Ibu Rudi memandang Alze dengan curiga, tapi tidak mengatakan apa-apa. "Baiklah, kalau begitu. Kalau kamu ingin bertemu dengan Pak Rudi, kamu bisa mencarinya di tempat tongkrongan," kata ibu itu sambil menutup pintu rumahnya.
Alze merasa bahwa ia harus mencari tahu lebih lanjut tentang kegiatan Pak Rudi. Ia tidak percaya bahwa Pak Rudi hanya pergi nongkrong dengan teman-temannya.
"Tidak ada Buk, tapi saya ada melihat pak Rudi ke rumah sebelah," kata Alze dengan suara yang rendah. "Sebelah? Rumah Nina?" tanya ibu itu mengerutkan keningnya, tampak tidak percaya. "Iya Buk," angguk Alze dengan serius.
"Kamu yang bener lah? Masa dia ke rumah Nina, kan Nina ada suaminya juga," kata ibu itu tak percaya, sambil menggelengkan kepala. "Ayo ikut saya," ucap Alze, sambil mengajak ibu itu untuk melihat bukti.
Ibu itu pun mengikuti Alze ke belakang rumah, dan ketika mereka melihat jejak kaki yang jelas terlihat, ibu itu menjadi emosi dan ingin marah. Namun, Alze langsung menutup mulut ibu itu dengan tangannya, memberi isyarat agar tidak menimbulkan suara.
"Jangan berisik, Buk," bisik Alze, sambil memandang ibu itu dengan serius. Ibu itu mengangguk, masih terlihat marah dan kecewa. Mereka berdua berdiri di sana, menatap jejak kaki yang membuktikan bahwa Pak Rudi memang ada di rumah Nina.
Tiba-tiba, ibu itu menarik napas dalam-dalam dan berbicara dengan suara yang rendah, "Aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi." Alze mengangguk, dan mereka berdua memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang hubungan antara Pak Rudi dan Nina.
Mereka pun kembali ke tempat semula, dan Alze mulai menjelaskan rencananya. "Begini Buk, ibuk pura-pura datang ke rumah Nina sambil membawa kucing dan saat di depan rumah Nina, ibu lepaskan kucing itu. Nah, dari jendela, biar saya yang tangkap pak Rudi," kata Alze dengan senyum licik.
Ibu itu memandang Alze dengan kagum, "Kamu benar-benar pintar, Alze." Lalu, ibu itu mengangguk setuju, "Baik, aku setuju. Aku akan melakukan apa yang kamu katakan."
Ibu itu terlihat penuh dengan tekad, "Aku tidak akan membiarkan suami aku berbuat seperti ini tanpa konsekuensi. Aku akan menunjukkan kepadanya bahwa aku tidak bodoh."
Alze tersenyum, "Jangan khawatir, Buk. Saya akan membantu ibu untuk menangkap pak Rudi basah. Ibu hanya perlu melakukan apa yang saya katakan."
Mereka berdua berencana untuk melakukan aksi mereka saat itu juga.
Ibu itu membawa kucing peliharaannya datang ke rumah Nina dari depan, sementara di jendela Alze sudah menunggunya. Alze membawa tali yang telah diberikan oleh ibu itu sebelumnya, jika nanti Pak Rudi tertangkap, Alze harus langsung mengikatnya.
Tok! Tok! Tok! "Permisi!" ucap Ibu itu mengetuk pintu rumah Nina dengan keras. Tapi tidak ada sahutan dari dalam. Ibu itu tidak menyerah, ia terus mengetuk pintu rumah Nina secara terus menerus sampai Nina membuka pintu rumah tersebut.
Dan akhirnya pintu rumah Nina terbuka, terlihat Nina pura-pura baru bangun tidur. "Oh Bu Beti, ada apa ya?" tanya Nina sambil menguap, mencoba untuk terlihat tidak bersalah.
Ibu itu tersenyum, "Oh Nina, aku hanya ingin bertanya tentang kucingku yang hilang. Aku melihatnya di sekitar rumahmu, jadi aku ingin tahu apakah kamu melihatnya?" kata Ibu itu sambil melepaskan kucing peliharaannya.
Kucing itu langsung berlari ke arah jendela, dan Alze yang sudah siap di sana langsung melihat ke dalam rumah. Ia melihat Pak Rudi yang sedang berusaha untuk bersembunyi, tapi Alze sudah siap untuk menangkapnya.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments