Terjebak

Setelah yakin semuanya pergi dan hanya ada Acha, satu suster dan baby zia perlahan namun pasti Acha mulai menyusui bayi mungil itu dan seperti dugaannya jika baby zia begitu kehausan hingga begitu semangat menghisap asi yang Acha berikan padanya.

" maaf Bu, tapi apa ibu sudah memikirkan akibat yang mungkin terjadi setelah apa yang mba lakukan saat ini " ucap suster itu yang tak ingin Acha sampai kehilangan untuk kedua kalinya anak yang iya urus.

" saya tidak tau sus, tapi yang saya tau naluri keibuan saya tak mengizinkan saya untuk mengabaikan bayi ini seolah ada ikatan yang tak bisa saya gambarkan dengan kata kata.

Acha meringis menahan sakit saat hisapan baby zia begitu keras hingga membuat Acha hanya bisa menggigit bibir bawahnya agar suara kesakitannya tak terdengar oleh orang lain.

" suster boleh panggilkan semuanya " ucap Acha yang baru saja selesai menyusui baby zia bahkan saat ini baby zia sudah terlelap dalam pelukannya.

" baik " ucap suster tadi yang langsung memanggil Rangga, Bu Tita dan juga pak Nata yang masih setia menunggu Acha.

" bapak ibu bisa masuk " ucap suster sambil memberi jalan pada semuanya agar bisa masuk ke ruangan bayi dimana Acha masih menggendong baby Zia.

" sus tolong letakkan baby Zia di tempat tidur karena saya ingin melihat jenazah anak dan suami saya " ucap Acha yang langsung menatap ke arah Bu Tita untuk membantunya dan membawanya pergi dari ruangan itu.

" maaf kamu mau kemana ?" tanya Rangga yang tak ingin kehilangan Acha bukan karena mulai tertarik pada Acha tapi karena tak ingin harus merawat baby Zia seorang diri.

" saya harus melakukan kewajiban saya baik sebagai seorang istri maupun sebagai seorang ibu untuk anak yang tak bisa bertahan di dunia yang keras ini " ucap Acha.

" saya ikut karena kesepakatan kita belum selesai " ucap Rangga yang tetap pada tujuannya ingin menjadikan Acha ibu susu untuk putrinya.

" terserah " ucap Acha yang tetap menuju ruang jenazah dimana Pandu berada.

Perlahan namun pasti akhirnya Acha sampai di ruangan yang tak pernah ingin Acha datangi seumur hidupnya tapi semua itu hanya tinggal angan karena mau tidak mau suka tidak suka Acha harus masuk ke ruangan itu dimana anak dan suaminya ada di sana.

" mba Acha yakin ?"

" apa mba Acha kuat ?" tanya Bu Tita dan pak Nata berbarengan.

" Acha harus kuat Bu " ucap Acha yang yakin akan melihat wajah kedua orang yang sangat iya cintai untuk terakhir kalinya sedangkan Rangga hanya diam memperhatikan jasad yang bisa Rangga tebak adalah suami dari wanita yang ada di hadapannya.

" Putra Pandu Askara "

Degg

Rangga mematung saat tau siapa suami wanita yang iya inginkan menjadi ibu susu untuk putrinya, kesal, marah dan iba bercampur menjadi satu saat tau jika bukan hanya dirinya yang di khianati oleh pasangan mereka masing masing tapi Rangga semakin yakin jika Acha tak tau apa yang sudah suaminya lakukan di belakangnya selama ini.

" apa suami mba ini bekerja di PT ASTRIK ?" tanya Rangga yang hanya ingin memastikan jika dirinya tak salah orang.

" apa bapak kenal dengan mas pandu ?" tanya pak Nata.

" hanya sekedar tau pak " ujar Rangga yang harus bisa menutupi apa yang iya rasakan saat melihat jasad Pandu yang tak lain putra selingkuhan istrinya.

Acha tenggelam dalam kesedihannya saat melihat wajah suami dan anak yang baru saja iya lahirkan hingga membuat Acha tak sadarkan diri karena ternyata Acha tak sekuat yang iya katakan.

" bawa mba ini ke ruangannya dan tolong segera urus pemakaman suami dan anaknya" ucap Rangga yang tak ingin terlalu lama melihat wajah laki laki yang sudah merusak kebahagiaannya.

Suster pun langsung membawa Acha kembali ke ruang rawat inap agar Acha bisa istirahat dengan baik karena memang tubuh Acha yang masih sangat lemah, berbeda dengan Rangga, Bu Tita dan pak Nata yang malah berdebat atas apa yang Rangga katakan.

" maaf pak, apa bapak saudara atau kerabat mba ini ?" tanya Rangga pada pak Nata.

" saya tetangganya tapi kami sudah menganggap Acha seperti anak kami sendiri " ucap Bu Tita yang langsung menjawab apa yang Rangga tanyakan pada suaminya.

" tolong urus pemakaman suami dan anaknya mba "

" Acha " ucap Bu Tita saat laki laki yang bahkan berani meminta Acha menjadi ibu susu untuk putrinya tapi tak tau nama dari wanita yang akan iya mintai tolong.

" ya, tolong urus pemakaman suami dan anaknya mba Acha dan untuk mba Acha biar menjadi tanggung jawab saya selama di rumah sakit ini " jelas Rangga.

" bagaimana bisa saya mempercayakan mba Acha pada orang yang bahkan tidak kami kenal bahkan mba Acha juga tidak kenal sama anda !" ucap pak Nata yang tetap harus berpikir realistis jika tidak semua orang baik di dunia ini.

" mungkin saya tidak sebaik yang bapak ibu pikir tapi saya bisa di percaya karena saya tau bagaimana rasanya di khianati oleh orang yang kita sayang " jelas Rangga.

" lagi pula saya tidak akan membawa pergi mba Acha kemana pun sampai kalian kembali ke rumah sakit ini dan kalian sendiri yang memberi izin pada saya untuk membawa Acha ke rumah saya sebagai seorang ibu susu untuk putri saya " jelas Rangga.

" dan jika saya berbohong, alamat rumah saya ada di rumah sakit "

" bapak dan ibu bisa melaporkan saya ke kantor polisi jika saya membawa kabur mba Acha " jelas Rangga lagi.

" baiklah, kami pulang dan tolong jaga mba Acha sampai kami kembali " ucap Bu Tita yang harus membantu suaminya mengurus pemakaman Pandu dan juga bayi Acha.

Setelah berhasil meyakinkan Bu Tita dan juga pak Nata untuk mengurus pemakaman, Rangga pun mulai mengurus pemindahan kamar untuk baby Zia agar bisa satu ruangan dengan Acha karena Rangga yakin akan menjadikan Acha ibu susu untuk putrinya dan jika perlu Rangga akan memaksa Acha untuk mau menjadi ibu susu untuk baby Zia.

Hampir lima belas menit Acha tak sadarkan diri dan betapa terkejutnya Acha saat kembali membuka mata Rangga duduk di sofa tak jauh dari posisinya saat ini.

" kamu sudah sadar ?" tanya Rangga sambil berjalan menghampiri Acha dan duduk samping tempat tidur Acha tanpa rasa sungkan.

" dimana Bu Tita dan suaminya ?" tanya Acha yang tak melihat tetangganya di ruangan.

" mereka sedang mengurus pemakaman suami dan anak mu karena tak mungkin jika kamu yang mengurus semuanya saat kondisi mu seperti saat ini "

" jadi nanti setelah semuanya selesai dan setelah kondisi mu sudah semakin stabil, kita akan pulang ke rumah ku karena mulai saat ini dimana ada kamu disitu ada baby Zia "

" apa kamu paham ?"

✍️✍️✍️ apa Acha akan mengikuti apa yang Rangga katakan untuk ikut ke rumahnya ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!