Semakin Dekat

Pagi yang cerah ini Erlando tengah bersiap ke rumah sakit, dia akan memberanikan diri menemui Alana duluan. Emil, asisten Erlando datang sambil berlari ke ruang kerja bossnya.

"Boss, semalam ada kecelakaan yang melibatkan kakaknya Alana, ini boss! Bahkan banyak media yang sudah memberitakannya."

Erlando segera melihat isi video itu "Ya ampun, apa kakaknya_"

"Tidak boss. Namun wanita yang bersama kakaknya Alana meninggal. Dan...satunya lagi_"

"Kenapa Emil?"

"Dia buta boss. Dan sekarang dokter sedang mencari donor mata untuk pasien itu." Ucap Emil.

-

-

Setelah seminggu ini keluarga Alana sibuk merawat kedua kakaknya dan segala dramanya. Kini Alana dan para dokter sibuk mencari info tentang donor kornea mata.

"Dimana aku harus mencari donor mata buat kak Zena?" Alana mengadahkan kepalanya dan memejamkan matanya, sungguh dia lelah sekali.

Di balik pintu ada Erlando yang mengintip, dia menunggu celah supaya bisa masuk ke keluarga Dewantara. "Aku akan menolongmu, Alana. Tunggu aku!" Erlando pun pergi dari sana.

Tanpa Alana ketahui, Erlando ternyata sudah menghubungi dokter Dika yang menangani kakak iparnya. Bahwa Erlando akan mendonorkan mata almarhumah istrinya.

Alana mendapat kabar dari dokter Dika, bahwa ada pendonor yang akan mendonorkan kornea matanya. Alana pun segera memberitahu keluarganya saat sarapan pagi.

Bagai angin segar akhirnya kakak iparnya Alana akan segera mendapatkan donor kornea matanya. Seperti biasa Alana akan disibukan dengan pekerjaannya sebagai dokter. Tak terasa pendonor itu akan menemui kakak iparnya.

Sepulang Alana bekerja, dia melihat ada 2 mobil dihalaman rumahnya. Ketika dia masuk, ternyata ada dokter Dika dan satu orang asing yang sepertinya adalah pendonornya. Dia menghampiri pertemuan itu, dan cukup ketus pada pendonor itu.

-

-

-

Setelah berdiskusi masalah ini dan kedua belah pihak telah menandatangani berkas persetujuan operasi, Erlando dan dokter Dika pamit pulang. Namun mereka pisah mobil. Tak disangka mobil Alana menghalangi mobil Erlando.

Alana dengan langkah kesal menghampiri Erlando, dia akan memindahkan mobilnya. "Bisa minggir enggak? Aku mau pindahin mobil?" Ketus Alana.

"Setahu saya, keluarga Dewantara menjungjung tinggi sopan santun nona." Celetuk Erlando "Maksudnya? Om pikir aku enggak sopan gitu?" Alana sudah bersedekap dada.

"Kamu makin cantik dan mempesona Alana." Gumam Erlando dalam batinnya.

Erlando mendekati Alana dengan jarak yang cukup dekat dengan jantung yang berdebar. Mata Erlando menelisik wajah cantik Alana.

"Saya bukan om kamu. Umur saya juga enggak setua itu nona." Erlando tersenyum dengan sangat manis.

Membuat Alana sedikit gugup. "Ii-iya maaf, sanaan, aku mau lewat!" Alana buru buru masuk ke mobil dan memindahkan mobilnya.

Dia keluar dari mobil dan lari masuk kerumah. "Hahaha lucu banget, sayang aja jutek! Akhirnya aku bisa lebih dekat melihat wajah kamu." Ucap Erlando sembari masuk mobil.

-

-

Tak terasa waktu operasi mata kakak iparnya telah tiba, ketika Alana pulang kerja, ada kabar yang cukup membuat dia sedikit shock.

"Gimana Zen, kamu udah siap untuk operasi?" Tanya papih Al pada menantunya itu, yaitu kakak iparnya Alana, Zenata.

"Insya Allah siap pih." jawab Zena dengan lembut.

"Bagus! Papih sudah carikan dokter terbaik yang akan mengoperasi mata kamu, dan nanti juga Erlando akan ikut bergabung dengan dokter Lee." Lanjut papih Al sembari mengunyah makanannya.

"Dia kan cuma pendonor pih, ngapain pakai ikut segala?" ketus Alana yang heran mendengar papihnya.

"Erlando dokter spesialis mata, dia punya reputasi yang sangat baik. Dia juga akan ikut mendampingi dokter Lee yang akan mengoperasi Zena!"

DEG

Alana sedikit terkejut ternyata selain pengusaha Erlando juga sama dengannya yaitu dokter. "Kamu kenapa Al?" Tanya mamih Aleesya.

"Enggak kok mih!"

-

-

FLASHBACK

BRUK

"Awww lihat lihat donk kalau jalan." Gerutu Alana. Ketika tatapan mereka bertemu ternyata Erlando yang tak sengaja menabrak Alana.

