SBDST 3.

Sudah seperempat jam Sena berdiri mematung seraya menunduk, menunggu sang bos yang masih sibuk dengan pekerjaannya. Sena melirik Tracker melalui ekor mata, asisten pribadi sang bos itu hanya diam membisu, membuat Sena tak berani bertanya apalagi memulai untuk membuka suara.

Tapi, mau sampai kapan mereka berdiri seperti ini. Kaki Sena mulai merasa kesemutan. Sena ingin memberikan kode pada Tuan Tracker agar pria itu bersuara. Karena Elvano terlihat seperti tak menyadari keberadaan mereka, atau lebih tepatnya tak menganggap mereka ada. Elvano hanya terus fokus pada gawai yang sedari tadi ia utak atik. Entah apa yang dilakukan pria tampan itu, mungkinkah membalas ribuan chat wanita yang masuk ke dalam ponselnya.

"Tuan, Nona Sena ada di sini."

Akhirnya kau membuka suaramu juga, Tuan Tracker. Sena merasa lega dan reflek mengangkat wajahnya.

Elvano yang mendengar suara Tracker itu juga mengangkat wajahnya, hingga tatapan elangnya beradu dengan netra indah milik Sena.

Sena pun memberikan senyuman.

"Keluarlah!" ucap Elvano memberi perintah yang seketika melenyapkan senyuman di wajah Sena. Ia diusir? Astaga! Lalu kenapa tadi dia diminta masuk?

Tanpa berpikir dua kali, dan dengan rasa kesal, Sena langsung berbalik, melangkah menuju pintu untuk keluar, lalu pulang.

"Kau mau ke mana?" Suara berat, terdengar begitu khas itu menghentikan langkah Sena.

Menekan ego, Sena pun memutar tubuhnya kembali dan tersenyum manis pada Elvano, tak lupa ia juga menunduk kecil, menunjukkan rasa hormat. "Bukankah tadi, Tuan yang meminta saya untuk keluar? Jadi saya akan segera keluar."

"Ck! Ternyata kau juga bodoh!"

What? Sena melotot. Elvano mengatainya!

"Yang aku minta keluar itu, Tracker. Kau tidak melihatnya?" Elvano menggerakkan kepala agar Sena memeriksa sekilingnya—apakah masih ada Tracker di ruang kerjanya itu?

Ke mana hilangnya Tuan Tracker? batin Sena ketika menyadari ketiadaan Tracker. Kapan asisten pribadi itu pergi? Bukankah beberapa saat yang lalu masih berdiri diam di sisinya?

Sena lekas mengesampingkan pertanyaan itu saat melihat Elvano bangkit dari tempat duduknya. Pria tampan itu melangkah dengan penuh percaya diri, mengitari meja dan berhenti tepat berhadapan dengannya.

Elvano melipat tangan di dada, posturnya yang tinggi dan tegap membuatnya terlihat begitu dominan. Dengan gerakan yang santai, ia mendudukan sedikit dirinya di sisi meja, menyilangkan kaki panjangnya ke depan, dan menatap Sena.

"Kau bisa bela diri? tanya Elvano.

Sena terperangah, tidak hanya karena pertanyaan itu, tapi juga pada setiap gerakan yang Elvano lakukan, pria itu tidak pernah gagal menghipnotisnya.

Lagi, Sena jatuh lebih dalam pada pesona seorang Elvano Abraham; pria gagah berperawakan menarik, dengan tipikal wajah di atas rata-rata sekaligus berkharisma. Tipe wajah yang mendefinisikan bahwa; tak semua orang bisa memiliki dan menyentuhnya.

Sena menarik napas, berusaha mengendalikan diri. Ia harus profesional saat bekerja, meski alasannya terdampar di perusahaan NAV Corp adalah karena memang ingin mendekati Elvano.

"Bisa, Tuan."

Elvano mengangguk saat mendengar jawaban Sena. Ia menegakkan tubuh dan membawa langkah panjangnya.

