"Aku mau lihat ellia tante!? Aku takut ellia kenapa napa! Hiks." nattalia menangis ia terus membrontak. Sehingga oknum polisi pun tak bisa menahan kaki natta, yang terus memberontak.
"Iya nak nanti dulu ya. Kita tunggu dokternya priksa kamu dulu?." jawab salah satu petugas kepolisian
"Nggak mau!! Aku maunya sekarangggg!!!." polisi itupun langsung mengangguk. Dan menuntun nattalia ke ruangan ICU dimana ellia dirawat.
Sesampainya didepan kaca yang besar, nattalia tak bisa berdiri dan melihat perkrmbangan ellia didalam. Ia terus meloncat loncat karna jendela terlalu tinggi dirinya pun tak bisa melihat situasi didalam sana.
Namun beruntung oknum polisi yang bernama anwar itupun paham akan kemauan natta, bocah yang baru berusia 9 tahun itupun tersenyum ketika anwar menggendongnya Sehingga dirinya pun bisa ikut melihat apa yang sedang terjadi.
Wajah natta kembali murung ketika melihat sahabat nya terbaring tak sadarkan diri. Ditambah selang-selang yang menempel di hidung juga mulutnya. Serta kepalanya gundul dan hanya terbalun kain kasa.
Natta melihat itu pun sontak menangis. Ia tak tau apa yang akan dilakukannya. Dirinya ingin masuk namun jam besuk belum dibuka. Jadi nata hanya bisa menangis dari balik jendela.
'Sungguh anak yang malang?.' batin anwar
(Flasback on)
Cerita asal usul nattalia..
Ya' nattalia adalah anak tunggal dari keluarga baskoro dan istrinya hanum. Sama halnya dengan kehidupan jery juga viona mereka sudah berteman lama. Lama sekali jauh dari sebelum melahirkan elli dan nattalia.
Namun dihari jadi pernikahan mereka pak baskoro meninggal. Karna gagal jantung disaat mengemudi. Jadi mobil nya hancur dijalan raya terlindas mobil tronton, dan terjadilah kecelaka'an yang tragis. Sehingga hanum yang mendapatkan kabar suaminya telah meninggal dunia.
.
Hanum mendadak shock lalu pingsan, tak sadarkan diri, untung dia tak sendirian dirumah ada viona dan juga jery yang ingin ikut serta merayakan hari jadi kedua sahabatnya. Dan disana juga ada elli yang sedang asyik bermain ditaman belakang rumah baskoro.
Kondisi semakin memanas dan panik juga isak tangis menjadi satu, jery mencoba menenangkan nattalia dan viona mencoba membangunkan hanum agar cepat sadar.
Lalu tak berselang lama hanum pun pelan-pelan membuka mata . Sehingga ia pun tersadar kembali akan hal kabar duka suaminya. Lalu akhirnya menangis sejadi jadinya. Dirinya bangkit lantas meminta tolong jery dan viona untuk mengantarkan ke rumah sakit terdekat.
"Jery?, viona, aku minta tolong anterin kerumah sakit ya sekarang!?."Ajaknya terburu buru.
"Baik ayo biar aku papah mbak."Tawar viona dan hanum hanya mengangguk kebetulan kakinya masih lemas. Namun tekat untuk menemui jenazah suaminya mengalahkan rasa segalanya, dibandingkan hatinya yang hancur karna kehilangan.
Dengan tertatih jery dan viona pun membawa hanum ke mobilnya sambil di tuntun, Sementara nattalia dan elli di titipkan sama mbok jumiati.
"Mbok kabari saya ya jika ada apa-apa. Kami pamit dulu titip anak-anak."Ujar viona
"Iya nyonya?."Jawab mbok jumiati sopan.
.
.
3minggu sudah..
Ya' Sejak meninggalnya baskoro hanum dikabarkan sakit dan dirinya sudah seminggu dirawat. Kata dokter jika hanum mengalami setress depresi sehingga asam lambung nya naik. Juga ditambah tekananan darahnya yang rendah.
Nattalia sampai seminggu tak sekolah. Dirinya terus merenung ia Hanya ingin menunggu ibunya yang sakit.
"Nattali kamu sekolah ya besok. Mamah nanti biar tante yang jagain, mau ya sayang sekolah dulu?."Bujuk viona
"Nggak mau! Natta mau nungguin mamah sampai sembuh!?."Tolaknya, natta bersi keras tak mau pergi sekolah, sehingga viona pun pasrah.
Dirumah sakit dengan telaten natta menjaga ibunya, Dengan sedikit dibantu viona sahabat kecil hanum.
"Hanum cepatlah sadar ya. Kami rindu dengan tawa mu kami rindu dengan senyummu."Gumam viona
'Hanum lihat lah anakmu yang sekarang masih kecil, ia tidak ingin sekolah hanya ingin menjaga mu disini, hanum sadar ya kasian nattalia dia masih kecil.' Batin viona sesekali ia pun menitihkan air matanya. Tak tega melihat kondisi sahabatnya ditambah anaknya yang masih kecil.
Terlihat natta dengan telaten mengusap usapkan handuk ke tangan hanum. Juga membasuh wajah nya dengan handuk. Bukan hanya itu, viona melihat jika natta sedang membereskan air kencing ibunya yang bergelantungan di bawah. Dengan hati-hati ia membukanya lalu membawanya ketoilet. Sungguh semua itu tak lepas dari pandangan viona.
'Ya allah sungguh mulia sekali hatimu nak. Masih kecil harus mengalami hal seperti ini'. Batin viona lagi
.
Jam menujukan waktunya makan siang. Viona pun keluar untuk membelikan makanan agar natta juga makan. Kebetulan elli saat itu sedang sekolah jadi kesempatan viona untuk menemani natta.
"Nak kamu makan dulu yuk. Nanti baru jagain mamah lagi. Ingat tenaga kamu harus di isi katanya ingin jagain mamah?."Ujar viona yang membawakan beberapa kantung kresek berlogo merah tentunya isinya jajanan. Dan membawa 2 bungkus kotak yang berisikan nasi
"Iya tante terimakasih."Jawabnya lalu viona menyunggingkan senyum lembut kepada natta sambil mengusap kepalanya.
"Oh iya abis ini kamu mandi ya? Tante udah beliin kamu baju ganti nanti kamu pakai. Oh ya dimana bibik?."Tanya viona
"Bibik katanya diminta keluarga nya untuk pulang? Bilangnya tadi anaknya bibik sedang sakit. Dan bibik meminta izin untuk pulang. Begitu tadi."Jawabnya lagi sambil mengunyah makanan.
.
"Alhamdulilah, sebentar sayang tante panggilkan dokter dulu."Kini viona pun segera memanggil dokter
Tak berselang lama dokternya pun datang, dan memeriksa pasiennya.
"Bisa nunggu di luar korden dulu, agar kami bisa leluasa memeriksa pasien."Tak ada sahutan dari viona hanya anggukan yang menjawabnya, Lalu dirinya mengajak natta untuk minggir dari ranjang pasien.
"Sayang kita tunggu di kursi situ aja yuk, biar dokter leluasa memeriksa mamah."Natta mengangguk
Dan tak berselang lama dokter itu pun keluar dari balik tirai.
"Gimana dok keadaan mamah?."Tanya natta cemas khawatir isak tangis bahagia menjadi satu
"Huusssstt sayang mamah nggak apa-apa kok. Mamah udah sadar jangan nangis ya?."Bujuk viona sambil memeluk natta agar bisa tenang.
"Hmm, pasien mengalami tekanan darah yang sangat rendah, dan sekarang kondisinya semakin menurun. Namun pasien saat ini ingin berbicara dengan keluarganya."Ucapnya membuat viona termenung sesaat? Lalu berkata.
"Hmm baik dok, tapi masih bisa sembuh kan dok."Ucap viona
"Kemungkinan itu hal kecil, karna pasien sudah berbutus asa. Ia tak ada semangat untuk melanjutkan masa hidupnya."Seketika jantung viona mendadak berdebar kencang. Ia lalu menitihkan buliran kristal di pipi.
Nattalia tak sabar ingin memeluk sang ibu, sehingga ia pun maju kedepan untuk melihat hanum.
"Mamah natta kangen hiks."Ujar natta sambil memeluk bahu hanum, dirinya hanya tersenyum sambil menatap viona.
"Mbak viona?."Panggilnya lirih sehingga viona pun mendekat.
"Iya han?."Jawab viona dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"kamu nggak usah banyak bicara, dan nggak usah banyak gerak dulu,? Kasian anakmu, kamu sakit anakmu sendirian disini menjagamu dan Kamu harus sembuh."Sambung viona yang melihat hanum ingin mengatakan sesuatu. Namun lagi-lagi hanum tersenyum
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Anindya
Jery ,viona , aku minta tolong Anterin ke rumah sakit ya , sekarang ! ” Ajak nya terburu buru
2025-08-08
1