BAB 1 : Pembelajaran, gosip, Permasalahan

Setelah selesai dari pelajaran Etika, aku berjalan melewati lorong demi lorong, berpapasan dengan beberapa pelayan.

Para pelayan menundukkan kepala mereka dan aku hanya mengangguk kecil seperti biasa. Formalitas. Formalitas bangsawan yang menyebalkan.

Langkahku berjalan menyusuri beberapa lorong, hingga aku mendengar suara para pelayan dibalik sudut ruang tersebut, ruang kecil, sempit, dan jarang dilalui orang

"Katanya Lady lilac jarang berbicara ya? Apakah dia ada kelainan?"

"Kata beberapa pelayan yang mengantarkan makanan diruang makan sih iya, bahkan dia harus dipancing untuk berbicara, berbicaranya aja gagap"

"Mungkin ia tidak percaya diri? Katanya sih ia tak memiliki bakat sihir?"

"lah? Kan dia pintar diplomat ga sih? Menurut beberapa pelayan(?) lalu buat apa ia membaca selama ini jika tidak digunakan kemampuannya?"

"Terpaku oleh kakak kakaknya? Kakak pertama aja ahli Pedang Aura diumur yang sangat muda, kakak kedua saat ini sedang menempuh pembelajaran lanjutan di Academi dan kakak ketiga ahli sihir dan saat ini ia belajar di menara sihir?"

"ia hanya terpaku kakak kakaknya saja, semoga ia mengetahui hal tersebut dan memperbaiki dirinya"

"hufftt, betull, masa iya keluarga Alexsander ada anak Cacat, hahahaha"

"stttt, jangan keras keras, tembok juga punya telinga!!"

Aku tersenyum tipis mendengar hal tersebut. Aku pikir mereka hanya pelayan yang tidak memiliki pengetahuan dan pandangan luas. Berkat itu, aku mengetahui sedikit informasi mengenai tubuh ini.

Dug dug dug DUBDAK!!

"Aduhhh, pelan pelan dong!! Nanti ketahuann! Jangan menyela!"

"ishhh, makanya lari yang bener, nanti kita ketinggalan jejaknya!!"

Aku menoleh kearah sumber suara, dua orang anak kecil. Satu ber rambut hitam dengan warna mata unggu dan rambut putih dengan warna mata emas, tak salah mereka kedua kakaku. Setahuku mereka sudah besar, sudah berumur 16 tahun. Mengapa mereka bertengkar?

wopsss, saatnya kabur~

"Duh kemana ia lari?"

"Mungkin ketaman, ayo kejar!"

Aku berjalan cepat ke arah pohon paling besar di taman tersebut, melihat strukturnya, aku mulai melompat atau memanjat(?)

"hufttt, untungnya, aku tak masalah jika dicari, tapi... Mengapa mereka mengejarku? Itu menakutkan" Ucapku bergidik ngeri, seumur hidupku aku tak pernah dikejar orang, karena aku lebih suka mengejar orang

-saat ini-

Tiba tiba tubuhku terangkat, aku memegang dahan pohon yang ada dan memeluknya erat, semalin lama tubuhku tidak bisa ku kendalikan dan..

"AKKKK"

Aku terjatuh

"Hahhhh, apa yang sedang kamu lakukan diatas sana lilac" Ucapnya menggendongku dan akhirnya menurunkanku ditanah

"Kedua kakakmu mencari mu sendari tadi, mengapa melarikan diri?"

"Saya tidak tahu" cicitku, suaraku sangat kecil hingga terasa seperti bisikan

"Maksudmu apa lady?"

"Saya hanya berjalan dan memanjat, saya tidak tahu"

"..."

Tidak ada yang salah, kedua orang itu juga tidak memanggilku. Jika mencariku berarti memanggilku kan?

haduhh, pikiran tubuh ini dan tubuhku belum sinkron, tubuh ini masih menggenggam erat sikapnya, lalu buat apa aku ada disini?

"duhhh, kita kan niatnya memata mataiii" bisik mereka berdua

Mendengar bisikan kecil itu, sang ayah hanya menghela nafas dan berdecak kecil

"Hari ini ayah akan pergi ke istana utama kaisar untuk rapat dengan para bangsawan. Kali ini ayah akan mengajak lilac, apakah lilac siang hingga sore ada jadwal pelajaran?"