Tanpa diduga, Elvano bergerak cepat, menarik pergelangan Sena, memutarnya dan ingin menjatuhkan wanita itu. Namun, saat Sena hampir jatuh, ia berhasil mencengkram lengan Elvano, membuat Elvano menunduk hingga tubuh Sena pun tertahan dan tatapan mata mereka bertabrakan, nyaris tanpa jarak, membuat keduanya terpaku dalam keheningan.

Sena merasakan degub jantungnya semakin kencang, sementara Elvano menatap Sena dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sena meremat pelan lengan Elvano saat merasakan pegangannya tak mampu lagi tuk bertahan. Tangannya terlepas dan tubuh Sena mulai jatuh. Namun, Elvano lebih cepat; ia meraih pinggang wanita itu dan membawa Sena masuk ke dalam pelukan.

"Kau ternyata lebih berbahaya daripada yang kukira," ucap Elvano berbisik di telinga Sena.

Elvano menarik Sena untuk berdiri sempurna. Wajahnya tak menggambarkan ekspresi apapun, berbanding terbalik dengan Sena yang sudah memerah karena tersipu sekaligus merasa malu.

Mereka tak pernah berdekatan sebelumnya, Sena tak pernah berhubungan langsung dengan sang atasan mengenai pekerjaan karena posisinya yang bukanlah sekertaris utama. Tapi, kondisi ini sangat tidak baik untuk kesehatan jantung Sena. Ia hanya terus menunduk, merasakan degup jantungnya yang masih berdetak kencang.

"Keluarlah. Latih tinjumu dengan samsak selama seminggu ini. Akan ada perjalanan bisnis di akhir pekan," perintah Elvano dengan penjelasan mengenai pekerjaan yang sama sekali tidak Sena pahami.

Elvano berbalik, kembali ke kursi kerjanya, membuat Sena yang sudah mengangkat wajah tak dapat melihat ekspresi pria itu. Sena menunduk sekali lagi, dan setelahnya segera keluar dari ruangan sang atasan.

Mengerti atau tidak tentang pekerjaan, itu urusan nanti, yang terpenting saat ini adalah mencari pasokan udara sebanyak-banyaknya untuk mengisi ruang paru-parunya yang terasa sesak, serta menetralisir degub jantung yang tidak bisa diam.

"Hahhh!" Elvano melonggarkan dasinya yang terasa mulai mencekik. Ruang kerjanya juga tiba-tiba terasa panas. "Seni bela diri apa itu tadi?" tanya Elvano heran. Wajahnya yang memerah terlihat mengerut dalam, memikirkan apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Sena.

Sebenarnya Elvano berniat ingin menguji pertahanan Sena, tapi gerakannya sendiri ternyata membuatnya terjebak dalam perasaan aneh yang tidak ia mengerti. Elvano jatuh, tanpa tahu alasan mengapa ia bisa jatuh.

"Keputusanku pasti sudah tepat."

Pria yang biasanya memiliki keyakinan tak tergoyahkan itu kini tampak ragu. Tapi ia lekas menepisnya, Elvano berulang kali meyakinkan diri jika keputusannya untuk memilih Sena sebagai pendampingnya sudah tepat.

Tanpa menyadari bahwa keputusan ini bisa saja menjadi blunder terbesar dalam hidupnya, sebuah langkah yang bisa mengubah jalan hidup seorang Elvano Abraham untuk selamanya.

Terpopuler

Comments

irandia

irandia

semngat Thor lanjut terus 😅

2025-08-08

1

✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐

✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ💐Sunshine💐

engap ya sen rasanya, tenang ini masih permulaan🤣🤣

2025-08-09

1

Ƒ૨ơɳͳіɛƦ🍁

Ƒ૨ơɳͳіɛƦ🍁

tapi akoh dukung ke blunderan mu bos🤣🤣🤣

aduh mana si figuran yang menjabat sekretaris utama, tak nampak😂 bener2 figuran beliau🤣
sabar Bianca 😂 sabarrrrrr

2025-08-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!