Sahabat Baru

Pagi hari nya, di rumah Tn. Alex.

Kring, kring, kring, suara telpon rumah berbunyi.

Tn. Alex yang berada di dapur segera berjalan ke ruang tengah, menghampiri tempat telpon itu dan mengangkat panggilannya.

“Assalamu’alaykum,” suara seseorang di sebrang sana.

“Wa’alaykumussalam, maaf dengan siapa ya?” jawab Alex.

“Al, ini aku Hito.”

“Oh Hito, kukira siapa pagi-pagi begini sudah menelponku, ada apa To?” tanya Alex.

“Minggu depan aku akan berkunjung kerumahmu dan aku akan bawa anak sulungku untuk bertemu dengan anak gadismu.”

“Oke siap To, berkunjunglah kemari dan kita bahas rencana kita waktu itu," uap Alex sambil tersenyum.

“Baik Al, titipkan salamku untuk anak gadismu itu, bilang padanya kalau calon mertuanya minggu depan akan menemuinya," ucap Hito di sebrang sana dengan sedikit tawa.

“Baiklah nanti akan ku sampaikan.”

“Ya sudah terimakasih Al, Assalamu’alaikum.”

“Sama-sama To, Wa’alaikumussalam.”

Tak lama kemudian Fira turun meniti tangga, menghampiri Ayahnya yang sekarang sedang duduk di meja makan.

“Pagi Ayah,” sapa Fira dengan senyuman, dan menghampiri Ayahnya lalu ikut sarapan bersama.

“Fir, minggu depan keluarga Tuan Hito mau berkunjung ke sini, kamu ga ada acara kan?” tanya Alex, sambil menyeruput segelas susu.

“Oh Paman Hito sahabat Ayah itu ya, emh... minggu depan Fira gak ada acara apa-apa ko Yah, ya paling pagi harinya Fira mau ngecek toko dulu," jawab Fira, sambil mengoleskan selai cokelat di atas roti yang ia pegang.

“Baiklah kalau begitu nanti kamu harus dandan yang cantik, kalau perlu pergi ke salon untuk di makeup!”

“Kenapa harus berdandan seperti itu yah?” tanya Fira dengan heran.

“Nanti Tuan Hito kemari sekeluarga dan anak sulungnya bakalan papa jodohin sama kamu," ucap Alex dengan santai.

“Uhuk uhuk.” Fira yg sedang melahap roti nya tersedak karena mendengar ucapan Ayahnya, dan dengan sigap Ayahnya mengambilkan air putih untuk Fira. Fira pun segera meminumnya.

“Pelan-pelan makannya," ucap Alex.

“Tunggu, tunggu ... Ayah bilang mau jodohin anaknya paman Hito sama aku?” tanya Fira dengan kaget.

“Iya, jadi Minggu depan kamu akan bertemu dengan calon mertua sekaligus calon suamimu. Makanya nanti kamu harus dandan yang cantik ya sayang.”

“Astagfirullah Ayah... kenapa mendadak seperti ini? bahkan Fira ga tau kalau Ayah mau menjodohkan Fira," ujar Fira tidak menyangka.

“Sudahlah, nanti kamu juga pasti suka sama anaknya Tuan Hito dia baik dan tampan loh,” goda Alex kepada anak nya.

“Tapi Yah... Fira kan masih kuliah, lagi pula Fira tidak mau dijodoh-jodohin Yah!” gerutu Fira dengan wajah memelas dan mata yang berkaca-kaca.

“Kalaupun kamu masih kuliah, kan tidak apa-apa. Malahan banyak juga kan orang-orang yang sudah menikah tapi tetap bisa melanjutkan kuliahnya, lagi pula kamu kuliah kelas karyawan, tidak setiap hari pergi ke kampus.”

Fira memang mengambil kuliah kelas karyawan karena ia juga harus mengatur waktu untuk mengurus tokonya, jadi dalam seminggu hanya 2 kali ia pergi kuliah. Dan selebihnya ia gunakan waktunya untuk mengurus toko kue milik nya.

