pun memapah tubuh putrinya yang lemas sambil melirik marah ke suaminya. Nandira datang membawa kompresan dan mengompres nya pada tangan ayahnya...
"Ayah, maafkan adik ya.. dia memang memiliki kebiasaan buruk saat mabuk.. putri yakin adik sudah belajar dari kesalahannya sekarang.. ini putri juga membawakan krim salep untuk pipi adik ayah bisa mengantarkannya sembari meminta maaf, saat ini putri tidak bisa datang menemui adik , setelah kejadian ini putri yakin adik juga membenci putri tapi ayah bagaimanapun ayah adalah ayah adik juga dia mungkin juga sangat membenci ayah saat ini.. datang dan oleskan ini untuknya.. walaupun ayah adalah pemimpin di keluarga ini tapi putri harap ayah mau menurunkan gengsi ayah untuk meminta maaf dengan tulus padanya.. dengan begitu hubungan antara ayah dan adik akan baik-baik saja!".Hati sang ayah sedikit terketuk dengan kebaikan putri sahnya
"Lalu bagaimana denganmu?! Nandira sikapmu sangat mirip dengan ibumu dulu. Kamu memiliki hati yang luhur walaupun sudah di jahati tapi kamu masih memikirkan adik mu! Maafkan ayah selama ini ya putriku.. mulai sekarang ayah akan memperlakukanmu dengan baik!" Haru sang ayah sambil memeluk putri sah nya yang telah ia kecewakan berkali-kali. Nandira ikut menangis di pelukan sang ayah..
(" ayah akhirnya ayah sadar ayah mulai melihatku lagi! Sudah lama sekali aku tak pernah merasakan pelukan keteduhan ini lagi") batin nandira yang hanyut akan suasana
Ehem!" Deheman tuan gala membuat ayah dan anak itu mengurai pelukan mereka
"Kalau begitu ayah akan menemui ibu dan adikmu dulu kamu antar lah dan temani mereka menuju gerbang" ucap sang ayah dan berlalu pergi
"Permisi nyonya tuan! Saya undur diri dulu ada yang harus saya selesaikan terlebih dahulu. Maafkan diri ini yang tak bisa mengantar perjalanan anda sekalian sampai gerbang halaman " pamit ayah nandira
"Tak apa-apa tuan brawijaya.. kejadian hari ini cukup membuat mu kewalahan situasi di keluargamu saat ini sedang rumit.. maka segeralah temui istri dan anakmu.. semoga berhasil .. kalau begitu aku akan datang lagi di lain waktu.. selamat tinggal" ucap tuan edward.
"mari menantuku!" Madam haili menggandeng tangan nandira hingga tiba di pintu gerbang rumahnya..
"Ayah , ibu terimakasih sudah berkunjung.. jika ayah dan ibu ada waktu luang saat tidak sibuk datanglah lagi lain hari ." Ucap nandira
"Haiyah! Tentu saja aku pasti akan mati merindukanmu jika kita tak segera bertemu! Hihi Baiklah-baiklah ibu pergi dulu ya!" Kedua orang itu memasuki mobil mewahnya kemudian di ikuti tuan muda gala yang naik mobil kinjengking dibelakangnya.. sebelum pergi nandira sempat memanggil pria es batu itu
"Ah tuan muda tunggu sebentar " nandira berlari kecil menghentikannya
" em Terima kasih sudah membantu saya!" Ucap nandira tulus
"Heh! Kau tau caranya berterimakasih juga rupanya! Hem Jangan terlalu senang dulu nona! Pernikahan kita masih 3 hari lagi kuharap kau bisa menahan diri nanti!" Seru gala kemudian menutup kaca mobilnya. kemudian pergi meninggalkan kediaman brawijaya ini meninggalkan senyum mengejeknya pada nandira(Brumm... ) kendaraan itu melaju pergi dan melesat cepat
"Hih! Apa-apaan dengan sikapnya tadi itu! pria brengsek ini benar-benar meremehkanku membuatku kesal saja!" Gerutu nandira
Nandira berbalik memasuki rumahnya..