"Maaf nona, saya enggak sengaja. Ada yang luka?" Tanya Erlando dengan lembut.

"Enggak kok!" Jawab Alana dengan ketus dia juga langsung merapihkan pakaiannya. Ketika Alana akan pergi, ternyata ada seorang pria yang menghampiri Alana. Erlando hanya menyaksikan mereka berdua.

"Siapa lelaki itu?" Gumam Erlando batinnya. Dia masih memperhatikan Alana.

"Alana, kenapa kamu menghindar terus!" ucap seorang pria bernama Asraf yang ingin meraih lengan Alana.

Namun Alana malah berlari dan menghampiri Erlando, berlindung dibelakangnya. Dia bingung dengan sikap Alana, namun dia senang juga Alana mendekatinya.

"Aku udah bilang, jauh-jauh kak, lebih baik kakak pergi jangan ganggu aku lagi. Aku...aku udah tunangan sama mas Erlan? Iya kan mas?" Alana dengan tatapan memohon sembari memegang lengan Erlando.

Seperti diberikan lampu hijau, Erlando akan memanfaatkan moment ini agar bisa lebih dekat dengan Alana, wanita pujaan hatinya. Tangan Erlando refleks memeluk pinggang Alana dan mencium kening Alana didepan Asraf.

Betapa terkejutnya Alana dengan perlakuan Erlando. Ingin rasanya dia menendang pria tuir ini. Kalau bukan karena Asraf, Alana sudah pasti membogem Erlando.

"Al kamu...?"

"Lebih baik anda pergi, jangan ganggu tunangan saya!" Ucap Erlando dengan tegas, dia pun menggenggam erat tangan Alana dan pergi dari sana.

-

-

Sesampainya diruangan Alana, dia menghempaskan tangan Erlando. "Om jangan macam-macam yah! Tadi kan cuma pura-pura!" gerutu Alana.

"Hahaha kamu sendiri yang mulai nona. Oke...karena kamu bilang tadi kita tunangan, gimana kalau kita tunangan beneran." ucap Erlando dengan tatapan mautnya. Alana mundur hingga terpojok.

"Aku teriak nih, sana enggak?!"

"Oke, aku akan pergi. Kita ketemu 3 hari lagi nona."

"Maksudnya?"

Erlando pamit dari sana sembari tersenyum manis dan memberanikan diri membelai wajah Alana. Sementara Alana masih diam seperti patung mendapat perlakuan manis dari Erlando.

-

-

-

Seusai makan Alana ke kamarnya dia merebahkan dirinya dan menatap langit langit. "Argh kenapa sih mesti dia? Pasti sekarang dia lagi ngerasa bangga, iyuhh sebel." Gerutu Alana.

DRRRTTTT DRRRTTT DRRRRRTTTT

Alana menoleh ke nakas, dia melihat ponselnya yang bergetar, ternyata ada telepon masuk. Namun dia enggan menjawabnya, terlebih yang menghubunginya adalah mantan pacarnya dulu, yaitu Calvin.

"Ngapain sih nelepon mulu? Udah punya istri juga." Alana membanting ponselnya ke kasur, dia pun berjalan menuju balkon kamarnya dan merenung disana.

Siapa sangka ada seseorang dari jauh sedang melihat Alana. Erlando bagaikan stalker yang hampir tiap hari memandangi Alana di balkon.

"Ingin sekali aku memelukmu Alana, entah kenapa sejak pertemuan pertama itu, aku makin tak bisa melupakanmu?" Gumam Erlando didalam mobilnya.

-

-

Akhirnya hari yang dinanti tiba, operasi mata kakak iparnya akan dilaksanakan hari ini. Alana menyelesaikan dulu pekerjaannya. Bagaimana pun juga dia masih punya tanggung jawab. Dan orang tuanya pun tak masalah.

Erlando baru datang dan langsung menghampiri Alana. "Doain saya yah, tunanganku...!" Ucap Erlando sembari menyentuh ujung hidung Alana gemas.

Semua anggota keluarga melongo atas apa yang di ucapkan Erlando barusan. "Ja-jangan di dengerin! Gitulah duda karatan hehehe!" Alana seperti tertangkap basah dia gelagapan.

"Duduk sayang, kamu pucat mukanya!" Kata mamih Aleesya. Alana pun duduk disebelah mamihnya.