“Tapi Yah... Fira belum siap buat nikah."

“Makanya siap-siap dari sekarang! Biar minggu depan kamu udah siap,” ucap Alex dengan santai

“Argh! Ayah," rengek Fira.

“Sudah sana berangkat kuliah, nanti kesiangan lagi!” ucap Alex sambil menyodorkan tangannya agar Fira menyalaminya.

Kemudian Alex pun pergi ke kantornya, dan Fira berangkat kuliah dengan wajah yang ditekuk dan bibir manyun bagai tutut India.

***

Sesampainya di kampus, Fira duduk di kursi depan kelasnya itu, kemudian Selly dan Merry menghampirinya.

“Hey, kenapa pagi-pagi wajahmu sudah masam begitu? kayak abis direndam jeruk, asem," ucap Selly seraya mendudukan tubuhnya di samping Fira.

“Iya bener, kemana mentari pagi ceria, yang biasa kau pasang di wajahmu itu?” timpal Merry yang berdiri di depan Fira.

Karena tak biasanya Fira datang ke kampus dengan wajah cemberut, bahkan sahabatnya itu lebih sering melihat wajah ceria Fira. Dan mungkin baru kali ini mereka melihat wajah Fira semendung itu.

“Sudahlah kita masuk kelas saja, bentar lagi dosennya masuk," ucap Fira tak bersemangat.

“Baiklah, kamu berhutang penjelasan sama kita," jawab Sely dan Merry berbarengan.

“Iya nanti pulang aku jelasin semuanya, udah yuk masuk kelas.” Fira dan kedua temannya itu pun segera masuk ke dalam kelas.

***

Sementara itu di gedung Cleon Company, di ruang kantor tertinggi, terkhususkan hanya untuk presdir pemilik perusahaan. Ya, siapa lagi kalau bukan Bara Sebastian pemilik perusahaan Cleon Company.

Di ruang kerjanya Bara sedang menunggu kliennya datang, dia ditemani oleh Dion, sekretaris sekaligus sahabatnya.

Tak lama kemudian terdengar dering telpon di ruangan itu.

“Iya suruh masuk saja!” ucap Bara, yang memegang telpon, dan menaruhnya kembali.

Tok tok tok, suara ketukan pintu terdengar.

“Masuk!” teriak Bara.

Pintu pun terbuka, dan terlihatlah seorang wanita, yaitu asistennya Bara, dan di belakangnya ada dua orang lelaki.

Bara berdiri menatap dan tersenyum kepada dua lelaki itu.

“Silakan Pak masuk," ucap asisten itu mempersilakan.

Dua orang lelaki itu masuk kedalam ruangan Bara, dan Bara mempersilakan mereka untuk duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut, sementara asisten tadi pergi ke ruangannya kembali.

Disapanya kedua lelaki itu, dan sepertinya Bara mengenal salah satu dari lelaki itu.

“Sepertinya aku pernah melihat dia, tapi dimana ya. Oh iya dia lelaki yang kemarin berbincang dengan adikku,” gumam bara dalam hati.

Dua lelaki itu ialah Adit dan Tuan Hendra (Ayah Adit). Mereka adalah kliennya Bara, Kemudian mereka pun melanjutkan pembicaraan bisnis mereka. Dan setelah kurang lebih 1 jam mereka berbincang, Adit dan Tuan Hendra pun berpamitan kepada Bara, dan tentu saja hasil dari perbincangan itu ialah terjadinya ikatan bisnis yang akan mereka jalin bersama.

***

Dosen mengakhiri pelajarannya, dan pergi meninggalkan kelas. Semua Mahasiswa yang ada di dalam kelas ikut keluar, karena memang sudah waktunya jam pulang.

Dan tinggalah 3 orang di dalam kelas itu, siapa lagi kalau bukan Fira, Selly dan Merry.

“Fir ayo cerita, kamu kenapa tadi pagi?” tanya Selly.

