"Cepat lari!" Teriakan itu pecah dari kerumunan yang berhamburan di halaman, langkah kaki mereka bergemuruh seolah mencoba mengalahkan gemuruh hooves kuda hitam yang mendekat.
Xie Zhan menoleh, matanya melebar melihat binatang itu melesat ke arahnya tanpa ampun.
Song Zhiwan berdiri kaku, wajahnya pucat, dan jantungnya berdegup keras, tapi tubuhnya belum sempat bergerak menghindar.
"Hati-hati!" Xie Zhan berteriak, segera menendang tanah hanya untuk berlari ke arah Song Zhiwan dan Guan Shiqing.
Namun, naluri membawanya kepada Guan Shiqing, bukan Song Zhiwan—gadis yang hendak dia lamar.
Teriakan panik kembali terdengar dari kejauhan, "Kuda itu ketakutan!"
Lulu yang terperangkap dalam tubuh Song Zhiwan menatap Xie Zhan dengan mata membelalak, dadanya sesak saat melihat langkah pria itu menuju gadis lain, tepat seperti adegan yang pernah dia saksikan dari layar TV.
Perih yang menusuk hati itu milik Song Zhiwan, pemilik asli tubuh ini—bukan dirinya.
Ketika kuda hitam itu hampir menyambar dirinya, tiba-tiba sesosok gagah berbalut jubah biru muncul, merengkuh tubuhnya erat. Tubuh mereka berputar bersama di tengah kekacauan—dunia serasa melambat, hanya detik yang mengikat mereka dalam bahaya.
Tatapan terkejut Song Zhiwan bertemu dengan pria misterius itu, keduanya terpaku dalam diam.
Akhirnya, kuda hitam itu berhasil dijinakkan. Namun, Nyonya Qin menatap sinis ke arah Xie Zhan dan Guan Shiqing yang masih berpegangan tangan, bibirnya mengerut penuh ketidaksenangan.
Kesadaran kembali pada Song Zhiwan, dia segera melepaskan pelukan pria asing itu, menarik napas berat hanya untuk menenangkan gejolak dalam dada.
Xie Zhan belum sepenuhnya menyadari bahwa tindakannya tadi terlalu impulsif, dia menatap Guan Shiqing dengan cemas, bibirnya terbuka dan bertanya dengan rasa khawatir yang membuat suaranya serak. "Apa kamu baik-baik saja?"
Di sisi lain, Song Zhiwan melirik mereka dengan sorot mata dingin yang menusuk, seperti menahan amarah yang siap meledak.
Guan Shiqing segera menarik tangannya dari genggaman Xie Zhan, wajahnya memerah malu dan penuh penyesalan menghadapi situasi canggung itu.
Xie Zhan akhirnya tersadar, dia melangkah cepat mendekati Song Zhiwan, perlahan mengulurkan tangannya untuk menyentuh tangan gadis itu. "Zhiwan, apa kamu baik-baik saja? Tadi debu berterbangan, aku salah mengenali orang ...." Suaranya terbata-bata, takut membuat situasi makin canggung.
Namun, tanpa basa-basi, Song Zhiwan menepis tangan itu dengan kasar hingga Xie Zhan tersentak, raut wajahnya berubah bingung dan sedikit terluka.
"Zhiwan, maaf," ucap Xie Zhan dengan wajah yang menyiratkan rasa bersalah.
Tatapan Song Zhiwan tetap lembut, tetapi sorot matanya seakan mengukir kedalaman tajam penuh arti. "Aku baik-baik saja," katanya pelan, "Terima kasih pada Tuan Muda Xie yang sudah ‘menyelamatkan’ Guan Shiqing."
Mendengar kata-kata itu, Guan Shiqing langsung berlutut di depan Song Zhiwan dengan kepala menunduk. "Putri, ini semua salah pelayan yang tidak bisa menjaga Putri dengan baik. Mohon hukum saya, Putri."
Suara Guan Shiqing rendah dan penuh penyesalan, menghormati sekaligus menghindari kemarahan yang tersembunyi di balik sikap Song Zhiwan.
"Hukuman akan dibahas nanti," ujar Song Zhiwan dengan suara dingin tanpa ada secercah belas. Matanya yang tajam menatap lurus ke arah Guan Shiqing. "Tuan Muda Xie baru saja menyelamatkanmu dengan nyawanya sendiri. Kamu seharusnya berterima kasih secara pribadi."
Xie Zhan dan Guan Shiqing saling bertukar pandang penuh makna, rasa canggung dan beban terasa jelas di udara.
Dengan tubuh yang bergetar sedikit, Guan Shiqing menundukkan kepalanya dan perlahan memutar tubuhnya, lalu jatuh bersujud di hadapan Xie Zhan.