Episodes
1 Pria Misterius
2 Terjebak Masa Lalu
3 Semakin Dekat
4 Tersengat Listrik
5 Di Jodohkan?
6 Perkenalan Alana & Eshan
7 Memporak-porandakan Hatiku
8 Sugar Daddy ?
9 Masa Lalu Jessica
10 Kamu Harus Jadi Milikku ~Eshan
11 Salah Paham
12 Kepergian Alana
13 Pencarian Alana
14 Alana Dan Erlando Selamat
15 Siapa Om Revan?
16 Pertemuan Terakhir
17 Malam Ini ?
18 Di Gigit Nyamuk
19 Berhasil Menjebol Gawang
20 Main Bola
21 Janda Gatel
22 Dendam Masa Lalu
23 Alana Terkapar
24 Menunggu Alana
25 Masih Menunggumu
26 Merindukan Alana
27 Tak Direstui
28 Dendam Semakin Besar
29 Bentuk Pertanggung Jawaban
30 Aku Istrimu !
31 Setia Sampai Akhir
32 Alana Kabur
33 Permohonan Vino
34 Hilang Kepercayaan
35 Diam Dan Pergi Menjauh
36 Pencarian Alana
37 Kesakitan Erlan
38 Cinta Tapi Benci
39 Sore Yang Indah
40 Membuka Hati Kembali
41 Sudah Di Luar Batas
42 Kembali Bersama
43 Morning Sickness
44 Terjerat Cinta Duda
45 Saling Memaafkan
46 Hari Bahagia Alana & Erlando
47 Kebencian Sonya
48 Kejahatan Sonya
49 Kejahatan Sonya.2
50 Tak Pernah Menyerah
51 Asraf Sudah Gila !
52 Penyekapan Alana
53 Kesakitan Alana
54 Tidak Bisa Kabur !
55 Perlawanan Alana
56 Misi Penyelamatan
57 Kehilangan Anak Yang Diharapkan
58 Rasa Trauma
59 Norwegia ?
60 Berdamai Dengan Masa Lalu
61 CEMBURU
62 Salah Paham Lagi
63 Ketakutan Erlando
64 Babymoon
65 Mikhayla Lana Agathias
66 Kebahagiaan Alana dan Erlando
67 Aqiqah Mikhayla
68 Kecelakaan Atharya
69 Pernikahan Tak Terduga
70 Kekhawatiran Seorang Suami Sekaligus Ayah
71 Rencana Liburan
72 Liburan Ke Jepang
73 Bahagia Selamanya
74 EXTRA PART 1
75 EXTRA PART 2
76 EXTRA PART 3
77 EXTRA PART 4
78 EXTRA PART 5
79 EXTRA PART 6
80 EXTRA PART 7
81 EXTRA PART 8
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Pria Misterius
2
Terjebak Masa Lalu
3
Semakin Dekat
4
Tersengat Listrik
5
Di Jodohkan?
6
Perkenalan Alana & Eshan
7
Memporak-porandakan Hatiku
8
Sugar Daddy ?
9
Masa Lalu Jessica
10
Kamu Harus Jadi Milikku ~Eshan
11
Salah Paham
12
Kepergian Alana
13
Pencarian Alana
14
Alana Dan Erlando Selamat
15
Siapa Om Revan?
16
Pertemuan Terakhir
17
Malam Ini ?
18
Di Gigit Nyamuk
19
Berhasil Menjebol Gawang
20
Main Bola
21
Janda Gatel
22
Dendam Masa Lalu
23
Alana Terkapar
24
Menunggu Alana
25
Masih Menunggumu
26
Merindukan Alana
27
Tak Direstui
28
Dendam Semakin Besar
29
Bentuk Pertanggung Jawaban
30
Aku Istrimu !
31
Setia Sampai Akhir
32
Alana Kabur
33
Permohonan Vino
34
Hilang Kepercayaan
35
Diam Dan Pergi Menjauh
36
Pencarian Alana
37
Kesakitan Erlan
38
Cinta Tapi Benci
39
Sore Yang Indah
40
Membuka Hati Kembali
41
Sudah Di Luar Batas
42
Kembali Bersama
43
Morning Sickness
44
Terjerat Cinta Duda
45
Saling Memaafkan
46
Hari Bahagia Alana & Erlando
47
Kebencian Sonya
48
Kejahatan Sonya
49
Kejahatan Sonya.2
50
Tak Pernah Menyerah
51
Asraf Sudah Gila !
52
Penyekapan Alana
53
Kesakitan Alana
54
Tidak Bisa Kabur !
55
Perlawanan Alana
56
Misi Penyelamatan
57
Kehilangan Anak Yang Diharapkan
58
Rasa Trauma
59
Norwegia ?
60
Berdamai Dengan Masa Lalu
61
CEMBURU
62
Salah Paham Lagi
63
Ketakutan Erlando
64
Babymoon
65
Mikhayla Lana Agathias
66
Kebahagiaan Alana dan Erlando
67
Aqiqah Mikhayla
68
Kecelakaan Atharya
69
Pernikahan Tak Terduga
70
Kekhawatiran Seorang Suami Sekaligus Ayah
71
Rencana Liburan
72
Liburan Ke Jepang
73
Bahagia Selamanya
74
EXTRA PART 1
75
EXTRA PART 2
76
EXTRA PART 3
77
EXTRA PART 4
78
EXTRA PART 5
79
EXTRA PART 6
80
EXTRA PART 7
81
EXTRA PART 8

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!