“Tapi janji ya kalian jangan bilang sama siapa-siapa cukup kita bertiga yang tahu," ujar Fira.

“Iya, ayo cerita!” ucap Sely, dan Merry berbarengan.

“Ayahku mau ngejodohin aku,” jawabnya dengan memasang wajah sendu.

"Apa!" Selly.

“Serius lo fir, trus lo terima gitu perjodohannya?” tanya Merry begutu kaget.

“Ya mau gimana lagi, sekalinya aku nolak pun Ayah akan tetap maksa aku buat nikah sama anak sahabatnya itu.”

“Kenapa Ayahmu mau ngejodohin kamu Fir?” tanya Selly penasaran.

“Gak tahu, ayah cuma bilang kalau lelaki yang mau di jodohin sama aku itu lelaki baik.”

“Ya pasti baik lah, masa Ayah kamu mau jodohin kamu sama orang jahat. Tuh tukang siomay di kantin aja baik. Baik itu kan mengandung arti luas,” ucap Merry.

“Hem... sudahlah, aku mau pulang dulu sekalian mau ke toko dulu, ingat ya kalian jangan bilang siapa-siapa!” tegas Fira sambil berdiri.

“Iya iya tenang saja, kita bakal jaga rahasia kamu kok,” ucap Merry.

Dan mereka bertigapun bergegas untuk pulang. Sedangkan Fira ia mampir dulu ke toko kue nya untuk sekedar mengecek keadaan di sana..

Setibanya di Zupa Cake (Toko kue milik Fira, dinamai Zupa Cake karena, ia mengambil nama Zupa dari nama Ibu nya). Fira masuk ke dapur, tempat dimana kue nya diolah, oleh beberapa karyawannya.

“Assalamu’alaikum semuanya,” ucap Fira, sambil nyender di pintu dapur.

Beberapa karyawannya menoleh dan menjawab salam Fira.

“Oh iya, Mba Siti kesini dulu,” panggil Fira pada salah satu karyawannya.

“Ada apa Non Fira?” jawab Siti, seraya menghampiri Fira.

“Oh iya saya mau minta rekapan penjualan kue minggu kemarin ya, nanti nota penjualannya taruh di meja ruang kerja saya aja ya."

“Baik Non, nanti saya antarkan ke ruangan non Fira," jawab Siti.

Kemudian Fira berjalan kedepan etalase, dan dia melihat seorang gadis seumuran Bima datang menghampirinya.

Dengan memasang wajah manis dan senyuman lebar Fira menyapa gadis itu.

“Selamat sore Nona, mau mencari kue apa?” tanya Fira kepada gadis itu.

“Sore Kak, saya mau beli cup cake dua sama kue kelapanya lima,” balas Lisa sambil tersenyum kepada Fira.

Ya gadis yang membeli kue itu adalah Lisa, sebenarnya Lisa sudah sering membeli kue di Zupa Cake, hanya saja ini pertemuan pertama antara Lisa dan Fira. Karena biasanya pegawainya lah yang melayani Lisa. Tapi karena sore ini pegawai yang biasa berjaga di depan sedang solat ashar, maka Fira lah yang melayani Lisa.

“Kak pegawai baru ya?” tanya Lisa, kepada Fira. Karena ia baru melihatnya.

“Eh dek Lisa, Non Fira ini pemilik toko kue ini dek,” seloroh Siti, yang berjalan dari dapur menuju etalase, sambil membawa beberapa kue yang masih hangat di atas nampan.

Sedangkan Fira ia hanya tersenyum sambil sibuk mengantongi kue pesanan Lisa.

“Oh maaf, saya enggak tahu, soalnya saya baru lihat, ternyata pemilik toko kue ini masih muda ya dan cantik pula,” ucap Lisa tersenyum seraya melihat ke arah Fira.

“Kamu ini bisa aja Dek, baru pulang sekolah ya Dek?” tanya Fira.

“Iya Kak baru pulang, oh ya Kak Fira, aku sering loh mampir kesini buat beli kue Kakak, soal nya kue Kakak enak-enak dan keluarga aku juga suka, apalagi Kakakku dia paling suka sama kue kelapa yang kakak jual,” tutur Lisa dengan polos nya.