Xie Zhan terkejut dan ingin menghentikan Guan Shiqing, tetapi dia sadar terlalu banyak mata yang mengawasi. Akhirnya, dia hanya bisa membiarkan momen itu berlalu, menerima penghormatan dari wanita yang selama ini dicintainya.
"Terimakasih, Tuan Muda Xie." Di dalam hatinya, Guan Shiqing merasa seperti ada bara api yang membakar. Rasa terpaksa dan sakit hati bercampur jadi satu ketika harus tunduk seperti ini di depan pria yang juga mencintainya.
Song Zhiwan menarik napas dalam, bibirnya membentuk senyum dingin yang nyaris tanpa getar. Di balik wajah itu, suara hatinya bergumam tajam, ‘Xie Zhan, di depan Guan Shiqing, kamu selama bertahun-tahun berulang kali mencoba berbagai cara menunjukkan cinta dan kesetiaan padaku. Pasti sangat menyakitkan, bukan? Wajar kalau kamu membenci pemilik asli dan seluruh Kediaman Pangeran Qin.’
Tiba-tiba, denting ceria suara Momo menggelegar di benaknya. "Selamat, Host ... kamu mendapatkan 20 poin karena berhasil menyulut emosi Guan Shiqing dan Xie Zhan!"
Seketika, suasana hati Lulu yang awalnya murung berubah ceria. "Jadi, aku hanya perlu membuat mereka marah untuk mendapatkan poin, ya?" pikirnya.
"Benar, Host," balas Momo, suaranya hanya bisa didengar oleh Lulu.
"Itu sangat mudah," kata Lulu sepele, tidak menduga misinya akan semudah ini.
Dia pikir, mengumpulkan poin perlu strategi dan akan membutuhkan banyak usaha.
Kembali ke realitas, Song Zhiwan melihat wajah-wajah tegang sekitar, terutama Xie Zhan yang tampak kebingungan dengan perubahan sikapnya.
Dengan tekad mengalir dalam dirinya, Song Zhiwan menatap Nyonya Qin dengan fitur wajah yang tajam. "Ibu, pelayan ini tidak menjaga tuannya dengan baik. Menurut aturan di kediaman, bagaimana seharusnya dia dihukum?"
Xie Zhan terkejut, menatap tak percaya pada Song Zhiwan. Biasanya, gadis itu sangat murah hati; tidak pernah mempersoalkan kesalahannya atau pun Guan Shiqing. Ada rasa sakit dan kebingungan yang mendalam di matanya.
"Penjaga, bawa mereka keluar. Masing-masing dipukul dua puluh kali dengan tongkat." Suara Nyonya Qin bergema, lugas dan tanpa ampun.
"Putri." Guan Shiqing juga terkejut melihat Song Zhiwan, dia ingin mengeluh.
Namun, Xie Zhan sudah lebih dulu mewakilinya.
“Yang Mulia, tenangkan diri Anda.” Xie Zhan mengatupkan kedua tangannya, mencoba meredakan ketegangan yang semakin meningkat. “Kuda hitam yang menabrak putri adalah kuda yang saya gunakan untuk mengantarkan hadiah pertunangan. Semua ini adalah kesalahan saya, mohon Yang Mulia memaafkan para pelayan ini.”
Suara Xie Zhan penuh harapan, tetapi di dalamnya tersimpan satu niat yang lebih mendalam—meminta pengampunan untuk Guan Shiqing—wanita yang sedang mengandung anaknya.
Song Zhiwan mendengus sinis, sebuah reaksi yang mencerminkan betapa terluka hatinya. “Karena itu, silakan Tuan Muda Xie kembali membawa semua hadiah itu,”
Xie Zhan terhenyak, kata-kata Song Zhiwan terasa seperti sebuah palu yang menghancurkan harapannya. “Zhiwan, apa maksudmu?” tanyanya, nada tak percaya memekik dalam suaranya, “Apa kamu bermaksud membatalkan pertunangan?”
“Tuan Muda Xie, aku dan kamu belum pernah bertunangan. Bagaimana bisa ada pembatalan pertunangan?” tegas Sharapannya, suaranya tajam bagaikan keris yang siap menyambar.
Xie Zhan merasa duniannya bergetar, dia berbalik mengajukan pertanyaan dengan nada meminta kepastian, “Bukankah kita sudah sepakat sebelumnya? Setelah aku lulus dengan gelar sarjana, aku akan datang ke rumahmu untuk melamar.”
“Tuan Muda Xie, putriku adalah Putri Chang Le yang secara pribadi dianugerahkan oleh Kaisar. Dia adalah wanita terhormat dengan latar belakang keluarga yang jelas. Bagaimana mungkin ada perjodohan pribadi denganmu?” suara Nyonya Qin menggema seperti petir yang membelah langit terang, suaranya sarat dengan nada merendahkan.