"tidak ayah"

"Baik jika begitu, ayo" Ayah mengulurkan tangannya untuk mengajak anak terakhir dari ke empat bersaudara itu, akupun tanpa ragu menerima uluran tangannya. Tubuh ini berdegup kencang, oh dia sangat ingin diperhatikan seperti ini ya?

kami menaiki kereta kuda dengan lambang keluarga, mirip dengan lambar keluarga kaisar. Lambar matahari berwarna emas yang sangat indah dengan ukiran tertentu, tetapi lambang ini, lambang bulan sabit dengan pedang dihiasi mawar putih dan background biru dongker

...........Istana Utama Kaisar...........

Pintu terbuka dengan lebar, menunjukkan bangsawan yang membawa anak anak mereka, biasanya mereka membawa anak mereka untuk menunjukkan bakat mereka dengan harapan bahwa mereka dapat memperkerjakan anak mereka di istana kedepannya. Tentu saja, anak anak yang datang pastinya sudah dijamin memiliki pengetahuan yang cukup untuk memasuki dunia Politik sejak dini.

ketegangan tempat tersebut, memanjang hingga kaisar menyebarkan beberapa kertas pada para bangsawan dan mulai angkat bicara

"Pagi tadi, Utusan dari kerjaan Revendel datang. Mereka mengajukan pertanyaan Aliansi dan meminta perlindungan dari konflik perbatasan utara mereka, sesuai dengan apa yang aku sebarkan barusan, bisa dibaca dan dipahami"

"Perlindungan? Aliansi? Mohon maaf yang mulia... Itu adalah cara halus mereka menyerahkan leher untuk kita penggal dengan sopan" Senyum licik darinya, dilihat dari lambang keluarga di dada kirinya, ia adalah Marques

"Atau.. Cara halus mereka mengulurkan tangan untuk membangun jembatan perdamaian. Dengan revendel sebagai sekutu kita bisa mengamankan jalur rempah dan kristal sihir Utara yang terkenal lebih kuat, seperti yang kita ketahui Kristal sihir diutara tidak pernah gagal soal kualitas " Ucapnya dengan penuh pertimbangan dan hati hati menganalisis masalah kali ini

Rupanya count memiliki sudut pandang positif dan bagus dalam diplomasi

"SEKUTU? Jangan lupakan darah yang mereka tumpahkan 5 Tahun lalu!! Mereka menyerang desa dan menambang tambang kita secara diam diam!"

"Huftt, dan masalah tersebut tidak akan pernah selesai jika kita tak pernah membuka perundingan sekarang!" kaisar menghela nafas dan menengahi berdebat yang akan semakin memanas

"Maaf menyela kaisar, mengingat kejadian 5 tahun lalu, apakah mereka mengincar tambang emas kita yang berada di selatan? seperti yang kita tau, emas dengan sihir didalamnya. Jika sihirnya habis kita bisa gunakan emasnya. Siapa yang tidak mau akan itu" lambang Grand duke, benar. Ia seorang Grand duke, dia ternyata berbicara dengan baik

"humm, kalau begitu apakah kita harus memanggil urusan tersebut saat ini?" Kaisar tampak tertarik dengan pembicaraan barusan, dan sangat penasaran apa yang terjadi dan apa yang diinginkan

Tak lama utusan tersebut dipanggil dan datang di perhimpunan para bangsawan. Dengan diskusi panjang x lebar x tinggi, dan berujung pada surat perjanjian.

"Raja kami, mengirimkan surat perjanjian. Jika kaisar melindungi kami dari konflik yang ada di utara " konflik antar kerajaan " maka raja kami akan memperdagangkan Kristal sihir kami dengan harga lebih rendah 10% dari harga asli tentu kami tidak bisa menurunkan lebih banyak dikarenakan alur jalan dan cuaca yang kami lalui, dan juga kami akan membagi pengetahuan kami kepada kekaisaran mengenai sihir penyerangan.

kekaisaran sendiri tahu, bahwa sihir kami pada bagian penyerangan lebih kuat dan ampuh dibanding kerjaan lain, kami akan mengirim beberapa guru terbaik untuk mengajari murid murid kekaisaran di Academy" utusan tersebut berbicara dengan keyakinan tinggi, dan isi surat tersebut memang benar

"hmm, menaik. Bagaimana dengan kalian?" Ucap kaisar dengan ketertarikannya

"Apakah saya boleh angkat bicara?" Aku membuka suara ditempat hening tersebut sambil mengangkat tanganku keatas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!