“Alhamdulillah kalau kamu dan keluargamu suka kue buatan saya,” jawab Fira sambil tersenyum, dan menyodorkan bingkisan kue pesanan Lisa tadi.

“Berapa total nya kak?”

“55 ribu Dek.”

Kemudian Lisa pun menyodorkan uang lembar 100 ribu. Dan Fira pun memberikan kembaliannya.

Lisa hendak keluar dari toko kue itu, tapi tiba-tiba turun hujan begtu lebat, yang membuat Lisa mengurungkan niat nya untuk pulang.

“Yah.. hujan,” keluh Lisa sambil menatap butiran air hujan yang turun membasahi bumi.

“Hujan dek, ayo sini masuk, berteduh aja dulu di sini!” ajak Fira.

“Iya Kak, aku numpang berteduh dulu ya di sini.” Lisa mendudukkan tubuhnya di atas bangku yang berjajar di toko itu.

“Jangan di situ, nanti kena angin dari luar, mending ikut ke ruang kerja saya aja yuk, di situ," ajak Fira, sambil menunjuk ke arah ruang kerjanya.

Lisa pun mengiyakan dan ikut masuk ke ruang itu membuntuti Fira, dan merekapun duduk mengobrol sambil di selingi candaan yang membuat satu sama lain tertawa.

Tiba – tiba obrolan mereka terhenti karena mendengar dering handphone milik Lisa. Lisa pun izin mengangkat panggilan masuk dari kakaknya itu.

Selesai berbicara dengan kakaknya via handphone Lisa melanjutkan kembali obrolannya dengan Fira.

“Kak Fira, aku sangat senang bisa bertemu Kakak, ternyata Kakak orang nya asyik. Aku bahkan tidak mempunyai teman yang senyaman ini, tapi bersama Kak Fira aku merasa nyaman dan Kakak orangnya humble,” ucap Lisa dengan jujur.

Karena memang Lisa ini tidak mempunyai teman dekat, bahkan di sekolahpun teman yang mau bergaul dengannya bisa dihitung jari, terlebih karena Lisa orangnya cuek dan jika mengobrol dengan teman sekolahnya hanya sebatas obrolan tugas sekolah dan selebihnya Lisa tidak peduli. Tapi ketika ia berbincang bersama Fira ia merasakan ada kenyamanan tersendiri.

“Kak Fira, aku boleh nanya sesuatu sama Kakak enggak?” ucap Lisa dengan ragu.

“Iya boleh, asal jangan nanya yang susah, soalnya semalem enggak belajar haha,” jawab Fira dengan sedikit gurauan diiringi tawa kecil.

“Kak Fira, mau gak jadi teman aku?” tanya Lisa.

“Gak mau,” balas Fira dengan wajah datar.

Lisa yang mendengarnya merasa kecewa, sehingga membuat wajah cerianya sedikit layu. Dan Fira yang melihat ekspresi dari Lisa ia hanya tertawa kecil.

“Aku hanya bercanda Dek. Ayo kita berteman kalau perlu jadi sahabat,” ucap Fira tersenyum ceria sambil mengangkat tangan dan menyembulkan kelingkingnya.

“Benarkah, kita bersahabat?” tanya Lisa yang terlihat bahagia mendengar kata-kata Fira. Ia pun ikut mengaitkan jari kelingkingnya di kelingking Fira.

“Sahabat," ucap Fira dan Lisa berbarengan dengan ukiran senyum yang menghias wajah ceria mereka.

Mereka pun saling bertukar nomor handphone. Dan tak lama kemudian sebuah klakson mobil terdengar berulang kali.

“Ah, sepertinya Kakak ku sudah sampai, Kak Fira aku pulang dulu ya, aku dijemput sama Kakakku” ucap Lisa.

“Ya sudah ayo aku antar ke depan,” tawar Fira.