"Penjaga! Bawa semua seserahan ini ke kamarku!" Ucap nandira
"Haiya! Tuanku lihatlah anakmu ini, dia sangat serakah ingin menyimpan semua harta untuk dirinya sendiri!" Dari dalam keluarlah ny. Cindar menuntun lucia dan juga suaminya mengekor di belakangnya
"Putri! Apa maksudmu menaruh semua barang ini di kamarmu?! Bukankah gudang rumah kita ini masih sangat luas?! Masukan saja barang-barang ini ke sana dan kami akan menyimpannya untukmu!" Seru ayah nandira
"Haiya! Kakak benar-benar ingin menyimpannya sendiri sungguh tamak sekali" ucap lucia
"Tunggu apalagi! Cepat pindahkan semua barang-barang ini ke gudang! " senyum ny cindar kepada lucia anaknya
"Mari kita lihat siapa yang berani! " seru nandira membuat semua orang diam mematung
"Ayah! Kakak benar-benar tidak ingin melepaskannya" ucap lucia
"Nandira! Kamu tidak mengerti! Ayah tak pernah mengajarimu akan sikap tak pantas ini.. kamu masih gadis dan belum menikah tapi sudah ingin menyimpan semua barang untuk dirimu sendiri.. dimasa depan apa kamu benar-benar ingin mempermalukan keluarga ini!?bentak ayah nandira
"Haish! Ayah.. apa ayah lupa apa yang dikatakan oleh madam haili dan tuan edward?! Kebetulan mumpung mereka belum terlau jauh mengapa tidak kita panggil kesini lagi saja .." jawab nandira santai
"Kau!" Geram sang ayah
" tuan edward berkata Semua mahar ini untuk putri..para pelayan dan penjaga juga menjadi saksinya tapi jika ayah dan ibu tetap bersikeras ingin menyimpannya apakah ayah dan ibu ingin menggelapkan dan menggunakan harta putri ini huhu.. dan jika itu terjadi bagaimana jika berita ini sampai ke telinga keluarga colombo, mungkin mereka akan membatalkan pernikahan ini huhuhu.." nandira berakting sedih
(" benar juga! Saat ini keluargaku sangat bergantung pada kekayaan keluarga colombo aku tak boleh melakukan kesalahan dengan menyinggungnya") batin brawijaya
"Haiya! Putriku harta ini semua milikmu! Em tidak ada yang akan mengambil milikmu.. harta ini ibumu juga tak akan memintanya ya hohoho..!sudah-sudah !Simpanlah saja baik-baik sendiri ya" Jawab sang ayah merasa malu
("Sial! Sejak kapan nandira si jalang kecil ini menjadi lebih pintar dan berani membangkang?!") Batin lucia kesal. Nandira memberi isyarat ke penjaga agar semuanya melanjutkan mengikuti perintahnya.
"Kalau begitu putri akan beristirahat di kamar putri pamit undur diri dulu.. ayah ibu" nandira pun pergi meninggalkan mereka dengan wajah puas sedangkan ibu tiri dan adik tiri nandira memasang wajah masam sangat kesal hingga ingin mengamuk ayahnya ..
sang ayah juga sedikit lesu karena tak kebagian harta itu
"Ck! Tuan anda terlalu memanjakan anak itu! lihatlah anak ini sejak insiden jatuh ke danau saat itu .. dia sudah mulai jadi bertingkah! Saat ini perusahaan keluarga kita bahkan sedang di ambang kehancuran tapi dia malah ingin bersenang-senang dengan hartanya sendiri!!dasar tak tahu malu! Huhuhu tuan lakukan sesuatu dongg!" Rengek nyonya cindar tak terima
("Hemm benar juga! Sejak kejadian itu tiba-tiba sikap putriku ini berubah drastis dia seperti orang yang berbeda") batin brawijaya
"Haish! apa guna nya mempermasalahkan itu sekarang, Istriku aku tahu tapi kita tidak bisa menyinggungnya sekarang! Kelangsungan hidup keluarga kita masih bergantung padanya!" Ucap brawijaya
("Jalang kecil ini! Hanya dari beberapa patah kata saja yang dia ucapkan sudah berhasil membuat suamiku tak berpihak padaku.. apakah sihirnya mulai melemah?! Aku harus membuat ritual membakar dupa untuk persembahan lagi nanti") batin ny cindar
"Huh!" Ny cindar dan anaknya pergi dengan perasaan kesal!Di dalam kamar nandira
"Wah nona hebat sekali hari ini!tak hanya membuat nona kedua mendapatkan karmanya.. kini nona bisa mengambil hak-hak nona sendiri.. hihi tapi pelayan ingin tahu Dari mana nona tahu bahwa gaun menari itu bermasalah?" Tanya pelayan haitang heran
"Adik rubah kecilku ini ingin menjebakku.. tak hanya ingin mempermalukanku dia bahkan berani menaburkan taburan bubuk memabukkan di baju itu! Jadi aku sengaja membuka kotaknya secara terbalik dan menjatuhkannya tepat di wajahnya dengan begitu bubuk beracun itu sudah terhirup sepenuhnya olehnya.. hihi Menurutmu apakah dia pantas mendapat balasannya" tanya nandira
"Tentu saja nona! Orang itu sangat jahat pada nona.. tentu saja pantas mendapatkan karmanya!" Jawab haitang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments