1 Hari menjelang pernikahan.
Yayasan pesantren milik keluarga Namira sudah disibukkan dengan persiapan pernikahan yang sangat matang, pernikahan yang diadakan secara Islamic dengan mengundang tuan-tuan guru dari teman-teman Abinya dari berbagai yayasan.
Namira yang berada di teras kamarnya melihat bagaimana sibuknya seluruh anak pesantren ikut menyiapkan pernikahannya yang membuat Namira begitu sangat bahagia.
"Tidak disangka sebentar lagi aku akan menjadi seorang istri," ucap Namira dengan tersenyum.
Namira melihat mobil hitam yang memasuki area pesantren, sopir membuka pintu mobil itu yang ternyata keluarga dari adik ayahnya sudah tiba yaitu Farah bersama suami dan juga putranya.
"Tante Farah," ucap Namira tersenyum dan langsung buru-buru meninggalkan tempatnya yang keluar dari kamarnya.
Keluarga Namira menyambut tamu yang penting itu, karena memang keluarga dekat Namira hadir terlebih dahulu sebelum acara besok dimulai yang pasti penginapan sudah disiapkan oleh tuan rumah.
Ahmad, Abi Namira memeluk adiknya dan juga adik iparnya Andika, begitu juga dengan Farah yang memeluk adik iparnya itu. Bian juga hadir di sana yang mencium punggung tangan Om dan tantenya.
"Bagaimana perjalanan pasti sangat melelahkan sekali," ucap Ahmad.
"Ini perjalanan yang menarik dari Jakarta ke tempat ini hanya beberapa jam saja dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan," jawab Andika.
"Alhamdulillah kalau begitu saya sangat bersyukur sekali dengan kedatangan kalian dan Maaf sudah merepotkan," ucap Ahmad.
"Kenapa harus merepotkan," sahut Andika.
Mata Farah melihat gadis jadi cantik yang berjalan sangat cepat menghampiri mereka.
"Tante!" sapa Namira yang mencium punggung tangan parah dan begitu juga dengan Andika.
"Calon pengantin ternyata sangat cantik, tapi tidak seharusnya keluar dari kamar, kamu tahu bahwa kamu adalah darah manis jangan sampai aura pengantin kamu hilang di acara yang sangat ditunggu-tunggu," ucap Andika memberi teguran kepada Namira.
"Seperti yang kalian tahu Namira sejak kecil sangat keras kepala, bukan berarti kami tidak memberitahunya," sahut Ahmed.
"Tidak heran dengan hal itu. Mas, saya sudah sangat yakin mulut kalian pasti berbusa mengingatkan Namira," sahut Andika.
"Sudah-sudah ayo kita masuk!" sahut Kalsum yang membuat yang lain mengganggukan kepala.
"Namira!" Namira mencari-cari suara yang memanggilnya sangat pelan dan akhirnya menoleh ke arah sebelah kirinya yang ternyata dua wanita melambaikan tangannya dan mengajak Namira untuk mendekati mereka.
Namira yang berjalan di belakang keluarganya itu kebingungan, tapi karena sepertinya ada hal yang penting membuat Namira menghampiri dua wanita itu.
"Ada apa Zahra, Nayla?" tanya Namira heran.
"Ada sesuatu hal yang ingin kita beritahu kepada kamu dan ini hal yang sangat penting dan merupakan masa depan kamu," ucap Nayla dengan wajahnya yang sangat serius.
"Masa depan? maksudnya bagaimana?" tanya Namira kebingungan.
Zahra dan Nayla saling melihat yang terlihat dari wajah mereka juga ragu menyampaikan hal yang membuat Namira sejak tadi sangat penasaran.
"Hey kalian berdua kenapa diam saja? Memang apa yang ingin kalian tunjukkan kepadaku?" tanya Namira.
"Ini..." Zahra dengan keberanian yang akhirnya memperlihatkan ponselnya.
Betapa terkejutnya Namira saat melihat calon suaminya Ferdi yang merangkul seorang wanita.
"Astagfirullah....." lirih Namira dengan mata berkaca-kaca.
"Namira kami berdua tidak sengaja melihat hal ini, saat kami mencari bunga yang disuruh oleh Umi, kebetulan toko bunga itu berhadapan dengan hotel ini dan kami melihat jelas tadi malam bahwa mereka berdua masuk ke dalam hotel itu," ucap Nayla dengan takut-takut menyampaikan hal tersebut.
"Namira seperti apa yang kamu katakan sebelumnya kepada kami bahwa calon suami kamu bersama keluarganya belum sampai dan baru kemungkinan sampai hari ini dan ternyata kami melihat jelas semua ini," lanjut Zahra.
"Ya Allah.....! Lirih Namira memegang dadanya yang terasa begitu sesak yang baru saja melihat foto.
"Namira kamu tenanglah," ucap Zahra.
"Sekarang kalian berdua temani aku untuk datang ke tempat ini," ucap Namira yang berusaha untuk tenang.
"Maksud kamu kita langsung pergi ke hotel ini?" tanya Zahra.
"Aku harus memastikan semuanya apa benar kalian salah lihat," jawab Namira.