Merekapun berjalan ke depan dan ternyata benar sebuah mobil mercy hitam sudah terparkir di halaman toko milik Fira.

Fira berdiri di dekat etalase kue dan Lisa pun segera menghampiri mobil itu kemudian masuk ke dalam mobil. Kemudian kaca mobilpun terbuka, dan dari kejauhan Lisa melambaikan tangan kepada Fira dengan senyuman hangat. Fira pun membalas lambaian Lisa dan tersenyum padanya. Dan tak lama mobil itu pergi menjauh, menghilang dari pandangan Fira.

***

Sesampainya di rumah keluarga Hito. Lisa dan Bara masuk kedalam. Kemudian mereka merebahkan tubuh di atas sofa yang berada di ruang Tv.

“Mana Dek, kue kelapanya?” tanya Bara.

“Oh iya, ini.” Lisa mengeluarkan bingkisan kue dari ranselnya.

Bara pun mengambil bingkisan itu, kemudian mengeluarkan kue kelapa yang ia inginkan dari tadi. Dan melahapnya dengan rakus.

Sementara Lisa ia menikmati cup cake kesukaannya dengan lahap.

“Kak Bara tahu gak?”

“Enggak,” timpal Bara pada Lisa yang belum selesai berbicara.

“Yeh....” sewot Lisa.

"Aku punya teman baru loh, dia orang nya baik, ramah, terus asyik. Dan apa Kakak tahu? Temanku ini sudah memiliki toko kue, dia juga masih muda tapi benar-benar berbakat bikin kue,” tutur Lisa dengan wajah ceria bahagia.

“Siapa? Temen sekolahmu?” tanya Bara penasaran, karena tak biasanya ia melihat adiknya itu bercerita mengenai teman-temannya dengan wajah sumringah seperti itu.

“Bukan, aku dan dia baru kenal tadi sore di toko, dia juga masih kuliah, tapi sambil berbisnis juga, dia namanya Fira, pemilik toko Zupa Cake.”

“Oh ya apa Kakak tahu? resep-resep kue nya itu ia dapat dari Ibunya, tapi sayang Ibunya Kak Fira sudah meninggal. Tapi aku kagum dengan Kak Fira, di usianya yang masih muda, ia bisa mengatur waktu antara kuliah dan berbisnis," sambungnya.

Sedangkan Bara hanya mengangguk dan terus menikmati kue kelapanya, tanpa menghiraukan perkataan adik nya yang sedari tadi tak henti-hentinya membicarakan Fira.

.

.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

apakah jadi jodoh firakah kakaknya Lisa?

2023-12-24

0

Ummy Elliza

Ummy Elliza

semangat terus dek

2021-05-09

0

al - one ' 17

al - one ' 17

iy kaya alana jesslyn ken, cmn bedanya klo ken makannya g rakus 😁 tp disini mah bara makan kue nya rakus 🤣

2021-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Penekanan
3 Sahabat Baru
4 Pertemuan
5 Getaran
6 Terkejut
7 Cincin
8 Teman SMP
9 Gaun Pengantin
10 Pemandangan Pagi
11 Kotak Cincin
12 Rindu
13 Malam Yang Dirindukan
14 Apel
15 Pernikahan ( Part 1 )
16 Pernikahan ( Part 2 )
17 Tidur Satu Ranjang
18 Di Tinggal Sendirian
19 Larangan
20 Pindahan
21 Jangan Merasakan
22 Akan Mencari Tahu
23 Siapa Wanita Itu
24 Perjanjian di Atas Kertas
25 Khawatir
26 Jangan Pergi
27 Sedikit Peduli
28 Tidurlah
29 Pesta Pertunangan
30 Panggilan Khusus
31 Wajah Monster
32 Melihat Pesan
33 Menyuapi
34 Mengobati
35 Tertarik Padanya
36 Ciuman Pertama
37 Semakin Menjauh
38 Raina Veer Nanda
39 Masakanmu Tidak Enak
40 Bodoh Sekali
41 Kenapa Menangis
42 Seperti Anak Kecil
43 Memanas
44 Masih Istriku
45 Seperti Harry Potter
46 Fira & Raina
47 Bunga Untuk Pacar
48 Aku Sudah Menikah
49 Pertemukan Dengan Dia
50 Pelukan Hangat
51 Memanggil Sayang
52 Menagih Janji
53 Lipstik di Bibirmu
54 Rencana Liburan
55 Pelukan Raina
56 Jatuh Pingsan
57 Mengacau
58 Mengganggu Saja
59 Tepati Janjimu Besok
60 Undangan
61 Upik Abu
62 Kau Menghancurkannya
63 Bermain Drama
64 Jangan Membahas Dia
65 Bertanya Mengenai Bara
66 Aku Masih Muda
67 Tersenyum Manis
68 Gaun Lingerine
69 De Gooyer Windmil
70 Festival
71 Jangan Menahan Nafas
72 Malam Yang Syahdu
73 Mandi Bersamamu
74 Alasan Saja!
75 Si Cantik Rai
76 Berdansa Romantis
77 Biarkan Saja!
78 Dasar Pelit
79 Seribu Cara
80 Payah Sekali
81 Aku Mau Keadilan
82 Masa Depan Kita
83 Tidak Khawatir
84 Coster Diamond
85 Bicara Omong Kosong
86 Belum Bisa Mencintaiku
87 Memilih Fira
88 Kau Harus Membayarnya
89 Fira Beruntung Sekali
90 Mengikuti Bara.
91 Sulit Mengontrol Perasaan
92 Membuang Perasaan Ini
93 Kau Benar-Benar Mencintaiku
94 Mendorong Fira
95 Sudah Tidak Waras
96 Kau Bara Bukan Dion
97 Tenanglah Dulu
98 Ide Cemerlang Dion
99 Menjaga Bukan Merawat
100 Bersandiwara Saja
101 Apa Harus Sesakit Ini
102 Pengungkapan Cinta
103 Sesosok Wanita
104 Tolong Jelaskan Semuanya
105 Bara Jadi Kang Cilok
106 Dimana Fira
107 Mengatai Gendut
108 Pesan Romantis
109 Pengakuan Bara
110 Apa Pertanyaannya?
111 Ayo Menikah
112 Aku Bukan Bonekamu
113 Memancing Emosiku
114 Hukuman Memalukan
115 Makanan Bukan Ciuman
116 Fira & Fitri
117 Ujungnya Aku Juga
118 Cemburu Dengan Bima
119 Wanita di Depan Pintu
120 Ingin Berlibur
121 Liburan Telah Tiba
122 Dion & Merry
123 Satu diantara Dua
124 Lelaki Mana Paham
125 Tespek
126 Berapa lama lagi?
127 Fira Terjatuh
128 Tumpahan Sup Panas
129 Bisa Berbagi
130 Kabar Menyakitkan
131 Aku Beda Dari Yang Lain
132 Bisakah Diam Sejenak
133 Di Buntuti
134 Memanfaatkan Keadaan
135 Aku Capek
136 Selalu Saja Merepotkan
137 Menuju Akhir
138 Kejutan Untuk Fira
139 Mungkin Jodoh
140 Tamu Tak Terduga
141 Bukan Pasangan
142 Lamaran
143 Empat Wanita Heboh
144 Jangan Ditolak
145 Tunangannya?
146 Pesta Pertunangan
147 Gagal Ciuman
148 Suapi Aku
149 Masih Calon Bukan Suami
150 Rencana Mayang
151 Couple
152 Hallo Baby
153 Epilog (Beneran Tamat)
154 Terima Kasih + Info Penting
155 Lanjutan Kisah Selly
156 Perfect Marriage - Bab 1 (Selly&Andre)
157 Perfect Marriage - Bab 2 Pilihan Sulit
158 Perfect Marriage 3
159 Perfect Marriage 4.1
160 Perfect Marriage 4.2
161 Perfect Marriage 5.1
162 Perfect Marriage 5.2
163 Perfect Marriage Bab 6
164 Perfect Marriage - 7
165 Perfect Marriage - 8
166 Perfect Marriage - 9
167 Perfect Marriage - 10
168 Perfect Marriage - 11
169 Perfect Marriage - Bab 12
170 Perfect Marriage - Bab 13
171 Perfect Marriage - Bab 14
172 Perfect Marriage Bab 15
173 Perfect Marriage - Bab 16
174 Perfect Marriage - Bab 17
175 Perfect Marriage - Bab 18
176 Perfect Marriage - bab 19
177 Perfect Marriage - Bab 20
178 Perfect Marriage - Bab 21
179 Perfect Marriage - Bab 22
180 Perfect Marriage - Bab 23
181 Perfect Marriage - Bab 24
182 Perfect Marriage - bab 25
183 Perfect Marriage - Bab 26
184 Perfect Marriage - Bab 27
185 Perfect Marriage - Bab 28
186 Perfect Marriage - Bab 29
187 Perfect Marriage - Bab 30
188 Perfect Marriage - Bab 31
189 Perfect Marriage - Bab 32
190 Perfect Marriage - Bab 33
191 Perfect Marriage - Bab 34
192 Perfect Marriage - Bab 35
193 Perfect Marriage - 36
194 Perfect Marriage - 37
195 Perfect Marriage - 38
196 Perfect Marriage - Bab 39
Episodes

Updated 196 Episodes

1
Prolog
2
Penekanan
3
Sahabat Baru
4
Pertemuan
5
Getaran
6
Terkejut
7
Cincin
8
Teman SMP
9
Gaun Pengantin
10
Pemandangan Pagi
11
Kotak Cincin
12
Rindu
13
Malam Yang Dirindukan
14
Apel
15
Pernikahan ( Part 1 )
16
Pernikahan ( Part 2 )
17
Tidur Satu Ranjang
18
Di Tinggal Sendirian
19
Larangan
20
Pindahan
21
Jangan Merasakan
22
Akan Mencari Tahu
23
Siapa Wanita Itu
24
Perjanjian di Atas Kertas
25
Khawatir
26
Jangan Pergi
27
Sedikit Peduli
28
Tidurlah
29
Pesta Pertunangan
30
Panggilan Khusus
31
Wajah Monster
32
Melihat Pesan
33
Menyuapi
34
Mengobati
35
Tertarik Padanya
36
Ciuman Pertama
37
Semakin Menjauh
38
Raina Veer Nanda
39
Masakanmu Tidak Enak
40
Bodoh Sekali
41
Kenapa Menangis
42
Seperti Anak Kecil
43
Memanas
44
Masih Istriku
45
Seperti Harry Potter
46
Fira & Raina
47
Bunga Untuk Pacar
48
Aku Sudah Menikah
49
Pertemukan Dengan Dia
50
Pelukan Hangat
51
Memanggil Sayang
52
Menagih Janji
53
Lipstik di Bibirmu
54
Rencana Liburan
55
Pelukan Raina
56
Jatuh Pingsan
57
Mengacau
58
Mengganggu Saja
59
Tepati Janjimu Besok
60
Undangan
61
Upik Abu
62
Kau Menghancurkannya
63
Bermain Drama
64
Jangan Membahas Dia
65
Bertanya Mengenai Bara
66
Aku Masih Muda
67
Tersenyum Manis
68
Gaun Lingerine
69
De Gooyer Windmil
70
Festival
71
Jangan Menahan Nafas
72
Malam Yang Syahdu
73
Mandi Bersamamu
74
Alasan Saja!
75
Si Cantik Rai
76
Berdansa Romantis
77
Biarkan Saja!
78
Dasar Pelit
79
Seribu Cara
80
Payah Sekali
81
Aku Mau Keadilan
82
Masa Depan Kita
83
Tidak Khawatir
84
Coster Diamond
85
Bicara Omong Kosong
86
Belum Bisa Mencintaiku
87
Memilih Fira
88
Kau Harus Membayarnya
89
Fira Beruntung Sekali
90
Mengikuti Bara.
91
Sulit Mengontrol Perasaan
92
Membuang Perasaan Ini
93
Kau Benar-Benar Mencintaiku
94
Mendorong Fira
95
Sudah Tidak Waras
96
Kau Bara Bukan Dion
97
Tenanglah Dulu
98
Ide Cemerlang Dion
99
Menjaga Bukan Merawat
100
Bersandiwara Saja
101
Apa Harus Sesakit Ini
102
Pengungkapan Cinta
103
Sesosok Wanita
104
Tolong Jelaskan Semuanya
105
Bara Jadi Kang Cilok
106
Dimana Fira
107
Mengatai Gendut
108
Pesan Romantis
109
Pengakuan Bara
110
Apa Pertanyaannya?
111
Ayo Menikah
112
Aku Bukan Bonekamu