Suasana hening di halaman mendadak dipenuhi ketegangan, Xie Zhan merasa terjebak di antara dua lautan emosi—cinta dan kewajiban.
Dia berdiri di sana, menghadapi kata-kata Nyonya Qin yang seperti duri tajam.
Namun, jiwanya mencari harapan ke arah Song Zhiwan yang hanya berdiri dengan tatapan dingin, seolah dunia di sekelilingnya tiada berpengaruh.
Di dalam hatinya, Song Zhiwan berjuang melawan rasa sakit yang menggerogoti.
“Jika kamu mencemarkan nama baik putriku lagi, aku tidak akan mengampunimu!” seru Nyonya Qin dengan nada mengancam, yang membuat Xie Zhan mundur selangkah dan jantungnya berdebar kencang.
Xie Zhan terdiam. Di satu sisi, dia ingin melindungi Guan Shiqing secara terbuka. Tapi di sisi lain, dia harus mempertahankan hubungannya dengan Song Zhiwan demi mendapatkan masa depan yang cerah.
Guan Shiqing yang masih berlutut merasakan beratnya situasi yang mengikat mereka semua, dia membuka mulut demi menyadarkan Song Zhiwan. "Putri, bukankah Anda sering mengatakan pada pelayan ini bahwa Anda sudah lama mencintai Tuan muda Xie dan tidak akan menikahi orang lain selain dia? Kenapa tiba-tiba berubah pikiran hari ini?"
Akan tetapi, perkataannya hanya membawa kemarahan.
"Lancang!" seru Nyonya Qin, suaranya bergema di halaman dipenuhi ketegangan. "Para majikan sedang bicara di sini, apa hakmu sebagai pelayan untuk menyela?"
Guan Shiqing segera menunduk, perasaan takut menghimpit hatinya.
"Seret dia keluar dan hukum dengan 40 pukulan!" seru Nyonya Qin lagi, tanpa ampun dan tidak berbelas kasih.
"Ampun, Wangfei! Saya tidak akan berani lagi, Wangfei," ujar Guan Shiqing, nadanya penuh penyesalan.
Harapan masih menyala di dalam dirinya, Guan Shiqing berpaling kepada Song Zhiwan dengan tatapan cemas, berharap ada belas kasih di mata putri yang dia layani sejak kecil. "Putri, ampuni saya. Saya tidak akan berani lagi. Putri ...."
Xie Zhan menyaksikan semua yang terjadi dengan perasaan hancur, hatinya bergetar menyaksikan Guan Shiqing harus menerima siksa yang begitu menyakitkan.
Dia merasa terjebak di antara keinginan untuk membantu dan ketakutan akan konsekuensi dari tindakannya.
Song Zhiwan menahan senyum puas saat suara Momo terus bergema di telinganya, bersaing dengan teriakan putus asa Guan Shiqing.
"Arghh... Wangfei, ampuni saya!" Guan Shiqing berteriak, air mata menetes di pipinya.
Di benak Song Zhiwan, suara Momo menggema penuh kemenangan. "Selamat, Host ... poinmu bertambah 50."
Guan Shiqing kembali meraung kesakitan dan memohon, "Putri, tolong pelayan ini ...."
Namun, setiap teriakannya seolah menjadi musik kemenangan bagi Song Zhiwan, disambut suara ceria Momo yang bergemuruh di dalam kepala. "Selamat, Host ... poinmu bertambah 50."
Dengan setiap pukulan yang mendarat di tubuh Guan Shiqing, suara Momo yang penuh keceriaan ikut berdendang di benak Song Zhiwan, seolah merayakan penderitaan sang pelayan malang.
Dua suara yang bertolak belakang—rintihan Guan Shiqing dan sorakan Momo—menjadi simfoni aneh yang membuat Song Zhiwan hanyut dalam kenikmatan sendiri.
"Zhiwan, kamu terkejut hari ini. Masuk dan beristirahatlah, Ibu akan mengirimkan tabib Kekaisaran untuk memeriksamu." Suara lembut Nyonya Qin menyadarkan Song Zhiwan.
Song Zhiwan mengangguk pelan, matanya sekilas menyapu Xie Zhan dengan dingin, lalu menatap pria yang baru saja menyelamatkannya. "Tuan, terima kasih," ucapnya singkat sebelum melangkah pergi.
Nyonya Qin sempat mengikuti, tetapi sebuah pikiran menghentikannya. Dengan nada tajam, dia memerintahkan, "Penjaga, kembalikan semua hadiah pertunangan ini ke kediaman Xie!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
zylla
Astaga, naambah lagi poinnya? 🤣🤣🤣🤣
2025-08-09
1
zylla
Nyonya Qin, aku padamuu
2025-08-09
1
zylla
Hahahahah ditolak
2025-08-09
1