"Namira tapi kamu tidak diizinkan keluar, kamu darah manis dan tidak diperbolehkan keluar dari pesantren karena besok hari pernikahan kamu," ucap Nayla mengingatkan sahabatnya.
"Bagaimana mungkin masih bisa membicarakan pernikahan setelah apa yang kalian perlihatkan kepadaku. Aku juga tidak bisa mengambil tindakan pernikahan jika semua ini benar dan maka dari itu kita harus melihat hal ini untuk membuktikan kebenarannya!" tegas Namira.
"Tetapi Namira!"
"Sudah ayo cepat!" ajak Namira yang tidak ingin bertele-tele yang langsung menarik kedua sahabatnya itu.
Kepergian Namira bersama kedua temannya secara diam-diam keluar dari yayasan karena jika ketua Yayasan atau orang-orang yang berurusan Yayasan melihat dirinya pasti sudah mendapatkan masalah dari Abinya.
*****
Akhirnya Namira sampai juga di hotel yang dimaksud oleh kedua temannya itu.
"Namira kamu yakin akan melakukan hal ini?" tanya Zahra yang terlihat khawatir.
"Ayo!" ajak Namira yang tidak perlu ada keraguan untuk membuktikan kedua spekulasi dari temannya itu.
Zahra dan Nayla sama-sama mengangguk yang akhirnya mereka mencoba untuk berbicara dengan resepsionis dan setelah melakukan berbagai cara akhirnya mereka mendapatkan kamar di mana tempat calon suami Namira bersama wanita yang tidak memakai hijab yang mereka tidak kenal siapa wanita itu.
Dengan sangat buru-buru Namira sudah keluar dari dalam lift yang sekarang berada di lantai di mana kamar hotel tersebut dipastikan adalah calon suaminya.
"Namira kamu yakin ini kamarnya?" tanya Zahra terlihat khawatiran.
"Resepsionis itu sudah mengatakan bahwa ini adalah kamarnya dan sebaiknya kita langsung masuk saja," ucap Namira dengan penuh keyakinan dan tangannya bergetar memegang kenopi pintu itu yang sebenarnya sangat ragu untuk memastikan tetapi jika tidak dipastikan maka dia akan menyesal seumur hidup dan apalagi besok adalah hari pernikahannya.
Zahra dan Nayla hanya mengikut saja.
Ceklek,
Akhirnya pintu kamar itu terbuka yang ternyata tidak dikunci dari dalam. Namira melangkah masuk perlahan yang memang tidak langsung memperlihatkan tempat tidur, Zahra dan Nayla mengikut di belakang Namira.
Sampai akhirnya Namira sudah berdiri di depan ranjang dengan wajahnya yang sangat kaget. Zahra dan Nayla juga kaget dengan menutup mulut mereka yang bahkan langsung dengan cepat mengalihkan pandangan saat melihat hal yang sangat tidak pantas berada di depannya.
"Astagfirullah Al azim. Mas Ferdy!" sentak Namira dengan suara yang keras dan air mata yang keluar dari pipinya melihat sangat jelas apa yang terjadi di depannya.
Ferdi tanpa memakai pakaian yang tertutupi selimut putih dan wanita yang sedang memeluknya tidur di sebelahnya yang juga dipastikan tanpa busana.
Suara Namira yang cukup keras mampu membuat kedua orang tersebut tersentak dengan Ferdi yang membuka matanya memijat kepalanya.
Ferdy panik sendiri melihat kondisi dirinya tanpa busana apapun dan lebih kaget lagi ketika melihat calon istrinya berdiri di depannya dengan tubuh bergetar dan air mata yang sudah jatuh.
"Namira...." lirih Ferdy.
Wanita yang tidur di sampingnya juga kaget dan langsung terbangun yang terduduk bersamaan dengan Ferdy.
"Apa yang terjadi?" tanya Ferdy terlihat bingung dan juga sangat kaget dengan posisi dirinya yang saat itu.
"Astagfirullah. Mas berzina!" ucapnya Namira yang sangat sesak di dadanya sehingga suaranya juga sudah tidak terdengar lagi.
Bersambung....
...Hay semua para readers. Hari ini saya upload karya baru. Semoga kalian suka dengan ceritanya jangan lupa ikuti dari Bab 1 sampai selesai, jangan suka nabung Bab ya. Jangan lupa beri like, koment subscribe dan ikuti terus........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Chusnul Zazah
Astaghfirullah hal'adhiim, bersyukurlah kamu Namira , Alloh begitu menyayangimu maka sebelum ijab Kabul terucap kamu ditunjukkan sikap amoral calon suamimu yg sudah berzina dg selingkuhannya??
Batalkan saja pernikahan kalian, meski sakit hati dan kecewa , itu jauh lebih baik daripada tahunya sudah berumah tangga?? 🤔😇😇
2025-07-22
0
🌷💚SITI.R💚🌷
kasian bangeet namira.bafus ketahuan sebelum nikah coba klu sdh nikah mau gmn
2025-07-24
0
Teh Euis Tea
astaqfirullah berzina padahal besok mau nikah benar benar ya di ferdy laknat
2025-07-24
0