113
Memancing Emosiku
114
Hukuman Memalukan
115
Makanan Bukan Ciuman
116
Fira & Fitri
117
Ujungnya Aku Juga
118
Cemburu Dengan Bima
119
Wanita di Depan Pintu
120
Ingin Berlibur
121
Liburan Telah Tiba
122
Dion & Merry
123
Satu diantara Dua
124
Lelaki Mana Paham
125
Tespek
126
Berapa lama lagi?
127
Fira Terjatuh
128
Tumpahan Sup Panas
129
Bisa Berbagi
130
Kabar Menyakitkan
131
Aku Beda Dari Yang Lain
132
Bisakah Diam Sejenak
133
Di Buntuti
134
Memanfaatkan Keadaan
135
Aku Capek
136
Selalu Saja Merepotkan
137
Menuju Akhir
138
Kejutan Untuk Fira
139
Mungkin Jodoh
140
Tamu Tak Terduga
141
Bukan Pasangan
142
Lamaran
143
Empat Wanita Heboh
144
Jangan Ditolak
145
Tunangannya?
146
Pesta Pertunangan
147
Gagal Ciuman
148
Suapi Aku
149
Masih Calon Bukan Suami
150
Rencana Mayang
151
Couple
152
Hallo Baby
153
Epilog (Beneran Tamat)
154
Terima Kasih + Info Penting
155
Lanjutan Kisah Selly
156
Perfect Marriage - Bab 1 (Selly&Andre)
157
Perfect Marriage - Bab 2 Pilihan Sulit
158
Perfect Marriage 3
159
Perfect Marriage 4.1
160
Perfect Marriage 4.2
161
Perfect Marriage 5.1
162
Perfect Marriage 5.2
163
Perfect Marriage Bab 6
164
Perfect Marriage - 7
165
Perfect Marriage - 8
166
Perfect Marriage - 9
167
Perfect Marriage - 10
168
Perfect Marriage - 11
169
Perfect Marriage - Bab 12
170
Perfect Marriage - Bab 13
171
Perfect Marriage - Bab 14
172
Perfect Marriage Bab 15
173
Perfect Marriage - Bab 16
174
Perfect Marriage - Bab 17
175
Perfect Marriage - Bab 18
176
Perfect Marriage - bab 19
177
Perfect Marriage - Bab 20
178
Perfect Marriage - Bab 21
179
Perfect Marriage - Bab 22
180
Perfect Marriage - Bab 23
181
Perfect Marriage - Bab 24
182
Perfect Marriage - bab 25
183
Perfect Marriage - Bab 26
184
Perfect Marriage - Bab 27
185
Perfect Marriage - Bab 28
186
Perfect Marriage - Bab 29
187
Perfect Marriage - Bab 30
188
Perfect Marriage - Bab 31
189
Perfect Marriage - Bab 32
190
Perfect Marriage - Bab 33
191
Perfect Marriage - Bab 34
192
Perfect Marriage - Bab 35
193
Perfect Marriage - 36
194
Perfect Marriage - 37
195
Perfect Marriage - 38
196
Perfect Marriage - Bab 39

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!