Sahabat Online, Musuh Sekolah
Hati yang Salah Login
Grasak-grusuk dari luar kelas.
Pasti ulah si kembar—tepatnya, Ifanta.
Ifanta
Kenapa nih? Muka lo kusut banget?
Zanza terlihat menahan emosi.
Jeje
Tadi ada gangguan dikit… dari Juan. Biasalah.
Ifanta dan Ifanda langsung paham.
Nama Juan saja sudah cukup menjelaskan semuanya.
Zanza
Gue kesel banget sama tuh cowok!
Ucapnya dengan nada meledak
Jeje mengangguk paham.
Dari mereka berlima, cuma Jenia yang sekelas sama geng Juan.
Di sisi lain, di kelas Juan…
Jenia
Udah sarapan belum, beb?
Sudah jadi rahasia umum—Jenia itu pemuja Asa si "kulkas berjalan".
Penolakan? Bukan hal baru buat Jenia.
Jenia
Jeni bawain sandwich, mau nggak, beb?
Asa berdiri dari duduknya, lalu melangkah keluar kelas.
Kulkas kedua ikut bersuara—Dio dan Asa itu 11-12, sama aja.
Jawaban Jenia masih konsisten. Dari dulu, 'gak akan'.
Jeje dan Dio langsung ikut menyusul keluar.
Marka - teman Juanda. Ia menatap Jenia, tangannya menyentuh pipi Jenia lembut.
Jenia
Belum. Untuk saat ini... belum.
Marka menghela napas pelan, mengangguk, lalu ikut keluar kelas.
Author
Ada apa ni kok pegang-pegang pipi?
Comments