__________________________
⚠️fake scene! terdapat adegan kekerasan pada bab ini⚠️
Tak lama kemudian, mereka tiba di suatu ruangan dan disana sudah ada dua orang, lelaki dan perempuan dengan ekspresi wajah yang nampak takut.
Ren Zafran Dirgantara
...
Nathan Kaivandra Raynard
wih, mainan baru
Giselle Zevandra Isadora
haha, dua pula
Auryn Athaya Queensha
nama mereka?
Erzabell Gleoviska Leora
Rembulan Cahyana Arunima dan Kalan Andakka Abiyasa, dua-duanya sama-sama anak kelas IPA empat
Albiru Sky Geovander
sebelas?
Erzabell Gleoviska Leora
ya
Ren Zafran Dirgantara
ini apa ya?
Albiru Sky Geovander
lihat saja
Auryn Athaya Queensha
hai Bulan, ih kenapa takut? kita cuma mau main-main loh
Rembulan Cahyana Arunima
...
Auryn menatap yang lainnya, Giselle tersenyum lalu menarik tangan Bulan untuk duduk di sofa tepi ruangan.
Ren yang tak paham dengan semua ini hanya diam sembari memperhatikan semuanya.
Melody Verlyn Keyvara
main salon salonan yuk
Melody tersenyum smirk, tangannya bergerak mengambil catokan rambut yang di meja rias yang memang ada di sebelah sofa itu.
Rembulan Cahyana Arunima
...
Rembulan Cahyana Arunima
(mampus lah gua, kenapa harus gua sih?)
Ren Zafran Dirgantara
...
Ren Zafran Dirgantara
mereka ngapain?
Namun pertanyaannya tak dijawab.
Auryn beralih mengambil catokan dari tangan Melody.
Auryn Athaya Queensha
sebelum dipakai, harus di tes dulu ini sudah panas apa belum
Auryn menarik tangan kanan Bulan, dengan senyuman smirk ia menempelkan bagian panas pada catokan itu ke tangan kanan Bulan.
Rembulan Cahyana Arunima
AAAAAAAA
Ren Zafran Dirgantara
...
Ketika Bulan memberontak, Melody dan Giselle dengan cepat menahannya, sementara Abell sibuk merekam sembari tertawa.
Setelah puas, barulah Auryn melepaskannya, dapat terlihat luka pada tangan kanan Bulan dengan jelas.
Ren Zafran Dirgantara
(luka bakar?)
Entahlah, tapi tiba-tiba Ren teringat pada kata dokter yang mengatakan kalau terdapat luka bakar pada tangan Rina.
Ren mengepal kuat tangannya, ia memperhatikan mereka semua nampak tenang bahkan menikmati semua itu, kecil Bulan yang kesakitan dan Kalan yang ketakutan.
Albiru Sky Geovander
udahlah, biarin cewek-cewek main salon salonan itu
Albiru Sky Geovander
kita main sendiri aja
Nathan Kaivandra Raynard
basket seru nih
Elang Reygan Maheswara
boleh juga
Elang Reygan Maheswara
ayo bro, gak usah takut napa
Elang langsung merangkul bahu Kalan membawanya ke sini ruangan lain.
Ren tak tau itu ruangan apa, yang jelas ruangan itu cukup luas, sisi kanan terdapat beberapa sofa dan meja, sementara sisi kiri terdapat ring basket.
Kalan Andakka Abiyasa
...
Edwin Axellano Mahendra
oy, murid baru
Edwin melempar bola basket ke arah Ren, untungnya Ren dengan sigap menangkapnya.
Edwin Axellano Mahendra
sini
Dengan ragu, Ren berjalan mendekat ke arah mereka.
Edwin Axellano Mahendra
lo lempar bola itu, ke arah orang itu ... yang kencang
Edwin menunjuk ke arah Kalan yang menundukkan kepalanya.
Nathan Kaivandra Raynard
yang kencang ya, sampai kena
Ren Zafran Dirgantara
...
Elang Reygan Maheswara
kenapa diam?
Ren masih menggenggam bola itu, melihat Kalan yang ketakutan membuatnya teringat hal yang pernah terjadi di masa lalunya.
Ren langsung melempar bola itu, bukan ke arah Kalan melainkan ke arah ring basket.
Setelah itu ia langsung pergi tanpa mengatakan apapun.
Edwin Axellano Mahendra
lah, pergi dia?
Albiru Sky Geovander
dia gak minat
Kalan menatap Ren yang pergi keluar dari ruangan itu.
Ren Zafran Dirgantara
stres orang-orang itu
Ren langsung menghentikan langkahnya saat notifikasi pesan masuk ke ponselnya.
Ketika di cek ternyata nomor asing yang mengirimnya pesan.
Comments
art_zahi
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
2025-08-08
0